AKUNTANSI MANAJEMEN
“ RESUME ANALISI LAPORAN KEUANGAN “
Oleh :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikanrahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul ”Biaya Mutu dan Lingkunga” tepat waktu dna bertujuan agar
pembaca dapat memahami lebih mendalam tentang materi tersebut
Penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini.
Makalah ini ini tentu saja masih terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun teknis
penulisannya. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan sumbangsih pemikiran baik
dalam bentuk saran maupun kritik yang konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.
Penyusun makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penyusun pada khususnya maupun kepada pembaca umumnya.
Penyusun
2
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................3
2.1 Biaya Mutu..................................................................................................................3
2.1.1 Definisi Kualifikasi Biaya Mutu........................................................................3
2.1.2 Pengukuran Biaya Mutu...................................................................................8
2.1.3 Pelaporan Biaya Mutu.......................................................................................9
2.1.4 Konsep Biaya Mutu Efektif............................................................................10
2.2 PENGENDALIAN BIAYA MUTU........................................................................11
2.2.1 Pemilihan Standard Mutu...............................................................................11
2.2.2 Jenis-Jenis Laporan Kinerja Mutu................................................................12
2.3 Biaya Lingkungan.....................................................................................................17
2.3.3 Definisi Biaya Lingkungan.................................................................................17
2.3.4 Model Kualitas Biaya Lingkungan...................................................................18
2.4 Laporan Biaya Lingkungan.......................................................................................23
2.5 Laporan Keuangan Lingkungan..............................................................................24
BAB III PENUTUP..............................................................................................................26
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................27
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengolah limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Hal ini pada akhirnya akan menjadi
biaya bagi perusahaan. Perusahaan harus memikirkan bagaimana agar dapat
meminimalkan atau bahkan menghilangkan biaya yang terkait dampak lingkungan.
Makalah ini akan membahas tentang biaya mutu dan biaya lingkungan yang
dikeluarkan atau dianggarankan oleh perusahaan untuk meningkatkan mutu atau kualitas
produk tampa harus merusak lingkungan sekitar sehingga tidak akan terjadi pencemaran
lingkungan yang dikarenakan produksi yang dilakukan oleh perusahaa. Jika perusahaan
mampu menerapkan hal tersebut maka secara langsung perusahaan mampu menghemat
pengeluaran biaya yang diakibatkan pencemaran lingkungan tersebut.
1.3 Tujuan
Untuk menganalisi pelaporan biaya mutu dan biaya lingkungan pada suatu perusahaan
dan untuk memberikan cakrawala wawasan kepada pembaca mengenai biaya mutu dan
lingkungan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3) Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost)
Adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa yang tidak sesuai
persyaratan, terdeteksi sebelum produk atau jasa dikirimkan ke pelanggan.
4) Biaya kegagalan eksternal (External Failure Cost)
Adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa gagal menyesuaikan persyaratan-
persyaratan yang diketahui setelah produk atau jasa tersebut dikirimkan ke
pelanggan. Kegagalan ini adalah kegagalan yang tidak terdeteksi oleh aktivitas-
aktivitas penilaian.
4
Perancangan dan pengembangan peralatan informasi mutu merupakan biaya
yang berkaitan dengan waktu yang digunakan untuk merancang dan
menngembangkan pengukuran mutu produk dan proses, data, serta kendali.
d. Pelatihan Mutu dan Pengembangan Tenaga Kerja
Pelatihan mutu merupakan biaya pengembangan dan pengoperasian program
formal pelatihan mutu pada seluruh operasi perusahaan, yang dirancang
untuk melatih karyawan dalam hal pengertian dan penggunaan program-
program dan teknik-teknik untuk pengendalian mutu, keterandalan dan
keamanan.
e. Verifikasi Rancangan Produk
Verifikasi rancangan produk merupakan biaya pengevaluasian produk pra
produksi untuk memeriksa mutu, keterandalan dan keamanan rancangan.
f. Pengembangan dan Manajemen Sistem
Pengembangan dan manajemen sistem merupakan biaya keseluruhan
rekayasa sistem mutu, manajemen, dan dukungan untuk pengembangan
sistem mutu.
g. Biaya-biaya pencegahan lainnya
Biaya-biaya ini merupakan biaya administrasi termasuk biaya organisasi
mutu.
