Anda di halaman 1dari 22

Pepatah lama mengatakan bahwa tidak baik untuk memulai bisnis dengan

modal kartu kredit. Namun nyatanya kondisi ekonomi kini memaksa beberapa
orang untuk menggunakan kartu kredit demi modal bisnisnya. Lalu apakah
modal kartu kredit berbahaya? Mari kita lihat dulu penjelasannya sebelum Anda
nekat mulai bisnis dengan modal kartu kredit.

Rubrik Finansialku

Apa Boleh Mulai Bisnis Modal Kartu Kredit?


Saat Anda ingin memulai suatu bisnis, tentunya Anda perlu melakukan riset
sederhana untuk membandingkan beberapa alternatif modal bisnis. Misalkan
saja Anda membandingkan Kredit Tanpa Agunan dan kartu kredit untuk modal
bisnis membuat kedai kopi. Manakah yang Anda pilih? Jika keputusan Anda
adalah dengan kartu kredit, maka kemungkinan besar muncul satu pertanyaan di
benak Anda:

“Apa boleh menggunakan kartu kredit untuk modal bisnis?”

Kabar baik bagi Anda, jawabannya adalah BOLEH, TETAPI Anda harus
menggunakannya dengan cara yang bijak dan benar. Malah kenyataannya kini
sudah banyak yang menggunakan kartu kredit sebagai solusi kurangnya modal
bisnis. Namun penting untuk tidak jatuh ke dalam malapetaka keuangan,
dimana awalnya berniat untung menjadi buntung.
[Baca Juga: Infografis: Lakukan dan Jangan Lakukan Penggunaan Kartu
Kredit yang Benar]

Melalui artikel ini, Finansialku akan mengajak Anda membandingkan beberapa


alternatif modal bisnis dan melihat beberapa cara bijak dalam memulai bisnis
dengan modal kartu kredit.

Alternatif Modal Bisnis: Perbandingan Apple to Apple


Banyak orang yang membandingkan beberapa alternatif modal kartu kredit,
sebagai contoh kredit multi guna, kartu kredit, atau bahkan hingga rentenir.
Namun salah jika Anda hanya membandingkan suku bunganya saja, karena
banyak aspek lainnya yang dapat membedakan beberapa jenis kredit. Adapun
beberapa contoh aspek lain yang sebaiknya ikut dipertimbangkan adalah
sebagai berikut:

1. Tinggi atau rendahnya risiko


2. Syarat dan ketentuan (sebagai contoh: butuh jaminan atau tidak, adanya
sistem sita atau tidak)
3. Kesesuaian dengan besaran modal yang dibutuhkan.
Kesimpulannya adalah jangan pernah membandingkan sesuatu yang tidak
sebanding, sebagai contoh membandingkan monyet dan ayam dalam
kemampuannya memanjat pohon. Tentunya tidak sepadan karena hanya
membandingkan satu aspek saja.

Perbandingan harus apple to apple dan sepadan dalam manfaat, keuntungan, dan risiko. Click
to Tweet

Ingat Hal Berikut Jika Ingin Mulai Bisnis Modal Kartu


Kredit
Apakah Anda sudah membandingkan beberapa alternatif modal bisnis yang
sepadan? Jika keputusan Anda tetaplah pada kartu kredit, seperti telah
disebutkan sebelumnya menggunakan kartu kredit untuk memulai bisnis boleh-
boleh saja. Tetapi jangan lupa untuk bijak dan berhati-hati dalam
pemanfaatannya. Adapun beberapa tips aman untuk memulai bisnis dengan
kartu kredit adalah sebagai berikut:

#1 Pahami Keuntungan Kartu Kredit dalam Keuangan

Lagi-lagi mengulang poin sebelumnya: Anda perlu mengetahui dan memahami


manfaat, keuntungan, dan risiko dari sebuah alternatif modal bisnis. Anda tidak
akan memanfaatkannya dengan maksimal jika tidak memahami keuntungan
utama kartu kredit dalam keuangan. Secara mendasar, dua keuntungan utama
kartu kredit adalah sebagai berikut:

#1 Fleksibel dan Akses yang Mudah

Keuntungan utama kartu kredit yaitu mampu membantu menangani kekurangan


dalam arus kas atau menangani kebutuhan modal bisnis jangka pendek.
Mengapa jangka pendek? Sebagai contoh, jika Anda menggunakan kartu kredit
untuk membeli bahan baku bisnis dan melunasinya bulan depan saat Anda
sudah memperoleh omzet, maka Anda sebenarnya telah memanfaatkan kredit
tanpa bunga dan tanpa jaminan selama 1 bulan itu.

#2 Kesempatan untuk Membangun Riwayat Kredit yang Baik

Anda perlu pandai-pandai mengatur penggunaan kartu kredit, dimana


pemakaian pribadi harus dipisahkan dengan pemakaian bisnis. Dengan
demikian riwayat kredit Anda akan terjaga dengan baik dan tidak akan
menyulitkan jika Anda ingin mengajukan kredit lainnya kelak.

#2 Pahami Risiko Kartu Kredit dalam Keuangan

Selain keuntungannya, tentunya kartu kredit juga memiliki risikonya sendiri.


Walaupun kartu kredit memungkinkan penggunaan kredit jangka pendek yang
fleksibel, ini juga dapat menjadi bencana saat tidak diatur penggunaannya.

