Anda di halaman 1dari 151

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY (CSR) PT. MIDI UTAMA INDONESIA, TBK. DALAM


KEGIATAN POSYANDU MELATI BONA INDAH
CIKOKOL-TANGERANG

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S. Sos)

Oleh

FAHMI ISLAM
1112054100031

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438 H / 2016 M
ABSTRAK

Fahmi Islam
Evaluasi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.
Midi Utama Indonesia Tbk. Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah
Cikokol-Tangerang.
Penelitian ini dilandasi atas ketertarikan peneliti terhadap program-
program sosial yang ada di perusahaan. Peneliti ingin mengetahui tingkat
keberhasilan dari program sosial perusahaan yang diterapkan untuk masyarakat
sekitar. PT. Midi Utama Indonesia Tbk, sebagai perusahaan yang berdiri ditengah
lingkungan masyarakat penduduk berperan memberikan kontribusi dalam
kegiatan sosialnya. Salah satu program sosial yang dimiliki oleh PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. salah satunya adalah Program Tanggung Jawab Terhadap
Konsumen. Kegiatan ini dilakukan dengan cara bekerjasama dengan Posyandu
disekitar perusahaan. Dalam pelaksanaan kegiatannya, pihak perusahaan turut
serta dalam pelaksanaan kegiatan dengan cara terlibat di kegiatan tersebut dan
atau memberikan bantuan berupa bingkisan sebagai reward untuk masyarakat
yang menjadi peserta kegiatan posyandu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui evaluasi program yang
dilaksanakan dengan menggunakan model evaluasi sistem analisis, yang nantinya
setiap faktor-faktor yang ada pada masukan (input), dan (process) akan di evaluasi
sehingga diharapkan dapat mengetahui setiap kekurangan dan kelebihan dari
program sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan, yakni kegiatan posyandu
yang bertujuan untuk pemeliharaan kesehatan pada masyarakat dan penurunan
angka kematian pada Ibu dan Anak. Penelitian ini dilakukan menggunakan
pendekatan kualitatif dengan cara melakukan studi dokumen, wawancara dan
observasi.
Penilaian berdasarkan penelitian dengan menggunakan model evaluasi
sistem analisis Program Tanggung Jawab Terhadap Konsumen dalam kegiatan
posyandu dinilai kurang efektif. Pada evaluasi masukan dinilai kurang baik karena
tempat dan prasarana yang kurang nyaman untuk di adakannya kegiatan
posyandu. Kondisi lokasi yang belum memiliki atap atau tenda di lapangan
posyandu, serta lantainya yang masih tanah, serta ruangan yang terbatas untuk
memenuhi kegiatan yang lainnya. Evaluasi proses dinilai kurang baik karena
belum sesuai dengan rencana program, harus ditingkatkan lagi pengetahuan para
kader posyandu terkait aktivitas melayani masyarakat sehingga masyarakat
menjadi lebih nyaman dalam mengikuti kegiatan Posyandu. Terkait evaluasi
program yang dilakukan oleh pihak CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk dengan
Ketua Posyandu Melati Bona Indah, kegiatan posyandu dalam meningkatkan
kesehatan dan penurunan angka kematian Ibu dan Anak saat ini sedang dalam
proses perbaikan kegiatan ke arah yang lebih baik untuk masyarakat sekitar.

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas

rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi

yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility

(CSR) PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dalam Kegiatan Posyandu Melati

Bona Indah, Cikokol-Tangerang.” Shalawat beserta salam semoga senantiasa

terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Aamiin.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah

membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga penyusunan

skripsi ini selesai, kepada, Yth:

1. Bapak Dr. Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Lisma Dyawati Fuaida, M. Si, sebagai Ketua Prorgam Studi

Kesejahteraan Sosial sekaligus sebagai Dosen Pembimbing Akademik

yang telah membimbing dan mengarahkan penulis untuk menyelesaikan

perkuliahan ini.

3. Ibu Nunung Khoiriyah, MA, sebagai Sekretaris Program Studi

Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Ismet Firdaus, M. Si, sebagai dosen pembimbing penulis yang

telah bersedia dan sabar, untuk membimbing serta mengarahkan penulis

ii
dalam menyelesaikan tugas skripsi ini, sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Staf Akademik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, khususnya Program Studi Kesejahteraan Sosial yang telah

mendidik dan membantu penulis selama kuliah.

6. Bapak Riwal Nuh Hakim Putra S.Hum, sebagai Kepala bidang CSR PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. yang telah mendampingi dan memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di perusahaan tersebut.

7. Ibu Hj. Tati Muslih, sebagai Ketua Posyandu Melati Bona Indah Cikokol,

Tangerang, yang telah bersedia menjadi informan dan mendampingi

penulis selama penelitian di posyandu.

8. Kedua orangtua, Ayah (Budi Santoso) dan Ibu (Nenah), serta kakak dan

sepupu (Muhammad Iqbal dan Indra Purnama) yang selalu memberikan

doa, motivasi dan dorongan kepada penulis sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

9. Nurfauziah Safitri, yang telah meluangkan waktunya untuk selalu

memberikan motivasi, inspirasi dan keyakinan kepada penulis untuk

meraih kesuksesan dalam dunia pendidikan.

10. Teman-teman seperjuangan skripsi, Nuni, Dwi, Firdha, dan Heni yang

selalu memotivasi satu sama lain untuk meraih kesuksesan di masa yang

akan datang.

11. Team PES rooftop yang hidup dengan kesantaiannya Opik, Oji, Ucok

dan Garsha semoga kalian bisa cepat menyelesaikan tanggung jawab

pendidikan kalian.

iii
12. Teman-teman Kesejahteraan Sosial angkatan 2012, yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah membantu dan berjuang bersama-

sama selama masa perkuliahan.

13. Pihak-pihak yang membantu penulis yang tidak dapat penulis sebutkan

satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat penulis.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

mengingat kemampuan dan keterbatasan waktu penulis. Akhir kata, semoga Allah

SWT melimpahkan keberkahan kepada semua pihak yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Jakarta, Oktober 2016

Fahmi Islam

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
D. Tinjauan Pustaka 10
E. Metode Penelitian 12
F. Pedoman Penulisan Skripsi 16
G. Sistematika Penulisan 16

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Evaluasi Program 18
B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 25
C. Posyandu 36

BAB III GAMBARAN LEMBAGA


A. Profil PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. 41
B. Posyandu Melati Bona Indah 52

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA


A. Gambaran Pelaksanaan Program CSR PT. Midi
Utama Indonesia, Tbk di Posyandu Melati Bona
Indah 63
B. Evaluasi Program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
di Posyandu Melati Bona Indah 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan 88
B. Saran 89

DAFTAR PUSTAKA 92
LAMPIRAN

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tipologi Informan 14

Tabel 3.1 Sarana Dan Prasarana Posyandu 56

Tabel 4.1 Daftar Biaya Kegiatan Posyandu 78

Tabel 4.2 Perubahan Posyandu Melati Bona Indah 86

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Penghargaan Perusahaan 47

Gambar 3.2 Posyandu Melati Bona Indah 56

Gambar 4.1 Kartu Menuju Sehat Peserta Aktif Posyandu 71

Gambar 4.2 Kartu Bantu Posyandu 72

Gambar 4.3 Makanan ringan yang Diberikan Posyandu Melati

Bona Indah Kepada Peserta Aktif 74

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara untuk Kepala Bidang CSR

Lampiran 2 Pedoman Wawancara untuk Ketua Posyandu Melati Bona


Indah
Lampiran 3 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 1
Lampiran 4 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 2
Lampiran 5 Pedoman Wawancara untuk Penerima Manfaat 3
Lampiran 6 Transkip Wawancara Kepala Bidang CSR
Lampiran 7 Transkip Wawancara Ketua Posyandu Melati Bona Indah
Lampiran 8 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 1
Lampiran 9 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 2
Lampiran 10 Transkip Wawancara Penerima Manfaat 3
Lampiran 11 Transkip Observasi
Lampiran 12 Lampiran Gambar

viii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industri,

kebanyakan perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi

yang mencari keuntungan belaka. Mereka memandang bahwa sumbangan

kepada masyarakat cukup diberikan dalam bentuk penyediaan lapangan

pekerjaan, pemenuhan kebutuhan masyarakat melalui produknya, dan

pembayaran pajak kepada negara. Seiring dengan berjalannya waktu,

masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang

dan jasa yang diperlukannya, akan tetapi juga menuntut bertanggung jawab

secara sosial. Karena selain munculnya ketimpangan ekonomi antara pelaku

usaha dengan masyarakat di sekitarnya, kegiatan operasional perusahaan

umumnya juga memberikan dampak negatif, misalnya eksploitasi sumber

daya dan rusaknya lingkungan disekitar operasional perusahaan.1

Seiring perkembangan zaman, para pemimpin perusahaan menghadapi

tugas yang menantang dalam menerapkan standar-standar etis terhadap

praktik bisnis yang bertanggung jawab. Perusahaan berusaha meningkatkan

kinerjanya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal supaya dapat

bersaing dengan perusahaan lainnya. Namun dalam usaha untuk mencapai

keuntungan yang optimal ini perusahaan juga harus memperhatikan

lingkungan di sekitar perusahaan yaitu masyarakat setempat dan

pemerintah.
1
Yusuf wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 3-4
2

Keberadaan perusahaan tersebut tentunya tidak dapat dipisahkan

dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Peran perusahaan

tidak hanya mengurusi kesejahteraan pegawai dan kebutuhan konsumen

saja. Melainkan, diharapkan untuk ikut peduli dengan kehidupan

masyarakat yang tinggal di sekitar perusahaan. Sehingga hubungan antara

perusahaan dan masyarakat sekitar mempunyai hubungan timbal balik.

Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling memberi

dan membutuhkan. Perusahaan selain mengejar keuntungan ekonomi untuk

kesejahteraan dirinya, juga memerlukan alam untuk sumber daya olahannya

dan stakeholders lain untuk mencapai tujuannya.

Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)

sebagai suatu kepedulian organisasi bisnis, ynag selanjutnya disingkat CSR.

Secara konseptual, CSR adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan

mengintegrasikan kepedulian sosial dalam interaksi mereka dengan para

pemangku kepentingan (stakeholders) berdasarkan prinsip sukarela dan

kemitraan. Sebuah perusahaan perlu menerapkan CSR bagi masyarakat

disekitarnya, yang terdiri dari tanggung jawab ekonomis, tanggung jawab

legal, tanggung jawab etis, dan tanggung jawab filantropis.2

CSR timbul sejak era dimana kesadaran akan sustainability

perusahaan jangka panjang adalah lebih penting dari pada sekedar

profitability. Dalam menerapkan CSR, umumnya perusahaan akan

melibatkan partisipasi masyarakat, baik sebagai objek maupun sebagai

2
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri (Alfabeta Bandung, April 2009) h.102-103.
3

subjek program CSR. Hal ini dikarenakan masyarakat adalah salah satu

pihak yang cukup berpengaruh dalam menjaga eksistensi suatu perusahaan.

Kegiatan CSR tidak terbatas pada program yang berkenaan dengan

lingkungan yang harus dimulai dengan pembangunan masyarakat, yaitu

dengan mengubah pola pikir dan tata nilai masyarakat tersebut. Investasi

masyarakat di negara berkembang harus mampu membantu pemenuhan

pendidikan dasar dan kejujuran, pembangunan infrastruktur dan penciptaan

kesejahteraan.3

Dewasa ini, isu CSR mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Salah satu pendorongnya adalah perubahan paradigma dunia usaha untuk

tidak semata-mata mencari keuntungan, tetapi harus pula bersikap etis dan

berperan dalam penciptaan investasi sosial. Diantaranya yang lazim

dilakukan oleh perusahaan adalah melakukan kegiatan karikatif, filantropis

dan menyelenggarakan program pengembangan masyarakat.4

Di dalam Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Islam yang

terdapat pada Q.S al-Maidah ayat 2 yang menjelaskan bahwa setiap manusia

harus saling tolong-menolong.

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)


kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu
kepada Allah, sesungguh-nya Allah amat berat siksa-Nya”
(Q.S. Al-Maidah / 5: 02).
3
Sri Urip, Strategi CSR Tanggung Jawab sosial Perusahaan (Tangerang Selatan: Literati Imprint,
1 Maret 2014) h.18
4
Yusuf wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Gresik: Fascho Publishing, 2007), h. 71.
4

Seperti yang telah dijelaskan pada Q.S. Al-Maidah/5: 02, bahwa setiap

umat manusia diwajibkan untuk dapat saling tolong menolong dalam

berbuat kebaikan. Hal tersebut selayaknya mampu diterapkan oleh para

pelaku-pelaku CSR di setiap perusahaan dalam mengembangkan kegiatan

sosialnya. Selain dapat memberikan dampak positif untuk perusahan dari

lingkungan masyarakat sekitar yakni tumbuhnya rasa percaya dan merasa

diakui keberadaannya, perusahaan juga menjadi memiliki citra yang baik

untuk meningkatkan eksistensinya.

Keyakinan bahwa perusahaan sebaiknya dioperasikan dengan cara-

cara responsif secara sosial untuk kepentingan seluruh pemangku

kepentingan adalah keyakinan bahwa perusahaan akan berprilaku secara

etis.5 Dewasa ini dalam dunia bisnis, para pebisnis memprioritaskan laba,

seperti apa yang banyak dikatakan oleh para pebisnis “Busines of the

Busines is Busines” pandangan ini seperti dikatakan oleh Milton Friedman

dan ekonomi neoklasik lainnya. Sebagian berpendapat bahwa dengan

meningkatnya kemakmuran perusahaan maka akan secara otomatis

membawa kemakmuran bagi masyarakat banyak karena produk yang lebih

efisien. Akan tetapi fakta membuktikan bahwa seperti yang digariskan Kofi

Annan–kekayaan memang meningkat drastis, namun hanya pada

sekelompok orang sementara jurang kekayaan antara miskin kaya semakin

melebar akibat distribusi kekayaan yang tidak merata.6

5
John A. Pearce II and Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis “formulasi, implementasi,
dan pengendalian” (Salemba Empat, 2007), Edisi.10, h. 87
6
Jimmy Tanaya, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social Responsibility) Sebuah
Pengantar, The Business Watch Indonesia, (Surakarta Juni 2004) Cet-Pertama, h. 43
5

Perihal penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam beberapa

peraturan perundang-undangan. Undang–Undang Nomor 40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas. Didalam Undang–Undang Nomor 40 Tahun

2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 1 Ayat 3 yang menjelaskan tentang

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen Perseroan untuk

berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik

bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada

umumnya. Lalu Pasal 74 Ayat 1-4 yang berisi tantang tanggung jawab

sosial perusahaan yang harus dijalankan oleh tiap-tiap perusahaan

sebagaimana mestinya. Seperti yang tertuang dalam Ayat (1) Perseroan

yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan

sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan. Ayat (2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan

dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan

dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Ayat (3) Perseroan yang

tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai

sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Ayat (4)

Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

diatur dengan Peraturan Pemerintah.7

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. adalah operator jaringan ritel

Alfamidi, Alfaexpress dan Lawson yang didirikan pada bulan Juni 2007.

7
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas
6

Perseroan yang di dalam kegiatan usahanya berkomitmen penuh

menjalankan fungsi dan tanggung jawab sosial (Corporate Social

Responsibility/CSR) kepada masyarakat. Sesuai dengan visi Perseroan untuk

menjadi “jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat”, Perseroan

menyadari pertumbuhan usaha Perseroan selain merupakan hasil dari

komitmen internal Perseroan, juga merupakan hasil dukungan penuh

masyarakat sekitar di mana gerai-gerai Perseroan berdiri. Oleh sebab itu

Perseroan menjalankan fungsi CSR sebagai perwujudan tanggung jawab

sosial Perseroan guna memberikan dukungan timbal balik antara masyarakat

dengan Perseroan.

CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mempunyai visi yaitu,

perseroan untuk menjadi “jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat,

mampu memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta meberikan

kualitas pelayanan yang terbaik”. CSR sendiri mempunyai dana sekitar 2,5

miliyar rupiah pertahun untuk menjalankan kegiatan-kegiatan CSR yang

akan dilakukan oleh Perseroan, mulai dari kesehatan, pendidikan, Bazar

Pasar Murah dan Bantuan Sosial lainnya kepada penerima manfaat dana

CSR tersebut. Baik kepada masyarakat sekitar ataupun yayasan dan rumah

singgah yang telah didirikan oleh perusahaan itu sendiri.

Berbagai kegiatan CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang

dijalankan Perseroan melibatkan partisipasi pelanggan melalui program

donasi di kasir atau yang dikenal sebagai “pundi amal”. Program yang

dijalankan dalam pundi amal bertujuan untuk mendorong perbaikan kualitas


7

hidup masyarakat, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi

pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.

Program tanggung jawab terhadap konsumen terdapat kegiatan yang

bekerjasama dengan Posyandu dengan agenda pemberian vitamin untuk

balita, ibu hamil, dan ibu menyusui untuk masyarakat sekitar oleh PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. di Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol,

Tangerang. Tentunya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu

meningkatkan angka pemberian ASI ekslusif dan meningkatnya

pengetahuan warga mengenai kesehatan dan pencegahan penyakit melalui

berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan oleh posyandu.

Berdasarkan latar belakang diatas PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

sebagai salah satu perusahaan yang turut berpartisipasi melaksanakan

tanggung jawab sosialnya melalui kegiatan kerjasama dengan Posyandu

terhadap konsumen disekitar gerai dan perusahaan. Maka dari itu penulis

mencoba untuk mengkaji lebih dalam mengenai Evaluasi Pelaksanaan

Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Midi Utama Indonesia

Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol-Tangerang.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1) Pembatasan Masalah

Masalah yang dibahas didalam penulisan ini cukup luas jika

diteliti secara menyeluruh. Maka dari itu diperlukan pembatasan

masalah sehingga sesuai dengan tema penulisan. Oleh sebab itu,

penulis hanya fokus untuk menganalisis “Evaluasi Pelaksanaan


8

Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Midi Utama

Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah,

Cikokol-Tangerang.” Letak penelitian ini dilakukan di PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. serta di posyandu dan lingkungan sekitar yang

berada di daerah Cikokol – Tangerang.

2) Perumusan Masalah

Mengingat keterbatasan peneliti dalam hal waktu, finansial dan

juga keilmuan maka penulis membatasi penelitian pada “Evaluasi

Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.

Midi Utama Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati

Bona Indah, Cikokol-Tangerang.”

Dari fokus masalah tersebut, maka dapat ditarik sebuah rumusan

masalah sebagai berikut:

a) Bagaimana program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang

diterapkan didalam kegiatan Posyandu Melati Bona Indah,

Cikokol - Tangerang?

b) Bagaimana hasil dari evaluasi pelaksanaan program CSR PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. didalam kegiatan Posyandu Melati

Bona Indah, Cikokol - Tangerang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1) Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang berjudul “Evaluasi

Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT.


9

Midi Utama Indonesia Tbk Dalam Kegiatan Posyandu Melati

Bona Indah, Cikokol-Tangerang.” sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui program CSR PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk. yang diterapkan pada kegiatan Posyandu Melati Bona

Indah, Cikokol – Tangerang.

b. Untuk mengetahui hasil dari evaluasi pelaksanaan program CSR

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang diterapkan didalam

kegiatan Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang.

2) Manfaat Penelitian

a) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan

khazanah ilmu pengetahuan mengenai strategi perusahaan besar

dalam kegiatan CSR yang bermanfaat bagi perusahaan dan

masyarakat sekitar, serta dapat digunakan sebagai bahan bacaan

dan referensi ilmu pengetahuan tentang CSR.

b) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan atau menjadi

gagasan dan pertimbangan yang bermanfaat bagi PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. dalam menjalankan sebuah program atau

untuk menyusun rencana kebijakan dimasa yang akan datang,

sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat

sekitar agar tercipta sebuah hubungan yang harmonis diantara

kedua belah pihak.


10

D. Tinjauan Pustaka

Beberapa literatur yang yang penulis temukan mengenai Coorporate

Social Responsibility (CSR), sebagai uji perbandingan diantaranya adalah:

Pertama, penelitian yang berjudul “Analisa Pelaksanaan Coorporate

Social Responsibility (CSR) PT. Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) di

Cilegon – Banten, yang disusun oleh Muhmmad Soleh pada tahun 2014,

Program Studi Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidyatullah Jakarta.

Dalam skripsi tersebut menjelaskan tentang implikasi dari CSR sustainable

development PT. MCCI meliputi bidang pendidikan dengan berupa bantuan

implementasi pengadaan saung aksara, buku bacaan, kursus bahasa inggris,

beasiswa, dan pelatihan komputer. Adapula bidang kesehatan dengan

berupa bantuan implementasi untuk penggemukan kambing, UKM

pembuatan emping dan jamur.

Skripsi tersebut juga menjelaskan tentang konsep dan program CSR

PT. MCCI yang bertajuk sustainble development pada umumnya disebut

sebagai aktifitas filantropi. Yang terpenting dari kebijakan CSR PT. MCCI

adalah perubahan paradigma filantropi yang sifatnya terlihat mendasar dari

tradisi karikatif yang pada tahun 1991 menuju tradisi baru dengan melalui

evaluasi ditahun 2005 yang akhirnya di era tahun 2007 telah menancapkan

konsep CSR-nya yang berjangka panjang dan berkesinambungan.

Kedua, penelitian yang berjudul “Implementasi Coorporate Social

Responsibility (CSR) Melalui Program Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan

Masayarakat PT. Indocement Tunggal Prakarsa TBK di Kabupaten


11

Bogor”, yang disusun oleh Noviyani Muslikhah, Program Studi

Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2014. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang

pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan CSR PT Indocement.

Program berkelanjutan ini telah diaplikasikan dalam program P3M melalui

program dan pelatihan yang mengoptimalkan sumber daya alam dan sumber

daya manusia. Dalam program keberlanjutan ini bertujuan untuk

memberikan hak masyarakat di masa yang akan datang. Keterkaitan skripsi

tersebut dengan skripsi peulis adalah sama-sama ingin mengetahui

bagaimana gambaran dan tahap implementasi program CSR didalam suatu

perusahaan. Namun fokus penelitian yang dilaksanakan Noviayani adalah

pada program P3M di desa Tajur sebagai implementasi CSR PT

Indocement, sedangkan penulis meneliti tentnag program yang dijalankan

dalam pundi amal bertujuan mendorong perbaikan kualitas hidup

masyarakat, terutama bagi para keluarga pra-sejahtera baik dari sisi

pemberdayaan, infrastruktur maupun kesehatan.

Ketiga, Penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Tanggung Jawab

Sosial Peusahaan Kepada Komunitas (Kajian Terhadap Kebijakan dan

Program Corporate Social Responsibility PT PERTAMINA)”. Disusun oleh

Grace Sisca N. Sibarani Program Studi Hubungan Masyarakat Fakultas

Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia Depok 2005. Dalam

penelitian ini dijelaskan bagaimana latar belakang pelaksanaa CSR PT

PERTAMINA kepada komunitas, kemudian seperti apakah kegiatan

gambarannya, dan yang terakhir ialah melihat masalah-masalah yang


12

dihadapi perusahaan dan bagaimana mereka mengatasinnya. Penelitian ini

juga menjelaskan bahwa program CSR ke komunitas bertujuan memberi

nilai tambahan kepada masyarakat, peningkatan citra dan reputasi PT

PERTAMINA dimata stakeholdernya.