2) Biaya Penilaian
a. Pengujian dan Pemeriksaan terhadap Bahan-Bahan yang dibeli
Pengujian dan pemeriksaan terhadap bahan-bahan yang dibeli merupakan
biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan oleh karyawan
pemeriksaan dan pengujian untuk mengevaluasi mutu bahan-bahan yang
dibeli, termasuk biaya pemeriksa yang berkeliling ke pabrik-pabrik pemasok
untuk mengevaluasi bahan-bahan yang akan dibeli.
b. Pengujian Laboratorium
Pengujian laboratorium merupakan biaya semua pengujian yang dilakukan
oleh laboratorium untuk mengevaluasi mutu bahan yang dibeli.
c. Pemeriksaan
5
Pemeriksaan merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan
karyawan pemeriksaan untuk mengevaluasi mutu produk.
d. Pengujian
Pengujian merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang digunakan
oleh karyawan pemeriksaan untuk mengevaluasi mutu produk di dalam
pabrik dan biaya yang dipakai oleh karyawan pengawasan dan klerikal.
Biaya ini tidak termasuk biaya pemeriksaan bahan yang dibeli, peralatan
pengujian, utilitas, perkakas.
e. Tenaga Pemeriksa
Tenaga pemeriksa merupakan biaya yang dikaitkan dengan waktu yang
dipakai oleh para operator untuk memeriksa mutu pekerjaannya sendiri.
6
disyaratkan. Biaya ini tidak menyertakan scrap yang terjadi karena alas an
keusangan, kelebihan produk, dan perubahan rancangan produk.
b. Rework
Rework merupakan bayaran tambahan yang diberikan kepada para operator
untuk mencapai tingkat mutu yang disyaratkan, karena terjadi mutu yang
kurang memenuhi syarat.
c. Biaya Pengadaan Bahan
Biaya pengadaan bahan merupakan biaya-biaya tambahan yang muncul pada
waktu karyawan pengadaan bahan menangani penolakan dan keluhan pada
bahan yang dibeli.
d. Rekayasa Pabrik
Merupakan biaya yang terjadi jika suatu komponen produk atau bahan tidak
sesuai dengan spesifikasi mutu, yang memerlukan peninjauan kembali
kelayakan perubahan-perubahan spesifikasi produk.
c. Pelayanan Produk
Pelayanan produk merupakan semua biaya pelayanan produk yang diterima,
baik yang secara langsung diakibatkan oleh pengoreksian
ketidaksempurnaan atau pengujian khusus, maupun pengoreksian terhadap
kecacatan yang bukan disebabkan oleh keluhan di lapangan.
d. Liabilitas Produk
7
Liabilitas produk merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan mutu, yang
muncul sebagai akibat penilaian laibilitas yang berkaitan dengan kegagalan
mutu.
e. Penarikan Produk
Penarikan produk merupakan biaya-biaya yang berkaitan dengan mutu, yang
muncul sebagai akibat dari penarikan produk atau komponen produk.
8
yang tersembunyi. Selanjutnya biaya mutu tersebut meningkat secara
kuadrat pada saat nilai aktual menyimpang dari nilai target.
9
sangat penting untuk menentukan aktivitas perbaikan mutu yang telah
dilakukan perusahaan terhadap biaya.
Biaya
Biaya Kegagalan
10
0 Biaya Pengendalian
100%
AQL Tingkat Kerusakan
Gambar 2.1
Grafik Pendekatan Tradisional
11
saat ini, bukan apa yang mungkin dicapai jika perusahaan mempunyai
program mutu yang unggul.