[Baca Juga: Bagaimana Jika Tidak Bisa Bayar Penuh Tagihan Kartu
Kredit]

Beberapa risiko yang mungkin muncul akibat menggunakan kartu kredit


sebagai modal bisnis adalah:

1. Hancurnya riwayat kredit


2. Bisnis yang gagal
3. Tumpukan utang yang tiada habisnya

Lalu bagaimana mengantisipasinya? Perlakukan kartu kredit layaknya kredit


rentenir, sehingga Anda lebih waspada dan berhati-hati dalam pengaturannya.
#3 Pilihlah Jenis Kartu yang Tepat dan Sesuai untuk Bisnis Anda

Bingung kartu kredit seperti apa yang cocok dengan kebutuhan Anda? Setiap
orang pastinya memiliki kebutuhan modal bisnis dengan jumlah dan ketentuan
yang berbeda-beda, namun ada persamaan dasar yaitu kebutuhannya adalah
MODAL BISNIS. Beberapa ciri kartu kredit yang umum dipilih oleh pemilik
bisnis adalah sebagai berikut:

1. Kartu kredit berbasis bisnis dengan limit yang tinggi.


2. Kartu kredit dengan penawaran bonus berbasis bisnis.
3. Program reward dan bonus yang lebih menguntungkan daripada biaya
tahunannya.
4. Kartu kredit dengan suku bunga yang terjangkau.

#4 Membuat Ketentuan Penggunaan Kartu Kredit

Tentunya dalam memulai sebuah bisnis banyak orang yang terlibat di dalamnya.
Disinilah Anda perlu menetapkan aturan penggunaan kartu kredit seperti siapa
saja yang berhak menggunakannya, tujuan penggunaannya, serta jumlah yang
boleh digunakan.

Ketentuan ini bermanfaat dalam sistem kontrol penggunaan kartu kredit agar
tetap aman dan terjaga. Anda harus tahu berapa pengeluaran Anda dan berapa
kemampuan membayar Anda setiap bulannya.

#5 Manfaatkan Promo Suku Bunga pada Awal Periode

Umumnya kartu kredit memberlakukan bunga 0% jika Anda melakukan


pembayaran sesuai tagihan setiap bulannya. Beberapa promo lainnya adalah
gratis biaya tahunan, sehingga yang perlu Anda bayar hanyalah biaya meterai
setiap bulannya.
[Baca Juga: Waspadai Penipuan Kartu Kredit dan Bagaimana Cara
Menghindari Penipuan Kartu Kredit?]

Anda perlu memanfaatkan promo-promo seperti ini untuk mengetahui cara


meminimasi biaya tambahan kartu kredit yang mungkin muncul. Dengan
demikian, kontrol kartu kredit akan lebih terjaga dan Anda tidak akan
terjerumus dalam utang.

#6 Hindari Kartu Kredit yang Inaktif

Walaupun Anda harus membatasi penggunaan kartu kredit dalam bisnis, bukan
berarti Anda membiarkan kartu tersebut inaktif atau tidak digunakan. Kartu
kredit yang dibiarkan dormant hanya akan mengakibatkan rusaknya riwayat
kredit Anda. Namun tetaplah batasi penggunaannya agar tidak melebihi 30%
dari limit kartu kredit untuk tetap menjaga riwayat kredit Anda. Mengapa 30%?

Ini adalah batasan umum debt to credit ratio yang biasa digunakan pihak bank.
Artinya Anda sebaiknya hanya memanfaatkan maksimal 30% dari limit kartu
kredit Anda karena bagi bank pada nilai itulah kemampuan membayar Anda.

#7 Hindari Telat Bayar


Teori lebih mudah diungkapkan daripada kenyataan, tetapi inilah kunci utama
manajemen keuangan untuk bebas dari utang: selalu bayar tagihan kartu kredit
Anda secara penuh dan tepat waktu. Hal ini akan menyelamatkan Anda dari
banyak bencana keuangan yang mungkin terjadi. Salah satunya adalah utang
yang terus bertambah karena tingginya suku bunga dan hancurnya riwayat
kredit Anda.

[Baca Juga: Jangan Gunakan Kartu Kredit, Jika Anda Berada dalam 6
Kondisi Keuangan Ini]

#8 Memangkas Bunga Kartu Kredit dari Pajak

Selama digunakan untuk hal-hal atau kebutuhan berbasis bisnis, Anda dapat
memangkas bunga kartu kredit dari pajak bisnis tersebut. Namun kembali
diperjelas mengenai hal ini kepada pihak bank dan petugas pajak terkait.
Pahami peraturannya dan nikmati keuntungannya.

Mulai Bisnis Modal Kartu Kredit dengan Risiko Rendah


Bagaimana? Apakah Anda sudah semakin yakin untuk memulai bisnis dengan
bermodalkan kartu kredit? Kuncinya hanya kontrol penggunaan yang baik dan
memahami seluruh manfaat, keuntungan, dan risikonya.
Kini menggunakan kartu kredit tidaklah dikategorikan nekat, karena Anda
sudah siap menanggung seluruh risiko yang mungkin terjadi. Bangunlah bisnis
bermodalkan kartu kredit dengan aman dan raih kesuksesan sekarang juga!

Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara memulai bisnis aman dengan
modal kartu kredit lainnya? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada
pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini.
Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih.

Sumber Referensi:

 Roy Shakti. 13 Juni 2016. Bunga Kartu Kredit Apa Gak Tinggi Untuk Bisnis.
Youtube.com – https://goo.gl/uo23i7
 Jared Hecht. 31 Agustus 2016. 8 Steps To Wisely Financing A Business with A
Credit Card. Forbes.com – https://goo.gl/4ETnYA

Pakai Kartu Kredit Sebagai Modal Buka Usaha Ratusan Juta, Bisa
Banget!

Sudah gak bisa dipertanyakan lagi, kartu kredit itu banyak gunanya. Fungsi utamanya adalah
buat alat pembayaran.

