PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi
tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah rasa, dan olah raga agar memiliki daya
saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan
dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan
berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efisiensi manajemen
pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan
pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan
berkesinambungan.
Tahun pelajaran 2017 – 2018 SMK Al Falah Winong melaksanakan Kurikulum
2013 yang diberlakukan untuk kelas XI.
Pengembangan kurikulum SMK Al Falah Winong Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer Jaringan tahun pelajaran 2017 - 2018 mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum SMK Al Falah Winong Kompetensi Keahlian
Teknik Komputer Jaringan;
2. Beban belajar bagi peserta didik pada SMK Al Falah Winong yang didasarkan
pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan minat
peserta didik;
B. Landasan
Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum
pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan yang
disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Berdasarkan Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, dan Panduan
yang dikeluarkan oleh BSNP, setiap satuan pendidikan dalam hal ini Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), diharapkan dapat menyiapkan kurikulum yang akan
digunakan sebagaimana diharapkan dengan berlandaskan kepada :
1. Landasan Filosofis
Pendidikan adalah salah satu wujud kebudayaan manusia yang selalu
tumbuh dan berkembang, tetapi ada kalanya mengalami penurunan kualitas
sehingga hancur perlahan-lahan seiring dengan perkembangan zaman.
Kurikulum SMK disusun untuk mengemban misi agar dapat turut mendukung
perkembangan kebudayaan pada arah yang positif. Karena itu, kurikulum SMK
harus memperhatikan beberapa hal mendasar sebagai berikut.
1. Pendidikan harus menanamkan tata nilai yang kuat dan jelas sebagai
landasan pembentukan watak dan perkembangan kehidupan manusia.
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 2
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
2. Pendidikan harus memberikan sesuatu yang bermakna, baik yang ideal
maupun pragmatis, sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
3. Pendidikan harus memberikan arah yang terencana bagi kepentingan
bersama peserta didik, keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan menjadi bermakna apabila secara pragmatis dapat mendidik
manusia dapat hidup sesuai dengan zamannya. Pendidikan harus dilihat sebagai
wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan guna
menjalani dan mengatasi masalah kehidupan pada hari esok maupun masa
depan yang selalu berubah.
Pendidikan kejuruan perlu mengajar dan melatih peserta didik untuk
menguasai kompetensi dan kemampuan lain yang dibutuhkan untuk menjalani
kehidupan sebagai modal untuk pengembangan dirinya di kemudian hari.
Secara filosofis, penyusunan kurikulum SMK perlu mempertimbangkan
perkembangan psikologis peserta didik dan perkembangan/kondisi kehidupan
sosial budaya masyarakat.
2. Landasan Sosiologis
Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama antara keluarga,
masyarakat, dan pemerintah. Pendidikan yang diterima dari lingkungan
keluarga (informal), yang diserap dari masyarakat (nonformal), maupun yang
diperoleh dari sekolah (formal) akan menyatu dalam diri peserta didik, menjadi
satu kesatuan yang utuh, saling mengisi, dan diharapkan dapat saling
memperkaya secara positif.
Peserta didik SMK berasal dari anggota berbagai lingkungan
masyarakat yang memiliki budaya, tata nilai, dan kondisi sosial yang berbeda.
Pendidikan kejuruan mempertimbangkan kondisi sosial. Karenanya, segala
upaya yang dilakukan harus selalu berpegang teguh pada keharmonisan
hubungan antar individu dalam masyarakat luas yang dilandasi dengan akhlak
dan budi pekerti yang luhur, serta keharmonisan antarsistem pendidikan
dengan sistem-sistem yang lain (ekonomi, sosial, politik, religi, dan moral).
Dengan mempertimbangkan faktor budaya, tata nilai, dan opini
sosiologis masyarakat, kurikulum SMK juga disusun berdasarkan prinsip
diversifikasi dimaksudkan untuk memungkinkan penyesuaian program
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 3
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
pendidikan pada satuan pendidikan, baik dengan kondisi dan kekhasan potensi
yang ada di daerah, maupun dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Oleh karena itu, berbagai jenis program keahlian pada pendidikan
menengah kejuruan semestinya dapat diterima dan diapresiasi secara positif
oleh berbagai kelompok masyarakat Indonesia.
3. Landasan Paedagogis
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan
peserta didik menjadi manusia produktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnya setelah melalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti
menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warganegara yang baik
dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warganegara yang produktif.
