Anda di halaman 1dari 49

PROGRAM PEMBELAJARAN TAHUNAN

SATUAN PENDIDIKAN : SUPM WAIHERU AMBON


MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMBESARAN IKAN
KELAS / SEMESTER : II TBP/ III, V
TAHUN PELAJARAN : 2018/2019
ALOKASI WAKTU : 96 X 45 Menit

ALOKASI
Standar Kompetensi / Kompetensi
SEMESTER WAKTU KET
Dasar
(JAM)
Melakukan Pembesaran udang windu
12
Melakukan Pembesaran udang putih
III 12

Melakukan Pembesaran Vanamei 12

Melakukan Pembesaran Rostris 12

Melakukan Pembesaran Kepiting 12

JUMLAH 60
Melakukan Pembesaran Ikan Bandeng
6
Melakukan Pembesaran Ikan
Kakap 6
V

Melakukan Pembesaran Ikan Baronang 6


Melakukan Pembesaran Ikan
6
Kerapu
Melakukan pemeliharaan Rumput Laut 12

JUMLAH 36

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NIP . 19750603 200212 1 001
NOMOR : 01 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN /VI/ 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pembesaran ikan kerapu (Cromileptes
Alokasi Waktu altivelis)
: 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pembesaran Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis)

B. Indikator
1. Media /lahan Pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai prosedur
4. Proses pemeliharaan dilakukan sesuai prosedur yang benar
5. Panen dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat melakukan teknik persiapan lahan
2. Siswa dapat melakukan penyeleksian benih yang berkualitas
3. Siswa dapat melakukan penebaran benih dilakukan sesuai prosedur
4. Siswa dapat melakukan proses pemeliharaan sesuai prosedur yang benar
5. Siswa dapat melakukan panen sesuai dengan prosedur yang benar

D.. Materi Ajar


1. Teknik persiapan lahan
2. Seleksi benih
3. Penebaran benih
4. Proses Pemeliharaan ikan kerapu
5. Pemanenan ikan kerapu

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Mempersiapkan Siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Mengabsensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan teknik persiapan KJA untuk ikan Kerapu
- Menyampaikan proses seleksi benih ikan kerapu
- Menyampaikan teknik penebaran benih ikan kerapu
- Menyampaikan proses pembesaran ikan kerapu
- Menyampaikan prosedur pemanenan ikan kerapu

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik Persipan KJA,
seleksi benih, penebaran benih, proses pembesaran, dan prosedur pemanenan ikan
kerapu bebek
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan soal dan membahasnya bersama-sama

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah untuk membuat makalah tentang pembesaran ikan
kerapu dari persiapan KJA
- sampai penebaran benih
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Pembenihan dan pembesaran ikan kerapu (Pt. Penebar Swadaya)
- Buku Pembesarab Kerapu dengan KJA (Pramu sunyoto)
- Buku Budidaya ikan Laut di KJA ( M. Ghufron H. Kordi. K)
- Buku Pembenihan ikan Laut Ekonomis Kerapu, Kakap Baronang)
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta)
- Penuntun Diagnosa Penyakit Ikan II ( Balai Penelitian Laut Gondol), 2001. Buku Beberapa
hasil Laut ( Deptan), 1992.

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan persyaratan lokasi KJA untuk pemeliharaan ikan Kerapu
2. Sebutkan ciri-ciri benih yang berkualitas
3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penebaran benih
4. Sebutkan kegiatan-kegiatan yang perlu diperhatikan pada pemeliharaan ikan kerapu
dalam hal Pembesaran di KJA
5. Jelaskan pengelolaan panen.

J. . KUNCI JAWABAN

1. - Kedalaman air paling rendah 10 meter dari pasang surut terendah


- Lokasi Harus terlindungidari arus dan angin yang kuat
- Fluktuasi pasang surut tertinggi dan terendah antara 2 – 4 meter.
- Salinitas 15-33 ppt, suhu 25-31 °C, Do tidak kurang dari 4ppm, dan pH 6,5 – 8,5.
- Lokasi bukanlah lalulintas kapal laut
- Jauh dari sumber pencemaran limbah industry, limbah rumah tangga, dan limbah
pertanian.
- Tersedia transportasi yang cukup untuk pengangkutan benih dan hasil panen.
- Lokasi merupakan habitat ikan baronang.
- Tersedia tenaga kerja local yang cukup.

2. – Ukurannya seragam
_ Tidak cacat
_ Gerakannya lincah dan aktif
_ Warnanya cerah
- Napsu makannya tinggi

3. Padat penebaran
- Sebelum ditebar sebaiknya benih didesinfektan berupa larutan formalin.
- Padat penebaran di wadah pembesaran berkisar antara 50 -60 ekor/m3 dengan
ukuran 20 -50 g/ekor
- Padat penebaran di wadah pembesaran berkisar antara 25 -35 ekor/m3, untuk
ukuran 100-200 g/ekor

4. A. Pakan dan pemberian pakan


Pakan yang digunakan adalah pakan rucah segar ataupun yang di simpan
dalam freezer asal tidak lebih dari 1 minggu. Pakan diberikan 2-3 kali sehari
dengan jumlah sampai kenyang (dihentikan kira2 15 menit setelah ikan tidak
mau makan). Waktu pemberian pakan sebaiknya sesaat setelah matahari terbit
atau sesaat sebelum matahari terbenam.

B. Perawatab KJA
Jarring yang kotor harus dicuci dan dikeringkan untuk dapat dipakai lagi dan
biasanya dilakukan setiap 2 minggu sekali untu mata jarring 1 inchi dan untuk
mata jarring 2 inchi setiap 3-4 minggu sekali.

C. Pengendalian penyakit
Penyebab penyakit :
1. Stress, Ikan yang baru ditangkap kemudian dipelihara akan menyebabkan
stress. Pengendaliannya adalah penebaran nharus dilakukan secara hati-
hati dengan cara aklimatisasi.
2. Mikroorganisme,berupa : Crustaceae, Cacing, Protozoa, jamur, bakteri
dan virus. Semuanya dapat ditanggulangi dengan melakukan
perendaman menggunakan nformalin serta acrivlavin.