Tapi, di tangan orang kreatif, kartu kredit bisa berfungsi banyak. Salah satunya, sebagai
modal usaha sebesar ratusan juta!

Heh, gimana ceritanya bisa pakai kartu kredit sebagai modal buka usaha ratusan juta? Jangan-
jangan ini trik membobol kartu kredit?

Tenang, Saudara-saudari. Gak ada perbuatan melawan hukum di sini. Pakai kartu kredit
sebagai modal buka usaha sepenuhnya legal.

Namun, ada risiko-risiko yang perlu kita pahami dalam trik ini. Yang namanya trik pasti ada
risiko, dong. Yuk, cari tahu bareng soal trik dan risikonya.

Cara Pakai Kartu Kredit Sebagai Modal Buka Usaha

Setiap kartu kredit memiliki limit alias batas penggunaan. Limit itu bisa Rp 5 juta, Rp 10 juta,
sampai puluhan juta.
Gesek teruuuusss, hati-hati over limit mbaksis!

Nah, besaran limit ini akan mempengaruhi rencana kita buka usaha pakai kartu kredit.
Semakin tinggi limitnya, makin besar peluang kita.

[Baca: Limit Kartu Kredit Itu Asal-Usulnya Darimana Sih?]

Jadi begini. Salah satu cara mendapatkan modal untuk buka usaha adalah kredit tanpa agunan
(KTA).

KTA adalah layanan pinjaman dari bank bagi nasabah. Bank gak mewajibkan nasabah
memberikan jaminan alias agunan dalam layanan ini.

Tapiiii…Jumlah dana yang bisa dipinjamkan lewat KTA biasanya kecil, paling puluhan juta
saja. Lebih kecil ketimbang kredit multiguna yang mensyaratkan jaminan, misalnya BPKB
atau sertifikat rumah.

Soalnya, gak ada jaminan dalam KTA. Jadi, pegangan bank buat ngasih pinjaman banyak
kurang kuat. Kalau ada jaminan, tinggal sita jika terjadi kredit macet. Kalau gak ada jaminan,
lebih ribet prosesnya.

Namun, berkat kartu kredit berlimit selangit, kita bisa ambil pinjaman hingga ratusan juta
rupiah! Apalagi jika rajin bayar tagihan tepat waktu. Pegangan bank menjadi lebih kuat.

Simulasi
Umpamanya kita ambil pinjaman Rp 100 juta dengan bunga 0,99% per bulan. Lama cicilan
alias tenor 24 bulan.

Maka, cicilan per bulannya:

Cicilan pokok: Rp 100 juta / 24 = Rp 4.166.666

Bunga per bulan: 0,99% x Rp 100 juta = Rp 990.000

Total cicilan: Rp 5.156.666

Artinya, tiap bulan usaha kita minimal harus bisa menghasilkan duit sebesar Rp 5.156.666.
Itu minimal, hanya buat menutup cicilan KTA.

Tung-itung yang benar ya kalau gak mau pusing pala Barbie

Sebagai usaha, tentunya penghasilannya harus lebih gede dari itu. Paling gak dua kali
lipatnya. Dengan begitu, usaha bisa jalan terus dan dapur pun terus ngepul.

Jadi, kita mesti berpikir masak-masak untuk membuka bisnis itu. Jangan sampai bisnis hanya
jalan sebulan-dua bulan, lalu ambruk.

Bisa-bisa utang menggunung. Inilah yang menjadi salah satu risiko pakai kartu kredit sebagai
modal buka usaha ratusan juta.

Risiko Utang Dobel


Selain risiko di atas, ada satu risiko yang juga mengancam kalau kita pakai kartu kredit
sebagai modal buka usaha. Punya kartu kredit tentunya bukan hanya untuk pinjam KTA,
dong.

Pastinya kartu itu kita pakai buat belanja juga. Itu berarti akan muncul dua tagihan tiap bulan:
kartu kredit dan KTA.

Dengan begitu, kalau kita gak cermat mengatur keuangan, habis sudah. Kita bakal dihajar
utang dobel.

Duh masbro jangan bete gitu dong gara-gara utang, nanti gantengnya hilang loh hehehe

Karena itulah rencana matang diperlukan sebelum ambil keputusan utang. Apalagi utang
kartu kredit plus KTA.

[Baca: Punya Kartu Kredit dengan Limit Rp 10 Juta atau Lebih? Gak Usah Pusing
Cari KTA hingga Ratusan Juta dengan Bunga di Bawah 1% per Bulan]

Beda ceritanya kalau kita lihai mengatur pos pengeluaran dan pemasukan. Meski demikian,
utang bukanlah pantangan.

Lihat saja di luar sana. Banyak negara, termasuk Indonesia, yang bisa menggerakkan roda
perekonomiannya berkat utang.

Namun, utang adalah kewajiban. Jadi, jangan sampai kita menganggap enteng layanan ini
meski mudah mendapatkannya.
Image Credit:

 http://4.bp.blogspot.com/-
OLgAC6lRwyE/U_8wHhBb6KI/AAAAAAAABT4/KjYoe6QArHQ/s1600/Limit%2BKar
tu%2BKredit%2BMandiri.jpg
 https://d3hhi5knjyj98j.cloudfront.net/f_auto,q_70/jmjlswr0gbusunoe0st6
 http://media.suara.com/thumbnail/api/images/2015/12/14/o_1a6f3mc051uriek62e918
n11go4a.jpg?s=653×366&watermark=true

Cara Bisnis Dengan Kartu Kredit Yang Sukses

Sukses Menjalankan Usaha dengan Modal Kartu Kredit? Bisa!