E. Metode Penilitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses program CSR

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang diterapkan didalam kegiatan

Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, yang bertujuan

untuk mendorong perbaikan kualitas hidup masyarakat. Pendekatan

yang dilakukan dalam pnelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif bersifat luwes, tidak terlalu

rinci, tidak lazim dalam mendefinisikan suatu konsep, serta memberi

kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta

yang lebih mendasar, menarik dan unik bermakna dilapangan.8

Sedangkan jenis penelitian yang penulis gunakan adalah

deskriptif analisis, yaitu menggambarkan secara objektif untuk

menganalisa data-data yang telah diperoleh. Penelitian kualitatif

adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

8
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2003), Cet-
Kedua, h.39.
13

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode alamiah.9

Selain itu, melalui pendekatan kualitatif ini penulis berharap

dapat menggambarkan dan menganalisis bagaimana program CSR PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. dalam menjalankan program-program

yang dimiliki peusahaan tersebut kepada masyarakat atau penerima

manfaat.

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Midi Utama Indonesia, Tbk, serta

di Posyandu Melati Bona Indah, dan di lingkungan masyarakat

disekitar perusahaan yang berada di Jl. MH Thamrin No. 9, Cikokol,

Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga

November 2016.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan :

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka

(face to face) dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang

mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interview) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Dalam hal ini penulis

melakukan wawancara secara terstruktur dengan memberikan

9
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Rosda, 2006), h.11
14

daftar pertanyaan yang telah ditentukan dengan menggunkan

pedoman wawancara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan

cara mengumpulkan data-data di lapangan yang didapat dari PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. serta Posyandu Melati Bona Indah,

Cikokol – Tangerang, dan laporan lainnya yang berkaitan

dengan penelitian.

4. Teknik Pemilihan Subyek Penelitian

Teknik pengambilan sample penelitian menggunakan teknik

Purposeful sampling yang berdasarkan pada ciri-ciri yang dimiliki

oleh subjek yang dipilh karena ciri-ciri tersebut sesuai dengan tujuan

penelitian yang akan dilakukan.10 Teknik ini hanya fokus terhadap

subyek penelitian yang terlihat dari kualitasnya dalam memberikan

informasi bagi penelitian. Hal tersebut tentu terlihat dari peran penting

informan dalam obyek penelitian.

Tabel 1.1
Tipologi Informan
No Jabatan Jumlah
1 Kepala Bagian CSR 1 Orang
2 Ketua Posyandu 1 Orang
2 Warga (Penerima Manfaat) 3 Orang
Jumlah 5 Orang
[Sumber: Hasil Penelitian, 2016].

5. Jenis Sumber Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan untuk kegiatan

penelitian ini, penulis menggunakan penelitian lapangan (field

10
Herdiansyah Haris, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta:Salemba Humanika, 2012), h. 106.
15

research). Dimana sumber data yang diperoleh untuk penelitian ini

bersumber dari dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder,

yang terdiri dari:

a. Data Primer, yaitu data yang penulis peroleh secara langsung

dari subyek penelitian, yaitu 2 orang yang memiliki peran

penting dalam kegiatan penerapan program CSR pada Posyandu

Melati Bona Indah, Cikokol - Tangerang yang dilakukan, serta 3

orang masyarakat penerima manfaat dari kegiatan penerapan

program tersebut.

b. Data sekunder, yaitu data yang penulis peroleh melalui

dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya, baik

berupa gambar atau benda-benda yang berkaitan dengan

penelitian kegiatan program CSR tersebut.

6. Teknik Analisis Data

Proses analisis dilakukan sesuai dengan subjek penelitian yang

terdapat pada prinsip tanggung jawab sosial perusahaan, maka proses

analisis data dilakukan melalui proses mencari dan menyusun data

secara sistematis dari data yang telah diperoleh melalui hasil

wawancara, observasi dan studi kepustakaan. Kemudian data yang

telah diperoleh tersebut dijabarkan kedalam unit-unit, menyusun

dalam bentuk pola, serta memilih data tersebut menjadi bagian data

terpenting atau bagian data yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan dari hasil data yang telah diperoleh sehingga mudah

dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.


16

7. Keabsahan Data

Keabsahan data adalah data yang diperoleh data yang telah diuji

dan valid. Dalam hal ini penulis menulis keabsahan data yang diujikan

melalui diskusi atau sharing dengan teman sejawat, referensi teori dan

melihat realitas sosial serta tentang isu-isu yang sedang berkembang.

Oleh karena itu penulis melakukan perbaikan-perbaikan untuk

mendapatkan data yang relevan.

Teknis keabsahan data yang penulis lakukan adalah dengan

ketekunan pengamatan yang bermaksud untuk menentukan ciri-ciri

dan unsur-unsur dalam situasi-situasi yang sangat relevan dengan

persoalan atau isu yang sedang dicari. Kemudian memusatkan diri

kepada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan tujuan penulis hanya

memusatkan pada hal-hal tertentu dan mencari jawaban yang sesuai

dengan fokus rumusan masalah saja.

F. Pedoman Penulisan Skripsi

Untuk mempermudah penulis, teknis penulisan yang dilakukan dalam

skripsi ini merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah” yang

diterbitkan oleh CeQda UIN Jakarta 2007.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang meliputi sebagai

berikut:
17

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari pertama Pengertian

Evaluasi Program, Kedua Jenis Evaluasi, Ketiga Model

Evaluasi, Keempat Indikator Evaluasi, Kelima Manfaat dan

Kegunaan Evaluasi. Corporate Social Responsibility dan

Perseroan, yang terdiri dari pertama pengertian Corporate

Social Responsibility (CSR), kedua fungsi dan tujuan CSR,

ketiga konsep tanggung jwab sosial perusahaan, keempat

ruang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB III Gambaran Lembaga, meliputi profil PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk., profil CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

yang meliputi program kegiatan CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. Profil Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol

– Tangerang.

BAB IV Temuan dan Analisa, merupakan bentuk temuan dari hasil

penelitian penulis mengenai program CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. yang dijalankan melalui kerja sama dengan

Posyandu Melati Bona Indah, analisa tentang evaluasi dari

program yang dijalankan oleh perusahaan dan posyandu.

BAB V Kesimpulan dan Saran, dalam hal ini akan ditarik beberapa

kesimpulan dari pemikiran sebelumnya serta saran-saran

sebagai bentuk hasil dari analisa dalam penelitian penulis.


18

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Evaluasi Program

1. Pengertian Evaluasi Program

Secara etimologi, dalam kamus ilmiah populer adalah

penaksiran, penilaian, perkiraan dan penentu nilai. Sedangkan secara

terminologi pengertian evaluasi menurut Casley dan Kumar adalah

suatu penilaian berkala terhadap relevansi, kinerja, efesiensi dan

dampak suatu proyek dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang telah

ditetapkan, sementara Fink dan Kosecoff memberikan definisi evaluasi

merupakan serangkaian prosedur untuk menilai mutu sebuah

program.1

Sedangkan menurut Nurul Hidayati dalam bukunya yang

berjudul Metode Penlitian Dakwah, Evaluasi memiliki pengertian

mengkritisi suatu program dengan melihat kekurangan, kelebihan,

pada kontek input, proses dan produk pada sebuah program.2

Di dalam penjelasan yang lain, evaluasi memiliki makna yang

berbeda dengan penilaian, pengukuran maupuntes. Stufflebeam dan

Shinkfield menyatakan bahwa:

“Evaluation is the process of delineating, obtaining, and


providing descriptive and judgemental information about the
worth and merit of some object’s goals, design, implementation,
and impact in order to guide decision making, serve needs for
accountability, and promote understanding of the involved
phenomena. Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan
1
Fredy S. Nggao, Evaluasi Program, (Jakarta: Nuansa Madani, 2003), h. 15.
2
Nurul Hidayati, Metodelogi Penelitian Dakwah, UIN Jakarta Press, h. 124.
19

informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk


menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan
yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk
membantu membuat keputusan, membantu pertanggung
jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena.”3

Sedangkan menurut Komite Studi Nasional tentang Evaluasi

(National Study Comitte on Evaluation) dari UCLA (Stark &

Thomas), menyatakan bahwa:

“Evalution is the process of ascertaining the decision of


concern, selecting appropriate information, and collecting and
analyzing information in order to report summary data useful to
decision makers in selecting among alternatives. Evaluasi
merupakan suatu proses atau kegiatan pemilihan, pengumpulan,
analisis dan penyajian informasi yang dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan serta penyusunan program
selanjutnya.”4

Menurut Wawan mengatakan bahwa: “evaluasi sebagai riset

untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang

bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dan

membandingkannya dengan indikator evaluasi dan hasilnya

dipergunakan untuk mengambil keputusan mengenai objek evaluasi.”5

Didalam penjelasan yang lain mengenai evaluasi, evaluasi

adalah pengidentifikasian keberhasilan atau kegagalan suatu rencana

kegiatan atau program. Secara umum dikenal dua tipe evaluasi, yaitu

evaluasi terus-menerus (on-going evaluation) dan evaluasi akhir (ex-

post evaluation). Tipe evaluasi yang pertama dilaksanakan pada

interval periode waktu tertentu. Tipe evaluasi yang kedua dilakukan

3
Jurnal, Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Instructional Program
Evaluation), h.5.
4
Ibid,
5
Ashiong P. Munthe, Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan, (Tangerang: Fakultas
Ilmu Pendidikan - Universitas Pelita Harapan, 2015), Vol. 5, No. 2, h.2.
20

setelah implementasi suatu program atau rencana. Evaluasi berusaha

mengidentifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada

pelaksanaan atau penerapan program.6

Dari beberapa pengertian diatas mengenai evaluasi dapat

disimpulkan bahwa evaluasi adalah penilaian atau serangkaian

prosedur yang harus dijalankan melihat pada efektifitas dan efesiensi

pelaksanaan suatu program dengan memperhatikan faktor-faktor

penghambat, dan pendukung terhadap pelaksanaan suatu program,

untuk menentukan suatu didalam pengambilan keputusan.

2. Model Evaluasi

Sebelum melakukan evaluasi program, terlebih dahulu kita

menentukan model evaluasi yang akan digunakan. Setidaknya ada

delapan model evaluasi yang dikemukakan oleh Arikunto dalam salah

satu bukunya. Hanya saja dalam konteks ini penulis akan

menggunakan model evaluasi seperti yang dikemukakan oleh

Pietrzak, Ramler, Renner, Ford and Gilbert yang meliputi: evaluasi

input, evaluasi proses dan evaluasi hasil.

a. Evaluasi Input

Evaluasi ini dilakukan pada berbagai unsur yang masuk

dalam pelaksanaan suatu program. Setidaknya ada tiga variabel

utama yang terkait dengan evaluasi input ini, yaitu: Masyarakat

(peserta program), Tim atau staff dan program.

6
Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: Refika Aditama,
2005), h.119.
21

1. Peserta Program, meliputi susunan keluarga dan beberapa

anggota keluarga yang ditanggung.

2. Tim atau Staff, meliputi: aspek demografi staff, seperti

latar belakang pendidikan dan pengalaman staff.

3. Program, meliputi: lama (waktu) pelaksanaan program dan

sumber-sumber rujukan yang tersedia.7

Terkait dengan input program ini, ada empat kriteria yang

dapat dikaji:

a. Tujuan Program

b. Penilaian terhadap kebutuhan komunitas

c. Standar dari suatu praktek yang terbaik

d. Biaya untuk pelaksanaan program

b. Evaluasi Proses

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai bagaimana proses

kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai dengan rencana

yang telah dirumuskan.

Evaluasi ini memfokuskan pada aktivitas program yang

melibatkan interaksi langsung antara klien dengan staff. Tipe

Evaluasi ini diawali dengan analisis terhadap system pemberian

bantuan atau kegiatan program.

7
Isbandi Adi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
(Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan
FEUI, 2003), h. 189.
22

c. Evaluasi Hasil

Evaluasi ini dilakukan untuk menilai seberapa jauh tujuan-

tujuan yang sudah direncanakan telah tercapai.8 Dengan

demikian, evaluasi ini diarahkan pada keseluruhan dampak dari

suatu program terhadap penerimaan (masyarakat penerima

program). Sehingga, pertanyaan utama pada evaluasi ini adalah:

1. Kapan suatu program bisa dikatakan telah berhasil

mencapai tujuannya?

2. Bagaimana masyarakat akan menjadi berbeda setelah

menerima bantuan program tersebut?

Kriteria keberhasilan ini bisa mencakup:

a) Berorientasi pada program. Kriteria keberhasian pada

umumnya dikembangkan berdasarkan cakupan ataupun

hasil dari suatu program. Misalnya, presentasi cakupan

program terhadap populasi sasaran.

b) Berorientasi pada masyarakat. Kriteria keberhasilan pada

umumnya dikembangkan keberhasilan pada perubahan

perilaku masyarakat. Misalnya muncul sikap kemandirian

dan lain sebagainya.9

3. Indikator Evaluasi

Dalam hubungan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk

suatu proses evaluasi, Freustein mengajukan beberapa indikator yang

8
Elly Irawan, Dkk, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), Cet.I, h.18
9
Isbandi Adi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan Intervensi Komunitas
(Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis) Edisi Revisi, (Jakarta: Lembaga Penerbitan
FEUI, 2003), h. 160
23

perlu untuk dipertimbangkan. Indikator dibawah ini adalah sembilan

indikator yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi suatu

kegiatan:10

a. Indikator Ketersediaan (Indicators of Availibity). Indikator ini

melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses

itu benar-benar ada.

b. Indikator Relevansi (Indicators of Relevance). Indikator ini

menunjukan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang

teknologi atau layanan yang ditawarkan.

c. Indikator Keterjangkauan (Indicators of Accesibility). Indikator

ini melihat apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam

„jangkauan‟ pihak-pihak yang membutuhkan.

d. Indikator Pemanfaat (Indicators of Utilisation). Indikator ini

melihat seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan

oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan (dimanfaatkan) oleh

kelompok sasaran.

e. Indikator Cakupan (Indicators of Coverage). Indikator ini

menunjukan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu

dan menerima layanan tersebut.

f. Indikator Kualitas (Indicators of Quality). Indikator ini

menunjukan standar kualitas dari layanan yang disampaikan

kekelompok sasaran.

10
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas,
(Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2001), h. 130-132.
24

g. Indikator Upaya (Indicators of Efforts). Indikator ini

menggambarkan berapa banyak upaya yang sudah „ditanamkan‟

dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

h. Indikator Efesiensi (Indicators of Efficiency). Indikator ini

menunjukan bahwa apakah sumber daya dan aktivitas yang

dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat

guna (efesien), atau tidak memboroskan sumber daya yang ada

dalam upaya mencapai tujuan.

i. Indikator Dampak (Indicators of Impact). Indikator ini melihat

apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikan

suatu perubahan dimasyarakat.

4. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi

Menurut Feuristein ada sepuluh manfaat dan kegunaan evaluasi

yang di kutip oleh Isbandi Rukminto Adi antara lain :11

a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai.

b. Mengukur Kemajuan. Melihat Kemajuan dikaitkan dengan

objek program.

c. Meningkatkan pemantauan agar tercapai manejemen yang baik.

d. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat

memperkuat program itu sendiri.

e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna

melihat perbedaan apayang telah terjadi setelah diterapkan suatu

program.

11
Suharismi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990), h. 187-
88.
25

f. Biaya dan manfaat (cost benefit). Melihat apakah biaya yang

dikeluarkan masuk akal (reasonable).

g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengelola

kegiatan program secara lebih baik.

h. Berbagi Pengalaman. Guna melindungi pihak lain yang terjebak

dalam kesalahan yang sama atau untuk megajak seseorang untuk

ikut melaksanakan metode yang serupa bila metode yang

dijalankan berhasil dengan baik.

i. Meningkatkan Keefektifan. Agar dapat memberikan dampak

yang lebih luas.

j. Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik.

Karena memberikan kesempatan untuk mendapatkan masukan

dari masyarakat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.

B. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

1. Definisi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility atau dikenal dengan tanggung

jawab sosial korporat (perusahaan) mengalami perkembangan dalam

sejarahnya, latar belakang keberadaan, dan ruang lingkup. CSR

merupakan salah satu topik yang tidak pernah lepas dari dunia bisnis,

dan merupakan tanggung jawab moral perusahaan baik terhadap

karyawan diperusahaan sendiri (internal) maupun diluar lingkungan

perusahaan, yaitu masyarakat disekitar perusahaan (eksternal).12

12
I Nyoman Tjager dkk, Corporate Govermance: Tantangan dan kesempatan bagi komunitas
bisnis indonesia, (PT Prehallindo, Jakarta, 2003), h.
26

Pada umumnya pelaksanaan program Corporate Social

Responsibility ditangani oleh praktisi humas, dan oleh karena itu CSR

merupakan bagian dari kegiatan public relations, dan sebagai teknik

untuk membangun hubungan dengan beberapa kelompok, seperti:

komunitas lokal, sekaligus untuk menyampaikan pesan kepada

berbagai kelompok dalam masyarakat.

Praktisi humas dapat bertanggung jawab untuk mengajukan

kegiatan CSR dan mengidentifikasi publik yang sesuai. Pada

pelaksanaan kegiatan tersebut, praktisi humas terlibat langsung dalam

pembentukan kebijakan dimana titik utamanya ialah komunikasi dan

pesan-pesan khusus kepada beberapa kelompok dengan beberapa

pandangan membangun citra yang diinginkan dengan khalayak

tertentu.13

CSR menjadi penting bagi humas karena program program-

programnya menawarkan kesempatan untuk membangun itikad baik

dengan cara mempromosikan keuntungan perusahaan kepada

khalayaknya. CSR juga dilihat sebagai investasi jika pada suatu hari

nanti terjadi krisis, itikad baik tersebut dapat diterima.14

The Green Paper mendefinisikan CSR sebagai sebuah konsep

dimana perusahaan mengintegrasikan perhatian sosial dan

13
Jaquie L‟Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations, University of Stirling,
1 Edition, Thomson Business, 1996, h. 90.
14
Jaquie L‟Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations, University of Stirling,
1 Edition, Thomson Business, 1996, h. 91.
27

lingkungannya dalam lingkup bisnis mereka dengan pada interaksi

perusahaan dan stakeholder nya atas dasar kesukarelaan.15

Konsep pembangunan berkelanjutan yang di definisikan oleh

The Broutland Comission mendefinisikan bahwa pembangunan

berkelanjutan adalah pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan

manusia saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan

datang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan dalam konsep ini

mengandung dua ide utama, yakni sebagai berikut :

1. Melindungi lingkungan, dibutuhkan pembangunan ekonomi.

Kemiskinan merupakan suatu penyebab penurunan kualitas

lingkungan, masyarakat yang kekurangan pangan, perumahan,

dan kebutuhan dasar untuk hidup cenderung menyalahgunakan

sumberdaya alam hanya untuk tujuan bertahan hidup. Oleh

karena itu, perlindungan terhadap lingkungan hidup

membutuhkan standar hidup yang memadai untuk seluruh

masyarakat dunia.

2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keberlanjutan,

yakni dengan cara melindungi daya yang dimiliki bumi bagi

generasi yang mendatang. Pertumbuhan ekonomi tidak biasa

dibenarkan dengan merusak hutan, lahan pertania, air, dan udara

15
Communication from The Commision concering Corporate Social Responsibility: A business
contribution to Sustainable Development, artikel di akses pada tanggal 10 Mei 2016, melalui
http://europa.eu.int/comm/employent social/social/csr/csr/responses.html
28

dimana semua sumber daya tersebut sangat dibutuhkan untu

mendukung kehidupan manusia di bumi ini. 16

Oleh karenanya konsep pembangunan berkelanjutan

(sustainable development) yang dibangun mempunyai tiga pilar yang

berhubungan dan saling mendukung satu sama lainnya. Ketiga pilar

tersebut adalah sosial, ekonomi, dan lingkungan. Konsep tanggung

jawab sosial perusahaan yang bersifat pembangunan berkelanjutan

(sustainable development) sering kali diidentikan dengan metode

pengembangan masyarakat (community development), yaitu motivasi

kewargaan. 17

Menurut The World Business Council for Sustainable

Development CSR adalah komitmen berkelanjutan dari para pelaku

bisnis untuk berperilaku secara etis dan memberikan kontribusi bagi

dari para pekerja dan keluarganya demikian pula masyarakat lokal dan

masyarakat luas.18

2. Konsep Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut John Elkingston‟s berdasarkan pengertian CSR

sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, mengelompokkan CSR atas

3 aspek yang lebih dikenal dengan istilah Triple Bottom Line yaitu

kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi, peningkatan kualitas

lingkungan, dan keadilan sosial. John Elkingston‟s juga menegaskan

16
Ismail Solihin, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility, (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), h. 17 – 27.
17
Edi Soharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
(Coorporate Social Responsibility), (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 109.
18
Islmail Solihin, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), h. 28.
29

bahwa suatu perusahaan yang ingin, menerapkan konsep

pembangunan berkelajutan (sustainability development) harus

memperhatikan TripleP (Profit, Palner, and People)19, yaitu:

Profit
(Keuntungan
Perusahaan)

Plannet People
(Keberlanjutan (Kesejahteraan/
Lingkungan Manusia/
Hidup) Masyarakat)

GAMBAR TRIPLE BOTOOM LINES DALAM CSR

a. Profit (Keuntungan), Perusahaan tetap harus berorentiasi untuk

mencari keuntungan ekonomi yang memungkinkan untuk terus

beroperasi dan berkembang. Dalam hal ini, PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. menjalankan kegiatan usahanya untuk mencari

keuntungan ekonomi didalam kegiatan usahanya agar dapat terus

beroperasi dan berkembang. Dan dari hasil keuntungan tersebut,

perum peruri melaksanakan / menjalankan amanat dari kesepakan

yang telah disepakati oleh pihak perusahaan sebagai bentuk CSR

yang dijalankan oleh perusahaan.

b. People (Manusia/Masyarakat). Perusahaan harus memiliki

kepedulian terhadap kesejahteraan manusia sebagai makhluk sosial.

Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti

19
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility: Dari Voluntary Menjadi Mandatory, (PT. Raja
Grafindo Persada, 2012), edisi I, h. 34-35.
30

pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian

sarana pendidikan dan kesehatan, serta penguatan kapasitas

ekonomi lokal. Dalam hal ini, PT. Midi Utama Indonesia Tbk

melaksanakan kegiatan CSR dalam bentuk Program Tanggung

Jawab terhadap Masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan bantuan

kegiatan Posyandu dan Donor Darah yang diberikan kepada

masayarakat untuk meningkatkan kepedulian kesehatan terhadap

masayrakat sekitar.

c. Planet (Lingkungan Hidup), Perusahaan peduli terhadap

lingkungan hidup dan keberlanjutan keragaman hayati. Bebrapa

program CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa

penghijauan lingkungan hidup, penyedian sarana air bersih, serta

perbaikan pemukiman / sarana prasarana.20 Dalam hal ini, PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. peduli terhadap lingkungan hidup melalui

program “Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan dan Tanggung

Jawab Pembangunan Sosial.” Program tersebut berupa membangun

sarana prasarana untuk masyarakat dan pendidikan, serta

perusahaan mengeluarkan kebijakan penggunaan kantong belanja

plastik “Go Green” yang dapat hancur dengan sendirinya

(degradable plastic) yang aman bagi lingkungan.

3. Ruang Lingkup CSR pada Organisasi

Perusahaan bukanlah negara dan mereka hadir bukan untuk

menyediakan jasa dan pelayanan yang seharusnya dilakukan oleh

20
Edi Suharto, Pekerjaan Sosial Di Dunia Industri: Memperkuat CSR, (Bandung: Alfbeta, 2009)
edisi I, h. 107.
31

lembaga-lembaga kesejahteraan sosial, tetapi untuk membayar pajak

saja. Tetapi dilain pihak perusahaan adalah bagian dari masyarakat

dimana mereka beroperasi. Oleh karena itu, mereka perlu

mempertimbangkan tindakan korporatnya sebagai bagian dari peranan

perusahaan dalam masyarakat tadi.21

Menurut Peach dampak dari dunia bisnis terhadap komunitasnya

mencakup tiga level, yaitu: tingkat dasar, dimana perusahaan

memenuhi kewajiban-kewajibannya. Bentuk dari kewajiban

perusahaan itu adalah membayar pajak, mematuhi peraturan, adil dan

jujur serta terbuka terhadap publiknya.