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi SDM (Human Capital Investment). Semakin tinggi kualitas
pendidikan dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif
orang tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional,
meningkatkan pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu
bersaing di pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-
nilai yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas,
efektif, dan efisien.
4. Landasan Yuridis
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah.
3. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP).
4. Permendiknas No. 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 16 Tahun 2007 tentang
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 4
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007 tentang
Standar Kepala Sekolah.
7. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 28 Tahun 2010 tentang
Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013
Tentang SKL Kurikulum 2013
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 20 Tahun 2016
tentang Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Dasar dan
Menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 21 Tahun 2016
tentang Standar Isi
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2016
tentang Standar Proses
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 55 Tahun 2014
tentang Masa Orientasi Peserta Didik Baru di Sekolah
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 60 Tahun 2014
tentang Kurikulum SMK/MAK
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 61 Tahun 2014
tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstra Kurikuler
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 63 Tahun 2014
tentang Ekstrakurikuler Wajib Pramuka.
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 5
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 64 Tahun 2014
tentang Peminatan Pendidikan Menengah
23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 103 Tahun 2014
tentang Pembelajaran Direvisi dengan Permendikbud No.22 Tahun 2016
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014
tentang Bimbingan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 160 Tahun 2014
tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 53 Tahun 2015
tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah
29. Permendibud No. 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan
Sekolah.
30. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang
Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.
31. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 tahun
2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa.
32. Edaran Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No. 424/13242
Tanggal 23 Juli 2013 tentang Implementasi Mulok Bahasa Jawa.
33. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah No.
423.5/14995 Tanggal 4 Juni 2014 tentang Kurikulum Mata Pelajaran
Mulok Bahasa Jawa Untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTS, SMA/SMALB/MA dan SMK/MAK Negeri dan
Swasta di Provinsi Jawa Tengah.
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Untuk mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan SMK/MAK,
maka dikembangkan Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah, terdiri atas
Kelompok Mata pelajaran Wajib dan Mata pelajaran Pilihan. Mata pelajaran
wajib mencakup 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per
minggu. Isi kurikulum (KI dan KD) dan kemasan substansi untuk Mata
pelajaran wajib bagi SMA/MA dan SMK/ MAK adalah sama. Struktur ini
menerapkan prinsip bahwa peserta didik merupakan subjek dalam belajar yang
memiliki hak untuk memilih mata pelajaran sesuai dengan minatnya.
Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik untuk SMA/MA serta
pilihan akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata pelajaran pilihan ini
memberi corak kepada fungsi satuan pendidikan, dan didalamnya terdapat
pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA/MA untuk
Tahun X, XI, dan XII masing-masing adalah 42, 44, dan 44 jam pelajaran per
minggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar untuk
SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu ditambah dua jam untuk
muatan lokal
Tabel 1 : Struktur Kurikulum 2013 dan beban belajar per minggu untuk SMA
dan SMK berdasarkan Permendikbud No. 70 tahun 2013
Alokasi Waktu Per
Mata Pelajaran
Minggu
Kelompok A X XI XII
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3
2 PendidikanPancasiladanKewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 3 3
4 Matematika 4 4
5 Sejarah Indonesia - -
6 BahasaInggris 3 3
Kelompok B (Wajib)
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 18
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
7 SeniBudaya - -
PendidikanJasmani, Olah Raga
8 2 2
&Kesehatan
A+B 17 17
Kelompok C (Peminatan)
C1. DasarBidangKeahlian
9 Simulasi Dan Komunikasi Digital - -
10 Fisika - - - - -
11 Kimia - -
12 Sistem Komputer - -
13 Komputerdan Jaringan Dasar - -
14 Pemrograman Dasar - -
15 Dasar Desain Grafis - -
C3. PaketKeahlian
PaketKeahlianTeknikKomputerdanJaringan
16 Teknologi WAN - - 6 6
17 Administrasi Infrastruktur Jaringan - - 6 6
18 Administrasi Sistem Jaringan - - 6 6
19 Teknologi Layanan Jaringan - - 6 6
20 ProdukKreatifdanKewirausahaan - - 5 5
C1 + C2 + C3 - - 29 29
D. Muatan Lokal
21. Bahasa Jawa - - 1 1
22. Ke-NU-an - - 1 1
TOTAL - - 48 48
B. Standar Kompetensi
1. Standar Kompetensi Lulusan SMK
Lulusan SMA / MA / SMK / MAK / SMALB / Paket C memiliki sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :
Tabel 3 : Standar Kompetensi Lulusan untuk jenjang SMK
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB/Paket C
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu,
percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
2. Kompetensi Dasar
Dalam mendukung Kompetensi Inti, capaian pembelajaran mata
pelajaran diuraikan menjadi kompetensi-kompetensi dasar. Pencapaian
Kompetensi Inti adalah melalui pembelajaran kompetensi dasar yang
disampaikan melalui mata pelajaran. Rumusannya dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari
suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar dalam kelompok Kompetensi Inti sikap (KI-1 dan KI-
2) bukan untuk peserta didik karena kompetensi ini tidak diajarkan, tidak
dihafalkan, dan tidak diujikan, tetapi sebagai pegangan bagi pendidik bahwa
dalam mengajarkan mata pelajaran tersebut ada pesan-pesan spritual dan sosial
sangat penting yang terkandung dalam materinya untuk ditanamkan pada diri
peserta didik. Dengan kata lain, kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap
spiritual (mendukung KI-1) dan individual-sosial (mendukung KI-2)
dikembangkan secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu
peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3) dan keterampilan
(mendukung KI-4).
Untuk memastikan keberlanjutan penguasaan kompetensi, proses
pembelajaran dimulai dari kompetensi pengetahuan, kemudian dilanjutkan
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 23
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
menjadi kompetensi keterampilan, dan berakhir pada pembentukan sikap.
Dengan demikian, proses penyusunan maupun pemahamannya (dan cara
membacanya) dimulai dari Kompetensi Dasar kelompok 3. Hasil rumusan
Kompetensi Dasar kelompok 3 dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi
Dasar kelompok 4. Hasil rumusan Kompetensi Dasar kelompok 3 dan 4
dipergunakan untuk merumuskan Kompetensi Dasar kelompok 1 dan 2. Proses
berkesinambungan ini adalah untuk memastikan bahwa pengetahuan berlanjut
ke keterampilan dan bermuara ke sikap sehingga ada keterkaitan erat yang
mendekati linier antara kompetensi dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
6. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
prototype produk
barang/jasa
C. MUATAN KURIKULUM
1. MUATAN LOKAL
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran
seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang
diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan
lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah Jawa Tengah dan diterapkan
di SMK Al Falah Winong didasarkan atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah
Nomor 57 tahun 2013 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi
Jawa Tengah Nomor 9 tahun 2012 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa, wajib
bagi semua siswa kelas X. Pelajaran ini diberikan agar peserta didik mampu
berbahasa daerah dengan baik.
3. Ekstrakurikuler
a. Ekstrakurikuler Wajib
Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 Pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib
bagi peserta didik.
Dalam Peraturan Menteri No 63 tahun 2014 bahwa :
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 49
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
1). Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,
kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan
pengamalan nilai nilai kepramukaan;
2). Satuan Pendidikan adalah Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), dan Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).
3). Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan;
4). Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan
kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka;
5). Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka;
6). Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang pendidikan;
7). Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler
wajib pada pendidikan dasar dan menengah.
8). Kegiatan Ekstrakurikuler wajib merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang
harus diikuti oleh seluruh peserta didik;
9). Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi
Model Blok, Model Aktualisasi, dan Model Reguler.
10). Model Blok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan
diberikan penilaian umum.
11). Model Aktualisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang
dipelajari didalam kelas yang dilaksanakan dalam kegiatan Kepramukaan
secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal.
12). Model Reguler sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
13). Pendidikan Kepramukaan berisi perpaduan proses pengembangan nilai
sikap dan keterampilan.
b. Ekstrakurikuler Pilihan
Pengembangan diri bukan merupakan suatu pelajaran yang harus
diasuh oleh tenaga pendidik. Pengembangan diri bertujuan memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan
diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat
dan minat setiap peserta didik yangs sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, tenaga
pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh
konselor, tenaga pendidik atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan
dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
5. Ketuntasan Belajar
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan
untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
batas ambang kompetensi (Permendiknas Nomor: 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, Pengertian butir 10).
Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan
praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.
Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajaran dan
atau awal semester melalui proses penetapan KKM setiap Indikator, Kompetensi
Dasar (KD), Standar Kompetensi (SK) menjadi KKM mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut :
- Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap KD yang harus dicapai
oleh peserta didik.
- Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa pada sekolah yang bersangkutan.
- Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
pada masing-masing sekolah.
- Ketuntasan belajar setiap indikator, KD, SK dan mata pelajaran yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0% sd 100%. Kriteria
ideal ketuntasan masing-masing indikator 75 %.
KKM
NO MAPEL
X XI XII
KELOMPOK A
KELOMPOK B
1. Seni Budaya 75 76 77
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 75 76 77
C3 KOMPETENSI KEAHLIAN
1. Teknologi WAN - 76 -
2. Administrasi Infrastruktur Jaringan - 76 -
3. Administrasi Sistem Jaringan - 76 -
4. Teknologi Layanan Jaringan - 76 -
5. Produk Kreatifdan Kewirausahaan - 76 -
6. Penilaian
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi,
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan
kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan
kriteria capaian indikator hasil belajar dari kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Bagi yang belum berhasil mencapai kriteria, diberi kesempatan
mengikuti pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan
penilaian baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik
Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 41 Tahun 2005, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410),
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Lembaran Negara
45 tambahan Lembaran Negara 5670 tanggal 6 Maret 2015 adalah bahwa peserta
dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah setelah :
a. Menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik
telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi
pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
didik memperoleh nilai kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan
kompeten untuk mata pelajaran kompetensi normatif.
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau
kompeten untuk mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak
menjadi bagian dari ujian sekolah.
Ketiga persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan
ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa mengikuti ujian nasional
dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.
b. Penerapan
Penerapan pendidikan kecakapan hidup pada mata pelajaran kelompok
Adaptif, Dasar Kompetensi Kejuruan, Kompetensi Kejuruan dan Muatan
Lokal, antara lain mata pelajaran :
1). Kewirausahaan
2). KKPI
3). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
5). Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Teknik Komputer Jaringan
6). Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
7). Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan
8). Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
9). Kompetensi Kejuruan
10). Bahasa Jawa
b. Penerapan
Penerapan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global pada mata
pelajaran kelompok Adaptif, Dasar Kompetensi Kejuruan, Kompetensi
Kejuruan dan Muatan Lokal, antara lain mata pelajaran :
1). Kewirausahaan
2). KKPI
3). Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
4). Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
5). Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Teknik Komputer Jaringan
6). Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
7). Menerapkan Prinsip-Prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan
8). Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH)
9). Kompetensi Kejuruan
10). Bahasa Jawa
A. Pengertian Silabus
Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan
kajian mata pelajaran.
Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada tingkat
nasional merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK dapat
mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi institusi
pasangan dan nilai-nilai lokal di mana SMK itu berada.
Analisis silabus digunakan untuk mengidentifikasi hubungan antara KD, materi
pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
D. Pengembangan Silabus
Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau
berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah, kelompok Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan dinas
Pendidikan.
1. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu
mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya.
2. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan
pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan
untuk membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut.
Kurikulum SMK Al Falah Winong Hal 71
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan
E. Langkah-Langkah Pengembangan Silabus
1. Mengkaji Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana
tercantum pada Standar ISI, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a. Urutan berdasarkan hirarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat kesulitan
materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di Standar ISI.
b. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata
pelajaran.
c. Keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar antar mata
pelajaran.
………….., ……………
Mengetahui
Kepala Sekolah Mata Pelajaran
……………………. ………………………
2. Komponen RPP
Komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;
2. Identitas matapelajaran atau tema/subtema;
3. Kelas/semester;
4. Materi pokok;
5. Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian
KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran
yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai;
6. Kompetensi Inti (KI), merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalama spek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
matapelajaran;
7. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi.
Kompetensi Dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau
mata pelajaran;
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel di bawah ini.
Tabel 5. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan
3 Tanggal 1 September 2017 Libur Umum (Hari Raya Idul Adha 1438 H)
4 Libur Umum (Tahun Baru Hijriah/1 Muharram 1439
Tanggal 21 September 2017
H)
Tanggal 25-30 September
5 Penilaian / Ulangan Tengah Semester Gasal
2017
10 Tanggal 1 Desember 2017 Libur Umum (Peringatan Maulid Nabi SAW 1439 H)