JAKARTA - Banyak orang beranggapan bahwa memulai suatu usaha memerlukan suntikan
modal yang tidak terbatas banyaknya agar dapat berkembang. Anggapan yang salah ini sering
menjadi hambatan seseorang berani memulai usaha mereka, selain itu, mereka juga
beranggapan bahwa seseorang yang minim pengalaman tidak akan mampu mengolah modal
tersebut dengan efektif. Tentu saja, pada kenyataannya, tidak seluruh bisnis dimulai dengan
modal yang berkecukupan.

Bahkan, anda dapat memulai usaha tanpa modal dengan menggunakan fasilitas kartu kredit
yang ditawarkan oleh perbankan. Anda dapat membeli barang jualan, memasarkannya, dan
menjualnya, kemudian membayar modal barang tersebut ketika tagihan kartu kredit telah
jatuh tempo. Walaupun terdengar mudah, menjalankan bisnis dengan bermodalkan kartu
kredit dapat menjadi perangkap untuk anda. Berikut adalah kiat-kiat untuk memanfaatkan
kartu kredit sebagai modal usaha dengan baik:

1. Tidak seluruh jenis bisnis dapat dimodali dengan kartu kredit

Jenis bisnis yang mengembalikan modal dalam jangka waktu yang panjang adalah jenis
bisnis yang sulit dimodali dengan kartu kredit. Alasannya, kartu kredit anda akan jatuh
tempo sebelum mendapatkan uang tunai hasil penjualan untuk membayarnya. Karakter bisnis
yang mengembalikan modal dengan cepat adalah yang paling sesuai untuk dimodali dengan
kartu kredit.

Selalu memperhatikan jangka waktu pengembalian keuntungan usaha agar terhindar dari
kegagalan membayar kartu kredit. Jangan sampai jatuh tempo tagihan datang lebih cepat
daripada waktu pembayarnya. Jika memang bisnis anda adalah bisnis jangka panjang, ada
baiknya untuk meminta kredit modal dari bank atau sanak keluarga dan teman-teman terdekat
anda.

2. Memperhatikan segala detail kartu kredit

Sebelum menggunakan kartu kredit sebagai modal usaha, anda harus tahu benar bank
penyedia kartu kredit dan kebijakan yang mereka miliki atas kartu kredit tersebut. Setelah
bank penyedia, anda harus mengetahui detail kartu kredit dimulai dari, tanggal jatuh tempo,
batas maksimum penggunaan, batas minimal saldo, tenggang waktu pembayaran, serta
tingkat bunga yang dikenakan untuk penarikan tunai, pembelanjaan atau cicilan dan
sebagainya.

ADVERTISEMENT

Besarnya tingkat bunga juga pastinya akan berbeda jika anda gagal membayar tagihan
sebelum tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Dengan mengetahui seluk beluk kartu kredit,
anda akan lebih mengerti dengan sistem kerja kartu kredit. Anda pun akan lebih terhindar
dari pengenaan bunga yang terlalu tinggi, misalnya tarikan tunai dengan kartu kredit akan
lebih merugikan jika menarik tunai dengan kartu debit. Anda pun akan mampu mengetahui
barang-barang mana yang sebaiknya dimodali dengan kartu kredit dan mana yang tidak.

3. Selalu membayar tagihan sebelum atau selambat-lambatnya pada masa jatuh tempo

Tidak hanya kartu kredit sebagai alat belanja, kartu kredit yang dijadikan modal usaha jika
tidak digunakan dengan bertanggung jawab dapat mengakibatkan anda terlilit utang. Bank
akan mengenakan bunga pinjaman yang cukup besar bagi pelanggan yang tidak mampu
membayar kartu kredit sesuai dengan ketetapan yang berlaku. Semakin lama berutang,
semakin besar bank akan mengenakan bunga pinjaman pada utang, dan pada akhirnya anda
akan terlilit utang yang semakin besar.

Dengan membayar kartu kredit secara tepat waktu, anda pun akan meningkatkan kualitas
kredit sehingga nama anda akan tercatat dengan baik. Pada masa depan, jika Anda ingin
mengembangkan bisnis lagi, contohnya menggunakan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) untuk
membeli bangunan usaha, anda tidak akan kesulitan mengajukannya.

Keterlambatan atau kegagalan pembayaran biasanya disebabkan oleh perencanaan bisnis


yang kurang matang. Sebaiknya anda tidak asal-asalan menggunakan kartu kredit hanya
karena secara teknis anda “tidak mengeluarkan uang”. Menggunakan kartu kredit harus
dilakukan dengan perhitungan yang matang.

Menggunakan kartu kredit secara bijak

Salah satu kendala utama dalam penggunaan kartu kredit sebagai modal usaha adalah
kebanyakan orang berbelanja melebihi kemampuan mereka menjual barang tersebut kembali.
Susunlah rancangan bisnis dengan seksama dan dengan memperhatikan kemungkinan
penjualan barang anda, dengan begitu anda akan terhindari dari kebangkrutan dan utang yang
disebabkan oleh kartu kredit.

Setiap usaha, pasti membutuhkan modal yang cukup untuk bisa dijalankan. Namun,
bagaimana kalau Anda tidak memilikinya? Rata-rata pasti menjawab akan mencari pinjaman
Kredit Tanpa Agunan. Namun, bagaimana kalau permintaan itu tidak disetujui oleh pihak
bank? Sebenarnya ada cara lain, yaitu dengan kartu kredit.

