Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu konstruksi, pertama – tama sekali yang dilaksanakan dan


dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah) baru kemudian
melaksanakan pekerjaan struktur atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besar fungsinya
pada suatu konstruksi. Secara umum pondasi didefenisikan sebagai bangunan bawah tanah
yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan itu sendiri dan beban luar yang
bekerja pada bangunan ke tanah yang ada disekitarnya.

Struktur bawah sebagai pondasi juga secara umum dapat dibagi dalam dua jenis yaitu
pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pemilihan jenis pondasi ini tergantung kepada jenis
struktur atas, apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat dan juga jenis
tanahnya.Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi lapisan tanah permukaan cukup baik,
biasanya jenis pondasi dangkal sudah memadai. Tetapi untuk konstruksi beban berat biasanya
jenis pondasi dalam adalah menjadi pilihan, dan secara umum permasalahan perencanaan
pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal.

Untuk hal ini penulis mencoba mengkonsentrasikan Tugas Akhir ini kepada
permasalahan pondasi dalam, yaitu tiang pancang dengan Menggunakan Data CPT ( Sondir ),
Kalendering, Loading Test serta perhitungan Penurunan Pondasi Tiang Tunggal pada Proyek
Pembangunan Cargo – Bandara Kualanamu Medan.

Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah sebuah Bandar udara baru untuk kota
Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT Perkebunan Nusantara
II Tanjung Morawa, terletak di Kualanamu, Kabupaten Deli serdang. Kualanamu akan
menggantikan Bandara Polonia yang sudah 70 tahun. Saat selesai dibangun, Kualanamu yang
diharapkan dapat menjadi bandara pangkalan transit internasional untuk kawasan Sumatera
dan sekitarnya, akan menjadi bandara terbesar kedua di Indonesia setelah Bandara Soekarno
– Hatta.

Universitas Sumatera Utara


Pemindahan bandara ke Kualanamu telah direncanakan sejak tahun 1991. Persiapan
pembangunan diawali pada tahun 1997, namun krisis moneter yang dimulai pada tahun yang
sama kemudian memaksa rencana pembangunan ditunda. Sejak saat itu kabar mengenai
bandara ini jarang terdengar lagi, hingga muncul momentum baru saat terjadi kecelakaan
pesawat Mandala Airlines pada September 2005 yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari
polonia. Kecelakaan yang merengut nyawa Gubernur Sumatera Utara Tengku Rizal Nurdin
tersebut juga menyebabkan beberapa warga yang tinggal di sekitar wilayah bandara
meninggal dunia akibat letak bandara yang terlalu dekat dengan pemukiman. Hal ini
menyebabakan munculnya kembali seruan agar Bandar udara di Medan segera dipindahkan
ke tempat yang lebih sesuai. Selain itu, hal ini yang menyebabkan seruan itu muncul kembali
adalah kapasitas Polonia yang telah melebihi batasnya.

Rencana pembangunan selama bertahun – tahun terhambat masalah pembebasan


lahan yang belum terselesaikan. Namun pada November 2006 dilaporkan bahwa Angkas Pura
II telah menyelesaikan seluruh pembebasan lahan. Pembangunannya direncanakan akan
dilaksanakan sebanyak tiga tahap. Tahap I dimulai pada 29 Juni 2006 dan selesai pada tahun
2009 atau paling lambat 2010. Tahap ini dibangun sendiri oleh pemerintah dengan PT
Angkasa Pura II dengan pembagian berupa sisi darat ( misalnya, terminal dan areal parkir )
dibangun oleh PT Angkasa Pura II sedangkan sisi udaranya dibangun oleh Direktorat
Jenderal Udara.

Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative panjang dan langsing yang
digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung
rendah kelapisan tanah keras yang mempunyai kapasitas daya dukung tinggi yang relative
cukup dalam dibanding pondasi dangkal. Daya dukung tiang pancang diperoleh dari daya
dukung ujung (end bearing capacity) yang diperoleh dari tekanan ujung tiang dan daya
dukung geser atau selimut (friction bearing capacity) yang diperoleh dari daya dukung gesek
atau gaya adhesi antara tiang pancang dan tanah disekelilingnya.

Secara umum tiang pancang dapat diklasifikasikan antara lain: dari segi bahan ada
tiang pancang bertulang, tiang pancang pratekan, tiang pancang baja, dan tiang pancang kayu.
Dari segi bentang penampang, tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat,
pipa, huruf H, huruf I, dan bentuk spesifik. Dari segi teknik pemancangan, dapat dilakukan
dengan palu jatuh (drop hammer), diesel hammer, dan hidrolic hammer.

Universitas Sumatera Utara


Tiang pancang berinteraksi dengan tanah untuk menghasilkan daya dukung yang
mampu memikul dan memberikan keamanan pada struktur atas. Untuk menghasilkan daya
dukung yang akurat maka diperlukan suatu penyelidikan tanah yang akurat juga. Ada dua
metode yang biasa digunakan dalam penentuan kapasitas daya dukung tiang pancang yaitu
dengan menggunakan metode statis dan metode dinamis.

Penyelidikan tanah dengan menggunakan metode statis adalah penyelidikan sondir.


