Anda di halaman 1dari 8

RONDE KEPERAWATAN

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Ronde Keperawatan


Ronde Keperawatan (Nursing Rounds) adalah kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang akan dilaksanakan oleh perawat
disamping melibatkan klien untuk membahas dan melaksanakan asuhan
keperawatan. Pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer dan /atau
perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan
seluruh anggota tim kesehatan (Nursalam, 2002).
Beberapa ahli mengungkapkan pengertian dari rondekeperawatan.
Chambliss (1996), ronde keperawatan adalah pertemuan antara staff yang usai
kerja melaporkan pada staf yang mulai kerja tentang kondisi pasien, dengan staf
menjelaskan apa yang telah dilakukan dan mengapa dilakukan yang membawa
setiap kasus ke dalam kerangka kerja berfikir staf, dan secara sistematis
menegakkan kemampuan sistem untuk menangani masalah medis.
Didalam ronde keperawatan terjadi proses interaksi antara perawat dengan
perawat, perawat dengan pasien. Kozier et al. (2004) menyatakan bahwa ronde
keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih perawat mengunjungi
pasien untuk mendapatkan informasi yang akan membantu dalam merencanakan
pelayanan keperawatan dan memberikan kesempatan pada pasien untuk
mendiskusikan masalah keperawatannya serta mengevaluasi pelayanan
keperawatan yang telah diterima pasien.
Ronde keperawatan merupakan proses interaksi antara pengajar dan
perawat atau siswa perawat dimana terjadi proses pembelajaran. Ronde
keperawatan dilakukan oleh teacher nurse atau head nurs dengan anggota stafnya
atau siswa untuk pemahaman yang jelas tentang penyakit dan efek perawatan
untuk setiap pasien (Clement, 2011).
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan untuk mengatasi keperawatan
klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan melibatkan pasien untuk membahas
& melaksanakan asuhan keperawatan, yang dilakukan oleh Perawat Primer dan
atau konsuler, kepala ruang, dan Perawat pelaksana, serta melibatkan seluruh
anggota tim.
Rondekeperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang
memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan
teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.

F. Tahapan Ronde Keperawatan


Ramani (2003), tahapan ronde keperawatan adalah :
1).Pre-rounds, meliputi: preparation (persiapan), planning (perencanaan),
orientation (orientasi).
2) .Rounds, meliputi: introduction (pendahuluan), interaction (interaksi),
observation (pengamatan), instruction (pengajaran), summarizing (kesimpulan).
3).Post-rounds, meliputi: debriefing (tanya jawab), feedback (saran), reflection
(refleksi), preparation (persiapan).
Langkah-langkah Ronde Keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
a.Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
b.Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.
2. Pelaksanaan
a.Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan
difokuskan pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan/ telah
dilaksanakan dan memilih prioritas yang perlu didiskusikan.
b.Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
c.Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yang akan dilakukan.
d.Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan
ditetapkan.
3. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan
tindakan yang perlu dilakukan.
4. Kriteria Evaluasi
Kriteria evaluasi pada pelaksanaan ronde keperawatan adalah sebagai
berikut.
A. Struktur
o Persyaratan administratif (informed consent, alat dan lainnya).
o Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde keperawatan.
o Persiapan dilakukan sebelumnya.
B. Proses
o Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir.
o Seluruh perserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai peran yang telah
ditentukan.
C. Hasil
o Klien merasa puas dengan hasil pelayanan.
o Masalah klien dapat teratasi.
o Perawat dapat :
a. Menumbuhkan cara berpikir yang kritis.
b. Meningkatkan cara berpikir yang sistematis.
c. Meningkatkan kemampuan validitas data klien.
d. Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis keperawatan.
e. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi
pada masalah klien.
f. Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
g. Meningkatkan kemampuan justifikasi.
h. Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

G. Hal yang Dipersiapkan dalam RondeKeperawatan


Supaya ronde keperawatan yang dilakukan berhasil, maka bisa dilakukan
persiapan sebagai berikut:
1) Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang
langka).
2) Menentukan tim ronde keperawatan.
3) Mencari sumber atau literatur.
4) Membuat proposal.
5) Mempersiapkan klien : informed consent dan pengkajian.
6) Diskusi : apa diagnosis keperawatan ?; Apa data yang mendukung ?;
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?; Apa hambatan yang ditemukan
selama perawatan?