12
Ada 4 jenis laporan kinerja mutu yang mengukur kemajuan penyempurnaan
mutu, yaitu:
13
PT Cintanusa
Laporan Kinerja Standar Interim: Biaya Mutu Tahun 1993
Biaya Penilaian:
Biaya Tetap:
Rp 40.000,00 Rp 56.000,00 Rp 16.000,00 L
Inspeksi bahan
20.000,00 30.000,00 Rp 10.000,00 L
Penerimaan produk 60.000,00 54.000,00 Rp 6.000,00 R
Penerimaan proses Rp 120.000,00 Rp 140.000,00 Rp 20.000,00 L
Jumlah
Kegagalan Internal:
Biaya Variabel: Rp
90.000,00 Rp 78.000,00 Rp 12.000,00 R
Sisa
60.000,00 63.000,00 3.000,00 L
Pengerjaan kembali Rp 150.000,00 Rp 141.000,00 Rp 9.000,00 R
Jumlah
Kegagalan Eksternal:
Rp 50.000,00 Rp 50.000,00 Rp 0
Biaya Tetap:
Keluhan pelanggan
Biaya Variabel: 40.000,00 30.000,00 10.000,00 R
Garansi (jaminan) 30.000,00 35.000,00 5.000,00 L
Reparasi Rp 120.000,00 Rp 115.000,00 Rp 5.000,00 R
Jumlah Rp 600.000,00 Rp 596.000,00 Rp 4.000,00 R
Jumlah biaya mutu 0,12% 11,92% 0,08% R
Persentase dari penjualan ##
Keterangan:
# Anggaran fleksibel berdasar
penjualan sesungguhnya
## Penjualan sesungguhnya Rp
5.000.000,00
14
Sumber: R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen
untuk Teknologi Maju dan Globalisasi, Yogyakarta : BPPE, 1994, Edisi
Pertama, Cetakan Pertama, hal 404.
Biaya Pencegahan:
Biaya tetap
Pelatihan mutu Rp 90.000,00 Rp 92.000,00 Rp 2.000,00
Perekayasaan mutu 120.000,00 200.000,00 80.000,00
Jumlah Rp 210.000,00 Rp 292.000,00 Rp 82.000,00
Biaya Penilaian:
Biaya Tetap:
Rp 40.000,00 Rp 62.500,00 Rp 22.500,00
Inspeksi bahan
20.000,00 38.300,00 Rp 18.300,00
Penerimaan produk 60.000,00 62.400,00 Rp 2.400,00
Penerimaan proses Rp 120.000,00 Rp 163.200,00 Rp 43.200,00
Jumlah
Kegagalan Internal:
Biaya Variabel: Rp 90.000,00 Rp 86.000,00 Rp 4.000,00
Sisa 60.000,00 Rp 70.000,00 10.000,00
Pengerjaan kembali Rp 150.000,00 Rp 156.000,00 Rp 6.000,00
Jumlah
Kegagalan Eksternal:
Biaya Tetap: Rp 50.000,00 Rp 66.000,00 Rp 16.000,00
Keluhan pelanggan
40.000,00 36.000,00 4.000,00
Biaya Variabel:
30.000,00 32.800,00 2.800,00
Garansi (jaminan) Rp 120.000,00 Rp 134.800,00 Rp 14.800,00
Reparasi Rp 600.000,00 Rp 746.000,00 Rp 146.000,00
15
Jumlah 12% 14,92% 2.92%
Jumlah biaya mutu
Persentase dari penjualan
Keterangan:
# Penjualan sesungguhnya
untuk tahun1992 dan tahun
1993 besarnya sama yaitu Rp
5.000.000,00
16
Perekayasaan mutu Rp 210.000,00 Rp 90.000,00 Rp 120.000,00 R
Jumlah
Biaya Penilaian:
Biaya Tetap: Rp 40.000,00 Rp 20.500,00 Rp 20.000,00 R
20.000,00 - Rp 20.000,00 R
Inspeksi bahan
60.000,00 15.000,00 Rp 45.000,00 R
Penerimaan produk Rp 120.000,00 Rp 35.000,00 Rp 85.000,00 R
Penerimaan proses
Jumlah
Keterangan:
# Penjualan sesungguhnya
untuk tahun 1993 sebesar Rp
5.000.000,00
17
lebih baik. Tujuan perolehan biaya adalah bagaimana cara mengurangi biaya-
biaya lingkungan, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kinerja
lingkungan dengan memberi perhatian pada situasi sekarang, masa yang akan