Saat ini, tawaran kartu kredit dari bank dengan limit besar semakin banyak di pasaran.
Bahkan, sudah ada yang mulai menyasar nasabah entrepreneur kelas rumahan atau UKM.
Namun, mungkinkah mendirikan bisnis dengan bermodal utang yang bersifat konsumtif?
Meski tidak dilarang, namun ada banyak hal yang harus dipertimbangkan.

Kartu Kredit Mudah Didapat Dibanding Pinjaman Lain

Seperti yang sudah disebutkan di atas, mengajukan kredit usaha ke bank bukanlah perkara
mudah, apalagi dibandingkan dengan mendapatkan pinjaman konsumtif, seperti kredit
pemilikan kendaraan bermotor dan kartu kredit. Sebab, setiap calon pengusaha yang ingin
mendirikan bisnisnya sendiri harus terlebih dulu masuk dalam tahap merintis. Inilah yang
membuat para kreditur ogah memberikan uangnya karena kurangnya kepercayaan.

Memang, masih ada satu jalan lain, yaitu dengan menggunakan kredit dengan agunan, yaitu
dengan menjaminkan aset seperti berupa sertifikat rumah ataupun BPKB kendaraan
bermotor. Namun, itu pun kalau Anda sudah memilikinya, kalau belum, apa yang mau
diberikan pada bank? Tidak ada bukan? Karena itu, kartu kredit sering dijadikan solusi atas
masalah permodalan usaha.

Perhatikan Syarat Dari Bank

Bila tekad sudah bulat untuk menjalankan bisnis bermodal utang konsumtif dari kartu kredit.
Hal yang harus Anda perhatikan adalah syarat dan ketentuan bank, terutama mengenai batas
minimum saldo, tenggat waktu pembayaran, bunga, dan besaran denda yang dikenakan kalau
terjadi keterlambatan pembayaran.

Pada umumnya, kartu kredit tidak mengenakan bunga jika si nasabah membayar tagihan
penuh sebelum jatuh tempo. Di samping itu, tanggal jatuh temponya adalah 20 hari setelah
tanggal cetak tagihan.

Jadi, jika cetak tagihan turun tanggal 1 Juni, jatuh tempo kartu kredit adalah pada 21 Juni.
Karena itu, jika ingin mendapat modal usaha dari kartu kredit itu tanpa terbebani biaya
bunga, pastikan arus kas bisnis Anda bisa memenuhi pembayaran tagihan sebelum tenggat
waktu berakhir.

Memang, bila ada nasabah yang mengajukan aplikasi kartu kredit, mereka tidak akan
mempermasalahkan penggunaan produknya itu. Namun, tidak ada "makan siang yang gratis,"
karena itu, sebagai pengguna, Anda yang harus cermat dalam menggunakannya.

Cocokkah Dengan Jenis Usaha yang Akan Dijalankan?

Pertanyaan selanjutnya, usaha apa yang mau didirikan? Hal ini berkaitan dengan kemampuan
Anda dalam membayar utang kepada bank. Usahakan cari jenis bisnis yang bisa memberikan
aliran pemasukan yang relatif lancar dan perputaran uang yang cepat. Hal ini bisa dicari lewat
riset baik dengan membaca buku, browsing di internet, hingga bertanya langsung kepada
orang yang lebih berpengalaman atau pakar.
Ingat, layanan ini memiliki tenggat waktu pembayaran yang pendek dan bunga yang cukup
tinggi. Karena itu, bila tidak yakin bisnis Anda bisa memberikan aliran pemasukan yang
diinginkan, jangan gunakan kartu kredit sebagai sumber modal utama. Jadikan saja sebagai
pendukung kalau suatu saat membutuhkan dana talangan.

Tidak hanya itu, jangan gunakan limit yang terlalu tinggi, karena kalau berutang secara
berlebihan, Anda sendiri yang akan sulit nantinya. Karena itu, sebagai awal, carilah usaha
yang tidak membutuhkan modal besar seperti berjualan pulsa, pakaian, atau hijab yang
sekarang sedang tren.

Disiplinlah Terhadap Penggunaannya

Kartu kredit berfungsi sebagai tambahan uang? Salah besar! Berhenti berpikir seperti itu.
Nyatanya, dengan menggunakannya, kita akan memiliki utang yang nyatanya justru
menambah beban keuangan.

Namanya juga utang, jadi mesti dibayar. Kalau bicara kartu kredit, bayarlah sebelum tanggal
jatuh tempo kalau tidak mau terkena penalti atau denda. Karena itu, penting bagi para
pebisnis untuk memeriksa kesehatan finansial usahanya.

Lacak Kesehatan Keuangan Bisnis Kita

Sebagai pebisnis, salah satu pekerjaan rumah yang mesti dilakukan adalah rajin memeriksa
likuiditasnya. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, menggunakan kredit konsumtif
sebagai modal usaha membutuhkan aliran pemasukan yang relatif lancar dan perputaran uang
yang cepat. Mengutip dari Kontan, Diana Sandjaja, perencana keuangan MRE Consulting,
ada beberapa rasio keuangan untuk mengukur tingkat kesehatan bisnis kita, terutama dari sisi
likuiditas.

1. Current Ratio

Yakni sejauh mana penjaminan pembayaran utang secara lancar. Angkanya bisa didapatkan
dari hasil pembagian pemasukan rutin dengan utang. kartu kredit hitungannya masuk utang,
jadi pastikan bisnis Anda punya pendapatan yang lancar sebagai penjamin utang itu.

2. Average Collection

Yaitu periode waktu yang dibutuhkan untuk menagih kredit kepada pelanggan bila
menggunakan metode kredit dalam berdagang. Angkanya didapatkan dari nilai utang usaha
dibagi penjualan kredit harian.