5. Panen, dilakukan pada saat ukuran ikan kerapu minimal 400 gram. Tetapi ada yang
dieksport dengan ukuran 1 - 2 kg. Biasanya ikan kerapu dipanen dalam keadaan
hidup. Dengan cara mengangkat jarring kemudian diserok atau diseser. Oleh karena
itu pada saat panen tetap dijaga agar ikan tidak terluka, karena dapat menurunkan
harga.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 02 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikana (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pembesaran ikan kakap (Lates calcalifer)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pembesaran Ikan Kakap (Lates calcalifer)

B. Indikator
1. Media /lahan Pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. proses pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar
5. Panen dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat melakukan teknik persiapan lahan
2.Siswa dapat melakukan penyeleksian benih yang berkualitas
3.Siswa dapat melakukan penebaran benih dilakukan sesuai prosedur
4.Siswa dapat melakukan proses pemeliharaan sesuiai prosedur
5.Siswa dapat melakukan pro ses pemanenen sesuai dengan prosedur yang benar

D. Materi Ajar
1.Teknik persiapan lahan
2.Seleksi benih
3.Penebaran benih
4.Proses pemeliharaan
5. Panen

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Mengabseni Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan teknik persiapan lahan ikan kakap
- Menyampaikan proses seleksi benih ikan kakap
- Menyampaikan teknik penebaran benih ikan kakap
- Menyampaikan proses pemeliharaan ikan kakap
- Menyampaikan proses pemanenan ikan bandeng
- Latihan soal

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik Persipan Lahan
seleksi benih, penebaran benih, proses pembesaran, dan prosedur pemanenan ikan
kakap
- Diskusi
- Tanya jawab

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah untuk membuat makalah tentang pembesaran ikan kakap
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Ikan kakap, Biologi dan teknik (M. Gufran H. Kordi K)
- Buku Pembenihan ikan Laut Ekonomis Kerapu, kakap, baronang (Pramu sunyoto,
Mustahal)
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta).
- Buku Budidaya Ikan Kakap ( Penebar Swadaya), 1985.

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan persyaratan lokasi KJA untuk pemeliharaan ikan kakap
2. Sebutkan 2 sisitem pengangkutan benih ikan kakap
3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penebaran benih
4. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan di KJA
5. Jelaskan proses pemanenan ikan kakap pada KJA

J Kunci Jawaban
1 . - Kedalaman air paling rendah 10 meter dari pasang surut terendah
- Lokasi Harus terlindungidari arus dan angin yang kuat
- Fluktuasi pasang surut tertinggi dan terendah antara 2 – 4 meter.
- Salinitas 15-33 ppt, suhu 25-31 °C, Do tidak kurang dari 4ppm, dan pH 6,5 – 8,5.
- Lokasi bukanlah lalulintas kapal laut
- Jauh dari sumber pencemaran limbah industry, limbah rumah tangga, dan limbah
pertanian.
- Tersedia transportasi yang cukup untuk pengangkutan benih dan hasil panen.
- Lokasi merupakan habitat ikan kakap.
- Tersedia tenaga kerja local yang cukup.

2. a. Sistem terbuka : digunakan wadah yang dilengkapi dengan aerasi dan dapat
diangkut melalui darat atau
Laut, dengan kepadatan benih 100.000 ekor dalam 100 liter air untuk benih
berumur 2-3 hari.
b. Sistem tertutup : digunakan wadah plastic kapasitas 15-20 liter dengan volume 3-4
liter, dengan kapadatan
50 ekor benih/liter untuk benih berukuran 1-2 cm dan 2-3 ekor benih/ liter untuk
ukuran 13-15 cm.
3 . - Benih yang dipelihara harus disesuaikan dengan ukuran mata jaring
- Padat penebaran untuk benih ukuran 10 cm yaitu 8-10 ekor/m2.
4. - Pemberian pakan
- Pakan berupa ikan rucah segar sebanyak 7-10 kg /kg ikan kakap, diberikan sehari
sekali.
- Pembersihan KJA yang dilakukan 2 minggu sekali untuk membersihkan kotoran2
yang menempel pada
jarring sehingga dapat mengganggu proses pemeliharaan
- Pengendalian Hama dan penyakit

5 .- Panen dapat dilakukan secara total dan selektif


- Panen dilakukan pada ikan nyang telah berukuran 1,5 – 2,5 kg yang dipelihara
selama 1 tahun dengan ukuran awal 300 gram/ekor
- Panen di KJA hanya dengan cara mengangkat jarring lalu ikann diserok atau
diseser.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 03 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikana (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pembesaran Ikan Baronang (Siganus guttatus)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pembesaran Ikan Baronang (Siganus guttatus)

B. Indikator
1. Media /lahan Pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai prosedur yang benar
4. proses pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar
5. Panen dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat melakukan teknik persiapan lahan
2.Siswa dapat melakukan penyeleksian benih yang berkualitas
3.Siswa dapat melakukan penebaran benih dilakukan sesuai prosedur
4.Siswa dapat melakukan proses pemeliharaan sesuiai prosedur
5.Siswa dapat melakukan pro ses pemanenen sesuai dengan prosedur yang benar

D. Materi Ajar
1.Teknik persiapan lahan
2.Seleksi benih
3.Penebaran benih
4.Proses pemeliharaan
5. Panen

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti

- Eksplorasi
- Menyampaikan teknik persiapan lahan ikan baronang
- Menyampaikan proses seleksi benih ikan baronang
- Menyampaikan teknik penebaran benih ikan baronang
- Menyampaikan proses pemeliharaan ikan baronang
- Menyampaikan proses pemanenan ikan baronang

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik Persipan Lahan,
seleksi benih, penebaran benih, proses pembesaran, dan prosedur pemanenan ikan
baronang
- Diskusi
- Tanya jawab

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah untuk membuat makalah tentang pembesaran ikan
baronang
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Ikan baronang , Biologi dan teknik (M. Gufran H. Kordi K),
- Buku Pembenihan ikan Laut Ekonomis Kerapu, kakap, baronang (Pramu sunyoto,
Mustahal),
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta).

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan persyaratan lokasi KJA untuk pemeliharaan ikan baronang
2. Sebutkan 2 sisitem pengangkutan benih ikan baronang
3. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penebaran benih
4. Sebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan saat pemeliharaan di KJA
5. Jelaskan proses pemanenan ikan baronang pada KJA

J. Kunci Jawaban
1. - Kedalaman air paling rendah 10 meter dari pasang surut terendah
- Lokasi Harus terlindungidari arus dan angin yang kuat
- Fluktuasi pasang surut tertinggi dan terendah antara 2 – 4 meter.
- Salinitas 15-33 ppt, suhu 25-31 °C, Do tidak kurang dari 4ppm, dan pH 6,5 – 8,5.
- Lokasi bukanlah lalulintas kapal laut
- Jauh dari sumber pencemaran limbah industry, limbah rumah tangga, dan limbah
pertanian.
- Tersedia transportasi yang cukup untuk pengangkutan benih dan hasil panen.
- Lokasi merupakan habitat ikan baronang.
- Tersedia tenaga kerja local yang cukup.

2. a. Sistem terbuka : digunakan wadah yang dilengkapi dengan aerasi dan dapat
diangkut melalui darat atau
Laut, dengan kepadatan benih 100.000 ekor dalam 100 liter air untuk benih
berumur 2-3 hari.
b. Sistem tertutup : digunakan wadah plastic kapasitas 15-20 liter dengan volume 3-4
liter, dengan kapadatan
50 ekor benih/liter untuk benih berukuran 1-2 cm dan 2-3 ekor benih/ liter untuk
ukuran 13-15 cm.
3 . - Benih yang dipelihara harus disesuaikan dengan ukuran mata jaring
- Padat penebaran untuk benih ukuran 10 cm yaitu 8-10 ekor/m2.
4. - Pemberian pakan
- Pakan berupa ikan rucah segar sebanyak 7-10 kg /kg ikan kakap, diberikan sehari
sekali.
- Pembersihan KJA yang dilakukan 2 minggu sekali untuk membersihkan kotoran2
yang menempel pada
jarring sehingga dapat mengganggu proses pemeliharaan
- Pengendalian Hama dan penyakit

5 .- Panen dapat dilakukan secara total dan selektif


- Panen di KJA hanya dengan cara mengangkat jarring lalu ikan diserok atau diseser.