Pada level yang kedua, perusahaan berperan dalam

tanggung jawab sebagai organisasi dan mempertimbangkan dampak

negatif yang mungkin ada. Misalnya: memproses dan menghasilkan

produk-produk yang tidak merusak lingkungan, memerangi polusi,

buangan emisi. Sedangkan pada level yang ketiga, perusahaan

bertanggungjawab terhadap kesehatan masyarakat, menerima

tugasnya untuk membantu mengatasi masalah-masalah pada

masyarakat.22

Social Responsibility, merupakan bagian dari good citizenship

yang berarti:23

21
Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business Press, First
Edition 1997, hal. 129.
22
Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business Press, First
Edition 1997, hal. 130
23
Doug Newson dkk, This is PR: The Realities of Public Relations, 8th Ed, Wadsworth, 2004, hal.
149
32

1) Menghasilkan produk atau jasa yang layak, yang tidak

mengancam lingkungan, memberi masukan secara positif

kepada bidang sosial, politik, kemakmuran ekonomi pada

masyarakat.

2) Memperlakukan karyawan dengan wajar, memberikan

kompensasi yang sesuai dengan lingkungan dimana organisasi

beroperasi.

Bila diterjemahkan, ini berarti: tidak ada istilah buruh sebagai

budak, dan tidak ada diskriminasi dalam bekerja, tidak ada penawaran

harga yang diluar batas, atau membuat produk berkualitas berpotensial

menyebabkan sampah yang berbahaya. Kemudian, menolak

menyalahgunakan planet dan isinya, berarti memperbaiki dan

melindungi apapun yang dapat dirusak oleh organisasi selama

kegiatan operasional mereka.

Social Responsibility atau tanggung jawab sosial dapat

dikategorikan dalam 7 hal, yaitu:24

1) Product Lines

Produk berbahaya, standarisasi dan penampilan produk,

kemasan, dan dampak lingkungannya.

2) Marketing Practices

Praktek penjualan, Kebijakan keluhan konsumen, isi dari

periklanan dan harga yang wajar.

24
Fraster P. Seitel, The Practice of Public Relations, 9th Edition, Pearson Prentice Hall, 2003, hal.
140
33

3) Corporate Philanthropy

Kontribusi penampilan, mendorong partisipasi pegawai dalam

proyek sosial, dan kegiatan pembangunan masyarakat

(Community Development)

4) Environmental Activities

Proyek pengontrolan polusi, mematuhi peraturan standar

pemerintah mengevaluasi prosedur pengemasan, dan produk.

5) External Relations

Membantu perusahaan skala kecil, praktek investasi, dan

hubungan dengan pemerintah.

6) Employing Diversity in Retaining and Promoting Miniroties and

Woman

Pelaksanaan kebijakan yang penting, konseling karir,

kesempatan bagi kelompok minoritas seperti rintangan fisik.

7) Employee Safety and Health

Kebijakan lingkungan kerja, keselamatan perlindungan

kecelakaan, makanan, dan fasilitas kesehatan.

Praktek-praktek kegiatan CSR berbeda-beda dalam setiap

negara termasuk juga perusahaan. Priorits kegiatan CSR akan berbeda

dalam sebuah perusahaan, tergantung dengan nilai-nilai yang

mendorong mereka untuk melakukan tindakan tersebut.25

25
Lord Holme and Richard Watts, The World Business Council for Sustainable Development in its
publication “Marking Good Business Sense”, artikel diakses pada tanggal 10 Mei 2016 melalui
http://www.mallenbaker.net/csr/CSRfiles/definition.html
34

4. Model CSR Di Indonesia

Menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat model atau opla

CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia.

a. Keterlibatan Langsung. Perusahaan menjalankan program CSR

secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan

sosial atau menyerahkan sumbangan ke masyarakat tanpa

perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan

biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti

corporate secretary atau public affair manager atau menjadi

bagian dari tugas pejabat public relation.

b. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan. Perusahaan

mendirikan yayasan sendiri dibawah perusahaan atau groupnya.

Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan

di perusahaan-perusahaan negara maju. Biasanya, perusahaan

menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat

digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa

yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan

Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan

pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan

Sahabat Aqua, GE Found.

c. Bermitra dengan pihak lain. Perusahaan menyelenggarakan CSR

melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-

pemerintah (Ornop), instansi pemerintah, universitas atau media

massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam


35

melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga

sosial/Ornop yang bekerjasama dengan perusahaan. Dalam

menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia

(PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI),

Dompet Dhuafa, instansi pemerintah (Lembaga Ilmu

Pengetahuan/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas

(UI, ITB, IPB): media massa (DKK Kompas, Kita Peduli

Indosiar).

d. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung

suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu.

Dibandingkan dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi

pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah

pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu

yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukung

secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga

operasional dan kemudian mengembangkan program yang

disepakati bersama.26

26
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab Sosial
(Coorporate Social Responsibility) (Bandung: Refika Aditama, 2007), h. 110.
36

C. Posyandu

1. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan

dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait.27

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)merupakan salah satu bentuk

Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang

dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk

memberdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat

guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi dan anak

balita.28

Dari penjelasan di atas, dapat diartikan bahwa posyandu adalah

salah satu kegiatan pemeliharan kesehatan yang dilakukan dari, oleh,

dan untuk masyarakat yang dibimbing oleh petugas terkait.

2. Tujuan Posyandu

Tujuan posyandu adalah mempercepat penurunan angka

kematian ibu dan anak, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan ibu,

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangan

kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang

peningkatan kemampuan hidup sehat, adanya pendekatan dan

pemerataan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak

geografi serta meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat

dalam rangka usaha-usaha kesehatan sekolah.

27
Departemen Kesehatan RI, 2006.
28
Ayo Ke Posyandu Setiap Bulan, (Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI,
2012), h. 2.
37

3. Kegiatan Posyandu

a. Kegiatan posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan

pengembangan/pilihan. Kegiatan utama, mencakup;

 Kesehatan ibu dan anak;

 Keluarga berencana;

 Imunisasi;

 Gizi;

 Pencegahan dan penanggulangan diare.

b. Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat dapat menambah

kegiatan baru disamping lima kegiatan utama yang telah

ditetapkan, dinamakan Posyandu Terintegrasi. Kegiatan baru

tesebut misalnya:

 Bina Keluarga Balita (BKB)

 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

 Bina Keluarga Lansia (BKL)

 Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

 Berbagai program pembangunan masyarakat desa lainnya.

Semua anggota masyarakat yang membutuhkan pelayanan

kesehatan berdasarkan yang ada di Posyandu terutama:

 Bayi dan anak balita;

 Ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui;

 Pasangan usia subur;

 Pengasuh anak.
38

4. Sasaran Posyandu

Sasaran posyandu adalah bayi berusia kurang dari 1 Tahun, anak

balita usia 1-5 Tahun, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, Wanita Usia

Subur (WUS). Sedangkan untuk kegiatan posyandu pelaksanaan

kegiatan posyandu berupa kesehatan ibu dan anak, Keluarga

Berencana (KB), imunisasi, peningkatan gizi, penanggulangan diare,

sanitasi dasar, dan penyediaan obat essensial.

5. Manfaat Posyandu

a. Bagi Masyarakat

i. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan

pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita.

ii. Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita

gizi kurang atau gizi buruk.

iii. Bayi dan anak balita mendapatkan kapsul Vitamin A.

iv. Bayi memperoleh imunisasi lengkap.

v. Ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh

tablet tambah darah (Fe) serta imunisasi Tetanus Toksoid

(TT).

vi. Ibu nifas memperoleh kapsul Vitamin A dan tablet penambah

darah (Fe).

vii. Memperoleh penyuluhan kesehatan terkait tentang kesehatan

ibu dan anak.


39

viii. Apabila terdapat kelainan pada bayi, anak balita, ibu hamil,

ibu nifas, dan ibu menyusui dapat segera diketahui dan

dirujuk ke puskesmas.

ix. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang

kesehatan ibu, bayi, dan anak balita.

b. Bagi Kader

i. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan

lebih lengkap.

ii. Ikut berperan secara nyata dalam pengembangan tumbuh

kembang anak dan balita dan kesehatan ibu.

iii. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang

terpercaya dalam bidang kesehatan.

iv. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan

anak dan kesehatan ibu.

6. Sistem Lima Meja Posyandu

a. Kegiatan Meja 1

Pencatatan atau pendaftaran. Dimeja ini kader bertugas menuliskan

nama balita pada KMS yang baru dan lengkap bagi bayi dan balita

yang belum mempunyai KMS.

b. Kegiatan Meja 2

Penimbangan. Dimeja ini kader bertugas menimbang dan mencatat

berat anaknya pada kertas yang akan dipindahkan pada KMS.


40

c. Kegiatan Meja 3

Pencatatan. Dimeja ini dilakukan pencatatan satu dengan

membumbuhkan titik pada titik KMS anak sesuai dengan berat

badan anak pada bulan tersebut seperti tercantum pada kertas.

d. Kegiatan Meja 4

Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data

kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada

ibu dari anak yang bersangkutan dan memberikan penyuluhan

kepada setiap ibu dengan mengacu pada data KMS anaknya atau

dari hasil pengamatan mengenai masalah yang dialami sasaran.

e. Kegiatan Meja 5

Merupakan kegiatan pelayanan sektor yang biasanya dilakukan

oleh petugas kesehatan. Pelayanan yang diberikan antara lain:

Pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana, pengobatan,

pemberian pil, vitamin A.


41

BAB III

TINJAUAN UMUM

A. Profil PT. Midi Utama Indonesia Tbk

1. Sejarah Perusahaan

PT Midi Utama Indonesia, Tbk. adalah operator jaringan ritel

Alfamidi, Alfaexpress, Lawson dan Alfasupermarket yang didirikan

pada bulan Juni 2007.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan Perseroan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan

umum termasuk perdagangan toserba/swalayan dan minimarket.

Perusahaan berkedudukan di Jalan M.H. Thamrin No. 9, Cikokol,

Tangerang.

Pada awal pendiriannya, PT Midi Utama Indonesia Tbk

bernama PT Midimart Utama. Perseroan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 2007. Gerai pertamanya menyandang nama

Alfamidi terletak di Jalan Garuda, Jakarta Pusat.

Konsep Alfamidi diciptakan untuk menyesuaikan perubahan

belanja konsumen dari belanja bulanan menjadi belanja mingguan di

toko yang terdekat. Alfamidi dikembangkan dengan konsep

supermarket mini yang menempati luas area penjualan antara 200

hingga 400 meter persegi. Keunikan gerai Alfamidi dibandingkan

gerai sejenis lainnya adalah Alfamidi menyediakan produk fresh food,

daging olahan dan makanan beku yang dibutuhkan oleh masyarakat.


42

Pada 2009, Perseroan melakukan pengembangan jenis gerai

bernama Alfaexpress. Alfaexpress diperkenalkan sebagai konsep gerai

yang menyediakan makanan dan minuman siap saji.

Pada tahun 2011, untuk menyempurnakan konsep gerai

Alfaexpress, Perseroan menandatangani perjanjian Master Lisence

Agreement (MLA) dengan Lawson Inc., Jepang yang memberikan hak

ekslusif bagi Perseroan untuk menggunakan dan bertindak sebagai

sub-franchisor atas trademark dan knowhow Lawson di wilayah

Indonesia selama 25 tahun dan dapat diperpanjang berdasarkan

kesepakatan kedua belah pihak. Gerai Lawson sebagai gerai yang

menyediakan makanan dan minuman siap saji (gerai convenience)

menjual berbagai macam makanan khas Jepang dan makanan lainnya

seperti onigiri, bento, nasi goreng, pasta serta produk minuman seperti

kopi, coldiezt dan lain-lain.

Sejalan dengan langkah strategi Perusahaan supaya tidak terjadi

tumpang tindih antara format gerai yang ada, sejak bulan Maret 2015,

gerai Alfaexpress sudah tidak beroperasi lagi.

Dinamika bisnis ritel di Indonesia terus mengalami

perkembangan seiring dengan pertumbuhan segmen middle market.

Oleh karena itu, Perseroan berupaya menyempurnakan konsep gerai

Alfamidi dengan membentuk Alfasupermarket pada tahun 2015,

sebagai jawaban atas peluang pasar yang masih terbuka luas serta

upaya memaksimalkan perolehan laba usaha Perseroan.

Alfasupermarket didesain dengan konsep supermarket dengan luas


43

area penjualan lebih dari 500 meter persegi. Alfasupermarket hadir

dengan gerai yang lebih luas untuk menyesuaikan kebutuhan

pelanggan dengan menyediakan assortment yang lengkap didukung

dengan strategi marketing yang kompetitif.

Consumers’ expenditure or Perseroan mengemban visi untuk

menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan

kualitas pelayanan yang terbaik. Karenanya Perseroan berupaya

memenuhi kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan pelanggan,

gerai Perseroan menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan

harga yang terjangkau, tempat belanja yang nyaman, serta lokasi yang

mudah dijangkau.

Perseroan juga berupaya berpartisipasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui melalui tanggung jawab sosial

perusahaan (CSR). Program-program yang dilakukan merupakan

bagian yang tidak terpisahkan misi Perseroan untuk membantu

masyarakat sekitar. Selain itu juga merangkul masyarakat dan institusi

melalui skema waralaba yang dapat melahirkan wirausaha-wirausaha

baru dan membuka lapangan pekerjaan.

Saat ini PT Midi Utama Indonesia Tbk menjadi salah satu

jaringan ritel yang mudah dijangkau masyarakat luas. Pada akhir 2015

jumlah gerai Perseroan mencapai 1.063 gerai yang terdiri dari 1.023

gerai Alfamidi, 2 gerai Alfasupermarket dan 38 gerai Lawson yang

tersebar di beberapa pulau Indonesia meliputi pulau Jawa,


44

Kalimantan, Sumatera dan Sulawesi. Jaringan gerai tersebut terdiri

dari gerai milik sendiri dan dalam bentuk kerjasama waralaba dengan

pihak ketiga. Didukung lebih dari 17.547 karyawan, Perseroan

melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia.1

2. Visi, Misi dan Nilai

a. Visi

Menjadi jaringan ritel yang menyatu dengan masyarakat, mampu

memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta memberikan

kualitas pelayanan yang terbaik.

b. Misi

 Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan berfokus pada

produk dan pelayanan yang berkualitas

 Menegakkan tingkah laku/etika bisnis yang tertinggi

 Menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha

 Membangun organisasi global yang terpercaya, sehat, terus

bertumbuh dan bermanfaat bagi pelanggan, pemasok, karyawan,

pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

c. Nilai

 Integritas yang tinggi

 Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik

 Kualitas dan Produktivitas yang tertinggi

 Kerja sama tim

1
Artikel di akses pada tanggal 11 Agustus 2016 melalui http://alfamidiku.com/template/company-
profile.php
45

 Kepuasan pelanggan melalui standar pelayanan yang terbaik.2

3. Struktur Perusahaan

President
Rullyanto

Managing Director
Maria Theresia V. Y

Operation Merchandising
Director Director
Yohanes Endang
Santoso Mawarti

General General General General Coorporate


Manager Manager Manager IT Manager Social
Operation Merchandising Marketing Resposibility
Hary (CSR)
1. Heru S. A. Gandhi H Kusumanjoko Rini
2. Sudaryanto Hestrinalia Riwal Nuh
Hakim

4. Arti Logo dan Maskot Perusahaan

Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan

dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Albi

melambangkan karyawan Alfa Midi yang siap membantu pelanggan

dengan ketulusan untuk melayani.Albi mengedepankan kehidupan dan

tujuan kolektif, menghindari konflik, dan selalu tanggap akan

perubahan di sekelilingnya.

2
Ibid
46

Albi merepresentasikan komitmen Alfa Midi untuk mencapai

tujuan kolektif. Memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan

produk berkualitas dengan harga terjangkau serta layanan bersahabat,

dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi yang sehat.

5. Jalinan Kerjasama Perusahaan

a. Yayasan Berani Bhakti Bangsa untuk program “Bright Eyes

Bright Future”

b. Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia untuk program “Rumah

Singgah Alfamart Alfamidi”

c. Palang Merah Indonesia (PMI) untuk program “Alfamart

Alfamidi Care”

d. Putera Sampoerna Foundation - School Development Outreach

(PSF – SDO) untuk program donasi “Sekolah Binaan Alfamart-

Alfamidi”

e. Yayasan Kick Andy untuk Program “Satu Hati Berbagi Untuk

Indonesia”

f. UNICEF dalam melaksanakan program “Sahabat Pendidikan

Anak Indonesia”.

g. Habitat For Humanity Indonesia untuk Program “Rumah Untuk

Indonesia”.

h. Happy Hearts Fund Indonesia untuk Program “Sekolah

Impian”.
47

6. Penghargaan Perusahaan

Gambar 3.1
Penghargaan Perusahaan

a. Master Service Award for category mini market from makasar

research dan Makasar Terkini (2011).


48

b. Master Brand Award for category favorite brand of custumer from

Makasar Terkini (2012).

c. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the

minimarket category from SWA magazine (2012).

d. Custumer Loyality Award as Good Net Promoter of in the

convencience category from SWA magazine (2012).

e. The Best in Experiantial Marketing Award and The Best in Social

Marketing Award from marketing magazine (2013).

f. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the Custumer

Loyality Measurent category from SWA magazine (2013).

g. Custumer Loyality Award as Leader Net Promoter in the

minimarket category from SWA magazine (2013).

h. Social Media Award in convenience store in mini market category

from frontier Consulting Group and marketing Magazine (2014).

i. Custumer Loyality Award as Leader of Net Promoter for the

category minimarket from SWA magazine (2015).

j. Social Media Award in convenience store in mini market category

from frontier Consulting Group and marketing Magazine (2015).3

7. Program CSR

Program CSR yang ada di PT. MIDI UTAMA INDONESIA

TBK ditujukan untuk para keluarga pra-sejahtera terbagi menjadi 4

bagian:

3
Ibid
49

a. Tanggung Jawab Bidang Kesehatan

Perusahaan mempunyai beberapa kegiatan dalam

tanggung jawab bidang kesehatan. Tujuan dari dibentuknya

program tanggung jawab bidang kesehatan adalah agar anak-

anak indonesia dan keluarga pra-sejahtera bisa merasakan apa

yang belum pernah mereka rasakan. Contoh beberapa kegiatan

kesehatan yang telah dilaksanakan:

 Perseroan menyediaan fasilitas Rumah Singgah untuk

membantu anak-anak penderita kanker yang sedang

menjalani pengobatan rawat jalan di mana 1 (satu) Rumah

Singgah berkapasitas 12 - 16 orang.

 Perseroan membagikan 30.000 kacamata minus dan

120.000 pemeriksaan mata gratis untuk anak-anak yang

kurang mampu di kota-kota diseluruh Indonesia. Kegiatan

ini tercatat di Rekor MURI pada Perayaan Hari Anak

Nasional 2015 bersama Presiden RI.

 Perseroan menyalurkan 5.000 alat bantu bagi penyandang

cacat disabilitas prasejahtera hasil rekomendasi

masyarakat, serta pembangunan fasilitas umum di pelosok

daerah.

 Perseroan memberikan kendaraan ambulans serta bantuan

sosial lainnya yang akan dialokasikan ke PMI daerah guna

membantu masyarakat setempat dan korban bencana alam.


50

 Perseroan menjalankan program sosial periodik yang

dilaksanakan secara nasional, diantaranya khitanan massal

dan donor darah.

b. Tanggung Jawab Bidang Pendidikan, Pembangunan Sosial dan

Kemasyarakatan

Tujuan dari dibentuknya program tanggung jawab dalam

bidang pendidikan untuk peningkatan kualitas pendidikan agar

sekolah-sekolah yang tertinggal menjadi setara dengan sekolah-

sekolah unggulan melalui peningkatan kualitas tenaga pengajar

melalui pelatihan yang diikuti oleh seluruh guru di setiap

sekolah. Contoh beberapa kegiatan kesehatan yang telah

dilaksanakan:

 Perseroan membagikan 30.000 pasang sepatu gratis untuk

siswa-siswi prasejahtera dan klub sekolah sepak bola.

Bantuan ini tercatat di MURI atas rekor pembagian sepatu

terbanyak.

 Perseroan mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini

(PAUD) Holistik Integratif melalui penyediaan fasilitas

serta pelatihan guru di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur

dan Sulawesi.

 Pembangunan rumah layak huni untuk keluaraga

prasejahtera di Batam serta fasilitas MCK di Sulawesi

Utara untuk meningkatkan kualitas hidup kesejahteraan

orang tidak mampu.


51

 Perseroan merekonstruksi TK atau PAUD yang tahan

gempa. Masing-masing bangunan terdiri dari 2 ruang

kelas, 1 ruang guru dan 2 toilet serta peralatan mengajar

dan buku-buku bacaan anak.

 Perseroan menyelenggarakan program donasi “Sahabat

Veteran” yang pelaksanaannya bekerja sama dengan

Yayasan Sahabat Veteran. Donasi yang terkumpul akan

dikelola oleh Yayasan Sahabat Veteran untuk disalurkan

untuk membantu Para Veteran.

c. Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

Kegiatan sosial dalam hubungan dengan komunitas di

sekitar gerai Perseroan juga tidak luput dari perhatian antara lain

dengan cara berpartisipasi di berbagai kegiatan keagamaan, hari

besar Nasional dan kegiatan lainnya yang melibatkan

masyarakat sekitar gerai Perseroan. Bentuk kegiatan yang jelas

dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat sekitar dengan

bekerjasama dengan beberapa pemasok produk Perseroan.

Kegiatan lainnya meliputi kegiatan posyandu, arisan member,

ulang tahun member, nonton bareng, santunan anak yatim,

kegiatan keagamaan seperti buka puasa bersama, Idul Fitri,

Natal, bantuan Idul Adha dan lainnya.

Perseroan melaksanakan kegiatan Bazar Pasar Murah

selama bulan Ramadhan dan hari-hari khusus lainnya di

beberapa daerah.
52

d. Tanggung Jawab Lingkungan Hidup.4

Penggunaan kantong belanja plastik saat ini umum

digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia, namun

karakteristik plastik yang membutuhkan waktu 50 sampai

dengan 100 tahun untuk terurai menciptakan masalah tersendiri

bagi lingkungan. Sebagai bentuk kepedulian terhadap

kelestarian lingkungan serta upaya dalam menanggulangi

jumlah limbah plastik yang sulit terurai, Perseroan

mengeluarkan kebijakan penggunaan kantong belanja plastik

“Go Green” yang dapat hancur dengan sendirinya (degradable

plastic) yang aman bagi lingkungan.

B. Posyandu Melati Bona Indah

1. Sejarah Posyandu

Atas dasar keputusan bersama warga Bona Sarana Indah, maka

pada tanggal 4 Januari 1988, didirikan posyandu dengan nama Melati

Bona Indah, kegiatan pertama adalah penimbangan yang dilakukan

setiap sebulan sekali, dengan lokasi yang tidak menetap menggunakan

rumah kosong yang belum ditempati warga. Jumlah kader pada saat

terbentuknya posyandu adalah 12 orang.

