Anda di halaman 1dari 7

Notulensi Share With Us #8 (Kamis, 29 November 2018)

Artificial Intelligence, Opportunity or Threat? : Trend an Perkembangan


Mesin Cerdas (AI) dalam Dunia Teknologi

Pemateri : Muhammad Angga Muttaqien – AI Scientist, GRID Inc. Japan

Moderator : Ratih Dwi Fardilah

Notulis : Aqilah NKL

Pada Kamis Malam ini, pemateri mengajak peserta untuk memahami Artificial Intelligence yang
dalam terjemahan bahasa Indonesia dikenal sebagai kecerdasan buatan dan atau mesin cerdas.
Pada sesi pertama, Mas Angga-selaku pemateri memberikan PPT yang bisa di-download
https://docs.google.com/presentation/d/1LfEpA0Ea3Gwzc8ovJgp_wY4EuYaGzkhFDi1l9jjq6bY
/edit?usp=sharing sebagai pengantar diskusi malam ini. Outline disksusi SWU #8 ini terbagi 6
sesi dimana pada sesi pertama adalah pengenalan AI, dilanjutkan dengan Sejarah AI, Bagaimana
sistem AI bekerja, Kelemahan dan Kekuataan AI, tanya jawab, dan ditutup dengan closing
statement.