- Panen dilakukan sesuai ukuran ikan yang akan dikonsumsi, biasanya telah mencapai
ukuran 1 kg, dan yang kecil dikembalikan lagi kedalam KJA.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604
Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NOMOR : 04 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikana (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
B. Indikator
1. Prinsip pemeliharaan rumput laut dipahami dengan benar
2. Teknik seleksi bibit ditangani sesuai prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat memahami Prinsip pemeliharaan rumput laut dengan benar
2. Siswa dapat menangani teknik seleksi bibit rumput laut sesuai dengan prosedur

D. Materi Ajar
1. Prinsip pemeliharaan
2. Teknik seleksi bibit rumput laut

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi
2). Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Menyampaikan prinsip pemeliharaan rumput laut
- menyampaikan teknik seleksi bibit dengan benar
- Latihan soal

Elaborasi

- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik Persipan Lahan,


seleksi bibit, penebaran bibit , proses pembesaran, dan prosedur pemanenan rumput
laut
- Diskusi
- Tanya jawab

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah untuk membuat makalah tentang pembesaran rumput laut
(E. Cottoni)
- Salam Penutup

H. Sumber Pembelajaran

- Buku Kiat sukses budi daya rumput laut di laut dan di tambak ( M. Gufran H. Kordy K)
- Buku Budidaya, pengolahan dan Pemasaran Rumput laut ( PT, Penebar Swadaya)
- Buku Budidaya & Pengolahan Rumput Laut (Agromemedia) 2006
- Buku Pedoman Budidaya Tambak Udang ( Tim Karya Tani Mandiri) ,Buku Pencemaran
Lingkungan (Rineka Cipta) .
-

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan Prinsip pemeliharaan rumput laut jenis eucheuma sp .
2. Jelaskan teknik seleksi bibit rumput laut

J. Kunci Jawaban

1. Rumput laut pada prinsipnya untuk jenis Eucheuma sp dibudidayakan di laut .


Dengan memperhatikan factor- faktor :
a. Lokasi harus bebas dari pengaruh angin topqn dan pencemaran (dari industry atau
limbah rumah tangga)
b. Tidak mengalami fluktuasi salinitas yang besar
c. Harus banyak mengandung unsur hara untuk pertumbuhan rumput laut
d. Mudah untuk menerapkan metode budidaya
e. Mudah dijangkau oleh sumber tenaga kerja.

2. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk seleksi bib it rumput laut :


a. Bibit berupa stek harus berasal dari tanaman yang bersih dan segar, dapat diambil
dati tanaman alami atau budidaya, juga harus masih muda dan baru.
b. Bibit harus unggul dengan ciri memiliki banyak cabang.
c. Sebelum ditanam bibit dikumpulkan di keran jang atau jarring yang bermata kecil.
d. Pengangkutan bibit harus dilakukan secara hati-hati dan cermat
e. Ketika di simpan, bibit harus terhindar dari bahan bakar minyak, kehujanan dan
kekeringan. Bibit ini dapat bertahan samapi 48 jam.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 05 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikana (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
B. Indikator
1. Metode pemeliharaan rumput laut dipahami dengan benar
2. Proses pemeliharan rumput laut di lakukan sesuai dengan prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat memahami metode pemeliharan rumput laut dengan benar.
2. Siswa dapat melakukan proses pemeliharaan rumput laut dengan benar.

D. Materi Ajar
1. Metode pemeliharaan rumput laut
2. Proses pemeliharaan rumput laut

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan metode pemeliharaan rumput laut dengan benar
- Menyampaikan proses pemeliharaan rumput laut sesuai prosedur yang benar
Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik Persipan Lahan,
seleksi bibit, penebaran bibit , proses pembesaran, dan prosedur pemanenan rumput
laut
- Diskusi
- Tanya jawab

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah
- Salam Penutup

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Kiat sukses budi daya rumput laut di laut dan di tambak ( M. Gufran H. Kordy K
- Buku Budidaya, pengolahan dan Pemasaran Rumput laut ( PT, Penebar Swadaya).
- Buku Budidaya & Pengolahan Rumput Laut (Agromemedia) 2006,
- Buku Pedoman Budidaya Tambak Udang ( Tim Karya Tani Mandiri)
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) . Buku Rumput Laut (Penebar Swadaya)
2006.

I. Evaluasi Pembelajran
1. Sebutkan metode-metode yang digunakan dalam pemeliharaan rumput laut jenis
eucheuma sp.
2. Jelaskan proses pemeliharaan rumput laut jenis eucheuma sp.

J. Kunci Jawaban

1. Metode – metode yang digunakan adalah :


a. Metode Terapung / rakit apung ( Floating Method)
Merupakan cara budidaya rumput laut dengan menggunakan rakit yang terbuat dari
bamboo/kayu. Metode ini cocok untuk perairan dengan dasar yang terdiri dari
karang dan pergerakannya di dominasi oleh ombak. Penanaman dilakukan dengan
menggunakan rakit-rakit dari bambu / kayu. Ukuran rakit disesuaikan dengan
kondisi perairan, tetapi pada prinsipnya tidak terlalu besar.
Untuk menahan agar rakit tidak terbawa arus digunakan jangkar.
b. Metode rawai ( Long Line method )
Metode ini menggunakan tali plastic dan botol akua bekas sebagai pelampungnya
serta pemberat. . Metode ini cocok untuk perairan dengan dasar yang terdiri dari
karang dan pergerakannya di dominasi oleh ombak.Metode ini media utamanya
adalah tali panjang.

c. Metode Lepas dasar ( Off Bottom Method)


Metode ini digunakan pada dasar perairan yang berpasir/berlumpur pasir untuk
memudahkan penancapan patok/pancang. Metode ini menggunakan tali ris yg telah
berisi ikatan tanaman dan direntangkan pada tali utama dan posisi tanaman
budidaya sekitar 30 cm di atas dasar air.

2. Pada pemeliharaan yang perlu diperhatikan adalah : Instalasi bangunan budidaya


rumput laut harus diawasi terus-menerus setiap hari , baik pada ombak besar maupun
laut yang tenang. Selain itu kegiatan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Membersihkan tanaman atau benda lain (debu dan kotoran) yang menempel dengan
cara menggoyang-goyangkan atau mencelupkan rumput laut di dalam air.

b. Mengatasi serangan bulu babi dengan cara mengusirnya dari lokasi budidaya.
Menghindari ikan dan penyu dapat dilakukan dengan memasang jarring disekeliling
lokasi budidaya

c. Pengontrolan (monitoring), dilakukan terhadap lingkungan perairan yang meliputi


sifat hidrologis, sifat biologis, serta monitoring pertumbuhan tanaman.

d. Pencegahan Hama dan Penyakit.