4
Ibid
53

2. Struktur Organisasi Posyandu

Struktur Pengurus Posyandu Melati Bona Indah Tahun 2016

Ketua
Hj. Tati Suwati

Sekretaris Ketua
Arty Hj. Ida Hawaty

Meja Pendaftaran Meja


1. Hj. Saliyah Meja Pencatatan
Penimbangan 1. Hj. Karlina
2. Renny 1. Hj. Titih K
3. Ida Paida 2. Lulyk W
2. Ulfa H

Meja Penyuluhan Meja Medis


1. Hj. Yasnita
2. Zaleha
1. Ni Nyoman M
3. Herawati

3. Prestasi yang Dicapai

Posyandu Melati Bona Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol,

Tangerang – Banten ini, sejak kemunculannya seringkali mengikuti

berbagai macam kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan

posyandu, berikut prestasi yang pernah dicapai oleh Posyandu Melati

Bona Indah, antara lain:

a. Juara I, lomba Bayi & Balita di Puskesmas Sukasari dalam rangka

HKSN, 7 Maret 1990.


54

b. Juara I & II, lomba balita sehat dalam rangka bulan bakti LKMD di

Kecamatan Tangerang, (Bayi + Balita), 12 Maret 1990.

c. Juara III, lomba balita di Walikota Tangerang, 21 Maret 1990.

d. Juara I, lomba cepat tepat P4 di Kelurahan Cikokol tingkat

kelurahan, 9 Desember 1990.

e. Juara I, lomba pidato di Kelurahan Cikokol dengan tema

“Meningkatkan peran ibu dalam menunjang era tinggal landas”,

16 Desember 1990.

f. Juara II, lomba nasi tumpeng hias dalam rangka memperingati Hari

Ibu ke 62, 27 Desember 1990.

g. Juara I, lomba cepat tepat KB Kesehatan tingkat Kecamatan, 14

November 1991.

h. Juara I, II, dan III, lomba bayi, batita, dan balita sehat di Puskesmas

Sukasari dalam rangka HKN, 25 November 1991.

i. Juara I, lomba cerdas cermat KB Kesehatan tingkat Kotip.

Tangerang, 13 Desember 1991.

j. Juara I, lomba simulasi P4 tingkat kecamatan, 26 Desember 1991.

k. Juara I, lomba balita sekelurahan Cikokol, 8 Juni 1994.

4. Promosi Posyandu

Pada awal kemunculan posyandu sini sejak pertama kali berdiri,

kegiatan promosi posyandu merupakan salah satu kegiatan yang

dilakukan oleh para kader-kader posyandu untuk menginformasikan

kepada para warga agar mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

di posyandu sesuai dengan ketentuan jadwal yang ada di posyandu.


55

Kegiatan promosi posyandu ini dilakukan oleh para kader biasanya setiap

satu bulan sekali dengan kegiatan kunjungan rumah. Untuk kegiatan

promosi posyandu disesuaikan dengan bulan promosi sebagai berikut:

 Januari, Juli : Diare

 Februari, Agustus : Vitamin A

 Maret, September : Penimbangan

 April, Oktober : PSN

 Mei, November : Imunisasi

 Juni, Desember : Ibu Hamil

Namun, untuk saat ini kegiatan promosi posyandu tersebut tidak

seperti jadwal pada awal pertama kali posyandu ini didirikan. Karena

kegiatan promosi posyandu saat ini secara rutin dilakukan setiap satu

bulan sekali dengan kegiatan yang sama, misalnya kegiatan yang

berkaitan dengan ibu hamil, imunisasi anak, penimbangan, pemberian

vitamin pada anak, serta penyuluhan kepada ibu hamil mengenai

kehamilan, dan kesehatan ibu dan anak.

5. Sarana

Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Posyandu Melati Bona

Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten, belum

semua memadai. Di posyandu hanya ada terdapat beberapa alat dan

ruangan yang bisa dipergunakan oleh para petugas posyandu ataupun

kader posyandu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan hampir setiap satu bulan sekali. Adapun sarana dan


56

prasarana yang dimiliki oleh posyandu Melati Bona Indah adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana Posyandu
No Nama Barang Jumlah
1 Lemari 2
2 Meja Tulis Besar 7
3 Kursi 50
4 Timbangan 3
5 Taplak Meja 7
Jumlah 69

Gambar 3.2
Posyandu Melati Bona Indah

Keterangan: Gedung Posyandu Melati Indah, Cikool – Tangerang yang


biasa digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan posyandu.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].

6. Sasaran Posyandu

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya:

a. Bayi

b. Balita

c. Batita

d. Ibu hamil, Ibu melahirkan, Ibu nifas, dan Ibu menyusui

e. Lansia
57

7. Manfaat Posyandu

a. Bagi masyarakat

- Memperoleh kemudahan untuk mendapat informasi dan

pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan

AKI dan AKB.

- Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan

masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.

- Efesiensi dalam mendapatkan pelayanan terpadu kesehatan dan

sektor lain terkait.

b. Bagi kader, pengurus posyandu dan tokoh masayrakat

- Mendapatkan informasi terdahulu tentang upaya kesehatan yang

terkait dengan penurunan AKI dan AKB.

- Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu

menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI

dan AKB.

c. Bagi Puskesmas

- Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak

pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

masayrakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

- Dapat lebih spesifik membantu masayrakat dalam pemecahan

masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.

- Meningkatkan efesiensi waktu, tenaga dan dana melalui

pemberian pelayanan secara terpadu.

d. Bagi Perusahaan PT.Midi Utama Indonesia Tbk


58

- Dapat lebih spesifik membantu masayrakat dalam pemecahan

masalah sektor terkait, utamanya yang yang terkait dengan upaya

AKI dan AKB sesuai kondisi setempat.

- Menigkatkan kesadarannya terhadap masayarakat sekitar gerai

atau perusahaan dalam menjaga kesehatan dasar bagi masayrakat.


59

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan yang

terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang yang berdiri sejak tahun 2007.

Perusahaan ini berdiri dan bergerak dalam bidang perdagangan umum yang

meliputi toserba atau swalayan dan mini market. Seperti yang telah dijelaskan

pada Bab II mengenai Coorporate Social Responsibility, bahwa CSR merupakan

sebuah tanggung jawab perusahaan kepada karyawan dari perusahaan itu sendiri,

maupun diluar lingkungan perusahaan yakni masyarakat disekitar perusahaan.1

Oleh karena itu keberadaan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ditengah lingkungan

masyarakat Kelurahan Cikokol, Tangerang ini bukan hanya sekedar menjalankan

bisnis yang mendatangkan keuntungan untuk perusahaan tersebut saja, melainkan

juga melaksanakan kegiatan tanggung jawabnya sebagai perusahaan dengan cara

menjalankan program-program yang terdapat di dalam CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. tersebut ke lingkungan di dalam perusahaan maupun ke

lingkungan masyarakat diluar lingkungan perusahaan PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk.

Kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan didalam program CSR nya

merupakan salah satu kegiatan untuk membangun hubungan antara pihak

perusahaan dengan karyawannya, ataupun membangun hubungan antara pihak

perusahaan dengan lingkungan disekitar perusahaan yang salah satu diantaranya

1
I Nyoman Tjager, dkk., Coorporate Govermance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas
Bisnis Indonesia, (Jakarta: PT. Prehalindo, 2003), h.
60

adalah masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan. Kegiatan tersebut dilakukan

untuk membangun itikad baik dengan cara mempromosikan keuntungan yang

didapat oleh perusahaan kepada khalayak, antara lain adalah masyarakat di sekitar

lingkungan perusahaan. Dimana kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan yang

terlibat langsung ataupun kegiatan yang bersifat diwakilkan saja oleh pihak

penyelenggara kegiatan di masyarakat.

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. melaksanakan tanggung jawab sosial

perusahaannya dengan melakukan kegiatan kerjasama dengan pihak-pihak yang

ada di sekitar masyarakat Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten, antara lain

kegiatan kerjasama tersebut dilakukan dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah

untuk mempromosikan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan

masyarakat. Terutama kegiatan untuk mengkampanyekan hidup sehat sehingga

bisa turut andil dalam menekan angka kematian, khususnya kepada ibu dan anak.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian CSR

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang kegiatan program CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. yang dilakukan di masyarakat sekitar perusahaan yang berada di

Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten yang dilakukan melalui kerjasama

dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:

“Kami (Perusahaan) memberikan bantuan atau kerjasama kepada


pihak posyandu bukan semata-mata untuk dipandang lebih atau mencari
perhatian dimasyarakat, tapi kami sadar akan pentingnya konsumen, akan
pentingnya masyarakat bagi kami untuk keberlangsungan perusahaan ini
tentunya. Dengan itu kami memberikan sebuah bantuan atau kerjasama
dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah untuk ikut serta dalam
pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat, agar adanya pemberdayaan bagi
masyarakat dalam hal kesehatan yang bagi kami adalah sangat penting
61

untuk mewujudkan kesehatan yang baik dan bisa menurunkan angka


kematian, terutama terhadap ibu dan anak.”2

Hal tersebut juga disamapikan oleh Ibu Tati selaku Ketua Posyandu Melati

Bona Indah, Cikokol – Tangerang tentang kerjasama yang dilakukan oleh PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah untuk

menjalankan program CSR nya, sebagai berikut:

“Tentunya kerjasama ataupun bantuan yang diberikan oleh Midi ini


sangat kita pergunakan dengan semaksimal mungkin, mengingat pentingnya
peran masyarakat untuk lingkungan dan juga masyarakat disini harus bisa
menjaga kesehatan dengan sebaik mungkin, posyandu didirikan dengan
maksud untuk mewujudkan kesehatan didalam masyarakat yang lebih baik
terutama untuk menurunkan tingkat kematian pada ibu dan anak melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ini.”3

Menurut pihak pengelola CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dan Ketua

Posyandu Melati Bona Indah yang memiliki peran penting didalam kegiatan

kerjasama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan

pihak Posyandu Melati Bona Indah, bahwa kegiatan kerjasama yang dilakukan

antara PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah

memiliki manfaat yang sangat baik, khususnya untuk menarik perhatian

masyarakat disekitar Posyandu Melati Bona Indah untuk ikut serta didalam

kegiatan upaya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

kesehatan bagi masyarakat dan penurunan angka kematian, khususnya kematian

ibu dan anak.

2
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
3
Wawancara pribadi dengan Pihak Posyandu Melati Bona Indah, Ibu Tati selaku Ketua Posyandu
Melati Bona Indah, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
62

Adanya kegiatan kerjasama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah menjadi salah satu daya

tarik masyarakat untuk mengikuti kegiatan-kegiatan program yang dimiliki oleh

Posyandu Melati Bona Indah, hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Susiana

sebagai peserta aktif kegiatan posyandu, sebagai berikut:

“Kegiatan yang diadain posyandu disini sangat menarik mas. Karena


bukan sekedar ngadain kegiatan aja tapi juga ada penyuluhannya juga,
yang bermanfaat banget untuk masyarakat jadi tau gimana caranya
menjaga kesehatan yang baik, selain itu yang dateng ikut kegiatan
posyandu juga dapet bingkisan juga mas sebagai hadiah udah ikut serta di
kegiatan yang diadain sama posyandu, katanya sih kerjasama juga sama
perusahaan di sekitar sini mas.”4

Dari hasil wawancara diatas dapat diartikan bahwa kegiatan kerjasama yang

dilakukan oleh pihak CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu

Melati Bona Indah yang terletak di Kelurahan Cikokol, Tangerang – Banten

memberikan dampak positif terhadap tingkat minat masyarakat untuk ikut serta

didalam kegiatan-kegiatan yang dimiliki oleh Posyandu Melati Bona Indah untuk

meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan

terutama kesehatan ibu dan anak untuk menurunkan angka kematian.

Adapun kegiatan-kegiatan kerjasama yang dilakukan antara PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah tidak hanya yang bersifat

charity saja, melainkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan didalam kegiatan

kerjasama tersebut merupakan kegiatan rutin yang setiap bulannya dilakukan,

yang disusun sesuai dengan jadwal dan ketentuan yang telah disepakati bersama

4
Wawancara pribadi dengan pihak penerima manfaat, Ibu Susiana selaku peserta aktif di
Posyandu Melati Bona Indah, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
63

oleh pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Posyandu Melati Bona Indah serta

masyarakat yang menjadi penerima manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut.

A. Gambaran Pelaksanaan Program CSR PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk. di Posyandu Melati Bona Indah

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. merupakan salah satu perusahaan

perdagangan yang tidak hanya memiliki target mendapatkan keuntungan

untuk perusahaan itu sendiri, tetapi juga memiliki program-program yang

mereka gunakan untuk menyalurkan tanggung jawab sosial perusahaan

kepada pihak-pihak yang menjadi sasaran dari kegiatan program tersebut,

terutama kepada pihak masyarakat yang berada di sekitar perusahaan.

Dari setiap program yang dimiliki oleh perusahaan ini, terdapat

beberapa kegiatan yang diantaranya juga melibatkan langsung dari

perusahaan tersebut dalam pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaannya. Namun ada pula kegiatan CSR perusahaan tersebut yang

dialihkan kepada pihak-pihak yang telah menjadi mitra PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku pihak Kepala

Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai hal program-

program yang dimiliki oleh CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. sebagai

berikut:

“Iya, jadi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini tidak hanya
mementingkan bagaimana cara dapet keuntungan dari setiap proses
perdagangan yang kita lakukan. Semenjak didirikan, perusahaan ini
juga memiliki program-program yang dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab kita kepada masyarakat. Program yang ada di CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini antara lain yaa Tanggung Jawab
Bidang Kesehatan, Tanggung Jawab terhadap Konsumen, dan
64

Tanggung Jawab Bidang Pendidikan. Dari 3 program utama tersebut


ada beberapa kegiatan yang menjadi sub bagian dari setiap
program.”5

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. memiliki berbagai macam program

tanggung jawab sosial perusahaannya. Program-program tersebut terbagi

menjadi 3 bagian, diantaranya Tanggung Jawab Bidang Kesehatan yang

memiliki kegiatan pendirian rumah singgah bagi anak penderita kanker dan

keluarga pendampingnya, selain itu kegiatan didalam program Tanggung

Jawab Bidang Kesehatan juga mengadakan kegiatan seminar kanker pada

anak yang diikuti oleh para tenaga medis puskesmas.

Di program yang sama, kegiatan yang dilakukan oleh PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. juga mengadakan kerjasama dengan Yayasan Lions Club

Indonesia untuk menjalankan kegiatan pundi amal dengan tema “Mataku

Sehat” yang bertujuan untuk memerangi gangguan penglihatan. Hasil dari

donasi yang didapat tersebut disalurkan kepada 12.000 anak-anak di

berbagai omunitas agar memiliki penglihatan yang lebih baik.

Selain itu, di program Tanggung Jawab Bidang Kesehatan, PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. juga menyelenggarakan kegiatan donasi “Bright

Eyes, Bright Future" yang bertujuan untuk memberikan fasilitas kesehatan

mata bagi anak-anak Indonesia, khususnya pada anak-anak SD hingga anak-

anak SMA. Kegiatan tersebut seluruhnya diserahkan kepada Yayasan

Berani Bhakti Bangsa selaku mitra dari PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

untuk kegiatan ini.

5
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
65

Kegiatan yang dilaksanakan oleh PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

didalam program ini juga ada berupa kegiatan yang dilakukan secara

nasional, diantaranya khitanan massal dan donor darah. Untuk kegiatan ini,

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. melibatkan cabang-cabang yang terdapat

diberbagai daerah yang tersebar di Indonesia.

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian

CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai Program Tanggung Jawab

Bagian Kesehatan, sebagai berikut:

“Untuk program Tanggung Jawab Bagian Kesehatan, kita


punya tujuan agar semua anak di seluruh Indonesia dan keluarga
pra-sejahtera bisa ngerasain apa yang belum pernah mereka rasain
mas. Misalnya kegiatan yang pernah kita adain itu berupa pemberian
kacamata secara gratis untuk ribuan anak-anak diseluruh Indonesia,
bagi mereka yang penglihatannya terganggu. Kemudian kegiatan itu
juga kita bekerja sama dengan mitra kita, yang kemudian kegiatan itu
pyur dilaksanakan oleh mitra kita mas. Selain ada pemberian kaca
mata gratis, ya kita juga pernah mengadakan kegiatan sunatan
massal dengan mengikutsertakan cabang-cabang yang ada di
berbagai daerah mas.”6

Kemudian, yang menjadi kegiatan rutin dalam melaksanakan kegiatan

program tanggung jawab sosial perusahaannya adalah kegiatan yang

dilakukan melalui kerja sama oleh pihak Posyandu Melati Bona Indah.

Kegiatan ini termasuk dalam program Tanggung Jawab terhadap

Konsumen. Kegiatan tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan

Posyandu Melati Bona Indah, pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

memiliki tujuan untuk menjadi bagian dari peningkatan kesehatan pada

masyarakat. Kemudian kegiatan ini digerakkan melalui posyandu-posyandu

6
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
66

di sekitar PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. terutama Posyandu Melati Bona

Indah.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala

Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang kegiatan kerja sama

dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:

“Tentunya kita melakukan kerja sama dengan pihak Posyandu


itu memiliki tujuan, yaitu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap
kesehatan. Melalui kerja sama inilah kita bisa mengajak masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak.”7

Dalam pelaksanaan kegiatan program Tanggung Jawab terhadap

Konsumen, PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dan Posyandu Melati Bona

Indah memiliki kegiatan kerja sama yakni kegiatan penyuluhan kesehatan

untuk masyarakat terutama pada ibu dan anak. Selain diadakannya

penyuluhan tentang kesehatan yang berkaitan dengan ibu dan anak, kegiatan

posyandu pada umumnya di Posyandu Melati Bona Indah menjadi terlihat

lebih berbeda karena disetiap hari pelaksanaannya, Posyandu Melati Bona

Indah memberikan bingkisan kepada para peserta yang aktif untuk menarik

perhatian masyarakat lainnya agar tertarik untuk ikut serta didalam kegiatan

tersebut.

Semenjak diadakannya kerja sama antara PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah, di setiap kegiatan yang diadakan

di Posyandu Melati Bona Indah baik penyuluhan kesehatan ibu dan anak

maupun kegiatan imunisasi, penimbangan, pemberian vitamin dan

7
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
67

pemberian makanan tambahan, memiliki kenaikan peserta aktif yang cukup

signifikan.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Tati selaku Ketua Posyandu

Melati Bona Indah, tentang kerja sama antara Posyandu Melati Bona Indah

dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., sebagai berikut:

“Jadi semenjak ada kerjasama dengan midi, kenaikan peserta


aktif jadi bertambah mas, iyaa. Yang tadinya jumlahnya hanya 50
orang, setelah setiap kali kegiatan posyandu diadakan plus ada
bingkisannya yah, peserta yang aktif jadi bertambah mas. Bisa lebih
dari 100 peserta bahkan pernah 200 orang yang hadir mas.”8

Kegiatan kerja sama seperti ini, sudah dilakukan kerja sama antara

pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Pihak Posyandu Melati Bona

Indah semenjak tahun 2012. Hal tersebut terjadi karena pada awalnya adalah

pihak Posyandu Melati Bona Indah mengajukan permohonan kepada PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. untuk melakukan kerja sama dengan Posyandu

Melati Bona Indah dengan ikut serta menjadi bagian dari setiap kegiatan-

kegiatan yang dilakukan di Posyandu Melati Bona Indah melalui pemberian

bingkisan kepada para peserta aktif yang ada di Posyandu Melati Bona

Indah, Cikokol – Tangerang.

Pada awal mulanya, kegiatan ini hanya sebatas sponsor dari

perusahaan untuk peserta aktif posyandu saja. Tetapi pihak perusahaan

melihat bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Posyandu Melati Bona Indah,

merupakan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Hal

tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi perusahaan, sehingga membuat

8
Wawancara pribadi dengan Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –
Tangerang, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
68

perusahaan memilih untuk menyalurkan dana CSR perusahaan kedalam

kegiatan yang dilakukan oleh Posyandu Melati Bona Indah tersebut.

Hal ini juga disampaikan oleh Bapak Riwal selaku Kepala Bagian

CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. mengenai kerjasama yang dilakukan

dengan Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:

“Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah


dari awal tahun 2012, kami memilih posyandu tersebut awalnya
mereka yang datang ke perusahaan untuk menjadi donatur di setiap
penyelenggaraan posyandu dan juga bisa memberikan bantuan PMT
(Pemberian Makanan Tambahan). Selain itu kegiatan yang
diselenggarakan di posyandu tersebut juga berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima kerja sama ini.
Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan hadiah kepada
peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk masyarakat atau
peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah.”9

Kegiatan yang diadakan di Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –

Tangerang ini rutin diadakan setiap satu bulan sekali. Kegiatan dimulai pada

pukul 09.00 WIB sampai dengan 10.00 WIB. Namun semenjak diadakannya

kerja sama dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. kegiatan yang rutin

setiap bulan pada tanggal 8 ini, dimulai pukul 08.30 WIB sampai dengan

selesai. Karena pada saat kegiatan diakhiri pada pukul 10.00 WIB, masih

ada peserta yang berdatangan ke posyandu, sehingga membuat para kader

posyandu untuk memundurkan waktu selesainya dari kegiatan posyandu.

Semenjak itu pula, kegiatan posyandu ini diakhiri pada setiap keadaan

posyandu benar-benar sepi dan tidak ada yang mendaftarkan diri lagi.

Biasanya kegiatan di posyandu ini selesai pada pukul 12.00 WIB. Hal

tersebut dikarenakan banyaknya peserta yang berdatangan ke posyandu.

9
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
69

Kemudian jumlah timbagan di posyandu hanya ada 2 saja. Selain itu, tenaga

medis dari puskesmas pun hanya ada 1 orang. Sehingga apabila jumlah

pesertanya lebih dari biasanya, kegiatan yang dilakukan posyandu pun tidak

seperti kegiatan posyandu sebelumnya.

Namun, untuk kegiatan penyuluhan mengenai kesehatan bagi ibu dan

anak, dilakukan setiap 4 bulan sekali. Dimana di setiap kegiatan penyuluhan

tersebut dilakukan yang menjadi pembicaranya berasal dari tenaga medis

puskesmas terdekat. Kegiatan penyuluhan seperti ini, biasanya yang lebih

banyak menjadi peserta adalah ibu-ibu muda yang tidak bekerja.

Hal tersebut juga dikatakan oleh Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu

Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, tentang kegiatan yang dilakukan

oleh Posyandu Melati Bona Indah, sebagai berikut:

“Sebelum adanya kerja sama dengan midi yang mengadakan


bingkisan untuk peserta aktif ini yah mas, kegiatan di posyandu itu ya
paling berlangsungnya hanya 1 jam saja kurang lebihnya lah ya.
Mulai jam 9 terus jam 10 juga paling udah selesai. Tapi semenjak
adanya bingkisan ini yah mas, peserta tuh dateng dari mana-mana
bukan cuma dari wilayah sini aja. Kan tadinya disini ruang
lingkupnya per RW yah, sekarang juga kadang suka ada beberapa
peserta yang dari RW lain mas, padahal ada loh di RW nya posyandu
juga. Kita gak keberatan mas, malah antusias karena jadi lebih
banyak peserta yang aktif, kan secara gak langsung juga jadinya kita
bisa memberikan informasi-informasi untuk meningkatkan peduli
kesehatan yah mas. Kalo untuk penyuluhannya yah mas, dilakukannya
setiap 4 bulan sekali.”10

Kegiatan di Posyandu Melati Bona Indah, terdiri dari kegiatan

pemberian vitamin A, kegiatan imunisasi, kegiatan pemberian makanan

tambahan, kegiatan penimbangan, dan kegiatan penyuluhan kesehatan yang

10
Wawancara pribadi dengan Ibu Tati, selaku Ketua Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol –
Tangerang, 22 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
70

diadakan setiap 4 bulan sekali. Untuk informasi setiap kegiatan yang

dilakukan di posyandu ini akan diberitahukan di masjid-masjid yang ada

disekitar RT-RT di RW 07 untuk mengumumkan hari esok akan diadakan

kegiatan posyandu.