Sesi 1 : Pada slide sesi 1 digambarkan contoh – contoh AI yang ada disekitar kita.
Pengenalan AI Pemateri memberikan dua contoh AI yang secara sadar atau tidak, kita sering
gunakan. Seperti Spam Email Identifier. Jika diperhatikan saat ini, email google
dengan sendirinya bisa mengidentifikasi email – email yang masuk baik itu
spam, social, atau promotions. Sistem yang berjalan dibelakang kita bisa secara
otomatis mengidentifikasi email – email yang biasanya tergolong dalam kategori
spam seperti pesan – pesan berisi iklan penipuan, atau pengirim asing yang tidak
dikenal identitasnya. Biasanya iklan – iklan penipuan seperti “selamat anda
mendapatkan hadiah Rp700juta” sudah bisa diidentifikasi dengan baik oleh
mesin google mail.
Contoh kedua adalah Google Machine Translation. Salah satu produk dengan
teknologi AI di dalamnya. Mesin google dalam perkembangannya sudah lebih
baik dari menerjemahkan disesuaikan dengan kaidah bahasa yang berlaku ditiap
Negara, juga memahami serangkaian kata dalam bahasa apapun yang kita ketik
bahka mesin ini bisa memahami maksud dari apa yang kita tulisnya.
Dan yang tiap hari selalu kita gunakana, Google.com merupakan salah satu AI
yang paling banyak digunakan diseluruh dunia. Mesin pencari Google.com ini
menyediakan informasi apapun dalam berbagai bahasa meski untuk kalimat rumit
sekalipun.
Dari ketiga contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya Spam Email
Identifier dan Google Machine Translation membuat kita sadar kalau sekarang
mesin sudah bisa mengerti teks, video, gambar yang dibuat manusia. Dan google
Assistant membuat kita sadar bahwa mesin sekarang sudah bisa mengerti suara
manusia. Jadi, spectrum mesin cerdas ini sangat luas, bisa dilihat dari contoh
yang sederhala google.com hingga yang rumit “humanoid robots”.
Untuk lebih jelasnya, bisa juga disimak video
https://www.youtube.com/watch?v=FPfQMVf4vwQ
Sesi 2 : Pemateri memberikan penjelasan sejarah AI secara garis besarnya. AI bukanlah
Sejarah AI hal yang baru didunia teknologi komputerisasi. Ide dari teknologi ini telah ada
sejak tahun 1950 silam oleh Alan Turing-bapak Matematika dan pencetus ide AI
yang awalnya dikenal pemecah mesin enigma Jerman atau mesin Turing. Turing
beranggapan bahwa jika mesin dapat membuat orang percaya bahwa dirinya
(mesin tersebut) mampu berkomunikasi dengan orang lain, maka dapat dikatakan
mesin tersebut cerdas seperti manusia. Selanjutnya AI ini dikembangkan oleh
Frank Rosanblatt (1928-1971) kemudian dilanjutkan Goeffrey Hilton (1947 –
now).
Awalnya, computer diciptakan hanya untuk alat bantu hitung. Hingga
berkembang dan ide AI pun muncul dengan tampilan computer raksasa dan
sekarang AI tidak lagi dalam bentuk hardware melainkan dalam bentuk software.
Namun, banyak yang tidak mengetahui AI sudah ada jauh sebelum Alan Turing
mencetuskan idenya. Yaitu salah seorang teknisi asal Jazirah Arab bernama Al-
Jazari seorang teknisi yang membuat mesin atau robot dari hasil ujicobanya.
Untuk lengkapnya bisa kunjungi website https://id.wikipedia.org/wiki/Al-Jazari
Sesi 3 : Pemateri menjabarkan perkembangan AI sangat lambat. Hal ini dilihat dari
Bagaimana penemuan AI yang sudah lama namun perkembangan AI baru popular beberapa
Sistem AI tahun belakangan. Salah dua faktornya adalah fasilitas dan infrastruktur yang
Bekerja belum memadai. Adapun perdebatan dari para ilmuan bahwa tidak mungkin
manusia bisa membuat mesin pintar namun ada pula yang berkeyakinan optimis
mereka bisa membangun mesin pintar itu dengan mempertimbangkan manfaat
yang luas jika mesin tersebut ada. Hingga muncul 3 kondisi yang akhirnya
mengakibatkan ledakan teknologi terjadi.
1. Data Explosion yaitu ledakan data yang menggerikan. 90% data yang
diproduksi umat manusia saat ini diproduksi dalam waktu hanya 2 tahun
saja. Berkembang secara eksponensial bukan lagi secara liniar.
2. Highly Complex Algorithm yaitu algoritma – algoritma yang cerdas
muncul. Terinspirasi dari apa yang ada dalam tubuh manusia yaitu pada
sistem otak manusia. Apa yang terjadi diotak kita dipahami oleh neuro
scientist lalu diterjemahkan dalam bahasa matematika.
3. Computing Powers yaitu kekuatan computer sebagai sistem pengelolah
data secara cepat. Hingga AI ini bisa bekerja.
Diartikan bahwa AI merupakan mesin yang menampung data dalam jumlah besar
yang dipelajari dan dipahami oleh algoritma cerdas dan proses belajar dilakukan
dalam waktu yang cepat pula.
Pemateri memberikan gambaran sistem AI seperti saraf pada otak manusia. Ada
input berupa data, diproses dengan penambahan daya nalar dalam mesin cerdas
dan outputnya bagaimana mesin tersebut bisa bertindak dan menyelesaikan
masalah seperti manusia.
Sesi 4 : Keuggulan AI dapat memberi manfaat yang luas dalam perkembangan teknologi
Kekuatan dan dan kebutuhan sehari – hari. Seperti “Face Detection Engine” yang berguna
Kelemahan AI mengidentifikasi seseorang melalui gambar. Hal ini telah banyak digunakan
untuk penyutingan social media (FB, Instagram) dan beberapa perangkat lunak
lainnya seperti Picasa Pict.
Kelemahan AI saat ini adalah mesin cerdas ini hanya bisa melakukan satu
pekerjaan yang sangat spesifik. Seperti contoh diatas hanya bisa menyuting foto,
atau google translate hanya bisa menerjemahkan saja. Task tersebut sangat
spesifik dan tidak signifikan. Pada ilmuan AI masih sangat berambisi untuk
membangun AI model kedua yaitu Strong/General AI atau bisa disebut A (G) I
yaitu Artificial General Intelligence yang mampu bekerja lebih general dan
multifungsi seperti humanoid robots.
Sesi 5 : 1. Bagaimana penerapan AI dalam bahasa pemprograman? Karena
Tanya Jawab umumnya AI menerima data input kemudian diproses secara logika “If
Else” yang nanti akan menghasilkan jawaban yang diinginkan. (Ashri-
Poltek Medan)
Jawab : secara theoretically, AI dibagi menjadi dua stream besar. Para
ilmuan computer besar terdikotomi oleh dua stream ini. Yaitu :
a. Reasoning/Knowledge Representation (Symbol, IF ELSE Rule-Based
Approach). Yaitu pendekatan yang pertama kali muncul. Totally well-
defined by human. Karena kita mendefinisikan tugas secara jelas.
Seperti Expert System. Kekurangannya adalah tidak begitu efektif dan
biayanya mahal untuk membuat complex system.
b. Deep Learning (Modern Approach). Yaitu pendekatan terbaru “deep
learning”. Pendekatan yang perlu data yang banyak. Misal, kita ingin
mengajarkan AI agar bisa melihat dunia. Manusia biasa mengenali
objek kucing disekitarnya karena sejak kecil hingga dewasa mereka
belajar bahwa objek yang punya buntut, kumis, kaki empat
kebanyakan adalah kucing. Nah, proses belajar ini direpresentasikan
dalam data – data yang jumlah besar kemudian dipelajari oleh
computer dengan bantuan deepling learning. Kekurangannya,
seringkali hasil akhir deep learning tidak mudah dipahami. Kita sulit
mengerti apa yang dipikirkan oleh mesin ketika mereka berhasil
mengidentifikasi bahwa suatu objek itu “kucing”. Karenanya, deep
learning ini sering diumpamakan black box.