Penyakit yang sering menyerang adalah ice-ice yang menyebabkan tanaman tampak
memutuh. Penyakit ini disebabkan oleh terjadinya perubahan lingkungan yang
ekstrem (arus, suhu, dan kecerahan). Oleh karena itu monitoring perlu dilakukan
dengan cermat.
Untuk hama adalah duri babi, ikan baronang, bintang laut dan penyu hijau.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 06 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikana (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan rumput laut (Eucheuma sp)
B. Indikator
1. Proses Pemanenan rumput laut dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar
C. Tujuan Pembelajaran
1.Siswa dapat melakukan proses pemanenan rumput laut dengan benar.
D. Materi Ajar
1. Panen rumput laut
E Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan proses pemanenan rumput laut dengan benar

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai Proses pemanenan
rumput laut dengan benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan soal dan membahasnya bersama-sama

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah uintuk membuat ringkasan tentang pemanenan rumput
laut
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Kiat sukses budi daya rumput laut di laut dan di tambak ( M. Gufran H. Kordy K),
- Buku Budidaya, pengolahan dan Pemasaran Rumput laut ( PT, Penebar Swadaya).
- Buku Budidaya & Pengolahan Rumput Laut (Agromemedia) 2006,
- Buku Pedoman Budidaya Tambak Udang ( Tim Karya Tani Mandiri)
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) . Rumput Laut (Penebar Swadaya) 2006.
I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan proses pemanenan rumput laut jenis eucheuma sp.

J. Kunci Jawaban

1. Persiapan yang dilakukan sebelum proses pemanenan dilakukan adalah :


Tenaga kerja, keranjang rotan, perahu untuk mengangkut, pisau, timbangan, lokasi
penjemuran, karung dan gudang.
Ada dua cara panen yang dilakukan yaitu :
a. Cara petik
Cara petik dilakukan dengan memisahkan setiap cabang dari tanaman induknya .
Tanaman induk digunakan kembali untuk penanaman berikutnya. Pemakaian tanaman
induk sebagai bibit dinilai kurang efektif karena pertumbuhan bibit tersebut lebih
lama.
b. Mengangkat seluruh tanaman ke darat dan memotong tali pengikatnya. Kemudian
digunakan bibit dari hasil pemotongan stek yang baru.
Proses pemanenan umumnya dilakukan ketika tanaman telah berumur 6 – 8 minggu
dengan berat 6 – 8 minggu dengan berat sekitar 600 gram. Perbandingan antara
barta basah dan berat kering 8 : 1 jika pemanenan dilakukan pada umur tanaman
satu bulan . Untuk metode rakit biasanya diperoleh hasil 200 – 250 kg rumput laut
kering setiap panen.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 07 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Teripang (Holothuria sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Teripang (Holothuria sp)

B. Indikator
1. Media pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyiapkan media pembesaran sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Siswa dapat menyeleksi benih sesuai dengan prosedur yang benar

D. Materi Ajar
1. Media pembesaran
2. Seleksi benih

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan persiapan media pembesaran teripang
- Menyampaikan teknik seleksi benih teripang
Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai medias pembesaran
teripang dan teknik seleksi
benih dengan benar dengan benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan soal dan membahasnya bersama-sama

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah mengenai persiapan media dan teknik seleksi benih
teripang yang baik
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Belajar


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Teripang ( Penebar Swadaya) 2000
- Buku Petunjuk Praktis Budidaya Teripang ( Penerbit kanisius) 1993
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta)
- Buku Cara Gampang membudidayakan teripang (M. Gufran H. Kordi K) 2010.

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan persiapan media pemeliharaan teripang.
2. Jelaskan penyediaan / seleksi benih teripang

J. Kunci Jawaban

1. Pada dasarnya metode budidaya teripang adalah : membatasi areal di laut untuk
luasan tertentu agar teripang yang dipelihara terkurung didalamnya, tidak dapat
meloloskan diri dan tidak mendapat serangan hama. Persiapan media pemeliharaan
berupa :

a. Kurungan pagar dari bamboo.


Bentuk kurungan umumnya empat persegi panjang atau bujur sangkar. Luasnya
antara 400 m² (20 m x 20 m) sampai 800 m². Tinggi 75 – 100 cm. Bilah bamboo
diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai kerai bamboo.
b. Kurungan pagar dari jarring.
Bentuk dan ukuran juga bervariasi. Umumnya berbentuk empat persegi panjang
atau bujur sangkar . Luasnya antara 400 m² (20 m x 20 m) sampai 800 m². Tinggi
75 – 100 cm. Jaring diatur sedemikian rupa sehingga berbentuk pagar jarring.
c. Sistem tambak.
- System ini mempunyai luas per petakan tambak antara 3000 m² - 6000 m² .
- Kedalaman tambak antara 1,5 m – 2 m
- Luas pintu air berkisar antara 1 – 1,5 m dengan jumlah tiap unit tambak 2 buah
- Pada saat surut terendah masih ada bagian caren yang ada air minimal 0,5 m
- Dasar bagian tambak diusahakan terdiri dari campuran pasir dan serasah /
pecahan karang serta sedikit berlumpur.

2. Benih dapat diperoleh dari alami maupun hatchery


Benih alami banyak ditemui di kawasan pasang surut, yang dasarnya lumpur
berpasir dan banyak tumbuhan laut. Ciri benih alami adalah :
- Bentuk badan bulat panjang dengan perut merata serta bersekat-sekat
- Diantara sekat-sekat tubuh dibagian punggung terdapat garis-garis hitam
- Kulit tubuh tebal dan kasar. Jika diraba, terasa kasar seperti ada butiran pasir.

Benih dari hatchery


Benih hatchery diperoleh dari panti pembenihan dengan melalui proses pemijahan,
baik secara alami, pembedahan, perangsang kejut suhu, perangsangan desikasi,
dan penyemprotan air.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NOMOR : 08 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Teripang (Holothuria sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Teripang (Holothuria sp)
B. Indikator
1. Benih ditebar sesuai dengan prosedur yang benar
2. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar
3. Panen dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menebar benih sesuai dengan prosedur yang benar
2. Siswa dapat melakukan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang benar
3. Siswa dapat melakukan panen sesuai dengan prosedur yang benar.
D. Materi Ajar
1. Penebaran benih
2. Pemeliharaan benih
3. Panen
E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

Eksplorasi
- Menyampaikan teknik penebaran benih teripang
- Menyampaikan teknik pemelharaan benih teripang
- Menyampaikan teknik panen teripang
Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik penebaran
benih teripang, teknik
pemeliharaan dan teknik panen teripang yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan soal dan membahasnya bersama-sama

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah
- Salam Penutup

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Teripang ( Penebar Swadaya) 2000
- Buku Petunjuk Praktis Budidaya Teripang ( Penerbit kanisius) 1993
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta).
-Buku Cara Gampang membudidayakan teripang (M. Gufran H. Kordi K) 2010.