Biasanya kegiatan ini dilakukan setiap tanggal 8 di setiap bulannya.

Untuk pemberian vitamin A, dilakukan setiap 2 bulan per-satu tahunnya,

yakni di setiap bulan Februari dan Agustus. Sedangkan untuk kegiatan

imunisasi dilakukan pada setiap bulan Mei dan November. Sedangkan untuk

kegiatan pemberian makanan tambahan dan penimbangan, dilakukan setiap

bulannya, yakni disetiap tanggal 8 pada saat pelaksanaan posyandu itu

berlangsung. Dan untuk penyuluhan dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan

narasumber tenaga medis dari puskesmas.

Setiap peserta aktif yang datang ke posyandu, harus meregistrasikan

dirinya terlebih dahulu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang ada di

posyandu Melati Bona Indah. Pada saat awal datang, peserta aktif

diwajibkan memberikan buku catatan anak atau yang dikenal dengan Kartu

Menuju Sehat (KMS). Kemudian, setelah mereka para peserta

menyerahkan KMS yang dimiliki, peserta dipersilahkan untuk

menimbangkan anak atau bayinya, biasanya penimbangan ini dilakukan

oleh kader posyandu.

Pada KMS tersebut, perkembangan anak atau bayi dicatat dari bulan

ke bulan berikutnya. Biasanya didalam kartu tersebut yang dilihat adalah

perkembangan berat badan anak atau bayi, apakah ada peningkatan yang

cukup baik atau ada penurunan berat badan.


71

Gambar 4.1
Kartu Menuju Sehat Peserta Aktif Posyandu Melati Bona Indah

Keterangan: Gambar diatas merupakan bentuk Kartu Menuju Sehat (KMS)


yang dimiliki oleh peserta Posyandu Melati Bona Indah, kartu tersebut
digunakan untuk melihat perkembangan berat badan anak.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].

Selain itu terdapat kartu peserta aktif yang disimpan di posyandu

tersebut yang kemudian digunakan sebagai media catatan oleh kader atau

tenaga medis yang menanganinya. Kartu tersebut digunakan untuk mencatat

kegiatan apa saja yang sudah dilakukan oleh peserta, misalnya pemberian

vitamin A, penimbangan, imunisasi atau kegiatan lainnya. Selain itu kartu

tersebut juga digunakan untuk melihat perkembangan gizi pada anak

tersebut, apakah termasuk dalam keadaan gizi yang baik atau yang harus

diperhatikan gizinya.
72

Gambar 4.2
Kartu Bantu Posyandu Melati Bona Indah

Keterangan: Kartu Bantu merupakan kartu yang digunakan oleh kader atau
tenaga medis yang menangani anak untuk mencatat kegiatan yang ditelah
dilakukan oleh peserta dan mencatat perkembangan anak setiap bulannya.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].

Kemudian, kegiatan yang dilakukan oleh peserta adalah melakukan

penimbangan anak yang dibantu oleh kader yang menanganinya. Tujuan

dari diadakannya penimbangan anak secara rutin ini, agar mengetahui

perkembangan berat badan masing-masing anak yang menjadi peserta

posyandu di setiap bulannya.

Hal tersebut dilakukan selain menjadi dokumen perkembangan anak,

juga mengacu pada tujuan utama kerjasama antara PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah, yakni meningkatkan

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, khususnya kesehatan ibu dan

anak. Selain itu pada kegiatan ini juga dilakukan oleh pihak tenaga medis

puskesmas untuk memeriksa perkembangan gizi pada anak.


73

Pemberian makanan tambahan menjadi agenda yang dipilih untuk

meningkatkan mutu gizi pada anak agar dapat meningkatkan kualitas

kesehatan di masyarakat khususnya ibu dan anak. Selain anak yang menjadi

objek pemeriksaan kesehatan, sang ibu pun juga dianjurkan untuk

mengkonsultasikan hal-hal yang berkaitan dengan ibu dan anak. Misalnya,

konsultasi kepada pihak tenaga medis terkait pemberian ASI. Dari hasil

konsultasi tersebut, sang ibu diarahkan untuk menjaga kualitas ASI yang

dimiliki agar kebutuhan gizi pada anak dapat terpenuhi melalui ASI

tersebut.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Susiana, selaku peserta aktif

Posyandu Melati Bona Indah, tentang konsultasi yang berkaitan dengan ibu

dan anak, sebagai berikut:

“Disini bukan cuma anak saya aja mas yang dapet pelayanan
kesehatan, tapi saya juga dapet banyak ilmu parenting disini. Ya kaya
tadi aja ya mas, saya dianjurkan makanan yang begini-begini buat
kualitas ASI yang saya punya tetep bagus. Supaya nanti anaknya juga
dapet gizinya yang sesuai sama kebutuhannya dia. Terus sama ini
juga sih, misalnya si anak mengalami penurunan berat badan, karena
abis sakit atau karena apa gitu, ya disini dikasih pemberian makanan
tambahan sama kadernya mas.”11

Setelah para peserta aktif melakukan pemeriksaan-pemeriksaan

kesehatan yang rutin tersebut, peserta mendapatkan bingkisan serta

mendapatkan makanan ringan yang telah disediakan di Posyandu Melati

Bona Indah. Untuk bingkisan itu sendiri, diperoleh dari hasil kerja sama

antara Posyandu Melati Bona Indah dengan PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk. Sedangkan untuk makanan-makanan ringan, biasanya ada beberapa

11
Wawancara pribadi dengan Ibu Susiana, selaku peserta aktif Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol – Tangerang, (Lihat Lampiran).
74

warga yang secara sukarela menjadi donatur atau sponsor untuk

memberikan makanan ringan tersebut kepada peserta aktif posyandu yang

hadir. Selain itu, ada juga yang menjadi donatur atau sponsor untuk mainan

anak-anak, berupa balon, mobil-mobilan kecil, atau mainan lainnya yang

sengaja diberikan khusus untuk anak-anak yang sudah datang ke posyandu.

Namun untuk kegiatan pemberian mainan ini tidak selalu dilakukan, karena

tidak adanya donatur tetap didalam kegiatan ini.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Ibu Rani, selaku peserta aktif di

Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang, tentang hal-hal yang

yang didapatkan peserta setelah mengikuti kegiatan posyandu di Posyandu

Melati Bona Indah, sebagai berikut:

“Jadi ya mas, sehabis kita ngejalanin semua kegiatan yang ada


di posyandu ini, kita dapet reward mas berupa bingkisan sama
cemilan yang bisa dinikmati sama ibu dan anak, terutama sama anak
sih ya mas. Terus kayak gini nih, ada balonnya yang bikin anak saya
juga seneng dateng kesini untuk pemeriksaan rutin tiap bulan.”12

Gambar 4.3
Makanan Ringan yang Diberikan Posyandu Melati Bona Indah Kepada
Peserta Aktif

Keterangan: Ibu Mira merupakan salah satu donatur untuk memberikan


makanan ringan kepada peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].

12
Wawancara pribadi dengan Ibu Rani, selaku peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah,
Cikokol – Tangerang, 08 November 2016. (Lihat Lampiran).
75

Program lainnya yang merupakan program CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. adalah program Tanggung Jawab Bagian Pendidikan,

Pembangunan Sosial dan Masyarakat. Untuk bagian pendidikan, program

ini memiliki kegiatan yang fokus pada pengembangan Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif melalui penyediaan fasilitas serta

pelatihan guru yang tersebar di wilayah Jawa tengah, Jawa Timur, dan juga

Sulawesi. Kemudian pihak perusahaan melalui cabang-cabang yang berada

di sekitar lokasi pelaksanaan, melaksanakan kegiatan berupa merekonstruksi

bangunan-bangunan TK dan PAUD yang tahan gempa. Kegiatan lainnya

adalah pemberian sepatu gratis sebanyak 30.000 pasang yang diperuntukkan

siswa-siswi prasejahtera dan klub sekolah sepak bola. Pada kegiatan ini,

pihak perusahaan mendapatkan penghargaan Rekor MURI atas pembagian

sepatu terbanyak.

Selain itu untuk bidang pembangunan sosial dan masyarakat, kegiatan

yang dilakukan pada program ini meliputi kegiatan pembangunan rumah

layak huni keluarga prasejahtera di Batam serta fasilitas MCK di Sulawesi

Utara untuk meningkatkan kualitas hidup kesejahteraan orang yang tidak

mampu. Untuk pelaksanaan kegiatan ini pun sistem pelaksanaannya sama

dengan kegiatan yang sebelumnya yakni kegiatan dilakukan melalui

cabang-cabang yang ada di sekitar lokasi pelaksanaan.

Hal tersebut juga disampaikan oleh Bapak Riwal, selaku Kepala

Bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang pelaksanaan kegiatan-

kegiatan yang terdapat di dalam program-program CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. sebagai berikut:


76

“Ya, jadi kegiatan yang dilakukan disetiap program yang


dimiliki oleh CSR perusahaan ini tuh melalui cabang-cabang alfamidi
disetiap daerah mas. Jadi bukan kita yang terjun langsung, kecuali
yaaaa di Posyandu Melati Bona Indah yang ada di belakang
perusahaan ini letaknya mas. Karena kita selain punya waktu yang
terbatas, kita juga menginginkan cabang-cabang yang ada di
berbagai macam daerah ikut andil dalam pelaksanaan penyaluran
dana yang dikhususkan untuk pelaksanaan CSR perusahaan mas. Jadi
ya seperti itu lah kira-kira pelaksanaan program yang kita punya
disini mas.”13

Dari berbagai macam kegiatan-kegiatan yang terdapat didalam

program yang dimiliki oleh CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. hampir di

setiap kegiatan-kegiatan dilakukan dengan pihak lain yang berkedudukan

sebagai mitra dari perusahaan tersebut. Kemudian ada juga beberapa

kegiatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan itu sendiri yang terlibat

secara langsung.

Untuk kegiatan yang hingga saat ini masih rutin berjalan adalah

kegiatan kerja sama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama Indonesia,

Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, Cikokol – Tangerang.

Karena selain posyandu ini mengajukan terlebih dahulu permohonan kerja

sama, kegiatan yang dilakukan di posyandu merupakan kegiatan yang

memiliki satu tujuan dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Sehingga hal

tersebut masih dilakukan demi mewujudkan kesehatan masyarakat yang

lebih baik lagi.

13
Wawancara pribadi dengan Pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk., Bapak Riwal selaku Kepala
Bidang CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk., 03 Agustus 2016. (Lihat Lampiran).
77

B. Evaluasi Program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. di Posyandu

Melati Bona Indah

Pada program kerja sama yang dilakukan oleh pihak PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, dapat

dikategorikan kedalam indikator evaluasi program. Dimana evaluasi sebagai

riset untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang

bermanfaat mengenai objek evaluasi, menilainya dan membandingkannya

dengan indikator evaluasi dan hasilnya dipergunakan untuk mengambil

keputusan mengenai objek evaluasi.14

Untuk melihat apakah program kerja sama yang dilakukan oleh PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan Posyandu Melati Bona Indah sudah

dilakukan sesuai dengan prosedur yang ada atau sebaliknya, hal ini dapat

dilihat melalui model-model evaluasi yang ada, diantaranya:

1. Evaluasi Input

Evaluasi ini dilakukan untuk melihat apakah 3 variabel dari

program kerja sama tersebut telah memenuhi persyaratannya, yaitu

masyarakat yang dijadikan sebagai peserta program, kemudian

pihak perusahaan dan juga pihak posyandu, serta program yang

akan dilaksanakan pada kegiatan tersebut.

Jika melihat pelaksanaan program CSR PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. yang diterapkan di Posyandu Melati Bona Indah,

beberapa variabel telah terpenuhi dengan baik, misalnya adanya

14
Ashiong P. Munthe, Pentingnya Evaluasi Program di Institusi Pendidikan, (Tangerang:
Fakultas Ilmu Pendidikan - Universitas Pelita Harapan, 2015), Vol. 5, No. 2, h.2.
78

masyarakat yang dijadikan objek dari program tersebut. Namun,

untuk pihak perusahaan dan pihak posyandu masih belum

maksimal dalam pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan tidak

selalu pada saat pelaksanaan kegiatan kedua belah pihak hadir

sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa hal atau

kegiatan yang juga dilakukan pada hari tersebut. Kemudian untuk

program yang dilaksanakannya pun hanya terdiri dari 1 kegiatan

saja.

Melihat program yang dijalankan pada kerja sama tersebut,

memiliki tujuan yang sama antara pihak PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, yakni

meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya kesehatan,

terutama kesehatan pada ibu dan anak. Untuk pelaksanaan program

CSR di kegiatan ini membutuhkan biaya-biaya sebagai

penunjangnya, antara lain sebagai berikut:

Tabel 4.1
Daftar Biaya Kegiatan Posyandu Melati Bona Indah
No Keterangan Harga Kuantitas Jumlah
1 Konsumsi Kader
dan Ahli Rp. 25.000 12 Rp. 300.000
Kesehatan
2 Vitamin Rp. 10.000 Rp. 50.000
50
Tambahan
3 Bubur Kacang Rp. 4.000 Rp. 280.000
70
Hijau
4. Susu Rp. 3.500 70 Rp. 245.000
5. Telur Rebus Rp. 2.000 70 Rp. 140.000
6. Plastik Sampah Rp. 25.000 1 Pcs Rp. 25.000
Jumlah Rp. 1.040.000
[Sumber: Hasil Penelitian, 2016].
79

2. Evaluasi Proses

Evaluasi proses dilakukan untuk menilai proses kegiatan

yang telah dilaksanakan, yakni kegiatan kerja sama yang dilakukan

antara pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak

Posyandu Melati Bona Indah terkait dengan program kegiatan

pelaksanaan memasyarakatkan pentingnya kesehatan bagi

masyarakat terutama kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan ini diawali dengan adanya pengajuan dari pihak

posyandu untuk mendapatkan bantuan dari perusahaan agar setiap

kegiatan yang ada di posyandu dapat berjalan dengan sebagai

mestinya. Kemudian, pada awal kegiatan tersebut perusahaan

hanya sebatas memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat

melalui posyandu tersebut.

Namun, dikarenakan memiliki tujuan yang sama, maka

kegiatan itu menjadi kegiatan rutin yang dilakukan hampir setiap

bulannya. Sehingga dana CSR yang dimiliki oleh PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. salah satunya adalah dipergunakan untuk

memberikan bantuan berupa bingkisan yang ditujukan untuk

masyarakat terutama peserta aktif di Posyandu Melati Bona Indah.

Pada dasarnya keberadaan posyandu tetap menjadi milik

masyarakat karena posyandu pada awalnya pun diadakan atas

kepedulian masyarakat terhadap kesehatan. Yang kemudian

kegiatan tersebut pun juga bekerjasama dengan pihak tenaga medis

dari puskesmas setempat, termasuk dalam hal pengadaan obat-


80

obatan dan vitamin yang dipergunakan sesuai dengan kebutuhan

peserta posyandu. Keterkaitan antara posyandu dengan pihak

perusahaan hanyalah sebatas pemberian bantuan yang rutin kepada

posyandu. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan bantuan yang

dilakukan tersebut memiliki dampak tersendiri terhadap kegiatan

yang dilakukan di posyandu tersebut. Perusahaan memberikan

apresiasi khusus kepada para peserta yang aktif mengikuti kegiatan

posyandu secara rutin. Biasanya pihak perusahaan ikut serta

didalam kegiatan posyandu setiap 4 bulan sekali.

Adapun untuk melihat keberhasilan dari proses kegiatan kerja sama

ini dilakukan, ada beberapa indikator yang harus dipertimbangkan yang

dapat digunakan untuk mengevaluasi kegiatan yang sedang atau telah

dilakukan oleh pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak

Posyandu Melati Bona Indah, antara lain sebagai berikut:

1. Indikator Ketersediaan

Dari indikator ini, pada dasarnya bisa dilihat unsur-unsur

yang harus ada didalam proses kerja sama yang dilakukan antara

pihak perusahaan dengan pihak posyandu. Misalnya dalam

pengadaan tenaga ahli dan penunjang lainnya yang meliputi

konsumsi, peralatan yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut, serta

ketersediaan pendukung lainnya yang berkaitan dengan kegiatan di

posyandu tersebut.

Untuk indikator ini, dari hasil kesepakatan antara pihak PT.

Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan pihak Posyandu Melati Bona


81

Indah, pihak perusahaan hanya mengadakan ketersediaan bingkisan

yang digunakan untuk memberikan apresiasi kepada para peserta

aktif di posyandu.

2. Indikator Relevansi

Pada indikator relevansi, yang menjadi bahan evaluasinya

adalah seberapa tepatnya dari program atau kegiatan yang

ditawarkan. Misalnya kegiatan dari program CSR perusahaan yang

bekerja sama dengan posyandu adalah meningkatkan kesehatan

masyarakat. Hal tersebut dapat dilihat dari tepat atau tidaknya

program tersebut dijalankan.

Pada dasarnya program ini berjalan dengan baik. Karena

semenjak ada kegiatan yang dilakukan, terutama disetiap kegiatan

posyandu, para peserta aktifnya mendapatkan bingkisan, dapat

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya

kesehatan bagi masyarakat di sekitar lingkungan, terutama dengan

kesehatan ibu dan anak. Karena dengan adanya penghargaan atau

apresiasi tersebut, masyarakat menjadi tergugah hatinya untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu.

3. Indikator Keterjangkauan

Indikator keterjangkauan merupakan salah satu indikator dari

evaluasi program yang berfungsi untuk melihat sejauh mana

program yang dijalankan tersebut menjangkau sasaran dari

program itu sendiri. Pada kegiatan ini, pelaksanaan program CSR

di Posyandu Melati Bona Indah bisa dijangkau oleh pihak-pihak


82

yang membutuhkannya, yakni masyarakat yang menjadi peserta

aktif di posyandu tersebut.

4. Indikator Pemanfaat

Pada indikator ini, yang menjadi bahan evaluasinya adalah

apakah program kegiatan yang dilakukan di posyandu tersebut

dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh sasaran program yakni

masyarakat di sekitar posyandu dan juga di sekitar perusahaan.

Misalnya program penyuluhan kesehatan ibu dan anak, yang

membahas tentang pentingnya ASI ekskulsif pada anak. Dari

pembahasan tersebut dapat dilihat bahwa sasarannya adalah

merupakan para ibu menyusui. Kemudian dikaji kembali, peserta

yang mengikuti penyuluhan tersebut benar-benar ibu yang sedang

menyusui atau pihak lain. Bisa saja penyuluhan tersebut sangat

bermanfaat bagi siapapun yang mendengarnya, namun untuk

melihat keberhasilan dari program tersebut, yang dilihat adalah

tepatnya kegiatan dari program yang dijalankan kepada sasaran

yang dituju oleh program tersebut.

5. Indikator Cakupan

Pada indikator cakupan, yang menjadi fokus utamanya adalah

pihak-pihak yang dibutuhkan atau pihak-pihak yang berkaitan

dengan kegiatan program yang sedang dijalankan. Misalnya, dari

kegiatan posyandu tersebut, dibutuhkan tenaga medis yang

mumpuni dibidangnya, kemudian para kader yang menjadi

pengurus posyandu tersebut. Selain itu juga dilihat cakupan


83

penerima layanan posyandu yang lebih utama ditujukan kepada

bayi, batita, balita, ibu hamil, ibu menyusui, serta lansia.

6. Indikator Kualitas

Untuk kualitas pada program tersebut, telihat cukup baik

karena dengan diadakannya kegiatan tersebut, masyarakat yang

ingin menjadi peserta aktif menjadi bertambah. Secara tidak

langsung, kegiatan tersebut bisa mengajak masyarakat untuk peduli

terhadap kesehatan, terutama bagi ibu dan anak.

7. Indikator Upaya

Indikator upaya ini merupakan indikator yang ditujukan

kepada para pihak pengelola yang bertugas di kegiatan program

kerja sama tersebut. Sampai saat ini, jika melihat kegiatan yang

sudah berlangsung tersebut, belum adanya upaya baik dari pihak

posyandu maupun dari pihak perusahaan untuk meningkatkan atau

menambah program yang lainnya, yang tentunya berkaitan dengan

peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

8. Indikator Efisiensi

Jika melihat kondisi pelaksanaan program kegiatan kerja

sama yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan pihak

posyandu, kegiatan yang dilakukan tersebut termasuk dalam

kategori yang cukup efisien. Karena dari sekian banyak kader yang

terdapat di Posyandu Melati Bona Indah ini, ada 12 orang yang

aktif untuk menangani disetiap meja yang telah ditentukan.

Misalnya untuk pelaksanaan penimbangan, sudah ada kader yang


84

menangani di meja yang telah ditentukan tersebut. Sehingga

pekerjaan atau kegiatan di posyandu tersebut dapat terlaksana

secara teratur dan tidak terkesan membuang-buang waktu.

9. Indikator Dampak

Adapun dampak dari kegiatan program tersebut adalah

masyarakat yang menjadi peserta aktif, dikhawatirkan menjadi

ketergantungan terhadap pemberian bingkisan yang diberikan oleh

pihak PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. Karena saat ini, jika

masyarakat telah mengetahui bahwa bulan berikutnya akan

diberikan bingkisan untuk bagi siapa saja yang datang mengikuti

kegiatan di posyandu, ada beberapa pihak yang hanya ingin

mendapatkan bingkisannya saja tetapi tidak ingin mengikuti

kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu tersebut.

Padahal, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan

oleh pihak perusahaan dengan pihak posyandu, bingkisan tersebut

diberikan kepada mereka yang telah mengikuti berbagai macam

rangkai kegiatan di posyandu dan termasuk menjadi peserta aktif di

posyandu tersebut. Sehingga dari kejadian tersebut pihak

penyelenggara baik perusahaan mapun posyandu menjadi khawatir

apakah kegiatan tersebut benar-benar tepat pada sasaran yang

sesuai dengan tujuan utama atau keadaan tersebut sebaliknya.

Selain itu, tujuan dari diadakannya evaluasi terhadap program CSR

PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. tentang Tanggung Jawab terhadap

Konsumen yang pelaksanaan kegiatan program tersebut dilakukan melalui


85

kerja sama dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah, dengan tujuan

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, terutama

kesehatan ibu dan anak, untuk mengetahui manfaat-manfaat yang diperoleh

dari kegiatan kerja sama tersebut. Baik manfaat untuk masyarakat sebagai

objek kegiatan, maupun manfaat untuk pihak perusahaan dan juga pihak

posyandu.

Manfaat yang dapat diperoleh dari adanya evaluasi program kerja

sama yang dilakukan antara CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. dengan

pihak Posyandu Melati Bona Indah, biasanya terlihat pada pencapaian.

Misalnya sejauh mana pencapaian program kerja sama tersebut. Selain itu

melihat kemajuan dari program kerja sama tersebut, misalnya dilihat dari

objek program yakni masyarakat atau peserta aktif Posyandu Melati Bona

Indah. Peningkatan yang terjadi setelah adanya kegiatan kerja sama antara

pihak perusahaan dengan pihak posyandu terlihat dari jumlah peserta aktif

yang naik hingga mencapai 70%.

Kemudian manfaat dari diadakannya evaluasi program CSR PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. yang diaplikasikan pada kegiatan kerja sama dengan

pihak Posyandu Melati Bona Indah ini adalah meningkatkan pemantauan

untuk mencapai manajemen program yang baik.

Selain itu, manfaat yang lainnya adalah dapat mengetahui kelebihan

dan kekurangan kegiatan program yang telah dijalankan melalui kerja sama

ini. Sehingga apabila sudah diketahui bagaimana kelebihan dan kekurangan

dari kegiatan program tersebut, pihak penyelenggara yakni pihak


86

perusahaan dan pihak posyandu dapat mengetahui langkah untuk

memperkuat program kerja sama yang telah dilakukan tersebut.