Semakin besar nilainya maka makin tinggi keperluan modal. Sebagai contoh, bila utang
usaha Rp 430, sedang penjualan Rp 1.450. Maka, periode waktu pelunasan dibutuhkan 108
hari atau hampir 3,5 bulan.

3. Inventory Turnover Ratio

Yaitu berapa lama inventori atau keberadaan barang dari masuk gudang hingga kemudian
terjual. Angkanya diperoleh dari harga pokok penjualan dibagi persedian.
Sebagai contoh, persediaan senilai Rp 625, harga pokok penjualan Rp 875. Maka, Inventori
adalah sebesar 1,4 kali. Sedangkan, jangka waktu yakni 365 hari dibagi 1,4 kali menjadi 260
hari. Jadi, dari persediaan menjadi barang terjual memerlukan waktu selama 260 hari.

4. Account Payable Turnover

Yaitu rasio untuk mengukur jumlah perputaran utang usaha. Itu bisa mengetahuinya dengan
membagi harga pokok penjualan dengan kredit modal.

Contoh, bila utang usaha Rp 115, lalu harga pokok penjualan Rp 875. Maka, perputarannya
adalah 7,6 kali. Lalu, turnover berarti 365 hari dibagi 7,6 kali menjadi 48 hari. Maka,
pembayaran uang ke supplier rata-rata adalah per 48 hari sekali.

Kartu Kredit = Utang yang Mahal

Menurut Diana, sebetulnya, dalam dunia bisnis, memanfaatkan utang sebagai salah satu
sumber modal pengembangan usaha sudah lazim dilakukan. Namun, sebagian besar yang
digunakan berupa KTA. Namun, bagaimana jika yang dipakai adalah produk konsumtif
seperti dari kartu kredit?

Sebenarnya saya sangat tidak menyarankan menggunakan kredit untuk berbisnis, apalagi
kredit konsumtif yang biayanya mahal. Lebih baik memakai sistem bagi hasil dengan
mencari investor, kata Fauziah Arsiyanti, Financial Advisor Fahima Advisory.

Namun, meski memiliki nilai bunga yang mahal, masih saja banyak yang masih mau
memanfaatkan utang konsumtif dari kertu kredit untuk berbisnis. Kalau sudah begitu, si
debitur harus berhitung cermat dan berhati-hati terhadap segala risiko yang mungkin muncul.

Karena itu, hati-hati berutang menggunakan kartu kredit ya!

Kalau Tetap Ingin Menggunakan Kartu Kredit?

Mencari pinjaman dari bank seperti Kredit tanpa agunan memang tidak mudah. Namun, bagi
Anda yang tetap ingin memperoleh modal usaha dengan menggunakan produk perbankan
konsumtif ini, ada beberapa kartu kredit dari beberapa bank besar yang bisa menjadi pilihan
untuk digunakan.

1. BCA MC2 Tazmania

kartu kredit ini sangat cocok digunakan bagi Anda yang membutuhkannya sebagai penunjang
gaya hidup Anda. Dengan desain yang unik, lucu, sehingga menjadikannya cocok bagi kaum
muda. Produk ini juga cocok dipakai oleh para pemula yang baru belajar mengenai kartu
kredit.

2. BCA VIsa Batman

BCA Visa Batman merupakan kartu kredit yang mempunyai fasilitas kurang lebih sama
dengan BCA MC2 Tazmania.
3. BNI Visa Silver

BNI Visa Silver merupakan kartu kredit yang bisa Anda gunakan sebagai kebutuhan dalam
memenuhi keinginan Anda ketika memakainya. Ada dua jenis sub-type dari produk ini, yaitu
Visa dan MasterCard yang penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda,

4. Danamon Classic

Danamon Classic hadir untuk memberikan kemudahan pada seluruh kegiatan berbelanja
Anda. Nikmati kenyamanan bertransaksi dengan fitur-fitur yang khusus dan penawaran
menarik di sepanjang tahun.

5. Mandiri Everyday

Kartu ini sangat cocok bagi Anda yang baru pertama kali menggunakan kartu kredit di Bank
Mandiri. Selain itu, Anda berhak memilih desain tampilan yang sesuai dengan kepribadian
Anda.

6. Mandiri Visa SIlver

Anda ingin bebas biaya tahunan? Mandiri Visa Silver adalah solusinya. Produk ini adalah
pilihan tepat bagi Anda yang sangat tertarik pada setiap penawaran terbaik.

7. CIMB Niaga Visa Classic

Prooduk ini menghadirkan banyak pelayanan dan fasilitas ekslusif yang meberikan
kemudahan dalam bertransaksi dan juga poin reward yang didapatkan.

Ketujuh produk di atas adalah contoh produk kartu kredit yang berlaku pada Anda yang
memiliki pendapatan Rp 3 juta rupiah dan cocok digunakan bagi yang beru pertama kali
memakainya.

Tertarik mendapatkan layanan kartu kredit tersebut? Yuk daftar sekarang secara online di
KreditGoGo.com.