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan proses penebaran benih teripang
2. Jelaskan proses pemeliharaan teripang
3. Jelaskan proses pemanenan teripang
J. Kunci Jawaban

1. Penebaran benih dapat dilakukan dengan 2 sistem yaitu:


a. Penebaran secara serentak
Dilakukan terutama pada lokasi budidaya yang dapat dengan mudah mendapatkan
benih sehingga pada waktu yang bersamaan kerai bamboo atau jarring tersbt
telah ditebari benih yg mempunyai ukuran yang hampir sama baik panjang
maupun berat.

b. Penebaransecara bertahap
Penebaran yang dilakukan sampai selama ½ bulan. Biasanya dilakukan pada benih
dari alam, yang dikumpulkan oleh patani. Tetapi hasilnya tidak seragam.
Cara penebarannya dilakukan dengan memasukkan benih kedalam lokasi budidaya
, tetapi yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah melakukan aklimatisasi agat
tidak stress. Proses aklimatisasinya sama seperti pada ikan / udang. Agar
penyebaran merata diusahakan ditebar disepanjang tepian dan tengah lokasi.

2. Pembesaran meliputi :
a. Padat penebaran benih :
Benih dengan berat antara 30-40 g/ekor ditebarkan sebanyak 15-20 ekor/m²,
sedangkan berat antara 40-50 g/ekor pada penebarannya adalah 10-15 ekor/m².
Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari agar terhindar dari stress. Jangan
lupa untuk dilakukan aklimatisasi
b. Pemberian pakan
Pakan alami berupa plankton, detritus atau sisa-sisa bahan organic dan sisa-sisa
endapan di dasar laut dapat diperoleh disekitar lingkungan budidaya. Namun
dapat pula diberi pakan tambahan berupa campuran kotoran hewan dan dedak
halus dengan perbandingan 1 : 1. Pakan diberikan sebanyak 0,2 – 0,5 kg/m²
minggu. Pakan diberikan dengan cara ditempatkan dalam karung goni yang
berlubang-lubang. Hal ini untuk mencegah hanyutnya pakan karena gelombang
atau arus . Dalam karung biasanya berisi 10 – 15 kg. Untuk luasan 30 – 50 m².
c. Sampling pertumbuhan
Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan dan kepadatan teripang. Sampling
dilakukan setiap 2 minggu sekali. Sampling dilakukan pada pagi / siang hari pada
saat surut untuk memudah pengambilan teripang
d. Pengendalian hama dan penyakit
Hama dan hewan penyaing seperti kepiting, bulu babi, dan bintang laut harus
disingkirkan. Hama dapat mengakibatkan kerusakan fisik pada teripang,
sedangkan hewan penyaing berkompetisi dalam perolehan pakan, ruang gerak
dsbnya. Pengobatan teripang yang terluka dengan merendalam dalam akrivlafin
4 ppm atau methylen blue 4 ppm selama 0,5 – 1 jam.
Organisme-organisme penempel seperti teritip, rumput laut harus dibersihkan
secara berkala, karena mengganggu sirkulasi air dalam kurungan pagar dan
menurunkan kualitas air.
3. Lama pemeliharaan teripang tergantung pada jenis, ukuran, waktu penebaran
benih, pertumbuahn dan ukuran teripang yang dikehendaki. Pada umunya
dipanen setelah pemeliharaan 5 – 7 bulan, dengan benih awal bert 30 - 40
gram atau panjang 5 – 7 cm dengan berat akhir 200-250 gram atau panjang 15
– 20 cm.
Pemanenan dilakukan pada waktu air surut, yaitu pagi sebelum teripang
membenamkan diri dalam pasir. Panen dilakukan dengan cara memungut
langsung sesuai ukuran yang diinginkan. Hasil panen ditampung dalam tong
palstik atau ember. Usahakan jangan sampai terluka, karena akan
mempengaruhi harga jual. Segera setelah dipanen dibawa ke tempat pengolahan
karena teripang merupakan produk yang cepat membusuk.
Dari satu unit kurungan ukuran 400 m² dapat dipanen antara 640-960 kg
dengan presentase teripang hidup sekitar 80 %.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 09 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Tiram Mutiara (Pinctada
Alokasi Waktu maxima)
: 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Tiram Mutiara (Pinctada maxima)

B. Indikator
1. Media dan metode pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai dengan prosedur
4. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Pemenenan dilakukan sesuai dengan prosedur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyiapkan media dan metode pembesaran sesuai dengan prosedur
yang benar.
2. Siswa dapat menyeleksi benih sesuai dengan prosedur yang benar
3. Siswa dapat melakukan penebaran benih sesuai dengan prosedur
4. Siswa dapat melakukan Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
5. Siswa dapat melakukan pemanenan sesuai dengan prosedur

D. Materi Ajar
1. Media dan metode pembesaran
2. Seleksi benih
3. Penebaran benih
4. Proses pemeliharaan
5. Proses Pemanenan
E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F Kegiatan Pembelajaran.
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

Eksplorasi
- Menyampaikan media dan metode pembesaran tiram mutiara
- Menyampaikan teknik Seleksi benih tiram mujtiara
- Menyampaikan teknik penebaran tiram mutiara
- Menyampaikan pemeliharan tiram mutiara
- Menyampaikan teknik Panen Tiram mutiara

Elaborasi

- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai media dan metode


pembesaran, teknik seleksi benih, teknik penebaran, teknik pemeliharaan dan teknik
pemanen tiram mutiara yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi

- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas


- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan soal dan membahasnya bersama-sama

2). Kegiatan Inti


1. Menyampaikan persiapan media dan metode pembesaran tiram
2. Menyampaikan teknik seleksi benih tiram
3. Menyampaikan penebaran benih sesuai dengan prosedur
4. Menyampaikan proses Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
5. Menyampaikan proses pemanenan sesuai denga prosedur

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Belajar


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku di balik indahnya mutiara ( Prihatin Nurlatifah), 2009
- Buku Budidaya Tiram mutiara teknik Budidaya & Proses Pembuatan Mutiara ( Ir.
Sutaman), 1993
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) .

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan persiapan media dan metode pemeliharaan tiram mutiara
2. Jelaskan penyediaan / seleksi benih tiram
3. Jelaskan penebaran benih
4. Jelaskan proses pemeliharan tiram
5. Jelaskan proses pemanenan tiram

VIII. KUNCI JAWABAN


1. Pada dasarnya metode budidaya tiram adalah : terdiri dari alat gantungan dan tempat
untuk meletakkan gantungan. Metode pemeliharaan gantungan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Metode Rakit apung (Floating raft method)
Rakit apung selain berfungsi sebagai tempat pemeliharaan induk, pendederan
dan pembesaran juga berfungsi sebagai tempat aklimatisai induk pasca
pengangkutan. Umumnya pemeliharaan tiram dilakukan dengan metode ini,
karena lebih mudah dalam pengawasan, serta hasilnya jauh lebih baik. Bahan
utamanya adalah : kayu untuk rakit/bamboo , pelampung (drum minyak, fibber
glass, Styrofoam) dan tali-tali jangkar.
b. Metode tali rentang (Long line method)
Pelampung yang digunakan adalah dari plastic, Styrofoam, dan fibre glass. Tali
rentang yang digunakan dari bahan polyethelen yang dipasang diantara tali yang
satu dengan yang lainnya dan diberi jarak 5 meter dan panjang tali rentang
tergantung dari luas budidaya. Metode ini dapat diterapkan pada perairan yang
dasarnya agak dalam atau perairan agak keras.