Dari evaluasi program ini, pihak penyelenggara yakni pihak

perusahaan dan pihak posyandu dapat melihat pengeluaran biaya yang telah

digunakan selama proses kegiatan program tersebut berlangsung, kemudian

dari evaluasi kegiatan ini kedua belah pihak bisa mendapatkan atau

mengumpulkan informasi yang bisa digunakan untuk merencanakan

program selanjutnya secara lebih baik lagi. Selain itu, dari hasil evaluasi

program kegiatan ini, bisa digunakan untuk berbagi pengalaman kepada

pihak lain, agar tidak mengalami hal-hal yang kurang berkenan seperti yang

telah dialami oleh kedua belah pihak, jika kegiatan itu terdapat hal yang

kurang berkenan. Namun, jika kegiatan tersebut mendapatkan hal atau

pengalaman yang sangat bermanfaat, dapat dijadikan sebuah motivasi untuk

melaksanakan kegiatan yang sama, bahkan bisa mengadakan kegiatan

tersebut dengan lebih baik lagi.

Mengenai perubahan-perubahan yang ada di Posyandu Melati Bona

Indah sebelum dan sesudah adanya kerja sama dengan PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Perubahan Posyandu Melati Bona Indah
Sebelum Bekerjasama dengan Sesudah Bekerjasama dengan
No CSR PT. Midi Utama CSR PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. Indonesia, Tbk.
Jumlah peserta yang mengikuti Jumlah peserta yang mengikuti
kegiatan di Posyandu Melati kegiatan di Posyandu Melati
Bona Indah yang tercatat Bona Indah untuk data yang
1
berjumlah 50 – 168 peserta. terakhir di tahun 2016 mencapai
Namun yang aktif untuk yang 267 peserta. Peserta yang
aktif rutin mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan di Posyandu
87

tersebut tidak lebih dari 100 Melati Bona Indah, bukan hanya
peserta. warga atau masyarakat yang
berada di sekitar RW 07 saja,
melainkan ada beberapa
masyarakat yang berasal dari luar
RW 07.
Kegiatan yang dilaksanakan Kegiatan yang dilaksanakan tidak
hanya sebatas kegiatan rutin hanya kegiatan seperti biasanya
biasa yang terdiri dari pemberian yang dilaksanakan di posyandu,
vitamin, imunisasi, dan kegiatan tetapi juga melaksanakan
posyandu lainnya. Sedangkan kegiatan penyuluhan yang sempat
untuk kegiatan yang lainnya, terhenti karena adanya kendala.
2 posyandu ini memiliki jadwal Biasanya kegiatan penyuluhan
kegiatan tersebut namun, belum tersebut dengan tema yang
terlaksana dengan baik, sehingga beragam dengan sasaran utama
sempat terhenti karena adanya adalah ibu dan anak. Biaya
kendala. kegiatan tersebut berasal dari
pihak PT. Midi Utama Indonesia,
Tbk.
Peserta yang mengikuti kegiatan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
di Posyandu diberikan reward melakukan kerja sama dengan
jika ada warga di RW 07 Posyandu Melati Bona Indah
memberikan donasinya namun dengan tujuan meningkatkan
tidak secara rutin. Sehingga kesadaran masyarakat pentingnya
reward ini bersifat tentatif, kesehatan. Pihak perusahaan
tergantung dari ada atau bekerja sama dengan memberikan
tidaknya pihak yang ingin bingkisan yang digunakan untuk
memberikan donasi. Hal tersebut memberikan penghargaan kepada
karena pihak posyandu tidak peserta aktif yang telah mengikuti
3
memiliki dana yang dikhususkan kegiatan yang ada di Posyandu
untuk itu. Melati Bona Indah. Kegiatan ini
dilakukan untuk menarik
perhatian masyarakat setempat,
agar mau mengikuti kegiatan
yang diadakan di Posyandu
Melati Bona Indah secara rutin,
untuk dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan.
[Sumber: Hasil Observasi Penelitian, 2016].
88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Program Corporate Social Responsibility yang dimiliki oleh PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. yang terdiri dari berbagai macam program, salah

satu diantaranya adalah Program Tanggung Jawab Terhadap Konsumen

merupakan salah satu bentuk wujud nyata keterlibatan perusahaan untuk

memberikan sumbangsihnya kepada masyarakat di sekitar perusahaan.

Melalui kerja sama dengan Posyandu Melati Bona Indah, PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. menjalankan kegiatan dari program Tanggung Jawab

Terhadap Konsumen yang dimilikinya, yang memiliki tujuan meningkatkan

kepedulian masyarakat terhadap pentingnya kesehatan. Berdasarkan tujuan

tersebut, perusahaan ini mengadakan kerja sama dengan cara terlibat

didalam kegiatan yang ada di Posyandu Melati Bona Indah.

Semenjak keterlibatan perusahaan pada tahun 2012, kegiatan yang

dilakukan di posyandu tersebut memiliki peningkatan peminatnya. Kegiatan

Posyandu dalam Program Tanggung Jawab terhadap Konsumen telah

berlangsung selama kurang lebih 4 Tahun. Perwakilan dari perusahaan dan

pengurus posyandu selalu mengadakan evaluasi terkait pelaksanaan

kegiatan posyandu tersebut namun hanya sebatas melihat kuantitas PMT

(Pemberian Makanan Tambahan) dan vitamin yang telah diberikan.

Pada proses kerja sama yang dilakukan antara pihak PT. Midi Utama

Indonesia, Tbk. telah memberikan hasil perubahan peningkatan yang cukup


89

baik. Jika dilihat melalui evaluasi input, program yang dilakukan ini sudah

memenuhi kriterianya, yakni adanya peserta program, pihak yang terlibat,

serta program yang dijalankannya. Namun ada beberapa sarana yang masih

belum terlihat memadai seperti, tempat yang belum sesuai dengan jumlah

pesertanya. Karena semenjak diadakannya kerja sama dengan PT. Midi

Utama Indonesia, Tbk. peserta di posyandu Melati Bona Indah meningkat

hingga 70%.

Terkait proses kegiatan yang dilakukan tersebut, sudah termasuk

dalam kategori yang cukup baik. Karena kegiatan tersebut telah mampu

menarik perhatian masyarakat untuk ikut menjadi bagian dalam

peningkatan kepedulian terhadap kesehatan, terutama kesehatan untuk ibu

dan anak.

B. Saran

Saat ini memang merupakan perkembangan zaman kemajuan CSR di

indonesia. Adanya Undang-undang sampai dengan Peraturan Daerah

(PerDa) yang mengatur tenteang program-program tanggung jawab sosial

perusahaan agar program dapat diterapkan sesuai dengan harapan.

Sejauh pengamatan dan analisa peneliti, program Tanggung Jawab

untuk Konsumen dinilai sangat baik. Namun untuk mengembangkan

program lebih lanjut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Perusahaan

Terkait dengan keberlangsungan program, diharapkan bukan

hanya sekedar memberikan bantuan berupa bingkisan saja, tetapi


90

juga terlibat dalam pembenahan tempat yang lebih memadai, agar

masyarakat dapat mengikuti pelaksanaan posyandu dengan nyaman

saat kegiatan berlangsung, serta masyarakat bisa lebih mudah untuk

berkonsultasi masalah kesehatan.

Menindaklanjuti perkembangan kegiatan program yang telah

dilaksanakan didalam kerja sama antara pihak perusahaan dengan

pihak posyandu, untuk meningkatkan atau mengadakan kegiatan

yang lebih baik lagi. Sehingga program dapat lebih mudah

diketahui dari segi manfaat secara langsung terhadap masayarakat.

2. Posyandu Melati Bona Indah

Untuk para kader posyandu dituntut untuk lebih aktif lagi

mengikuti pelatihan yang telah difasilitasi oleh pihak posyandu

yang bekerjasama dengan puskesmas cikokol dalam meningkatkan

peran yang lebih baik untuk setiap kader posyandu, serta kegiatan

kerja sama yang telah dilakukan oleh beberapa pihak yang terkait,

termasuk dengan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.

3. Masyarakat

Masyarakat dituntut untuk berperan aktif dalam program

yang dilaksanakan oleh perusahaan dan juga posyandu dalam

mencari informasi dan juga dalam proses pelaksanaannya.

Masyarakat pun harus mendukung setiap program-program yang

diadakan oleh perusahaan dan posyandu didalam kerja sama yang

telah disepakati tersebut. Masyarakat juga tidak boleh bergantung


91

pada reward untuk mengikuti setiap kegiatan yang diadakan di

Posyandu Melati Bona Indah.

4. Jurusan Kesejahteraan Sosial

Lebih aktif membangun kerjasama dengan perusahaan-

perusahaan besar yang menjalankan program tanggung jawab

sosial dan lingkungan perusahaan sehingga adanya kontribusi

secara langsung dari mahasiswa untuk mencaritahu perkembangan

CSR di indonesia. Peneliti selaku mahasiswa ingin memberikan

sedikit saran mengenai perkuliahan, yakni dengan ditambahnya

mata kuliah mengenai kesejahteraan ekonomi masyarakat dan

lingkungan.

5. Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti yang berminat untuk melakukan penelitian lebih

lanjut terkait keterikan CSR PT.Midi Utama Indonesia Tbk, dengan

Posyandu Melati Bona Indah ataupun dengan pihak-pihak yang

lain. Diharapkan agar lebih mendalam pada saat proses penelitian

dan lebih aktif untuk terjun kelapangan supaya bisa mendapatkan

data yang sesuai.


92

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Adi Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pembangunan Masyarakat dan


Intervensi Komunitas (Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan
Praktis) Edisi Revisi, Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI, 2003

Adi Isbandi Rukminto, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan


Intervensi Komunitas, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2001

Amyardi, Modul Seri 6: Etika Bisnis, Coorporate Social Responsibility(CSR),


Etika Bisnis Modul 6 Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Jakarta 2010
Arikunto Suharismi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
1990

Bungin Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif Jakarta: PT Grafindo


Persada, 2003,

Firdaus Ismet DKK, Pengamalan Al-Quran tentang Pemberdayaan Dhuafa


Jakarta:Dakwah Prees UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008

Haris Herdiansyah, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta:Salemba Humanika,


2012

Hidayati Nurul, Metodelogi Penelitian Dakwah, UIN Jakarta Press

Irawan Elly, Dkk, Pengembangan Masyarakat, Jakarta: Universitas Terbuka,


1995

Iwan J. Azis dan Lydia M. Bapitulu, Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan


Kontribusi Emil Salim, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2010
Jaquie L’Etang, Magda Piezka, Critical Prespectives in Public Relations,
University of Stirling, 1 Edition, Thomson Business, 1996
93

John A. Pearce II and Richard B. Robinson Jr, Manajemen Strategis


“formulasi, implementasi, dan pengendalian” Salemba Empat, 2007

Moleong Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda, 2006

Newson Doug dkk, This is PR: The Realities of Public Relations, 8th Ed,
Wadsworth, 2004

Nggao Fredy S, Evaluasi Program, Jakarta: Nuansa Madani, 2003

Philip J. Kitchen, Public Relations: Principles and Practie, Thomson Business


Press, First Edition 1997

Rudito Bambang, dkk, Corporate Social Responsibility: Jawaban Bagi Model


Pembangunan Indonesia Masa Kini. Jakarta: Indonesia Center for
Sustainable Development, 2004
Seitel Fraster P, The Practice of Public Relations, 9th Edition, Pearson Prentice
Hall, 2003

Soharto Edi, Pekerja Sosial di Dunia Industri: Memperkuat Tanggung Jawab


Sosial (Coorporate Social Responsibility), Bandung: Refika Aditama,
2007

Solihin Ismail, Coorporate Social Responsibility: From Charity to sustanbility,


Jakarta: Salemba Empat, 2009

Suharto Edi, Pekerja Sosial di Dunia Industri. Alfabeta Bandung, April 2009

Tanaya Jimmy, “Tanggung Jawab Sosial Korporasi (Corporate Social


Responsibility) Sebuah Pengantar, The Business Watch Indonesia.
Surakarta Juni 2004

Tjager I Nyoman dkk, Corporate Govermance: Tantangan dan kesempatan


bagi komunitas bisnis indonesia, PT Prehallindo, Jakarta, 2003

Urip Sri, Strategi CSR Tanggung Jawab sosial Perusahaan. Tangerang


Selatan: Literati Imprint, 1 Maret 2014
94

Yayasan SPES, Pembangunan Berkelanjutan Mencari Format Politik, Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama, 1992
Wibisono Yusuf, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik: Fascho
Publishing, 2007

B. Jurnal Online
Communication from The Commision concering Corporate Social
Responsibility: A business contribution to Sustainable Development,
artikel di akses pada tanggal 10 Mei 2016, melalui
http://europa.eu.int/comm/employent social/social/csr/csr/responses.html
Anvinna Radyowirono, Jenis dan Model Evaluasi, artikel di akses pada tanggal
29 April 2016 melalui http://anvinaayunita.blogspot.co.id/2012/03/jenis-
model-evaluasi.html

C. Internet
Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jendral Kementrian Kesehatan RI,
“Pemberantasan demam berdarah membutuhkan komitmen semua pihak,”
yang diakses melalui http://www.depkes.go.id/index.php?vw=2&id=1547

The World Business Council for Sustainable Development in its publication


“Marking Good Business Sense” by Lord Holme and Richard Watts,
http://www.mallenbaker.net/csr/CSRfiles/definition.html
Web resmi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. yang di akses melalui
http://alfamidiku.com/template/csr.php

D. Undang-undang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas
LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman wawancara untuk Kepala Bidang CSR (Corporate Social


Responsibility):

I. Indikator kepala bagian CSR terhadap program CSR untuk masyarakat sekitar
PT. Midi Utama Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama Informan :
b. Pekerjaan/Jabatan :
c. Alamat :
B. Wawancara informan secara langsung

II. Indikator evaluasi program CSR untuk masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan CSR mulai bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah?
2. Ceritakan mengapa CSR perusahaan bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah?
3. Ceritakan apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan kerjasama
tersebut?
4. Ceritakan bagaimana proses tahapan kegiatan kerjasama tersebut
dilakukan?
5. Dimana kegiatan tersebut dilakukan?
6. Berapa banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut?
7. Apa fungsi dari CSR yang ada di dalam perusahaan?
8. Apa yang melatarbelakangi kegiatan Posyandu dalam program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen dalam CSR perusahaan?
9. Sejak kapan kegiatan Posyandu dalam program Tanggung Jawab
terhadap Konsumen dilaksanakan?
10. Pada pukul berapa kegiatan posyandu dilaksanakan?
11. Apa tujuan dari kegiatan posyandu dalam program CSR ini?
12. Berapa tenanga ahli kesehatan yang disediakan setiap pelaksanaan
kegiatan posyandu?
13. Sudah berapa kali perusahaan bekerjasama dengan posyandu melati
bona indah dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
14. Apakah ada pembayaran dari pihak CSR Perusahaan untuk tenaga ahli
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
15. Berapa jumlah karyawan atau perwakilan dari CSR perusahaan yang
hadir dalam pelaksanaan kegiatan posyandu untuk masyarakat sekitar?
16. Bagaimana cara pemberitahuan kepada para calon penerima manfaat
tentang program CSR di perusahaan?
17. Kriteria seperti apa saja yang menjadi target penerima manfaat dari
kegiatan posyandu ini?
18. Berapa jumlah anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan program
Tanggung Jawab terhadap Konsumen setiap tahunnya?
19. Seperti apa respon masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
posyandu?
20. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
saat akan melaksanakan kegiatan posyandu?
21. Apakah selalu ada evaluasi di setiap kegiatann posyandu yang telah
dilaksanakan?

B. Indikator Proses (Proces):


1. Seperti apa tahap pengimplementasian program Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat?
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya kegiatan
posyandu sudah cukup nyaman untuk penerima manfaat atau
masyarakat sekitar?
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
4. Apakah para masyarakat yang hadir mengisi absen?
5. Siapa saja masyarakat yang mengikuti program CSR, apakah sudah
sesuai dengan kriteria?
6. Apakah para penerima manfaat yang hadir mengisi absen?
7. Apakah para karyawan dan ahli medis yang hadir mengisi absen?
8. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfaat?
9. Apakah fasilitas yang dibutuhkan pada pelaksanaan program sudah
tersedia sebelum kegiatan berlangsung?
LAMPIRAN 2

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara utuk Ketua Posyandu Melati Bona Indah

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
untuk masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Alamat tempat tinggal :
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. di Cikokol - Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan berdirinya posyandu?
2. Berapa banyak anggota dan peserta posyandu?
3. Ceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan didalam posyandu?
4. Ceritakan bagaimana proses kegiatan tersebut dilakukan?
5. Ceritakan mengapa kegiatan tersebut yang dijalankan?
6. Siapa saja yang menjadi sasaran kegiatan tersebut?
7. Program kerjasama apa yang dilakukan oleh perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia Tbk dengan masayarakat disini?
8. Sejak kapan program posyandu tersebut mulai dilaksanakan?
9. Sudah berapa kali kegiatan posyandu dilaksanakan?
10. Apa tujuan dari kegiatan posyandu ini?
11. Berapa jumlah tenaga ahli kesehatan yang disediakan pada saat
program promosi kesehatan berlangsung?
12. Apakah anda dibayar untuk melakukan program kegiatan ini?
13. Sudah berapa kali anda bekerjasama dalam kegiatan posyandu yang
dilaksanakan PT. Midi Utama Indonesia Tbk?
14. Ceritakan kapan anda diberitahu oleh PT. Midi Utama Indonesia
bahwa akan diadakan posyandu?
15. Berapa jumlah perwakilan PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang hadir
untuk membantu kegiatan tersebut?
16. Apakah disediakan absensi untuk panitia dan tenaga ahli kesehatan
saat kegiatan berlangsung?
17. Apakah sudah ada perizinan dalam mengadakan kegiatan posyandu
ini?
18. Bagaimana cara memberitahu kepada para calon penerima manfaat
tentang kegiatan posyandu?
19. Apakah disediakan absensi untuk masyarakat yang akan menerima
manfaat dari kegiatan posyandu ini?
20. Kriteria masayrakat seperti apa yang menjadi target sasaran dari
kegiataan posyandu ini?
21. Dimana tempat yang akandigunakan dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
22. Berapa jumlah target penerima manfaat atau masyarakat yang harus
mengikuti kegiatan posyandu ini?
23. Konsumsi apa yang akan diberikan kepada penerima manfaat?
24. Vitamin apa yang diberikan dalam kegiatan ini?
25. Apa manfaat dari vitamin tersebut?
26. Fasilitas dan alat kesehatan apa saja yang akan digunakan dala
pelaksanaan kegiatan posyandu tersebut, dan apa fungsi fasilitas dan
alat kesehatan tersebut?
27. Saat itu berapa jumlah ibu hamil, balita dan ibu menyusui yang ada
disekitar pemukiman melati bona indah berdasarkan data yang ada?
28. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
untuk melaksanakan kegiatan posyandu ini?
B. Indikator Proses (Process):
1. Kegiatan posyandu dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya program ini
sudah cukup nyaman untuk para para penerima manfaat dalam
melaksanakan kegiatan?
3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu ini?
4. Apa ada penjelasan sebelum kegiatan posyandu itu dimulai?
5. Apakah para karyawan atau perwakilan dari PT. Midi Utama
Indonesia Tbk dan tenaga ahli hadir untuk mengisi absensi?
6. Apakah penerima manfaat mengisi absen?
7. siapa saja masayrakat yang mengikuti kegiatan posyandu?
8. Apakah fasilitas dan alat kesehatan telah digunakan saat kegiatan
posyandu berlangsung?
9. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima
manfat?
10. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu?
LAMPIRAN 3

PEDOMAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara utuk Peneriman Manfaat

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
untuk masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama :
b. Jabatan :
c. Alamat tempat tinggal :
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk. di Cikokol - Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Apa yang Bapak ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia, Tbk.?
2. Kapan Bapak diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia, Tbk. ingin
mengadakan kegiatan posyandu?
3. Siapa yang memberitahu Bapak kalau PT Midi Utama Indonesia saat
itu sedang mengadakan kerja sama kegiatan dengan posyandu?
4. Apakah anggota keluarga Bapak pernah mengikuti kegiatan psoyandu
tersebut?

B. Indikator Proses (Process):


1. Apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman dalam
kegiatan posyandu?
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?
4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
5. menurut Bapak bagaimana tentang cara dokter menyampaikan
pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
6. Menurut Bapak apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
LAMPIRAN 6

TRANSKIP WAWANCARA

Transkip Wawancara untuk Kepala Bidang CSR (Corporate Social


Responsibility):

I. Indikator kepala bagian CSR terhadap program CSR untuk masyarakat sekitar
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. di Cikokol, Tangerang:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama Informan : Riwal Nuh Hakim Putra S.Hum
b. Pekerjaan/Jabatan : Kepala Bidang CSR
c. Alamat : PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
B. Wawancara informan secara langsung

II. Indikator evaluasi program CSR untuk masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan CSR mulai bekerjasama dengan Posyandu
Melati Bona Indah
Jawab: Kami bekerja sama dengan posyandu sejak tahun 2012,
awalnya sebagai kegiatan sosial biasa saja, karena kita melihat
progressnya cukup bagus, kami mulai mengadakan kegiatan kerja
sama dengan pihak posyandu ya aktif kegiatannya sekitar tahun 2013.

2. Ceritakan mengapa CSR perusahaan bekerjasama dengan Posyandu


Melati Bona Indah?
Jawab: Sekitar tahun 2012, awalnya sih waktu itu pas kita adakan
sebuah promosi pada saat kegiatan posyandu itu berjalan, dan kami
melihat di bona indah itu memiliki peserta posyandu lebih banyak
dari posyandu yang lainnya disekitar sini, ternyata mereka punya
daya tarik sendiri ketika melaksanakan kegiatan posyandu, seperti
memberi hadiah kepada peserta yang rutin datang ke posyandu. Nah
kebetulan, karena CSR kami ada kegiatan program yang berkaitan
dengan kesehatan, kemudian kami melanjutkan dengan bekerja sama
dengan posyandu tersebut.

3. Ceritakan apa saja kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan kerjasama


tersebut?
Jawab: Sesuai dengan laporan yang kita terima kegiatan yang ada
diposyandu itu, terfokus kepada imunisasi, pemberian vitamin kepada
balita dan ibu hamil, timbang balita, sama kalau ada isu tentnag
penyakit yang sedang marak disekitar masayrakat kita meminta untuk
dilakukan pengarahan atau sedikit penyuluhan sebelum kegiatan
posyandu dimulai.