datang dan biaya-biaya manajemen yang potensial (Arfan Ikhsan, 2008). Arfan
Ihksan (2009) menyatakan biaya lingkungan adalah dampak, baik moneter
atau non-moneter yang terjadi oleh hasil aktivitas perusahaan yang
berpengaruh pada kualitas lingkungan. Definisi-definisi tambahan antara lain
meliputi:
1. Biaya lingkungan meliputi biaya-biaya dari langkah yang diambil, atau
yang harus diambil untuk mengatur dampak-dampak lingkungan terhadap
aktivitas perusahaan dalam cara pertanggungjawaban lingkungan, seperti
halnya biaya lain yang dikemudikan dengan tujuan-tujuan lingkungan dan
keinginan perusahaan.
2. Biaya-biaya lingkungan meliputi biaya internal dan eksternal dan
berhubungan terhadap seluruh biaya-biaya yang terjadi dalam
hubungannya dengan kerusakan lingkungan dan perlindungan.
3. Biaya-biaya lingkungan adalah pemakaian sumber daya disebabkan atau
dipandu dengan usaha-usaha (aktivitas) untuk: 1) mencegah atau
mengurangi bahan sisa dan polusi, 2) mematuhi regulasi lingkungan dan
kebijakan perusahaan, 3) kegagalan memenuhi regulasi dan kebijakan
lingkungan.
18
banyak kemungkinan, akan tetapi pendekatan yang menarik adalah dengan
mengadopsi definisi yang konsisten dengan model kualitas lingkungan total.
Dalam model kualitas lingkungan total, keadaan yang ideal adalah tidak ada
kerusakan lingkungan (sama dengan keadaan cacat nol pada manajemen kualitas
total). Kerusakan didefinisikan sebagai degradasi langsung dan lingkungan,
seperti emisi residu benda padat, cair, atau gas ke dalam lingkungan (misalnya
pencemaran air dan polusi udara), atau degradasi tidak langsung seperti
penggunaan bahan baku dan energi yang tidak perlu. Menurut Arfan (2008)
kualitas biaya merupakan suatu teknik standar industri untuk mengevaluasi
kecenderungan dalam biaya penuh dalam menjamin masing-masing akhir produk
dan menyesuaikan jasa lebih dari yang dikehendaki pelanggan. Hansen (2007)
menyatakan biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau
telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Tujuan utama dari pelaporan biaya
kualitas adalah untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial. Arfan (2008) menyatakan
keutamaan penggunaan laporan biaya kualitas berdasarkan perencanaan adalah
penyediaan perencanaan manajemen dengan suatu alat untuk mengevaluasi
kecenderungan perencanaan biaya terhadap kualitas. Dengan menelaah analisis
biaya berdasarkan kualitas setiap waktu, tim perencanaan dapat mengidentifikasi
daerah-daerah yang memungkinkan untuk diubah atau diperbaiki, serta
implementasi tindakan yang benar tertuju pada peningkatan biaya terhadap
kualitas. Kategori biaya kualitas dibagi dalam faktor-faktor sebagai berikut:
1. Biaya pencegahan
Biaya pencegahan merupakan investasi yang dibuat dalam usaha untuk
menjamin konfirmasi yang dibutuhkan. Misalnya, kegiatan-kegiatan yang
termasuk ke dalam orientasi anggota tim, pelatihan dan pengembangan
standard perencanaan serta prosedur.