2. Penyediaan benih tiram mutiara terdiri atas 2 yaitu :


a. Benih dari alam
Umumnya benih yg digunakan dalam usaha budidaya diperoleh dari hasil
penangkapan. Benih yg berasal dari alam selain kualitasnya baik, ukurannya
sudah cukup besar karena sudah diseleksi sejak penagkapan. Benih dari alami ini
sudah harus berukuran 15 cm, jika masih dibawah ukuran tersebut maka akan
dilakukan pemeliharaan kembali.

b. Benih dari hasil pembibitan


Benih ini merupakan hasil pemijahan di hatchery, untuk benih ini dipelihara dari
ukuran telur sampai ukuran siap dipasang nucleus yaitu ukuran 15 cm ke atas.

3. Penebaran benih
Penebaran benih untuk penangkapan dari alam, benih langsung ditempatkan di
wadah budidaya berupa tali rentang (long Line) yang sebelumnya dimasukkan dalam
keranjang khusus tiram mutiara.
Untuk benih hasil pembenihan, pada umur 60 hari spat ( benih) sudah dapat
dipendahkan dari hatchery ke tali rentang yang sebelumnya benih sudah dimasukkan
dalam keranjang.

4. Proses pemeliharaan
Selama proses pemeliharaan, tiram tidak diberi pakan tambahan khusus, tetapi hanya
mengandalkan pakan alami. Untuk itu, perairan yg dipilih harus memiliki kesuburan
tinggi, sehingga tiram tidak kekurangan makanan. Pekerjaan yang dilakukan adalah
setiap 3-4 bulan tiram-tiram tersebut dibersihkan dari kotoran yang menempel pada
cangkang ( rumput laut, teritip, cacing2 kecil) agar penyerapan makanan lebih baik.
Disamping itu wadah budidaya juga harus diperhatikan secara khusus jangan sampai
ada yang rusak. Pekerjaajn ini berlanjut samapi panen.

5. Panen tiram mutiara sesungguhnya adalah dengan cara mendapatkan hasil mutiara
yang ditanamakan dalam tubuh tiram. Tetapi untuk pemanenan sebelum pemasangan
adalah bahwa tiram yang dipanen sudah harus berukuran 15 cm keatas. Caranya
adalah tiram-tiram diangkat diperikasa di tempat pemeliharaan , jika dirasa sudah
cukup untuk dapat dipasang nucleus maka keranjang2 tiram diangkat, selanjutnya
disiapkan untuk operasi pemasanagn inti nucleus.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 09 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Kerang Darah (Anadara
Granosa)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Kerang Darah (Anadara Granosa)
B. Indikator
1. Media dan metode pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai dengan prosedur
4. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Pemenenan dilakukan sesuai dengan prosedur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyiapkan media dan metode pembesaran sesuai dengan prosedur
yang benar.
2. Siswa dapat menyeleksi benih sesuai dengan prosedur yang benar
3. Siswa dapat melakukan penebaran benih sesuai dengan prosedur
4. Siswa dapat melakukan Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
5. Siswa dapat melakukan pemanenan sesuai dengan prosedur

D. Materi Ajar
1. Media dan metode pembesaran
2. Seleksi benih
3. Penebaran benih
4. Proses pemeliharaan
5. Proses Pemanenan
E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan persiapan media dan metode pembesaran kerang darah
- Menyampaikan teknik seleksi benih kerang darah
- Menyampaikan penebaran benih sesuai dengan prosedur
- Menyampaikan proses Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
- Menyampaikan proses pemanenan sesuai denga prosedur
Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai media dan metode
pembesaran, teknik seleksi
- benih, teknik penebaran, teknik pemeliharaan dan teknik pemanen kerang darah
yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan
3). Kegiatan Penutup
- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Kerang darah ( Penebar Swadaya) 2000
- Buku Petunjuk Praktis Budidaya kerang darah ( Penerbit kanisius) 1993
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) .

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan persiapan media dan metode pemeliharaan kerang darah .
2. Jelaskan penyediaan / seleksi benih kerang darah
3. Jelaskan penebaran benih
4. Jelaskan proses pemeliharan Kerang darah
5. Jelaskan proses pemanenan Kerang darah

J. Kunci Jawaban

1. Pada dasarnya metode budidaya kerang darah adalah : dilakukan didaerah pasang
surut dan dilingkari dengan pagar bamboo atau di tambak dengan dasar berlumpur
keteballan minimal 15 cm, Salinitas 16 – 34 ppt, kecerahan 0,5- 2,5 meter dan pH
perairan 7,5 – 8,5.
2. Benih diperoleh dari pengumpulan benih kerang darah berukuran 4 – 10 mm di tempat
penyebaran benih alami atau ditepi pantai yang landai. Operasi pengumpulan benih
dimulai pada saat air pasang rendah dengan kedalaman sekitar 60 cm. Dilakukan
dengan cara mengeruk dasar perairan sedalam kurang lebih 3 cm dengan
nmenggunakan keranjang pengumpul . Pengerukan dilakukan dengan menggunakan
papan seluncur.
3. Benih yang terkumpul diseleksi menurut ukurannya. Selanjutnya benih ditebar ditempat
pembesaran. Padat tebar awal sekitar 2.000 ekor/m² , kemudian dijarangkan sampai
kepadatan 200 – 300 ekor / m².
4. Pemeliharaan Kerang darah adalah pemakan bahan organic, sehingga untukn
pembudidayaannya dan pembesarannya tidak membutuhkan pakan lain, hanya , perlu
pengelolaan lahan budidaya dengan pemberian pakan organic untuk pemeliharaan di
tambak.
5. Proses pemanenan
Pemanenan kerang darah dapat dilakukan setelah masa pemeliharaan 6 bulan, cepat
atau lambatnya masa panen tergantung oleh pengelolaannya, termasuk pemenuhan
kebutuhan organic untuk makanannya.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NOMOR : 10 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Kerang Hijau (Verna Viridis)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Kerang Hijau (Verna Viridis)

B. Indikator
1. Media dan metode pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar.
2. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
3. Penebaran benih dilakukan sesuai dengan prosedur
4. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur
5. Pemenenan dilakukan sesuai dengan prosedur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyiapkan media dan metode pembesaran sesuai dengan prosedur
yang benar.
2. Siswa dapat menyeleksi benih sesuai dengan prosedur yang benar
3. Siswa dapat melakukan penebaran benih sesuai dengan prosedur
4. Siswa dapat melakukan Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
5. Siswa dapat melakukan pemanenan sesuai dengan prosedur