4. Ceritakan bagaimana proses tahapan kegiatan kerjasama tersebut


dilakukan?
Jawab: Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah
dari awal tahun 2012, pada saat itu kami hanya sebatas melakukan
kegiatan sosial saja. Seperti yang tadi saya katakan, kami memilih
posyandu tersebut awalnya mereka yang datang ke perusahaan untuk
menjadi donatur di setiap penyelenggaraan posyandu dan juga bisa
memberikan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan). Selain
itu kegiatan yang diselenggarakan di posyandu tersebut juga
berkaitan dengan kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima
kerja sama ini. Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan
hadiah kepada peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk
masyarakat atau peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah.
Kami melihat progressnya seperti apa, kemudian kami melihat itu
cukup baik, maka kami memutuskan untuk menjalin kerja sama
dengan posyandu tersebut. Pada awalnya sih kegiatan tersebut
dilakukan dengan cara menawarkan kegiatan gratis berupa kegiatan
penyuluhan yang berkaitan dengan kesehatan anak dan juga
kesehatan ibu hamil. Didalam kegiatan tersebut kami (pihak CSR)
juga mendatangkan tenaga-tenaga ahli yang mumpuni dibidangnya,
yakni para tenaga ahli medis baik dari puskesmas setempat (cikokol).
Kemudian di dalam kegiatan tersebut agar semakin menarik, kami
memberikan hadiah berupa bingkisan untuk mengajak para sasaran
agar bersedia datang ke acara penyuluhan tersebut. Tujuannya
adalah agar kegiatan tersebut bukan hanya sebagai sekedar
penyaluran dana CSR saja, tetapi juga memiliki manfaat yang sangat
baik untuk warga sekitar khususnya bagi sasaran dari kegiatan
tersebut, yakni bayi, balita dan juga ibu hamil. Kemudian kami
melihat dan menimbang kembali dari kegiatan yang kami lakukan
pertama kali tersebut, jika hasilnya sesuai atau bahkan melebihi dari
target, maka tahapan berikutnya adalah membuat kegiatan-kegiatan
lain yang masih berkaitan dengan posyandu tersebut, dan
mengikutsertakan pihak lain untuk melakukan kegiatan sosial
tersebut. Biasanya kami melakukan kegiatan tersebut dengan cara
memberdayakan tenaga-tenaga pihak pekerja kami yang ada di
kantor cabang untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Kemudian
nanti jika kegiatan tersebut sudah dilakukan, pihak kantor cabang
melaporkan hasilnya ke pihak kami sebagai pihak pusat.

5. Dimana kegiatan tersebut dilakukan?


Jawab: Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kegiatan kerja sama
biasanya dilakukan di Posyandu Melati Bona Indah, di gedung milik
posyandu itu sendiri mas.

6. Berapa banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut?


Jawab: Yang terlibat ya tentunya kami (CSR), kader posyandu,
tenaga ahli, steakholder (ketua RT/RW), sama peserta dari balita dan
ibu hamil.
7. Apa fungsi dari CSR yang ada di dalam perusahaan?
Jawab: Fungsi utama CSR dalam perusahaan kami ini tentunya utuk
mempererat ikatan perusahaan dengan masayarakat sebagai wujud
terimakasih kami dan kepedulian kami terhadap masyarakat,
khususnya di sekitar perusahaan dan gerai Alfamidi. Selain itu Kami
(Perusahaan) memberikan bantuan atau kerjasama kepada pihak
posyandu bukan semata-mata untuk dipandang lebih atau mencari
perhatian dimasyarakat, tapi kami sadar akan pentingnya konsumen,
akan pentingnya masyarakat bagi kami untuk keberlangsungan
perusahaan ini tentunya. Dengan itu kami memberikan sebuah
bantuan atau kerjasama dengan pihak Posyandu Melati Bona Indah
untuk ikut serta dalam pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat,
agar adanya pemberdayaan bagi masyarakat dalam hal kesehatan
yang bagi kami adalah sangat penting untuk mewujudkan kesehatan
yang baik dan bisa menurunkan angka kematian, terutama terhadap
ibu dan anak.

8. Apa yang melatar belakangi kegiatan Posyandu dalam program


Tanggung Jawab terhadap Konsumen dalam CSR perusahaan?
Jawab: Iya, jadi PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini tidak hanya
mementingkan bagaimana cara dapet keuntungan dari setiap proses
perdagangan yang kita lakukan. Semenjak didirikan, perusahaan ini
juga memiliki program-program yang dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab kita kepada masyarakat. Program yang ada di CSR
PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. ini antara lain yaa Tanggung Jawab
Bidang Kesehatan, Tanggung Jawab terhadap Konsumen, dan
Tanggung Jawab Bidang Pendidikan. Dari 3 program utama tersebut
ada beberapa kegiatan yang menjadi sub bagian dari setiap program.
Seperti yang tadi saya bilang bahwa program ini terbentuk sebagai
wujud terimaksih dan kepedulian kami kepada masayarakat karena
kami pun ingin terlibat dalam kegiatan masyarakat apalagi bisa
membantu membangun masyarakat yang ada disekitar perusahaan
dan gerai. Terutama mengena kesehatan masyarakat sekitar,
kesehatan adalah hal yang penting bagi masyarakat terutama untuk
balita ataupun ibu menyusui. Karena tanpa adanya masyarakat
disekitar kami, perusahaan ini tidak akan bisa seperti sekarang.

9. Sejak kapan kegiatan Posyandu dalam program Tanggung Jawab


terhadap Konsumen dilaksanakan?
Jawab: Kami menjadi donatur tetap di Posyandu Melati Bona Indah
dari awal tahun 2012, kami memilih posyandu tersebut awalnya
mereka yang datang ke perusahaan untuk menjadi donatur di setiap
penyelenggaraan posyandu dan juga bisa memberikan bantuan PMT
(Pemberian Makanan Tambahan). Selain itu kegiatan yang
diselenggarakan di posyandu tersebut juga berkaitan dengan
kesehatan masyarakat, makanya kita mau menerima kerja sama ini.
Tidak hanya itu kami pun bersedia untuk memberikan hadiah kepada
peserta aktif posyandu sebagai daya tarik untuk masyarakat atau
peserta posyandu datang ke Melati Bona Indah. Namun untuk
program CSR yang menjadi bagian kerja sama kegiatan dengan
Posyandu Melati Bona Indah dilaksanakan pada awal tahun 2013.
Karena kita harus melihat dulu bagaimana progress dari kegiatan
tersebut mas.

10. Pada pukul berapa kegiatan posyandu dilaksanakan?


Jawab: Kita sih jika pas waktunya kegiatan kita bisa hadir ya
biasanya kita sudah ada di lokasi pada pukul delapan. Karena kan
kegiatan biasanya di mulai pukul sembilan mas, selesainya ya paling
kalo pesertanya sedikit sekitar pukul sepuluh atau kalo lagi banyak
paling kita tidak sampai selesai, kalopun sampai selesai ya sampai
pukul setengah dua belas.
11. Apa tujuan dari kegiatan posyandu dalam program CSR ini?
Jawab: Tentunya kita melakukan kerja sama dengan pihak Posyandu
itu memiliki tujuan, yaitu mengajak masyarakat untuk peduli terhadap
kesehatan. Melalui kerja sama inilah kita bisa mengajak masyarakat
untuk peduli terhadap kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak.
Untuk program Tanggung Jawab Bagian Kesehatan, kita punya
tujuan agar semua anak di seluruh Indonesia dan keluarga pra-
sejahtera bisa ngerasain apa yang belum pernah mereka rasain mas.
Misalnya kegiatan yang pernah kita adain itu berupa pemberian
kacamata secara gratis untuk ribuan anak-anak diseluruh Indonesia,
bagi mereka yang penglihatannya terganggu. Kemudian kegiatan itu
juga kita bekerja sama dengan mitra kita, yang kemudian kegiatan itu
pyur dilaksanakan oleh mitra kita mas. Selain ada pemberian kaca
mata gratis, ya kita juga pernah mengadakan kegiatan sunatan
massal dengan mengikutsertakan cabang-cabang yang ada di
berbagai daerah mas.

12. Berapa tenaga ahli kesehatan yang disediakan setiap pelaksanaan


kegiatan posyandu?
Jawab: Tergantung dari ketersediaan tenaga ahli medis dari
puskesmas biasanya sih ya. Karena kan itu juga bagian dari
puskesmas, biasanya kalau ada kegiatan suka ada 1 dokter, kalau pun
gak ada dokternya, ya bidan yang datang ke posyandu itu. Itu sih
yang urus dari petugas posyandu mas, kita hanya mengadakan
bingkisan untuk para peserta aktif aja sih mas.

13. Sudah berapa kali perusahaan bekerjasama dengan posyandu melati


bona indah dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Dari tahun 2012 kita sudah merencanakan dengan pihak
posyandu dan baru terealisasi pada awal tahun 2013. terus melati
bona indah bekerjasama dengan tenaga ahli dari puskesmas
setempat.
14. Apakah ada pembayaran dari pihak CSR Perusahaan untuk tenaga ahli
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Enggak ada sih, tapi beberapa kali kami berikan uang
transport walaupun sebenernya mereka tidak minta.

15. Berapa jumlah karyawan atau perwakilan dari CSR perusahaan yang
hadir dalam pelaksanaan kegiatan posyandu untuk masyarakat sekitar?
Jawab: Ya, jadi kegiatan yang dilakukan disetiap program yang
dimiliki oleh CSR perusahaan ini tuh melalui cabang-cabang alfamidi
disetiap daerah mas. Jadi bukan kita yang terjun langsung, kecuali
yaaaa di Posyandu Melati Bona Indah yang ada di belakang
perusahaan ini letaknya mas. Karena kita selain punya waktu yang
terbatas, kita juga menginginkan cabang-cabang yang ada di
berbagai macam daerah ikut andil dalam pelaksanaan penyaluran
dana yang dikhususkan untuk pelaksanaan CSR perusahaan mas. Jadi
ya seperti itu lah kira-kira pelaksanaan program yang kita punya
disini mas. Perwakilan dari kita itu engga menentu terkadang hanya 2
orang saja yang datang, kalau kami tidak sempat datang kami
biasanya berkordinasi dengan ketua posyandu dan ketua RT/RW.

16. Bagaimana cara pemberitahuan kepada para calon penerima manfaat


tentang program CSR di perusahaan?
Jawab: Kami hanya berkoordinasi dengan ketua RT/RW dan
pengurus posyandu saja untuk menyampaikan jika kalau nanti kami
punya kegiatan kesehatan untuk masyarakat sekitar. Selebihnya sih
kita belum pernah terjun langsung menemui masyarakat satu persatu,
karena kita pun tidak mempunyai SDM untuk itu.Selama ini yang
sering memberitahukan ke masyarakat bahwa besok akan ada
kegiatan ya pengurus dari posyandunya mas, melalui pengajian
biasanya suka diumumin di masjid-masjid sekitar posyandu.
17. Kriteria seperti apa saja yang menjadi target penerima manfaat dari
kegiatan posyandu ini?
Jawab: Yang paling utama itu untuk balita, ibu hamil sama ibu
menyusui.

18. Berapa jumlah anggaran yang disediakan dalam pelaksanaan program


Tanggung Jawab terhadap Konsumen setiap tahunnya?
Jawab: Kami setiap tahunnya Alhamdulillah selalu memiliki dana
sekitar 2,5 miliar untuk beberapa program CSR, pada program
tanggung jawab untuk konsumen ini biasanya kami menyediakan
dana sekitar 50.000.000 per tahunnya.

19. Seperti apa respon masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan


posyandu?
Jawab: Sampai saat ini kami melihat respon masyarakat cukup baik
dengan apa yang kami berikan.

20. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan


saat akan melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Kekurangan pasti selalu ada ya, terutama perwakilan dari
kami yang memang kekurangan SDM untuk hadir pas pelaksanaan.
terus sama belum tersedianya tenda dan alasnya ya masih tanah.

21. Apakah selalu ada evaluasi di setiap kegiatann posyandu yang telah
dilaksanakan?
Jawab: Untuk evaluasi jujur kami jarang mengadakannya.

B. Indikator Proses (Proces):


1. Seperti apa tahap pengimplementasian program Tanggung Jawab
terhadap Masyarakat?
Jawab: Pertama itu kita melakukan peninjauan ke masyarakat
sekitar, setelah itu kita berkordinasi dengan ketua RT/RW setempat,
lalu apabila pihak gerai yang melakukan peninjauan seperti ada
bencana banjir itu pihak gerai yang membuat proposal lalu
diserahkan kepada HO (Head Office), lalu kami kaji proposalnya
setelah oke baru kami memberi bantuan dana ataupun barang sesuai
yang dibutuhkan. Kami pun bisa bekerjasama dengan pihak terkait
apabila dibutuhkan, setelah itu pelaksanaan program dan evaluasi
kegiatan.Kalau untuk disekitar perusahaan ya biasanya kami yang
meninjau atau kadang pihak masyarakat setempat yang mengajukan
permohonan, kemudian kami tinjau ulang kembali, kalau progressnya
bagus ya kami tindak lanjuti.

2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya kegiatan


posyandu sudah cukup nyaman untuk penerima manfaat atau
masyarakat sekitar?
Jawab: Untuk saat ini tempat posyandu sedikit menjadi persoalan
dimana tidak adanya tenda untuk menampung masayarakat dan untuk
alasnya belum ada, masih berupa tanah sehingga masayarakat yang
datang pun sering mengeluh kepanasan ataupun becek. Itu saja sih
untuk kendala tempat pelaksanaannya.

3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu?
Jawab: Mungkin kalau ntuk dicarikan tempat lain saya rasa tidak
perlu, saat ini kami sedang mencoba untuk membangun fasilitas
penambahan tenda dan mengkonblock tempat posyandu supaya
masyarakat bisa lebih nyaman.Tentunya dengan terus berkoordinasi
dengan masyarakat dan pihak pejabat setempat ya, seperti RT atau
RW. Karena kan posyandu itu milik masyarakat bukan milik
perusahaan kita seutuhnya mas.
4. Apakah para masyarakat yang hadir mengisi absen?
Jawab: Untuk absen pasti selalu ada.Biasanya para peserta itu
diberikan kartu yang harus mereka bawa setiap ada kegiatan
posyandu. Tujuannya untuk mencatat setiap perkembangan anak.

5. Siapa saja masyarakat yang mengikuti program CSR, apakah sudah


sesuai dengan kriteria?
Jawab: Masyarakat sekitar perusahaan, terutama untuk balita, ibu
hamil dan ibu menyusui.

6. Apakah para penerima manfaat yang hadir mengisi absen?


Jawab: tentu isi absen.

7. Apakah para karyawan dan ahli medis yang hadir mengisi absen?
Jawab: Pasti mengisi dong.

8. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima


manfaat?
Jawab: Kami selalu menyediakan cek tensi bagi warga.

9. Apakah fasilitas yang dibutuhkan pada pelaksanaan program sudah


tersedia sebelum kegiatan berlangsung?
Jawab: Kami selalu menyiapkannya sebelum kegiatan dimulai.
LAMPIRAN 7

TRANSKIP WAWANCARA

Pedoman Wawancara utuk Peneriman Manfaat

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latar belakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama : Ibu Tati Muslih
b. Jabatan : Ketua Posyandu
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah, Jalan Irmas RT.02/
RW.05 Kebon Nanas, Cikokol - Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan sejak kapan berdirinya posyandu?
Jawab: Posyandu ini berdirinya sejak tahun 1987 bulan Februari.
Tapi kalau saya jadi ketua pada tahun 2010 sampai sekarang ini.

2. Berapa banyak anggota dan peserta posyandu?


Jawab: Kalau untuk anggota kader posyandu itu kami banyak ya mas
ada sekitar 50 orang. Nanti bisa mas cek di profil kita. Tapi kalau
untuk yang aktif dalam artian yang jadi tim utama itu ada 7 orang
termasuk saya sebagai ketua, ada juga bendahara, sekretaris,
kordinator anggota, bidang kesehatan, bidang k3, bidang humas. Nah
itu untuk yang kadernya mas. Kalau untuk peserta sampai saat ini
hanya untuk balitanya saja itu sudah mencapai 261, ini dengan orang
dan nama yang berbeda loh mas hahaa pokoknya nanti bisa mas
kroscek lagi di data kita yang lebih lengkap lagi.

3. Ceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan didalam posyandu?


Jawab: Ada imunisasi, penimbangan, cek tensi untuk orangtua, sama
kadang-kadang ada penyuluhan jika sedang ada penyakit yang marak
di sekitar masyarakat sini.

4. Ceritakan bagaimana proses kegiatan tersebut dilakukan?


Jawab: Untuk proses kegitannya sih itu kader sudah siap dari jam
setengah sembilan, maksudnya segala sesuatunya yang diperluin
nanti udah rapi udah siap. Nah dari jam setengah sembilan juga
sudah dilakukan proses pendaftaran, setelah itu ada penimbangan
untuk bayi, baduta, dan batita. Setelah itu dilakukan pencatatan, ada
juga penyluhunan dari tenaga ahli dari dokter di puskesmas cikokol.
Setelah itu kita selesai hingga jam setengah dau belas. Tapi kadang
kalau kita udah selesai masih ada aja orang yang dateng untuk minta
imunisasi, tapi itu tetap kami terima dan kami lakukan imunisasi.
Sebelum adanya kerja sama dengan midi yang mengadakan bingkisan
untuk peserta aktif ini yah mas, kegiatan di posyandu itu ya paling
berlangsungnya hanya 1 jam saja kurang lebihnya lah ya. Mulai jam
9 terus jam 10 juga paling udah selesai. Tapi semenjak adanya
bingkisan ini yah mas, peserta tuh dateng dari mana-mana bukan
cuma dari wilayah sini aja. Kan tadinya disini ruang lingkupnya per
RW yah, sekarang juga kadang suka ada beberapa peserta yang dari
RW lain mas, padahal ada loh di RW nya posyandu juga. Kita gak
keberatan mas, malah antusias karena jadi lebih banyak peserta yang
aktif, kan secara gak langsung juga jadinya kita bisa memberikan
informasi-informasi untuk meningkatkan peduli kesehatan yah mas.
Kalo untuk penyuluhannya yah mas, dilakukannya setiap 4 bulan
sekali.
5. Ceritakan mengapa kegiatan tersebut yang dijalankan?
Jawab: Kenapa kami melaksanakan program posyandu ataupun
program kesehatan ini. Yang kami lihat dan yang masyarakat
butuhkan adalah kesehatan didalam diri sendiri dan juga
lingkungannya. Terutama untuk anak-anak ataupu balita. Haruslah
kita menjaga kesehatan mereka sejak usia dini tujuannya untuk
memberikan kekebalan didiri mereka sehingga baik juga untuk
mereka hingga kedepannya nanti.

6. Siapa saja yang menjadi sasaran kegiatan tersebut?


Jawab: Untuk sasaran atau target ya yang kita utamakan itu bayi (0
bulan-11 bulan), Baduta (1 tahun-2 tahun), Balita (2 tahun-5 tahun).
Selain itu target kami ada juga ibu menyusui.

7. Program kerjasama apa yang dilakukan oleh perusahaan PT. Midi


Utama Indonesia Tbk dengan masayarakat disini?
Jawab: Banyak ya mas kalo untuk program yang biasa dikasih midi
ke kita, kayak bazar setiap bulan puasa terus ada pengajian, sama
yang paling sering dan kami udah terikat dengan midi itu kegiatan
posyandunya. Itu kami sudah kerjasama sejak awal tahun 2013 bulan
Februari kami memulai pelaksanaannya. Karena kita punya tujuan
yang sama, supaya masyarakat lebih menyadari pentingnya kesehatan
bagi mereka, khususnya ibu dan anak.

8. Sejak kapan program posyandu tersebut mulai dilaksanakan?


Jawab: Awal mulanya pihak kami yang meminta batuan untuk bekerja
sama dengan perusahaan. Kemudian memanjang menjadi agenda
rutin pelaksanaan kegiatan dari salah satu program CSR yang
mereka miliki.
9. Sudah berapa kali kegiatan posyandu dilaksanakan?
Jawab: Kegiatan posyandu sudah rutin dilaksanakan hampir setiap
bulan. Biasanya tergantung sama tenaga medis dari Puskesmas sih ya
mas. Karena kan yang ahli ya mereka. Kalo semenjak kerja sama
dengan Midi ya udah lebih dari 12 kali lah, karena kan sudah sejak
dari 2012 dan aktif di 2013 itu.

10. Apa tujuan dari kegiatan posyandu ini?


Jawab: Tujuannya itu untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di
melati bona indah dan masayrakat sekitar pemukiman bona indah.
Selain itu juga bisa mempererat tali silaturahmi dengan masayarakat
sekitar juga.

11. Berapa jumlah tenaga ahli kesehatan yang disediakan pada saat
program promosi kesehatan berlangsung?
Jawab: Tenaga ahlinya tergantung dari ketersediaan dari pihak
Puskesmas. Biasanya suka ada 2 tenaga ahli, kalau sedang
berhalangan ya minimal 1. Karena kalo ga ada tenaga ahlinya,
kegiatan di posyandu tidak dapat dilakukan mas.

12. Apakah anda dibayar untuk melakukan program kegiatan ini?


Jawab: Engga dibayar, tapi biasanya kita dikasih untuk konsumsi
panitia sama tenaga ahli.

13. Sudah berapa kali anda bekerjasama dalam kegiatan posyandu yang
dilaksanakan PT. Midi Utama Indonesia Tbk?
Jawab: Sudah berapa kali ya, ya sejak awal 2012 itu deh mas kira-
kira kita bekerjasamanya. Awalnya kan cuma kegiatan sosial aja.
Tapi karena mereka melihat hasil dari kegiatan itu dampaknya bagus,
ya jadinya diadain kerja sama rutin. Tentunya kerjasama ataupun
bantuan yang diberikan oleh Midi ini sangat kita pergunakan dengan
semaksimal mungkin, mengingat pentingnya peran masyarakat untuk
lingkungan dan juga masyarakat disini harus bisa menjaga kesehatan
dengan sebaik mungkin, posyandu didirikan dengan maksud untuk
mewujudkan kesehatan didalam masyarakat yang lebih baik terutama
untuk menurunkan tingkat kematian pada ibu dan anak melalui
kegiatan-kegiatan yang dilakukan di posyandu ini.

14. Ceritakan kapan anda diberitahu oleh PT. Midi Utama Indonesia, Tbk.
bahwa akan diadakan posyandu?
Jawab: Jadi mereka itu mengikuti kegiatan yang kita adakan mas,
bukan kita yang ikut mereka. Karena kegiatannya kan yang
digunakan kegiatan posyandu, kalo perusahaan paling ya hanya
berkontribusi pemberian bingkisan aja. Jadinya ya kita yang ngasih
tau ke perusahaan setiap kali mau mengadakan kegiatan. Kalo
mereka bisa hadir ya mereka juga ikut terjun didalam kegiatan-
kegiatan sepanjang hari dilakukan mas, kadang sampe selesai, ya
kadang juga hanya setengah dari kegiatan aja. Tergantung dari
mereka sibuknya atau engga.

15. Berapa jumlah perwakilan PT. Midi Utama Indonesia Tbk yang hadir
untuk membantu kegiatan tersebut?
Jawab: Engga nentu sih kalau itu mas, kadang satu orang kadang 2
orang. Pernah juga tidak ada yang dateng pas pelaksanaan.

16. Apakah disediakan absensi untuk panitia dan tenaga ahli kesehatan
saat kegiatan berlangsung?
Jawab: Iya kita selalu pakai absen mas, untuk arsip posyandu.

17. Apakah sudah ada perizinan dalam mengadakan kegiatan posyandu


ini?
Jawab: Sudah ada perizinan sebelumnya dari ketua RT/RW sini.
18. Bagaimana cara memberitahu kepada para calon penerima manfaat
tentang kegiatan posyandu?
Jawab: Kita koordinasi ke ketua RT/RW ngasih tau kalau ada
kegiatan posyandu yang mau diadakan tanggal 8 Agustus nanti,
supaya setiap ketua RT/RW menyampaikan juga ke warganya masing-
masing. Kita juga biasanya ngasih tau juga pas lagi ada acara
pengajian di masjid, jadi sekalian diumumin gitu mas.

19. Apakah disediakan absensi untuk masyarakat yang akan menerima


manfaat dari kegiatan posyandu ini?
Jawab: Iya disedian mas. Para peserta biasanya pegang kartu kaya
gini nih, bentuknya. Jadi setiap kali dateng wajib dibawa. Karena di
kartu ini, selain jadi absennya, ya jadi media pencatatnya
perkembangan kesehatannya seperti apa setiap bulannya mas.

20. Kriteria masyarakat seperti apa yang menjadi target sasaran dari
kegiataan posyandu ini?
Jawab: Kriteria masayarakanya itu yang kita utamakan balita, ibu
hamil sama ibu menyusui. Tapi engga jarang juga sih mas kadang
ada aja bapak-bapak atau ibu-ibu yang ikut mau konsultasi tentang
kesehatan sama pihak tenaga medisnya.

21. Dimana tempat yang akan digunakan dalam melaksanakan kegiatan


posyandu?
Jawab: Alhamdulillah posyandu kita udah punya tempat di RT.07
situ, namanya Posyandu Melati Bona Indah.

22. Berapa jumlah target penerima manfaat atau masyarakat yang harus
mengikuti kegiatan posyandu ini?
Jawab: Engga nentu juga jumlah peserta posyandu setiap
pelaksanaannya, tapi kami selelau menargetkan itu sekitar 50 orang
yang mengikuti posyandu ini. Jadi semenjak ada kerjasama dengan
midi, kenaikan peserta aktif jadi bertambah mas, iyaa. Yang tadinya
jumlahnya hanya 50 orang, setelah setiap kali kegiatan posyandu
diadakan plus ada bingkisannya yah, peserta yang aktif jadi
bertambah mas. Bisa lebih dari 100 peserta bahkan pernah 200 orang
yang hadir mas.

23. Konsumsi apa yang akan diberikan kepada penerima manfaat?


Jawab: Susu, telor rebus, bubur kacang hijau sama vitamin.
Tergantung dari suka ada warga yang mau jadi donatur juga, mereka
mau memberikan apa untuk peserta. Yang paling sering sih ya
biasanya ya itu yang tadi saya sebutin.

24. Vitamin apa yang diberikan dalam kegiatan ini?


Jawab: Kalo untuk vitamin kan udah ada jadwalnya tertentu.

25. Apa manfaat dari vitamin tersebut?


Jawab: Kalau untuk anak itu untuk pengasupan gizi. Kalau untuk
dewasa vitamin untuk penambah darah.

26. Fasilitas dan alat kesehatan apa saja yang akan digunakan dala
pelaksanaan kegiatan posyandu tersebut, dan apa fungsi fasilitas dan
alat kesehatan tersebut?
Jawab: Biasanya sih timbangan bayi, timbangan injak, timbangan
gantung terus cek tensi darah sama stetoskop.

27. Saat itu berapa jumlah ibu hamil, balita dan ibu menyusui yang ada
disekitar pemukiman melati bona indah berdasarkan data yang ada?
Jawab: Kalau di Bona Indah itu ada 5 orang ibu hamil, balita
kemarin ada sekitar 16 sama ibu menyusui itu ada 12 orang.
28. Menurut anda, apakah ada kekurangan dalam melakukan persiapan
untuk melaksanakan kegiatan posyandu ini?
Jawab: Kalau untuk kekurangan pasti ada mas, terutama mencocokan
jadwal dokter dan bidan sama kita belum nyediain makanan
tambahan sama vitamin.

B. Indikator Proses (Process):


1. Kegiatan posyandu dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Sekitar jam tujuh kita brifing sama siap-siap terus rapih itu
sekitar jam delapan. Nah itu langsung kita mulai jam delapan tuh,
selesai rapihnya itu sekitar jam sebelas. Pokoknya sebelum dzuhur
kita harus udah selesai.

2. Apakah menurut anda tempat dimana dilaksanakannya program ini


sudah cukup nyaman untuk para para penerima manfaat dalam
melaksanakan kegiatan?
Jawab: Kalau untuk tempat sih bisa dibilang belum memadai sih mas
karena kita belum punya tenda untuk dihalaman posyandunya, terus
itu juga sering dibuat parkiran mobil sama warga jadi agak keganggu
pas posyandu. Sama ini yah sih mas alas nya itu masih tanah jadi
kalo hujan itu kan becek tanah gitu jadi kurang sehat juga.

3. Apakah menurut anda harus dicarikan tempat yang lebih baik lagi
dalam melaksanakan kegiatan posyandu ini?
Jawab: Saya rasa tidak perlu mencari tempat cukup di perbaiki saja
tempat yang sudah ada. diberikan tenda dan juga di aspal atau di
konblock alasnya itu.

4. Apa ada penjelasan sebelum kegiatan posyandu itu dimulai?


Jawab: Pasti ada ya, sebelum dimulai kegiatannya posyandu ada
penjelasan tentang kesehatan.
5. Apakah para karyawan atau perwakilan dari PT. Midi Utama
Indonesia Tbk dan tenaga ahli hadir untuk mengisi absensi?
Jawab: Iya mengisi absen

6. Apakah penerima manfaat mengisi absen?


Jawab:Iya isi absen juga.

7. siapa saja masyarakat yang mengikuti kegiatan posyandu?


Jawab: Balita, ibu hamil sama ibu menyusui.

8. Apakah fasilitas dan alat kesehatan telah digunakan saat kegiatan


posyandu berlangsung?
Jawab: Iya tentunya.

9. Apakah ada pemeriksaan kesehatan (cek tensi) untuk penerima


manfat?
Jawab: Ada kalu untuk cek tensi mas pasti itukan selalu ada.

10. Apa saja faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan


kegiatan posyandu?
Jawab: Untuk faktor penghambat itu selain tempat yang masih
terkendala dengan fasilitas, ada juga ketidakbersediaan kader untuk
dibagi menjadi 2 bagian. Kenapa kami ingin dibagi menjadi 2 bagian,
kami mempunyai kader yang cukup banyak, dan peserta juga yang
banyak pada setiap ada posyandu. Maksud kami pun supaya banyak
lagi masayrakat sekitar yang ternjangkau yang bisa mengikuti
pelayanan posyandu dari kami. Nah kalau untuk faktor pendukung itu
kami bisa mendapat bantuan dari alfamidi dan juga bisa bekerjasama
dengan tenaga ahli dari puskesmas cikokol, dan banyak nya
masayarakat yang percaya dengan pelaksanaan kegiatan posyandu
kami ini.
LAMPIRAN 8

TRANSKIP WAWANCARA

Transkip Wawancara utuk Peneriman Manfaat

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri
dari:
a. Nama : Untung Sujarwo
b. Jabatan : Ketua RW. 07
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah. Jalan Irmas RT.05/
RW.10, Kebon Nanas, Cikokol, Tangerang
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama Indonesia
Tbk?
Jawab: Yang saya tahu itu kantor pusat Alfamidi.

2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia ingin


mengadakan kegiatan posyandu?
Jawab: Biasanya sebulan sebelum kegiatan atau paling lambatnya dua
minggu sebelum pelaksanaan.

3. Siapa yang memberitahu anda kalua PT Midi Utama Indonesia saat itu
ingin mengadakan kegiatan posyandu?
Jawab: Dari mas Riwal (kepala bidanga CSR) dia nelfon biasanya.
4. Apakah anggota keluarga anda pernah mengikuti kegiatan psoyandu
tersebut?
Jawab: Iya mantu saya yang biasanya ikut.

B. Indikator Proses (Process):


1. Apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman dalam
kegiatan posyandu?
Jawab: Nyaman sih ya cukuplah, tapi alangkah baiknya supaya warga
lebih nyaman sebaiknya dikasih tenda sama di betulin alas tanahnya
itu.

2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?


Jawab: Jam delapanan sampe sebelum dzuhur jam sebelasan.

3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?


Jawab: Kita dateng terus isi absen, dikasih pengarahan sama petugas
kesehatannya, kita dipanggil satu persatu, selesainya dikasih vitamin
sama makanan.

4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?


Jawab: Tentang kesehatan sama yang paling sering sih tergantung
dengan penyakit apa yang sedang banyak diderita sama warga, sama
pengarahan tentang KB dan ASI ekslusif.

5. menurut anda bagaimana tentang cara dokter menyampaikan


pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Iya bagus, bisa kita pahami soalnya.
6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan
posyandu?
Jawab: Kalau kurang mungkin hanya tempat pelaksanaan sama belum
adanya ini mas vitamin sama makanan tambahan untuk ibu hamil dan
menyusui.
LAMPIRAN 9

TRANSKIP WAWANCARA

Transkip Wawancara untuk Peneriman Manfaat

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri dari:
a. Nama : Ibu Susiana
b. Jabatan : Warga
c. Alamat tempat tinggal : Jalan Irmas RT.03/ RW.07, Kebon Nanas,
Cikokol – Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia Tbk?
Jawab: Itu perusahaan Alfamidi pusatnya nih ada di depan sini mas.

2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia, Tbk. ingin


mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Kita dikasih tau sama kader posyandunya sama pak RT juga kita
dikasih tau kalau mau ada kegiatan posyandu. Biasanya sih sehari
sebelum hari H, kalau misalnya posyandu dilaksanain tanggal 8 ya
diumuminnya tanggal 7 atau tanggal 6 gitu mas.
3. Siapa yang memberitahu anda kalau PT Midi Utama Indonesia, Tbk. saat
itu ingin mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Dari pak RW kita tahu nya sama dikasih pengumuman paling di
mesjid.

4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan psoyandu tersebut?


Jawab: Iya saya cukup sering ikut di posyandu.Karena Kegiatan yang
diadain posyandu disini sangat menarik mas. Karena bukan sekedar
ngadain kegiatan aja tapi juga ada penyuluhannya juga, yang bermanfaat
banget untuk masyarakat jadi tau gimana caranya menjaga kesehatan
yang baik, selain itu yang dateng ikut kegiatan posyandu juga dapet
bingkisan juga mas sebagai hadiah udah ikut serta di kegiatan yang
diadain sama posyandu, katanya sih kerjasama juga sama perusahaan di
sekitar sini mas.

B. Indikator Proses (Process):


1. Ceritakan apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman
dalam kegiatan posyandu?
Jawab: Kalo saya sih yaaa nyaman-nyamanin aja tapi kalu emang
harus di koreksi. Posyandu itu masih belom dipasang tenda jadi kasian
kalau nanti siang kan si balita atau ibu nya kepanasan. Belum lagi
kalau hujan suka becek juga karena masih tanah belum dibenerin.
Lagian disini bukan cuma anak saya aja mas yang dapet pelayanan
kesehatan, tapi saya juga dapet banyak ilmu parenting disini. Ya kaya
tadi aja ya mas, saya dianjurkan makanan yang begini-begini buat
kualitas ASI yang saya punya tetep bagus. Supaya nanti anaknya juga
dapet gizinya yang sesuai sama kebutuhannya dia. Terus sama ini juga
sih, misalnya si anak mengalami penurunan berat badan, karena abis
sakit atau karena apa gitu, ya disini dikasih pemberian makanan
tambahan sama kadernya mas.
2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?
Jawab: Dari jam sembilan selesai itu sebelum dzuhur jam sebelasan.

3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?


Jawab: Kita datang terus isi absen, dikasih pengarahan sama kadernya,
kita dipanggil satu persatu, diperiksa sama petugas kesehatannya,
setelah selesainya kita dikasih vitamin sama makanan, termasuk
bingkisan.

4. Pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?


Jawab: Biasanyanya sih tentang ASI sama KB.

5. Menurut anda bagaimana tentang cara petugas kesehatan menyampaikan


pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Cukup jelas sih, ngomonya juga enak kita jadi bisa mahamin
gitu tentnag kesehatan seperti apa harus kayak gimana.

6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan


posyandu?
Jawab: Vitamin sama makanannya mas untuk ibu hamil dan ibu
menyusui yang belum ada. Sama yaaa itu mas tempat posyandunya yang
kurang tenda.
LAMPIRAN 10

TRANSKIP WAWANCARA

Transkip Wawancara untuk Peneriman Manfaat

I. Indikator Peneriman Manfaat program CSR PT. Midi Utama Indonesia untuk
masyarakat sekitar:
A. Dalam hal ini peneliti menuliskan latarbelakang informan yang terdiri dari:
a. Nama : Ibu Rani
b. Jabatan : Warga
c. Alamat tempat tinggal : Melati Bona Indah, Jalan Irmas RT.03/
RW.10, Kebon Nanas, Cikokol – Tangerang.
B. Wawancara kepada informan secara langsung

II. Indikator Evaluasi Pogram CSR terhadap masyarakat sekitar PT. Midi Utama
Indonesia di Cikokol, Tangerang:
A. Indikator Masukan (Input):
1. Ceritakan apa yang anda ketahui tentang perusahaan PT. Midi Utama
Indonesia Tbk?
Jawab: Yang saya tahu sih itukan perusahaan pusatnya Alfamidi yang
sering ngadain acara sosial disekitaran sini.

2. Kapan anda diberitahu jika PT Midi Utama Indonesia ingin mengadakan


kegiatan posyandu?
Jawab: Biasanya sehari sebelum kegiatan mas, atau kalo gak sih pas lagi
di pengajian biasanya di kasih tau melalui pengumuman di masjid,
kadang ya suka Pak RT yang ngasih tau, tergantung jadwalnya juga sih
mas.
3. Siapa yang memberitahu anda kalau PT Midi Utama Indonesia, Tbk. saat
itu ingin mengadakan kegiatan kerja sama dengan posyandu?
Jawab: Dari ibu-ibu kader posyandu terus sama pak RT juga sama
diumumin dimesjid palingan kita taunya.

4. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan posyandu tersebut?


Jawab: Iya saya tahun ini udah ikut dua kali mas. Jadi ya mas, sehabis
kita ngejalanin semua kegiatan yang ada di posyandu ini, kita dapet
reward mas berupa bingkisan sama cemilan yang bisa dinikmati sama ibu
dan anak, terutama sama anak sih ya mas. Terus kayak gini nih, ada
balonnya yang bikin anak saya juga seneng dateng kesini untuk
pemeriksaan rutin tiap bulan.

B. Indikator Proses (Process):


1. Ceritakan apakah tempat pelaksanaan sudah cukup membuat nyaman
dalam kegiatan posyandu?
Jawab: Jujur sih kurang nyaman ya mas soalnya kurang tenda jadinya
kita kepanasan apalagi kalau hujan itu tananhnya jadi pada belok gitu,
kasian sama balita sama ibu-ibunya juga yang ikut posyandu.

2. Kegiatan dimulai dari pukul berapa hingga pukul berapa?


Jawab: Biasanya jam 8 itu udah mulai sampai jam 11.

3. Bagaimana prosedur dalam mengikuti kegiatan posyandu?


Jawab: Pas dateng kita isi absen, terus ada pengarahan dari dokter.
abis itu baru deh dipangggil selsesainya buat balita dikasih vitamin
sama makanan.
4. Ceritakan pengarahan seperti apa yang diberikan pada saat posyandu?
Jawab: Tentang ASI eksklusif itu ternyata penting untuk tumbuh
kembang balita sama bisa menentukan ketahanan imun sama tentang
KB terus juga kalua lagi ada isu penyakit misalkan seperti DB yang lagi
marak dimasyarakat itu juga suka dibahas. Kita harus sperti apa, apa
aja yang harus kita lakuin biar kita engga kena DB itu.

5. Menurut anda bagaimana tentang cara dokter menyampaikan


pengarahan dan melaksanakan kegiatan psoyandu?
Jawab: Bagus ya kalo ngejelasinnya. Kita jadi paham harus berbuat
apa biar kesehatan kita kejaga.

6. Menurut anda apakah ada yang kurang dalam melaksanakan kegiatan


posyandu?
Jawab: Yang tadi saya bilang itu kurang tenda sama itu alasnya masih
tanah kalua bisa diperbaiki gitu, sama engga ada vitamin sama
makanan tambahan untuk ibu hamil sama menyusui.
LAMPIRAN 12

LAMPIRAN GAMBAR

Gambar 1 Gambar 2
Kegiatan wawancara dengan Bapak Riwal selaku Kepala Bagian CSR PT Midi
Utama Indonesia, Tbk dan dengan Ibu Tati selaku Ketua Posyandu Melati Bona
Indah, Cikokol – Tangerang. Serta dengan ibu Rani peserta aktif posyandu.

Gambar 3 Gambar 4

Kegiatan wawancara dengan Bapak Untung Sujarwo selaku ketua RW. 07 Melati
Bona Indah dan Ibu Susina Peserta aktif posyandu.
Gambar 5 Gambar 6

Ini adalah salah satu contoh obat dan vitamin untuk balita.

Gambar 7 Gambar 8

Rekap Absensi Peserta Posyandu Melati Bona Indah.

Gambar 9 Gambar 10

Ini adalah tempat dimana pelaksanaan kegiatan Posyandu Melati Bona


Indah
Gambar 11 Gambar 12

Ini adalah kegiatan penimbangan bayi dan pemeriksaan bayi yang dilakukan oleh
tenaga medis dari Puskesmas.

Gambar 13 Gambar 14

Ini adalah kartu yang harus dimiliki oleh setiap peserta posyandu yang digunakan
untuk mencatat setiap perkembangan bayi
Lampiran 11

TRANSKIP OBSERVASI

Catatan Lapangan No. 1

Hari dan Tanggal : Senin, 23 Mei 2016

Tempat : PT. Midi Utama Indonesia Tbk

Pukul : 09.00 WIB

Hari ini adalah hari pertama penulis melakukan wawancara dengan kepala
bagian CSR PT. Midi Utama Indonesia Tbk, mengenai profil dan juga program-
program yang dilakukan oleh perushaan kepada masayrakat sekitar. Saat
memasuki gerbang perusahaan peneliti melihat ternyata terdapat perusahaan lain
yang berada dalam satu kawasan dengan Midi Utama. Penulis juga melihat
gudang tempat penyimpanan barang yang nantinya akan dikirim kesetiap gerai
yang ada disekitar Tangerang. Setelah melewati gudang penyimpanan barang
barulah peneliti sampai di kantor Midi Utama.

Kemudian saat memasuki kantor langsung dihadapkan pada meja


receptionis, ruang tunggu yang berada disebelah kiri dan ruang rapat tertutup
terdapat disebelah kanan, selain itu terdapat juga fasilitas penunjang seperti
Mushola, Toilet disetiap lantainya, dan Ruang Foto Produk. Selain itu kebersihan
dan kenyamanan kantor sangat terjaga dan sikap petugas keamanan serta beberapa
pegawai yang ramah terhadap peneliti dan juga tamu yang mempunyai keperluan
di PT. Midi Utama Indonesia Tbk.

Tanggapan Penulis sebagai Peneliti

Dari hasil pengamatan hari ini, lingkungan disekitar perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia Tbk, cukup tertata dengan baik serta kondisi kantor utama yang
bersih bisa membuat para pekerja ataupun tamu merasa nyaman.
Catatan Lapangan No. 2

Hari dan Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016

Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah

Pukul : 10.00 WIB

Hari ini adalah hari kedua penulis melakukan penelitian namun di


ditempat yang berbeda, penulis melakukan observasi ke Posyandu Melati Bona
Indah yang terletak di Jalan Irmas, tidak jauh dari letak perusahaan PT. Midi
Utama Indonesia. Pada saat perjalanan penulis melewat jalananan yang hanya bisa
dilewati oleh satu mobil, selain itu juga terdapat beberapa gang kecil yang
terdapat diantar rumah-rumah warga. Penulis bertemu dengan Bapak Untung
Sujarwo selaku ketua RW.07 Jalan Irmas. Beliau menerima peulis dengan ramah
dan juga bersedia untuk diwawancarai, lalu beliau menunjukan letak Posyandu
Melati Bona Indah.

Penulis langsung mendatangi letak posyandu untuk melihat seperti apa


keadaan posyandu tersebut. Setelah penulis sampai di halaman posyandu terlihat
halaman terseut digunkan untuk menjadi tempat parkir mobil warga sekitar, dan
juga teras posyandu yang pada saat itu kotor seperti kurang dibersihkan. Selain itu
di sebelah kanan posyandu ada sebuah warung yang biasanya menjajakan mainan
anak pada saat ada kegiatan posyandu.

Tanggapan Penulis sebagai Peneliti

Dari hasil pengamatan hari ini, letak posyandu yang mudah dijangkau oleh
para penerima manfaat, namun halaman posyandu dan teras yang kotor akan
menjadi hambatan dalam melaksanakan kegiatanposyandu. Selain itu lingkungan
di jalan irmas termasuk kawasan yang cukup padat penduduk, dan juga banyak
keluarga baru dan pendatang yang tinggal di jalan irmas. Secara tidak langsung
dengan banyaknya kelauarga baru dan pendatang khususnya yang memiliki anak
dibawah usia 5 tahun ini bisa menguntungkan kegiatan posyandu tersebut.
Catatan Lapangan No. 3

Hari dan Tanggal : Senin, 22 Agustus 2016

Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah

Pukul : 10.08 WIB

Pada hari ini penulis bertemu dengan Ibu Tati dan Ibu Rani selaku ketua
Posyandu Melati Bona Indah dan Anggota Aktif Posyandu Melati Bona Indah.
Sesampainya penulis dirumah ibu tati yang tidak jauh dari tempat posyandu. Ibu
Tati dan Ibu Rani menerima penulis dengan ramah dan juga menanyakan maksud
dan tujuan penulis meneliti Posyandu Melati Bona Indah, setelah penlis
menjelaskan lalu beliau bersdia untuk diwawancarai seputar posyandu dan juga
keterlibatan PT.Midi Utama Indonesia didalam kegiatan posyandu tersebut.

Setelah penulis bertemu dengan Ibu Tati dan bu Rani, penulis juga
dianjurkan oleh Ibu Tati untuk mewawancari Ibu Susiana sebagai peserta aktif
posyandu supaya mendapatkan data yang lengkap. Penulis mendatangi rumah Ibu
Susiana yang letaknya cukup jauh dari posyandu dan melewati gang-gang kecil.
Sesampainya dirumah Ibu Susiana terlihat beliau sedang menjaga warung
dirumahnya.

Tanggapan Penulis sebagai Peneliti

Dari hasil pengamatan, penulis melihat bahwa antusias dari peserta posyandu
sangat baik, dan sangat perduli terhadap kesehatan dikarenakan walaupun dengan
jarak yang cukup jauh masih banyak peserta yang datang ke Posyandu Melati
Bona indah. Selain itu sikap yang ramah yang ditunjukan para kader posyandu
kepada peserta juga menarik minat peserta untuk datang.
Catatan Lapangan No. 4

Hari dan Tanggal : Selasa, 8 November 2016

Tempat : Jl. Irmas RW.07/Posyandu Melati Bona Indah

Pukul : 09.00 – 11.00 WIB

Hari ini penulis datang untuk melihat dan terlibat dalam kegiatan
Posyandu Melati Bona Indah. Sesampainya di tempat pelaksanaan posyandu,
penulis menemui Ibu Tati, dan beliau meminta tolong untuk membuat
dokumentasi pelaksanaan pada saat yang bersamaan penulis melihat sudah banyak
peserta yang datang untuk mengikuti kegiatan posyandu, seperti yang waktu
pertama saya lihat dihalaman posyandu tidak ada tenda ataupun kursi yang
tersedia dikarenakan halaman tersebut dipakai untuk parkir kendaraan mobil dan
motor warga dan juga perserta posyandu. Didalam ruangan posyandu ada lima
meja yang tersedia diantranya, meja pendaftaran, penimbangan, pencatatan,
pemeriksaan dan juga meja utuk imunisasi.

Kader posyandu datang sekitar pukul 08.30 untuk mepersipakan ruangan,


selain itu para kader posyandu memakai seragam yang sama supaya peserta lebih
mudah mengenali kader posyandu ada juga ada donatur dari Ibu Mira sebagai
warga sekitar yang menyumbangkan puding untuk tambahan PMT (Pemberian
Makanan Tambahan). Terlihat dihalaman posyandu ada beberapa jajanan mainan
untuk anak-anak.

Tanggapan Penulis sebagai Peneliti

Dari hasil pengamatan, antusias dari kader posyandu dan juga warga sekitar
terhadap kegiatan posyandu sangat baik walaupun ada sarana yang kurang
memenuhi kenyamanan para peserta yaitu tidak adanya tenda dihalaman sehingga
para peserta yang belum masuk keruangan posyandu hanya bisa meneduh di
bawah pohon agar tidak kepanasan

Anda mungkin juga menyukai