H. Komponen Terlibat dalam RondeKeperawatan


Komponen yang terlibat dalam kegiatan ronde keperawatan ini adalah
perawat primer dan perawat konselor, kepala ruangan, perawat associate, yang
perlu juga melibatkan seluruh anggota tim kesehatan lainnya.
1) Peran Ketua Tim dan Anggota Tim :
o Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
o Menjelaskan masalah keperawata utama.
o Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
o Menjelaskan tindakan selanjutnya.
o Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.
2) Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
a. Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
o Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
o Menjelaskan masalah keperawatan utama
o Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
o Menjelaskan tindakan selanjtunya
o Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
b. Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
o Memberikan justifikasi
o Memberikan reinforcement
o Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
o Mengarahkan dan koreksi
o Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
Selain perawat, pasien juga dilibatkan dalam kegiatan ronde keperawatan
ini untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pasien yang dipilih
untuk yang dilakukan ronde keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria
sebagai berikut :

o Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah


dilakukan tindakan keperawatan
o Pasien dengan kasus baru atau langka.
Strategi Ronde Keperawatan yang Efektif
Ramani (2003) dalam Clament (2009) menyebutkan ada beberapa strategi agar
ronde keperawatan berjalan efektif yaitu:

1. Melakukan persiapan dengan seksama terkait dengan pelaksanaan ronde


keperawatan baik waktu pelaksanaan, pasien masalah yang terkait, dsb.
2. Membuat perencanaan apa yang akan dilakukan meliputi:sistem apa yang
akan diajarkan, aspek-aspek apa yang harus ditekankan: pemeriksaan fisik,
melakukan tindakan dsb. Rencanakan agar semua aktif terlibat dalam
kegiatan, pilih pasien yang akan dilakukan proses pembelajaran, serta
tentukan berapa banyak waktu yang harus dihabiskan dengan pasien
tertentu.
3. Orientasikan pada perawat tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan berikut ini
dapat dilakukan selama fase orientasi: (1) orientasikan perawat untuk
tuuan latihan dan kegiatan yang direncanakan (2) memberikan peran
kepada setiap anggota tim (3) buat aturan mengenai ronde (4) setiap
diskusi sensitive perlu ditunda dan seluruh tim harus menyadari hal ini.
4. Perkenalkan diri anda dan tim pada pasien meliputi: (1) memperkenalkan
diri kepada pasien (2) pasien perlu diberitahu bahwa pertemuan itu
terutama dimaksudkan untuk berdiskusi mengenai pemberian perawatan
pada pasien (3) keluarga tidak perlu diminta untuk perg jika pasien ingin
untuk ditemani.
5. Meninggalkan waktu untuk pertanyaan, klarifikasi, menempatkan
pembacaan lebih lanjut. Fase ini terjadi diluar ruangan, keluar dari pasien
jarak pendengaran. Ini adalah kesembatan untuk mendiskusikan aspek
sensitive dari riwayat pasien.
6. Evaluasi pelaksanaan yang telah dilakukan. Mulai persiapan untuk
pertemuan berikutnya dengan merefleksikan pada diri mengenai hasil
ronde yang telah dilakukan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rondekeperawatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping
pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan
tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor,
kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota
tim.

B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi Ronde Keperwatan
yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya
rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan para
pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. (2011).Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika
Sitorus R. & Yulia. 2005. Modelpraktek Keperawatan Profesional Di Rumah
Sakit Panduan Implementasi. Jakarta: EGC
Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional Di Rumah Sakit.
Jakarta:EGC
Nursalam Dan Ferry Efendi. 2009. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Kinchay, A. (2012, September).Www.Scribd.Com. Retrieved Oktober 17, 2013,
From http://Www.Scribd.Com/Doc/76643445/RONDE-KEPERAWATAN

Anda mungkin juga menyukai