D. Materi Ajar
1. Media dan metode pembesaran
2. Seleksi benih
3. Penebaran benih
4. Proses pemeliharaan
5. Proses Pemanenan

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek
F. Kegiatan Pembelajaran
1). Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2). Kegiatan Inti


Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan persiapan media dan metode pembesaran kerang hijau
- Menyampaikan teknik seleksi benih kerang hijau
- Menyampaikan penebaran benih sesuai dengan prosedur
- Menyampaikan proses Pemeliharaan sesuai dengan prosedur
- Menyampaikan proses pemanenan sesuai denga prosedur
Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai media dan metode
pembesaran, teknik seleksi
- benih, teknik penebaran, teknik pemeliharaan dan teknik pemanen kerang hijau
yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan
3). Kegiatan Penutup
- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Kerang hijau ( Penebar Swadaya) 2000
- Buku Petunjuk Praktis Budidaya Kerang hijau ( Penerbit kanisius) 1993
- Buku Teknologi Kerang darah . Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) 2009 .

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan persiapan media dan metode pemeliharaan kerang hijau .
2. Jelaskan penyediaan benih kerang hijau
3. Jelaskan penebaran benih
4. Jelaskan proses pemeliharan Kerang hijau
5. Jelaskan proses pemanenan Kerang hijau

J. Kunci Jawaban
1. Pada dasarnya media budidaya kerang hijau adalah : dilakukan diperairan laut yang
mempunyai salinitas 27 – 37 ppt, suhu 27 - 37° C, pH 6 – 8 dengan kecerahan 3,5 – 4
meter dan kedalaman 3 – 10 meter serta berarus sedang. Adapun metode yang
digunakan adalah :

a. metode tancap
Menggunakan ntonggak kayu atau bamboo yang ditancapkan ke dasar perairan.
Sehingga dapat diterapkan pada daerah yang pantainya dasar berlumpur. Dengan
kedalaman 3 – 5 cm. Panjang bamboo yang digunakan antara 5 – 10 m. Ujung
atasnya harus tetap terendam meskipun surut terendah. Untuk 1 Ha dibutuhkan
kurang lebih 500 batang bamboo.

b. Metode rakit Apung


Bahan terdiri atas tali dan rakit ( tali, bamboo, pelampung dan jangkar). Dilakukan
pada kedalaman 3 – 4 m pada saat surut terendah. Ukuran satu rakit dapat dibuat 6
m x 8 m, 5 x 5 m, 15 x 15 m atau 30 x 30 m yang diberi jarak pada rakit untuk
pelampung.

c. Metode rakit tancap


Pada dasarnya hampir sama dengan rekit apung. Peerbedaannya pada penggunaan
pelampung.Menggunakan kayu atau bamboo yang ditancapkan pada dasar perairan
sehingga tidak bergerak. Ukuran rakit biasanya : 4 m x 4 m dengan kebutuhan
bamboo berdiameter 4 – 5 cm sebanyak 15 – 20 batang, tali temali (poliethline) 5 –
5 kg dan kawat 2 – 3 gulung / kg.

d. Metode tali rentang (long line)


Merentangkan tali secara memanjang. Menggunakan pelampung besar yang
dihubungkan satu dengan lainnya untuk memberikan daya apung pada tali.
Keuntungan metode ini adalah : Lebih fleksibel / tidak kaku dan memiliki ketahanan
paling tinggi terhadap ombak serta angin. Satu unit berukuran 4 tali jalur dengan
panjang 70 m bias Penyediaan benih kerang hijau didapatkan dari alam. Keberhasilan
pengumpulan benih tergantung pada: lokasi, musim, jenis kolektor dan teknik
pemasangan kolektor.

2. Penyediaan benih
Benih dikumpulkan dari alam dengana menggunakan kolektor, dengan
memperhatikan lokasi, musim jenis kolektor, dan teknik pemasangan kolektor. Benih
lebih menyukai wilayah perairan dekat permukaan, Intinya harus dipasang pada saat
yang tepat.

3. Penebaran benih dilakukan setelah media pemeliharaan disiapkan . Benih


ditempatkan kedalam masing –masing metode yang dilakukan.

4. Proses Pemeliharaan
Pada Proses pemeliharaan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a. Sortasi
Penyortiran perlu dilakukan agar hasilnya bias seragam sehingga produksi
dan waktu panen dapat ditentukan. Penyortiran dilakukan karena kerang
hijau yang menempel pada tali kolektor sering kali tidak seragam ukurannya.
b. Penambahan pelampung
Dilakukan saat terjadi penambahan beban tali yang disebabkan oleh
pertumbuhan dan pertambahan bobot kerang hijau. Penambahan pelampung
berguna untuk menyangga tali agar tetap mengapung.
c. Pengendalian hama dan penyakit
Hama yang biasa menyerang kerang hijau adalah : jenis teritip, bintang laut,
burung dan kepiting. Kepiting adalah hama utama bagi juvenile dan kerang
dewasa. Sementara teritip dan hewan penempel lainya akan sangat
mengganggu pertumbuhan kerang hiaju. Penyakit yang dapat terjangkit
disebabkan oleh pencemaran di ambang batas

5. Proses pemanenan;
Kerang hijau dapat dipanen setelah berumur 5-6 bulan masa pemeliharaan. Ukuran
yang dapat dikonsumsi adalah 6 – 8 cm. Cirinya adalah : daging tebal, dan
berwarna kream. Disamping itu hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
- Pemanenan dilakukan pada saat kerang hijau dalam fase istirahat
- Pengikisan atau perontokan kerang saat dilepaskan dari pancang bamboo atau
tali dengan benda tajam dapat memperkecil luka pada benang bysusnya
sehingga kerang mempunyai daya tahan hidup lebih lama.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


NOMOR : 11 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)

B. Indikator
1. Media dan metode pembesaran disiapkan sesuai dengan prosedur yang benar.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyiapkan media dan metode pembesaran sesuai dengan prosedur
yang benar.

D. Materi Ajar
1. Media dan metode pembesaran

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2. Kegiatan Inti
Ekspolrasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan persiapan media dan metode pembesaran lobster air laut

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai media dan metode
pembesaran lobster air laut yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan
3). Kegiatan Penutup
- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah untuk membuat ringkasan tentang media dan metode
pembesaran lobster Air Laut
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Lobster pembenihan dan pembesaran ( R. Hundo wiyanto, Rudi
Hartono),2007
- Buku Budidaya Lobster air tawar (Maria),2012
- Buku memelihara lobster hias ( Widi Setyogati) 2006
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) 2009 .

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Sebutkan persiapan media dan metode pemeliharaan lobster air laut.

