Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Kegiatan Praktek Lapangan Industri (PLI) merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan jenjang pendidikan (D2). Kerja praktek ini adalah sebuah program
yang di adakan kampus oleh pihak jurusan serta merupakan sebuah mata perkuliahan
wajib yang harus di ambil oleh penulis yang sudah memenuhi syarat-syarat yang
sehingga penulis bisa melihat langsung kegiatan di lapangan dan mengerti seperti apa
secara langsung kegiatan di lapangan dan apa saja yang kurang selama penulis
melaksanakan perkuliahan.
praktek (KP).
2. Manfaat Pelaksanaan Praktek Lapangan Industri
b. Memberi pemahaman emperis tenteng dunia industri secara umum dan segala
hal.
c. Tumbuhnya rasa kedisiplinan yang tinggi bagi penulis dalam berbagai aspek.
a) Waktu Pelaksanaan
terhitung mulai dari tanggal 01 desember 2016 sampai dengan 26 januari 2016.
b) Tempat Pelaksanaan
lapangan industri:
Sawahlunto.
lapangan industri.
h. Membuat laporan pratik lapangan industri pada tiga minggu akhir praktik
lapangan industri.
B. Deskripsikan Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
PT. Allied Indo Coal Jaya adalah pemegang Kuasa Pertambangan (KP)
luas areal 372,40 hektar di sebagian wilayah Ex. PKP2B PT. Allied Indo Coal. Yang
areal Ijin Usaha Pertambangan yaitu sebagian besar kawasan pinjam pakai kawasan
dan Hutan Reboisasi Inpres. Yang dilanjutkan dengan perpanjangan Izin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan an. PT. Allied Indo Coal Jaya melalui SK. Menteri Kehutanan No.
Mine) skala kecil dengan produksi ± 3.000 ton per bulan dan Tambang Bawah Tanah
lapisan batuan penutup secara berjenjang membentuk teras. Lapisan tanah dan batuan
tersebut diangkut, ditimbun dan ditata ke daerah disposal yang sudah direncanakan.
Pengupasan dimulai dengan penebasan vegetasi dan pengumpulan top soil setebal 40
cm serta pengupasan lapisan tanah (sub soil / tanah merah) sampai ketebalan ± 1 m
lapisan yang keras diledakkan (blasting). Setelah seluruh lapisan penutup terkupas,
mendapatkan kualitas dan ukuran butir yang diinginkan. Setelah melalui proses (sizing
& blending), batubara diangkut dengan dump truck ke PLTU Sijantang, Talawi.
2. Bidang Kegiatan
Jenis dan bidang usaha jasa pertambangan yang diberikan kepada PT. Allied
3. Struktur Organisasi
Kegiatan penambangan di PT. Allied Indo Coal Jaya dipimpin oleh seorang
direktur yang dibantu oleh Kepala Teknik Tambang dan Pengawas Operasional yang
membawahi Kepala Lubang. Kepala Lubang membawahi tiga divisi antara lain
produksi, listrik dan mekanik. Semua kinerja divisi di bawah tanggung jawab Kepala
PT. Allied Indo Coal Jaya menerapkan empat sistem keselamatan kerja, yaitu:
Setiap karyawan dan pekerja PT. Allied Indo Coal Jaya telah
sebagai berkut.
Tabel 1. Daftar Peralatan K3
Tahun 2017
Tahun 2016
s/d bulan febuari
No Nama APD
1 Safety Shoes 24 24 20 20
2 Helmet 25 25 25 25
3 Tali Helm 36 36 36 36
4 Masker Dust 60 60 60 60
5 Masker CO 40 40 40 40
6 Ear Plug 43 43 43 43
Sarung
7 86 86 86 86
Tangan Kain
Sarung
8 16 16 6 6
Tangan Kulit
9 Kacamata Las 4 4 4 4
b. Sosial Masyarakat
Secara geografis wilayah KP PT. AIC Jaya berada pada posisi 1000 46’48” -
100048’47” BT dan 000 35’34” – 000 36’59” LS, dengan batas lokasi kegiatan sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Wilayah desa Batu Tanjung dan desa Tumpuak Tangah,
Sebelah Timur : Wilayah Jorong Bukit Bua dan Koto Panjang Nagari V Koto
Sawahlunto
Sebelah Barat : Wilayah desa Salak dan desa Sijantang Koto, Kecamatan
Provinsi Sumatera Barat. Dari kota Padang kurang lebih berjarak ± 100 km ke arah
Timur Laut.Untuk lebih jelasnya lokasi kesampaian wilayah Kota Sawahlunto dapat
Lokasi
0 LS
0 35 km
udara panas pada siang hari dan cukup dingin pada malam hari, dengan suhu
berkisar22-33oC. Sepanjang tahun terdapat dua musim yang terjadi secara bergantian
yaitu:
a. Musim hujan dan lembab, biasanya terjadi pada bulan Oktober sampai April dan
b. Musim kemarau dan panas dengan sekali hujan, biasanya terjadi pada bulan April
sampai Oktober.
Data curah ujan pada bulan januari-februari cukuplah tinggi karena dapat mempenggaruhi
proses penambangan,untuk lebih jelas bisa dilihat pada lampiran curah ujan.
3.kualitas batubara
Batubara PT.Aalied Indo Coal Jaya memiliki kualitas yang baik,dari analisa kualitas
batubara yang dilakukan oleh PT.Sucofindo dengan klasifikasi ASTM (American Standar for
Testing Material ) batubara PT.Alied Indo Coal Jaya termasuk tingkat Bituminous High
Parameter Rata-rata
Volatile Matter ( )
38,29
Fixed Carbon
51,66
Total Sulphur ( )
0,88
Calorific Value (Kcal/Kg)
7084
Hardgrove Grindability Index
Coal rank
46
Bituminous
4. Kondisi Geologi
antara gunung (inter mountain basin) yang dikenal dengan cekungan ombilin dan
mempunyai luas ± 800 km2 yang berkembang sejak zaman awal tersier memanjang
pada arah barat-tenggara, searah dengan struktur geologi yang banyak terdapat
Batubara ini terletak dibagian barat cekungan ombilin dan terdapat pada
formasi batuan yang dikenal dengan nama formasi Sawahlunto. Secara umum
lapisannya tanah penutup batubara terdiri dari batu lempung (claystone), batu pasir
(sandstone) dan batu lunau (siltstone). Formasi sawahlunto ini terletak pada dua
jalur yang terpisah yaitu jalur yang menjurus dari sawahlunto sampai sawah rasau
dan dari tanah hitam terus ke timur dan kemudian ke arah utara yang disebut
parambahan.
Secara regional stratigrafi adalah sawahlunto dapat dibagi menjadi dua bagian
utama, yaitu kelompok batuan pra-tertier dan kelompok batuan tertier. Stratigrafi
1.Formasi silungkang
Nama formasi ini mula-mula diusulkan oleh Klompe, Katili dan Sekunder pada tahun
1958. Secara petrografi formasi ini masih dapat dibebankan menjadi empat satuan
yaitu: satuan lava andesit, satuan lava basalt, satuan tufa andesit dan satuan tufa
2.Tuhur
Formasi ini dirincikan lempung abu-abu kehitaman, berlapis baik, dengan sisipan-
sisipan batu pasir dan batu gamping hitam. Diperkirakan formasi ini berumur trias.
1.Formasi sangkarewang
Nama formasi ini pertama diusulkan oleh Kastowo dan Silitonga pada 1975. Formasi
ini terutama terdiri dari serpih gampingan sampai napal berwarna coklat kehitaman,
berlapis halus dan mengandung fosil ikan serta tumbuhan. Formasi ini diperkirakan
2.Formasi sawahlunto
Nama formasi ini diusulkan oleh R.P.Koesoemadinata dan Th. Matasak pada 1979.
Formasi ini merupakan formasi yang paling penting karena mengandung lapisan
batubara. Formasi ini dicirikan oleh batu lunau, batu lempung, dan batubara yang
Nama formasi ini pertama kali diusulkan oleh Kastowo dan Silitonga pada tahun
1975. Bagian bawah dari formasi ini dicirikanoleh beberapa siklus endapan yang
terdiri dari batu pasir konglomerat, batu lunau dan batu lempung. Bagian atas
didominasi pada umumnya oleh batu pasir konglomerat tanpa adanya sisipan lempung
atau batu lunau, umur dari formasi ini diperkirakan lebih tua dari miosen bawah.
4.Formasi ombilin
Nama formasi ini diusulkan pertama kali oleh Kastowo dan Silitonga pada tahun
1975. Formasi ini terdiri dari lempung gamping. napal dan pasir gampingan yang
berwarna abu-abu kehitaman, berlapis tipis dan mengandung fosil. Umur formasi ini
5.Formasi ranau
Nama ini diusulkan pertama kali oleh Marks pada tahun 1961. satuan ini terdiri dari
batu apung berwarna abu-abu kehitaman. Umur dari formasi ini diperkirakan
Pleistosen.
5.Sistem Penambangan
Sistem penambangan yang dilakukan oleh PT. Allied Indo Coal Jaya adalah
tambang bawah tanah dengan menggunakan metoda room and pillar yaitu metoda
yakni dengan cara menyisakan beberapa bagian tubuh batubara sebagai pillar atau
dengan kata lain sambil melakukan penambangan juga membuat penyangga atap
Kegiatan praktek lapangan minimal berada di lapangan selama 600 jam atau
setara dengan 75 hari kerja (8 jam / hari). Berkenaan dengan hal tersebut, maka lama
waktu praktek lapangan industri diharapkan dapat dilaksanakan selama 3 bulan yang
dimulai pada tanggal 01 Desember 2015. Berikut rencana kegiatan praktek lapangan
industri:
1
01 Desember 2015 Kedatangan di perusahaan
2
02-05 Desember 2015 Orientasi lapangan
Adapun kegiatan yang penulis lakukan selama praktek lapangan industri di PT.
G. Temuan Menarik