2. Bagaimana cara mengembangkan AI di era modern ini? Mental seperti


apa yang harus dimiliki dalam mengembangkan AI? (Khoirul-
Tanggerang)
Jawab : Jawabannya dimulai dengan pertanyaan “WHY”. Yang saya
(Mas Angga) pelajari dari mereka para ilmuan tetap gigih dalam
memperjuangkan AI hingga eksis sampai sekarang adalah karena
mengetahui dampak positif yang akan timbul jika AI ini berkembang.
Walaupun kolega mereka tidak semua memberi dukungan positif
terhadap riset yang tengah dilakukan. Mereka tekun sepanjang hari
mengulangi uji coba yang mereka lakukan. Gagal, coba lagi, gagal, cobal
lagi dan begitu seterusnya hingga mereka hasil yang mereka harapkan.
Jadi, cari alasan kuat mengapa ingin membuat AI dan barulan ke
pertanyaan selanjutnya “HOW to build AI”
Untuk lebih jelas, bisa ditonton video youtube :
https://www.youtube.com/watch?v=xhkG4VqyUUA&feature=share

3. Apa saja disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh pelajar untuk menjadikan
AI sebagai temannya? Apakah AI bisa dimodifikasi atau membuat AI
sendiri atau sekadar meng-upgrade saja?
Jawab : Disiplin ilmu yang paling mendasar adalah matematika, statistic
dan ilmu computer pemprograman. Namun, rekan saya (Mas Angga) dari
lulusan Fisika dan Teknik Industri juga bisa berkecimpung di scientist AI.
Artinya, latar belakang pendidikan apapun bisa mempelajari teknologi ini.
“We Can Create our Own Al”. Tools untuk membuat AI juga sudah
banyak beredar di internet. Dari yang sebelumnya hanya khusus untuk
peneliti, namun sekarang bisa digunakan untuk umum juga di internet.

4. Bagaimana AI menyelesaikan permasalahan Kendali Klasik berkaitan


dengan Optimum Control, Robust Control, dan sistem yang Non-Linear?
Dan tools apa saja yang harus dipelajari jika pembahasannya mengenai
aplikasi deep learning pada Human Robot Interaction, atau yang
menyangkut dengan predictive maintenance dengan berbasis algoritma
Deep Learning selain juga mempelajari Neural Network sebagai tools
utama deep learning? (Fauzan-ITB)
Jawab : Saya (Mas Angga) belum terbayang secara pasti terkait
pertanyaan pertama. Namun, mudahnya jika terkait control terbayang
proyek besar (chiyodacorp.com/jp/) yang ditangani oleh rekan kantor saya
terkait optimasi control crude oil life system. Karakteristik datanya jelas
non-linier, volatile, dan abundant. Saat ini, kita menyolusikan persoalan
yang ada dengan advanced approach dari AI disebut reinforcement
learning. Kebanyakan diaplikasikan pada addressing robotic issues.

5. Apakah AI selalu melibatkan jaringan saraf tiruan sebagai sistemnya?


Kira – kira jenis AI apa yang cocok diterapkan pada bidang pertanian
khususnya di Indonesia?
Jawab : AI tidak selalu melibatkan saraf tiruan. Seperti deep learning
yang sistemnya bekerja dari apa yang didapatkan dari alam. Dan tidak
sedikit algoritma science terinspirasi dari bagaimana alam ini bekerja.
Dan manfaat pada pertanian bisa ditonton pada video ini
https://www.youtube.com/watch?v=b2Z9ztUarHk. Sebenarnya,
implementasi pada sektor pertanian sangat banyak. Seperti deteksi dini
penyakit tanaman, atau identifikasi buah – buah siap panen. Dan ini bisa
dibangun dengan berbasis aplikasi mobile phone. Bahkan robot bisa
bekerja disektor pertanian. Pengalaman saya (Mas Angga) mengajarkan
arisan rutin dengan teknologi android pada ibu-ibu disalah satu kampung.
Saya pun pernah meriset terkait deteksi dini potensi tanah dengan AI yang
memiliki kecerdasan visual.
Sesi 6 : Closing Statement disampaikan langsung oleh pemateri Mas Angga :
Closing Everything we love about civilization is a product of intelligence. So,
amplifying our human intelligence with artificial intelligence has the
potential of helping civilization flourish like never before – as long as we
manage to keep the technology beneficial. – Max Tegmark, President of The
Future of Life Instituted.

Anda mungkin juga menyukai