Memperoleh modal untuk usaha terkadang memang tak gampang, terlebih ketika keluarga
terdekat hingga sahabat tak bisa diandalkan. Maka jalan keluar yang bisa jadi pilihan terakhir
adalah kartu kredit. Dengan kartu kredit, Anda bisa mendapatkan suntikan modal hanya
dalam waktu yang singkat. Tetapi sayangnya, jika tak bijak dalam menggunakannya, bisa
dipastikan Anda akan terjebak dalam lilitan utang dan bunga yang tak ada habisnya. Oleh
karenanya sebelum terjebak dalam lingkaran utang kartu kredit yang melilit, sebaiknya
perhatikan tips aman berbisnis bila mengandalkan kartu kredit seperti dikutip dari
Cermati.com: 1. Perhitungkan Besaran Modal dengan Matang Dalam bisnis, modal memang
faktor yang sangat penting untuk mendukung kelancaran suatu bisnis apapun bidangnya.
Mendapatkan modal dengan cara mengajukan pinjaman bisa jadi langkah yang tepat, tapi
sebelumnya ketahui berapa besar modal yang Anda butuhkan untuk mengembangkan bisnis.
Suntikan modal yang besar akan membuat Anda bisa mengembangkan bisnis secara
maksimal. Namun semakin besar jumlah pinjaman, maka semakin besar pula bunga yang
harus dibayarkan. Untuk itu buatlah rincian pasti, jangan sampai terjadi kesalahan. 2. Ketahui
dan Tentukan Kemampuan Bayar Mengetahui secara pasti omset yang dihasilkan bisnis Anda
juga sangat penting ketika ingin mendapatkan pinjaman modal. Karena itu akan membantu
untuk lebih bijak ketika menentukan besaran modal yang ingin diperoleh, dan mengetahui
kemampuan membayar pinjaman modal. Lagi pula jika bisnis yang dijalankan masih
terbilang baru dengan omset yang belum stabil, maka mengajukan pinjaman yang besar bisa
sangat berisiko. Sebab itulah perhitungkan dengan baik kebutuhan modal dengan mengetahui
omset pasti tiap bulan. Setelah menghitung besaran omset dan biaya yang harus dibayar tiap
bulan, maka dari perhitungan tersebut Anda bisa menentukan berapa besar cicilan yang
mampu dibayar. Dengan begitu Anda tak akan punya masalah untuk memenui kewajiban
pembayaran tiap bulannya. 3. Pertimbangkan Suku Bunga yang Masuk Akal Jangan hanya
tergiur besaran modal yang bisa diperoleh saja, tetapi tak memerhatikan bunga yang
dibebankan. Percuma bisa mendapatkan suntikan dana yang besar tapi bunga yang dikenakan
mencekik leher. Pertimbangkan untuk mencari kreditur yang menawarkan suku bunga masuk
akal hingga membuat tak mampu membayarnya. Sebab itulah, cari informasi sebanyak-
banyaknya dan membandingkannya dengan kartu kredit lainnya. Baca: Surcharge Kartu
Kredit, Legal atau Tidak? 4. Ketahui Detail Informasi Kartu Kredit Setiap Bank penerbit
pasti memberikan limit serta fasilitas berbeda pada setiap produk kartu kredit yang
ditawarkan. Jika ingin mendapatkan dana pinjaman yang besar dari kartu kredit, maka limit
pada kartu kredit yang dimiliki juga harus besar. Tetapi mendapatkan kartu kredit dengan
limit besar bukan perkara mudah. Setidaknya riwayat pinjaman yang Anda miliki harus sehat
dan tidak ada risiko macet. Selain itu Anda juga harus tahu betul tentang produk kartu kredit
tersebut. 5. Lunasi atau Bayar sesuai Minimum Tagihan Memiliki pinjaman kartu kredit tak
sama dengan pinjaman lain di bank, maka penting untuk mengetahui bagaimana sistem
pembayaran pokok dan bunga pinjaman agar tidak salah hitung. Dalam utang kartu kredit,
Anda harus membayar penuh jumlah yang terpakai bulan lalu. Jika tak mampu, maka bisa
membayarkannya sesuai dengan minimum tagihan. Dengan bunga yang akan terus bertambah
hingga utang terlunasi sepenuhnya. 7. Tepat Waktu Bebas Denda Jika terlambat melakukan
pembayaran kartu kredit, maka selain bunga pinjaman juga harus membayar denda yang tak
sedikit jumlahnya. Dari pada buat bayar denda, bukankah lebih baik untuk melunasi tagihan,
bukan? Maka jangan sampai telat membayar tagihan kartu kredit. Sebaiknya buatlah
reminder atau lakukan pembayaran otomatis yang tersinkronisasi pada rekening pribadi agar
menghindari keterlambatan yang berujung denda. Bijak Berbisnis dengan Kartu Kredit
Apapun bentuk bisnis yang dijalankan pasti memiliki resiko, begitu pun dengan penggunaan
kartu kredit, pasti memiliki dua sisi berbeda pula. Ada positif dan negatif yang akan selalu
membayang-bayangi. Memilih kartu kredit sebagai sumber dana sebetulnya penuh risiko, jika
tak bijak dalam mempergunakannya, bisa-bisa lilitan utang akan menjerat. Untuk itu, ketahui
dengan detail kartu kredit yang ingin digunakan, supaya tak salah pilih. Selamat berbisnis,
semoga sukses!

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Aman Mengandalkan Kartu
Kredit untuk Modal Bisnis", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/05/172927526/tips-
aman-mengandalkan-kartu-kredit-untuk-modal-bisnis.

Editor : Bambang Priyo Jatmiko


Pakai Kartu Kredit untuk Tambahan Modal Bisnis? Perhatikan Hal
Berikut
Written by Cermati.com • 17 Januari 2018

Modal adalah salah satu faktor kunci dalam memulai dan membangun bisnis. Berjalannya
bisnis tergantung bagaimana ketersediaan modal. Bisnis yang terus berjalan dari waktu ke
waktu kelak berpotensi menjadi bisnis besar. Sudah tentu untuk membuat bisnis jadi besar
dibutuhkan modal yang besar.

Ada satu waktu sejumlah pebisnis mengalami kekurangan modal untuk mencapai target yang
mereka buat. Solusi untuk mengatasi kurangnya modal tersebut adalah dengan mengambil
kredit yang disediakan lembaga keuangan yang menyediakan kredit.

Bank sebagai lembaga keuangan menyediakan kredit mulai dari Kredit Tanpa Agunan
(KTA), Kredit Multiguna (KMG), hingga kartu kredit. Dibandingkan KMG, jelas memakai
KTA lebih untung karena tak perlu menjaminkan apa pun dan bunganya juga terjangkau.
Namun, dalam prosesnya, ada waktu yang diperlukan. Paling cepat 3 hari, paling lama 21
hari.

Lebih cepat berutang dengan kartu kredit. Hanya menggesekkan kartu, transaksi sudah
selesai dilakukan. Nah, bagaimana kalau menutupi kurangnya modal atau cari tambahan
modal dengan pakai kartu kredit? Bisa kok asalkan memerhatikan beberapa hal berikut ini.

Baca Juga: Apply Kartu Kredit Sekarang atau Nanti? Inilah Jawabannya

1. Berapa Besar Dana yang Dibutuhkan?

Hitung Dana yang Dibutuhkan

Karena tambahan modal didapat dari kartu kredit, beberapa hal perlu dipertimbangkan mulai
dari besaran dana dan peruntukan dana. Untuk besaran dana yang dipakai, ketahui seberapa
besar limit kartu kredit yang dimiliki.

Kemudian dana yang dibutuhkan tersebut haruslah digunakan untuk membeli barang-
barang yang transaksinya bisa dilakukan dengan kartu kredit. Bisa-bisa saja tarik tunai
dari kartu kredit, tapi ada biaya tambahan yang lumayan besar yang harus dibayarkan.

2. Bandingkan Omzet dengan Cicilan yang Dibayar

Estimasikan Besaran Cicilan dengan Omzet Bisnis

Perlu diingat bertransaksi dengan kartu kredit berarti Anda sedang berutang dengan pemberi
kredit. Inilah kenapa pentingnya dilakukan perhitungan dengan mempertimbangkan limit
kredit dan omzet (business income).
Bayangkan jika Anda tidak melakukan perhitungan dengan mempertimbangkan kedua hal
tersebut. Bisa-bisa Anda tidak mendapat profit sama sekali atau harus menanggung beban
utang dengan memakai dana pribadi. Padahal, baiknya cicilan kartu kredit ditanggung dari
penghasilan bisnis yang diperoleh.

3. Limit Kartu Kredit

Ingat, Kartu Kredit yang Digunakan Ada Limitnya

Biar barang-barang yang masuk sebagai modal dalam bisnis terbeli, pastikan limit kartu
kredit sanggup mencukupinya. Buat perhitungan agar barang-barang yang akan dibeli masuk
limit. Anda dapat melakukan perbandingan harga untuk membuat estimasi. Lakukan
perbandingan harga secara online lebih dahulu dengan melihat-lihat di beberapa ecommerce.

Kemudian lakukan juga secara offline dengan mengunjungi pusat grosir atau toko-toko.
Pastikan pedagang yang dikunjungi menerima transaksi dengan menggunakan kartu kredit.
Setelah itu, lakukan perbandingan, manakah yang menjual lebih murah: offline atau online.

4. Melakukan Pembayaran Minimum


Hal berikut ini perlu jadi pertimbangan karena ini menyangkut kesanggupan dalam
membayar cicilan. Sanggup atau tidak membayar cicilan kartu kredit tiap bulan dapat
diketahui dengan melihat besaran penghasilan bisnis tiap bulan.

Seandainya, karena suatu sebab, income yang diperoleh tak sesuai yang diharapkan. Anda
bisa menggunakan opsi pembayaran minimum sebesar 10-15% dari cicilan yang harus
dibayarkan. Perlu diingat sah-sah saja menggunakan opsi bayar minimum asalkan bulan
berikutnya buru-buru dilunasi agar cicilan tidak membengkak.

Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!

Andaikan Dihitung-Hitung Tetap Di Atas Limit,


Bagaimana Caranya agar Tetap Pakai Kartu Kredit?
Kasus seperti ini memang kadang terjadi dan sulit dihindari. Jika tidak menggunakan kartu
kredit, mau tak mau KTA jadi solusinya. Tinggal melengkapi persyaratan yang diminta lalu
melakukan pengajuan, Anda hanya perlu menunggu kabar dari bank pemberi KTA.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pada saat yang sama, Anda bisa minta
kenaikan limit kartu kredit. Nah, untuk itu, ada beberapa hal yang bisa para pebisnis lakukan.

 Lakukan estimasi perhitungan 2 bulan sebelum berencana belanja modal bisnis.


 Kemudian ajukan kenaikan limit kartu kredit dan KTA setelah tahu hasil perhitungan
melebihi limit.
 Seandainya, salah satu pengajuan disetujui lebih dulu, misalnya kenaikan limit, Anda bisa
mengajukan pembatalan pengajuan KTA.

Baca Juga: Mengapa Memiliki Kartu Kredit Menguntungkan Untuk Masa Pensiun?

Agar Semuanya Berjalan Lancar, Persiapkan Sebaik


Mungkin
Kuncinya adalah bagaimana para pebisnis telah bersiap-siap sebagai bentuk antisipasi
kemungkinan-kemungkinan yang tak diharapkan. Menghitung estimasi modal yang
dibutuhkan, memperhitungkan perkiraan income yang didapat, dan melakukan pengajuan
kredit sebelum belanja modal adalah langkah-langkah antisipasi yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Jadi, sudahkah Anda mempersiapkannya sebaik mungkin?

Anda mungkin juga menyukai