J. Kunci Jawaban

1. Pada dasarnya media untuk budidaya lobster adalah berupa :


Karamba jarrng apung (kja), bak ( beton maupun bak papan yang dilapisi plastic /
terpal atau fibre glass ). Untuk pemeliharaaan menggunakan bak, biasanya dasar bak
dimasukkan pecahan karang atau potongan-potongan paralon untuk tempat sembunya
dari lobster laut.
Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 13 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waiheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)

B. Indikator
1. Benih diseleksi sesuai dengan prosedur yang benar
2.. Penebaran benih dilakukan sesuai dengan prosedur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyeleksi benih sesuai dengan prosedur yang benar
2. Siswa dapat melakukan penebaran benih sesuai dengan prosedur

D. Materi Ajar
1. Seleksi benih
2. Penebaran benih

E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Berdoa
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan teknik seleksi benih
- Menyampaikan teknik penebaran benih lobster air laut sesuai prosedur

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai teknik seleksi benih
dan penebaran benih lobster air laut yang benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan

3). Kegiatan Penutup


- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah tentang teknik seleksi dan penebaran lobster air laut
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD
H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Lobster pembenihan dan pembesaran ( R. Hundo wiyanto, Rudi
Hartono),2007
- Buku Budidaya Lobster air tawar (Maria),2012
- Buku memelihara lobster hias ( Widi Setyogati) 2006
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) 2009

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan penyediaan benih lobster
2. Jelaskan penebaran lobster

J. Kunci Jawaban

1. Penyediaan benih masih tergantung pada hasil tangkapan dari alam. Benih hatchery
masih terbatas karena masa pemeliharaan yang panjang sekitar 3 – 7 bulan.
2. Penebaran benih tergantung pada ukuran lobster :
Untuk pembesaran di KJA benih ukuran 20-50 g/ekor ditebar dengan kepadatan 20-40
ekor/m². Sedangkan untuk ukuran 50-150 gram/ekor ditebar dengan kepadatan 1-0-20
ekor/m²/
Untuk pemeliharaan dibak benih ukuran 20-50 gram/ekor ditebar dengan kepadatan 20-
40 ekor/ m². Sedangkan benih ukuran 60-150 gram/ekor diturunkan menjadi 10-20
ekor/m². Hal ini dilakukan untk mencegah terjadinya kanibalisme. Ukuran benih yang
ditebar harus seragam, serta harus dipilih lobster yang sehat dan tidak cacat fisik
seperti : gerakannya gesit, dan warna tubuh yang mengkilat.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
NOMOR : 14 / TEKNIK PEMBESARAN IKAN / VI / 2019
Satuan Pendidikan : Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Waheru
Ambon
Program Keahlian : Teknologi Budidaya Perikanan (TBP)
Mata Pelajaran : Teknik Pembesaran Ikan
Kelas / Semester : III / VI
Standar Kompetensi : Melakukan Pembesaran Ikan Air laut
Kompetensi Dasar : Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar
Melakukan Pemeliharaan Lobster Air Laut (Panulirus sp)

B. Indikator
1. Pemeliharaan dilakukan sesuai dengan prosedur
2. Pemenenan dilakukan sesuai dengan prosedur

C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa Dapat Melakukan Pemeliharaan Sesuai Dengan Prosedur
2. Siswa Dapat Melakukan pemanenan sesuai dengan prosedur

D. MATERI AJAR
1. Proses pemeliharaan
2. Proses Pemanenan
E. Metode Pembelajaran
- Mendengarkan penjelasan guru mata pelajaran
- Mengamati materi yang diproyeksi di LCD
- Tanya jawab
- Diskusi
- Praktek

F. Kegiatan Pembekajaran
1. Kegiatan Awal
- Mempersiapkan siswa
- Salam Pembukaan
- Absensi Siswa
- Pengaturan Tempat Duduk
- Pemberian Apersepsi
- Pemberian Motivasi

2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Menyampaikan tujuan pembelajaran
- Menyampaikan Proses pemeliharaan lobster air laut sesuai prosedur
- Menyampaikan teknik pemanenan lobster air laut sesuai prosedur

Elaborasi
- Siswa Memberikan atau menyumbang pendapat mengenai proses
pemeliharaan dan proses pemanenan lobster air laut sesuai prosedur yang
benar.
- Diskusi
- Tanya jawab

Konfirmasi
- Guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dibahas
- Memberikan latihan soal
- Mengumpulkan hasil latihan

3. Kegiatan Penutup
- Menyimpulkan materi belajar
- Menyampaikan materi pelajaran untuk pertemuan berikutnya
- Memberikan tugas rumah tentang proses pemeliharaa dan pemanenan lobster
air laut sesuai prosedur yang
- benar
- Salam Penutup

G. Alat dan Media Pembelajaran


- Alat tulis menulis
- Papan tulis
- Laptop
- LCD

H. Sumber Pembelajaran
- Buku Budidaya Lobster pembenihan dan pembesaran ( R. Hundo wiyanto, Rudi
Hartono),2007
- Buku Budidaya Lobster air tawar (Maria),2012,
- Buku memelihara lobster hias ( Widi Setyogati) 2006
- Buku Pencemaran Lingkungan (Rineka Cipta) 2009

I. Evaluasi Pembelajaran
1. Jelaskan proses pemeliharan lobster
2. Jelaskan proses pemanenan lobster

J. Kunci Jawaban

1. Selama pembesaran :
Pemberian pakan harus rutin dilakukan, Berupa pakan rucah, cumi-cumi, sotong,
atau kerang sebanyak 10-15 % berat total lobster dalam bak / KJA. Pemberian pakan
sebanyak 2 – 3 kali yitu pada pagi dan sore hari. Setiap 3 – 7 hari lobster mengalami
moulting/ganti kulit. Hal ini membuat pertumbuhannya semakin cepat. Setiap minggu
dilakukan penyortiran / greding uttuk menjaga keseragam lobster agar tidak terjadi
kanibalisme. Pada saat terjadi moulting, lobster tersebut digiring kedalam shelter
(tempat persembunyian) agar tidak dimangsa oleh lobster yang lain.

2. Pemanenan :
Setelah dipelihara selama 4 – 7 bulan didalam bak dedngan berat 400-500
gram/ekor atau 2 – 3 ekor/kg, lobster sudah dapat dipanen. Caranya :
Menangkap satu persatu dengan menggunakan jarring. Lobster dijual dalam
keadaan hidup. Penanganan selama pemanenan usahakan dilakukan dengan baik
sehingga mortalitas tidak banyak. Selama pemeliharaan mortalitas cukup rendah
( 10-15%), Hal ini bukan karena serangan penyakit, melainkan karena penangkapan
yang kurang hati-hati sehingga lobster terluka.

Ambon, Januari 2019

Wakasek Pengajaran Guru Mata Pelajaran

Haris Sumarno, S.Pi Irawati, S.St.Pi, M.Si


NIP. 198102222006041003 NIP 19800902 200604

Mengetahui,
Kepala SUPM Waiheru

Achmad Jais Ely, ST,M.Si


NIP . 19750603 200212 1 001

Anda mungkin juga menyukai