Penyelidikan sondir bertujuan untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus dan hambatan
lekat tanah yang merupakan indikasi dari kekuatan daya dukung lapisan tanah dengan
menggunakan rumus empiris.

Loading test biasa disebut juga dengan uji pembebanan statik. Cara yang paling dapat
diandalkan untuk menguji daya dukung fondasi tiang adalah dengan uji pembebanan statik.
Dari hasil nilai uji pembebanan statik seorang praktisi dalam rekayasa fondasi dapat
menentukan mekanisme yang terjadi, misalnya dengan melihat bentuk kurva beban
penurunan, besarnya deformasi plastis tiang, kemungkinan terjadinya kegagalan bahan tiang,
dan sebagainya.

Perencanaan pondasi tiang pancang mencakup rangkaian kegiatan yang dilaksanakan


dengan berbagai tahapan yang meliputi studi kelayakan dan perencanaan teknis. Semua itu
dilakukan supaya menjamin hasil akhir suatu konstruksi yang kuat, aman serta ekonomis.

Banyak permasalahan yang terjadi pada saat proses pemancangan mulai dari awal
pemancangan sampai akhir pemancangan, sebagai contoh adalah pada saat alat pancang
mengangkat tiang pancang sering terjadi patah dan retak-retak ditengah, ini akibat kurang
baiknya tulangan yang ada pada tiang pancang dalam menahan tegangan tarik yang terjadi.

Pondasi tiang tersebut perlu diperkuat agar kokoh sampai siap dipancang dan harus
diperkuat untuk menahan tekanan selama pemancangan. Dan biasanya panjang pracetak ( pre
cast ) bervariasi, hal ini bertujuan agar dapat disesuaikan dengan keadaan dilapangan.

Untuk menghindari terjadinya kerusakan atau keruntuhan, suatu pondasi tiang pancang
baik tunggal maupun tiang kelompok haruslah mempunyai daya dukung yang cukup untuk
memikul konstruksi yang ada diatasnya.

Universitas Sumatera Utara


Perencanaan pondasi tiang pancang mencakup rangkaian kegiatan yang dilaksanakan
dengan berbagai tahapan yang meliputi studi kelayakan dan perencanaan teknis. Semua itu
dilakukan supaya menjamin hasil akhir suatu konstruksi yang kuat, aman serta ekonomis.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Menghitung daya dukung pondasi tiang pancang dengan menggunakan data CPT
( sondir ), Kalendering, dan Loading test.
2. Membandingkan hasil daya dukung pondasi tiang pancang dengan menggunakan data
CPT ( sondir ), Kalendering dan Loading test.
3. Menghitung penurunan yang terjadi pada pondasi tiang tunggal tersebut.

1.3 Manfaat

Tugas Akhir ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Penulis sendiri, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman agar mampu


melaksanakan dan mengembangkan ilmu tersebut pada proses kegiatan yang sama
pada saat kerja atau terjun di lapangan.
2. Pihak – pihak atau mahasiswa yang akan membahas hal yang sama.
3. Pihak – pihak yang membutuhkan informasi dan mempelajari hal yang dibahas dalam
laporan Tugas Akhir.

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam pelaksanaan proyek pembangunan Cargo – Bandara Kualanamu Medan.,


terdapat banyak permasalahan yang dapat dibahas, maka dalam laporan ini perlu kiranya
diadakan pembatasan masalah. Dimana bertujuan menghindari luasnya bahasan serta yang
dipaparkan tidak menyimpang dari tujuan semula.

Tetapi demikian, hal ini tidak berarti akan memperkecil arti pokok – pokok masalah,
yang dibahas disini, melainkan hanya karena keterbatasan belaka. Untuk keperluan ini
penulis membatasi pada data yang diperoleh dari hasil penyelidikan dilapangan yaitu data

Universitas Sumatera Utara


sondir (CPT), data kalendering, dan data Loading Test pada pembangunan Cargo – Bandara
Kualanamu Medan.

Karena terbatasnya referensi yang diperoleh untuk perhitungan perencanaan pondasi


dari hasil CPT, Kalendering ,dan Loading test maka perhitungan perencanaan daya dukung
pondasi tersebut dibatasi pada masalah yang berkaitan dengan perhitungan daya dukung
pondasi tiang. Disini penulis akan menggunakan data sondir, data Kalendering, dan data
Loading Test.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan Tugas Akhir ini dilakukan beberapa cara untuk dapat
mengumpulkan data yang mendukung agar Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.
Beberapa cara yang dilakukan antara lain:

a. Metode observasi

Untuk memperoleh data yang berhubungan dengan data teknis pondasi tiang pancang
diperoleh dari hasil survey langsung ke lokasi proyek Pembangunan Cargo Bandara
Kualanamu medan.

b. Pengambilan data

Mengadakan konsultasi dengan pihak Proyek Pembangunan Cargo Bandara


Kualanamu untuk memperoleh data – data teknis seperti data sondir (CPT), Kalendering,
Loading test, gambar dan foto – foto dokumentasi.

c. Melakukan studi keperpustakaan

Membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang ditinjau untuk


penulisan Tugas Akhir ini.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai