Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN PENANGANAN DAN 

PENGENDALIAN WABAH DAN 
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Jl. Boulevard Graha Famili Selatan Kav 1 Graha Famili Surabaya 60228 Indonesia

|  tel 031.2975777  | fax 031.2975 799
a.

PERATURAN DIREKTUR 

RUMAH SAKIT NATIONAL HOSPITAL
NOMOR:008.2/DIR/NH/PER/II/2017

PANDUAN PENANGANAN DAN PENGENDALIAN

WABAH DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) 

Direktur Rumah Sakit National Hospital,

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya penanganan dan pengendalian wabah dan
kejadian   luar   biasa   di   Rumah   Sakit   National   Hospital,   maka
www.national-hospital.com diperlukan kegiatan suatu Panduan sebagai acuan pelaksanaan
kegiatan.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir   1   perlu   ditetapkan   dengan   Peraturan   Direktur   Rumah
Sakit.

Mengingat : 1. Undang­Undang   Republik   Indonesia     Nomor  44   tahun   2009


tentang Tenaga Kesehatan;
2. Undang­Undang   Repulbik   Indonesia     Nomor  36   tahun   2009
tentang Rumah Sakit;
3. Undang­Undang   Republik   Indonesia   Nomor  29   tahun   2004
tengan Ketenagakerjaan;
4. Surat  Keputusan   Direktur   Nomor  .   6   tahun   1962   tentang
Pengangkatan Direktur National Hospital;
5. Peraturan   Pemerintah   Nomor   40   tahun   1991   tentang
Penanggulangan Wabah

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT NATIONAL HOSPITAL 
TENTANG PENETAPAN PANDUAN PENANGANAN DAN 
PENANGGULANGAN WABAH DAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) 
DI RUMAH SAKIT NATIONAL HOSPITAL.

KEDUA : Pelaksanaan  Penanganan   dan   Penanggulangan   Wabah   dan   Kejadian


Luar Biasa (KLB) di Rumah Sakit National Hospital wajib dilaksanakan
ii
berdasarkan ketentuan sebagaimana Lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Pelaksanaan   kegiatan  Penanganan   dan   Penanggulangan   Wabah   dan
Kejadian   Luar   Biasa   (KLB)  menjadi   tanggung   jawab   Komite
Pencegahan   dan   Pengendalian   Infeksi   di   Rumah   Sakit   National
Hospital
KEEMPAT : Peraturan   ini   mulai   berlaku   sejak   tanggal   ditetapkan   dan   akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di  : Surabaya

Pada tanggal  : 01 Februari 2017

Direktur,

dr. Iwan Santoso, MMR

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT NATIONAL HOSPITAL
Panduan Penanganan dan Penanggulangan Wabah dan

 Kejadian Luar Biasa (KLB)

KETERANGAN TANDA TANGAN TANGGAL

Ira Ipawati, Amd.Kep Pembuat Dokumen

Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr, 
 Authorized Person
Ms,SpPK

dr. Iwan Santoso, MMR     Direktur RS

iv
Lampiran
Peraturan Direktur Rumah Sakit National Hospital
Nomor      : 008.2/DIR/NH/PER/II/2017
Tanggal   : 01 Februari 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga dapat tersusun Panduan 
Penanganan dan Penanggulangan Wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB) ini.

Dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit 
National Hospital senantiasa meningkatkan penyelenggaraan peningkatan sarana dan 
prasarana yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.

Panduan Penanganan dan Penanggulangan Wabah dan Kejadian Luar Biasa (KLB) ini
merupakan   bagian   dari   Pencegahan   dan   Pengendalian   Infeksi   terutama   dalam
peningkatan mutu pelayanan Rumah sakit terkait keterlibatan dalam kejadian wabah
atau kejadian luar biasa yang terjadi di masyarakat, terima kasih.

Surabaya, 01 Februari 2017

                            Tim Penyusiun

v
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................v

DAFTAR ISI.................................................................................................................. vi

BAB I DEFINISI...........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................................................1
B. TUJUAN...........................................................................................................................1
C. DEFINISI.............................................................................................................................1
BAB II RUANG LINGKUP.........................................................................................3

BAB III TATA LAKSANA...........................................................................................4

BAB IV DOKUMENTASI..............................................................................................8

vi
vii
BAB I DEFINISI

A. LATAR BELAKANG
Wabah   atau   Kejadian   Luar   Biasa   (KLB)   penyakit   menular,   keracunan   makanan,
keracunan bahan berbahaya lainnya masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
karena   menyebabkan   jatuhnya   korban   kesakitan     dan   kematian   yang   besar,
menyerap anggaran biaya dalam upaya penanggulangannya, berdampak pada sector
ekonomi,   pariwisata   serta   berpotensi   menyebar   luas   lintas   daerah   bahkan
internasional yang butuh koordinasi dalam penanggulangannya.

Oleh karena itu, ketika terjadi wabah penyakit dan kejadian luar biasa haruslah
ditangani secara epidimiologi dengan cepat agar tidak terus berlanjut dan meluas. 

B. TUJUAN 
1. Tujuan Umum

Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui penerapan penanganan dan
pengendalian KLB

2. Tujuan Khusus

a. Menanggulangi dan mengendalikan KLB yang sedang terjadi.
b. Mencegah kemungkinan terjadinya KLB serupa dimasa yang akan datang.

C. DEFINISI
1. Wabah adalah berjangkitnya suatu penyakit  menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi daripada keadaan yang
lazim  pada waktu dan daerah tertentu serta dapat  menimbulkan malapetaka.
Menteri   menetapkan   dan   mencabut   daerah   tertentu   dalam   wilayah   Indonesia
yang terjangkit wabah sebagai daerah wabah.
2. Kejadian   luar   biasa   adalah   timbulnya   atau   meningkatnya   kejadian   kesakitan
dan   atau   kematian   yang   bermakna   secara   epidemiologis   pada   suatu   daerah
dalam kurun waktu tertentu.
3. Dikatakan kejadian Luar Biasa apabila :
a. Terjadi peningkatan jumlah atau virulensi dari penyebab.

1
b. Adanya penyebab baru yang sebelumnya tidak pernah ada.
c. Terjadi   peningkatan   kecepatan   penularan   penyakit   sehingga   kelompok
populasi rentan yang terekspos jauh lebih banyak.
d. Terjadi peningkatan kerentanan terhadap penyebab.
4. Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan atau KLB Keracunan Pangan adalah
suatu   kejadian   dimana   terdapat   dua   orang   atau   lebih   yang   menderita   sakit
dengan gejala yang sama atau hampir sama setelah mengonsumsi pangan, dan
berdasarkan   analisis   epidemiologi,   pangan   tersebut   terbukti   sebagai   sumber
keracunan.
5. Penanggulangan   KLB   adalah   kegiatan   yang   dilaksanakan   untuk   menangani
penderita,   mencegah   perluasan   kejadian   dan   timbulnya   pendeerita   atau
kematian baru pada suatu kejadian luar biasa yang sedang terjadi.
6. Sistem   Kewaspadaan   Dini   KLBmerupakan   kewaspadaan   terhadap   penyakit
berpotensi KLB beserta faktor­faktor yang mempengaruhi dengan menerapkan
teknologi survelans epidemiologi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap
tanggap kesiapsiagaan, upaya­upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan
kejadian luar biasa yang cepat dan tepat.
7. Deteksi   dini  KLB  merupakan   kewaspadaan  terhadap  kemungkinan  terjadinya
KLB   dengan   cara   melakukan   intensifikasi   pemantauan   secara   terus   menerus
dan sistematis terhadap perkembangan penyakit.

2
BAB II RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP PENANGANAN DAN PENGENDALIAN KLB 

1. Komite PPI
2. Komite Medis
3. Komite Keperawatan
4. Kepala Departemen Keperawatan
5. Kepala Ruangan

B. JENIS PENYAKIT MENULAR YANG DAPAT MENIMBULKAN WABAH

1. Kolera
2. Pes
3. Demam Berdarah Dengue
4. Campak
5. Polio
6. Difteri
7. Pertusis
8. Rabies
9. Malaria
10. Avian Influenza (H5N1)
11. Antraks
12. Leptospirosis
13. Hepatitis
14. Influenza A baru (H1N1)/Pandemi 2009
15. Meningitis
16. Yellow Fever
17. Chikungunya

3
BAB III TATA LAKSANA

A. LANGKAH – LANGKAH INVESTIGASI  KLB

1. Verifikasi
2. Memastikan kasus dan kontak 
3. Analisa data 
4. Buat hipotesa tentang sumber penularan dan penyebarannya.
5. Penanggulangan dan pencegahan.
6. Surveilans
7. Komunikasi

B. LANGKAH 1 : VERIFIKASI DIAGNOSIS

Memastikan bahwa diagnosis ditegakkan dengan benar secara klinis dan laboratoris
(jika memungkinkan) atau Diagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria standar 
untuk definisi kasus yang dipakai.

Bagaimana  melakukan Verifikasi Diagnosis

1. Kumpulkan informasi lebih detail akan gejala klinis dan kriteria yang digunakan
untuk menegakan diagnosis.
2. Kunjungi dan wawancara tanyakan ke dokternya untuk membantu menegakkan
diagnosis.

C. LANGKAH 2 : MEMASTIKAN ADANYA SUATU KLB

Bagaimana menentukan KLB? Adanya peningkatan jumlah kasus/insidens suatu 
penyakit adalah KLB dapat dilakukan dengan cara: membandingkan kasus/insidens 
dengan jumlah kasus/insidens pada minggu, bulan atau beberapa tahun sebelumnya
dalam periode waktu yang sama.

4
Harus selalu diingat bahwa peningkatan jumlah kasus insidens dibandingkan 
periode waktu sebelumnya belum tentu merupakan suatu KLB. Selain karena KLB 
peningkatan seperti ini dapat disebabkan antara lain : 

1. Perubahan sistem  pelaporan, definisi kasus.
2. Peningkatan kualitas  pelayanan yang menyebabkan masyarakat lebih antusias
untuk berobat.
3. Peningkatan kualitas diagnosis penyakit.

D. LANGKAH 3 : PENGUMPULAN DATA

 Tujuan pengumpulan data
Untuk mendapatkan informasi mengenai sumber penularan atau penyebab KLB,
cara penularan,dan population at risk dalam suatu KLB.

 Langkah­langkah dalam pengumpulan data
1. Tentukan definisi kasus
2. Tentukan Informasi yang akan dikumpulkan
3. Susun kuesioner pengumpulan data
4. Pencarian kasus baru dan kontak

E. LANGKAH  4.  ANALISA DATA

Sebelum melaksanakan analisa data, harus melakukan pembersihan data (data 

cleaning) yang tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang dipercaya 
kebenarannya, bebas dari salah ketik atau tulis, konsisten.

F. LANGKAH  5. BUAT HIPOTESA

Setelah data dianalisa dilakukan langkah berikutnya adalah membuat hipotesa 

mengenai sumber penularan, cara penularan dan population at risk.

5
G. LANGKAH  6. PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KLB 

Tindakan pencegahan dan penanggulangan KLB harus dilaksanakan sedini 
mungkin sebenarnya pada saat diagnosis telah diverifikasi. Dengan mengetahui 
diagnosis suatu penyakit, tindakan pengobatan sudah dilaksanakan segera.

PENANGANAN OUT BREAK

DIREKTUR RS

KOMITE MEDIS

KOMITE PPI

TIM 
PENGENDALI/PENANGANAN

RUANGAN

IPCN

6
H. TATA LAKSANA PENGAMBILAN SPESIMEN MAKANAN 

1. Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas kesehatan yang berwewenang
2. Jumlah, jenis, dan volumen spesimen diambil sesuai dengan kebutuhan untuk
mengetahui agen penyebab KLB Kerawcunan Pangan
3. Spesimen yang diambil ditempatkan pada wadah yang dilengkapi dengan label
yang   mencantumkan   identitas   korban,   jenis   spesimen,   waktu,   tanggal
pengambilan spesimen, nama petugas pengambil spesimen.
4. Pengambilan spesimen yang berisiko tinggi bagi  korban dilakukan di Rumah
Sakit
5. Pengambilan   spesimen   dilakukan   dengan   seksama   dan   menghindari   risiko
keracunan terhadap petugas, orang lain dan tercemarnya lingkungan
6. Pengambilan spesimen harus dicatat dan dibuatkan berita acara pengambilan
spesimen dengan menggunakan Formulir 7 dan Formulir 8 terlampir.

I. TATA LAKSANA PENGIRIMAN SPESIMEN

1. Pengiriman   spesimen   ke   laboratorium   dilakukan   secepatnya   dengan   cara


seksama   untuk   menghindari   terjadinya   penyebaran   penyakit   dan   kerusakan
spesimen
2. Kondisi spesimen mulai dari pengambilan, selama pengiriman sampai diterima
oleh laboratorium, tidak boleh berubah baik secara fisik, kimia maupun biologi.
3. Pengiriman spesimen menjadi tanggung jawab pengirim spesimen
Spesimen dikirim ke laboratorium yang terakreditasi atau yang berkompeten

7
BAB IV DOKUMENTASI

1. Formulir Laporan Kewaspadaan Keracunan Pangan
2. Formulir Pengambilan Spesimen
3. Berata acar pengambilan spesimen

Direktur,

dr. Iwan Santoso, MMR

Anda mungkin juga menyukai