2. Biaya penilaian
Biaya penilaian merupakan biaya yang terjadi untuk mengidentifikasi
kesalahan setelah kejadian. Misalnya, kegiatan-kegatan seperti pengujian.
3. Biaya kesalahan internal
19
Biaya kesalahan internal merupakan biaya memperkerjakan kembali dan
biaya perbaikan sebelum diserahkan kepada pelanggan. Misalnya adalah
memperbaiki kesalahan yang dideteksi sepanjang pengujian internal.
4. Biaya kesalahan eksternal
Biaya kesalahan eksternal merupakan biaya yang memperkerjakan
kembali dan biaya perbaikan setelah diserahkan kepada pelanggan. Satu
contoh akan memperkerjakan dan memperaiki hasil dari pengujian yang
diterima. Contoh lainnya biaya aktual yang terjadi sepanjang jaminan
dukungan
20
deteksi adalah audit aktivitas lingkungan, pemeriksaan produk dan proses
(agar ramah lingkungan), pengembangan ukuran
kinerja lingkungan, pelaksanaan pengujian pencemaran, verifikasi kinerja
lingkungan dari pemasok, dan pengukuran tingkat pencemaran.
3. Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure
costs) adalah biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena
diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke lingkungan
luar. Jadi biaya kegagalan internal terjadi untuk menghilangkan dan
mengolah limbah dan sampah ketika diproduksi. Aktivitas kegagalan
internal memiliki salah satu dari dua tujuan
a) Untuk memastikan bahwa limbah dan sampah yang diproduksi tidak
dibuang ke lingkungan luar
b) Untuk mengurangi tingkat limbah yang dibuang sehingga jumlahnya
tidak melewati standar lingkungan.
Contoh-contoh aktivitas kegagalan internal adalah pengoperasian
peralatan untuk mengurangi atau menghilangkan polusi, pengolahan
dan pembuangan limbah-limbah beracun, pemeliharaan peralatan
polusi, lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah dan daur ulang
sisa bahan.
21
1) Biaya yang berasal dari degradasi lingkungan
2) Biaya yang berhubungan dengan dampak buruk terhadap properti atau
kesejahteraan masyarakat. Dalam kasus-kasus tersebut, biaya ditanggung
oleh pihak lain, bukan oleh perusahaan, meskipun hal tersebut disebabkan
oleh perusahaan. Dari keempat kategori biaya lingkungan, kategori
kegagalan eksternal adalah yang paling merusak. Contohnya laporan dari
Environmental Protection Agency menunjukkan bahwa biaya
pembersihan swasta menurut Comprehensive Environmental Response,
Compensation, and Liability Act tahun 1980, telah mencapai puluhan
miliar dolar dan diproyeksikan akan mencapai beberapa ratus miliar dolar.
Lebih jauh lagi, biaya pembersihan yang harus ditanggung oleh para
pembayar pajak juga akan mencapai ratusan miliar dolar. Pembersihan
limbah perlindungan saja diperkirakan $ 500 miliar. Contoh biaya
kegagalan eksternal yang direalisasi adalah pembersihan danau yang
tercemar, pembersihan minyak yang tumpah, pembersihan tanah yang
tercemar, penggunaan bahan baku dan energi secara tidak efisien,
penyelesaian klaim kecelakaan pribadi dari praktik kerja yang tidak
ramah lingkungan, penyelesaian klaim kerusakan properti, pembaruan
tanah ke keadaan alaminya, dan hilangnya penjualan karena reputasi yang
buruk. Contoh biaya sosial mencakup perawatan medis karena udara yang
terpolusi (kesejahteraan individu), hilangnya kegunaan dana sebagai
tempat rekreasi karena pencemaran (degradasi), hilangnya lapangan
pekerjaan karena pencemaran (kesejahteraan individual), dan rusaknya
ekosistem karena pembuangan sampah padat (degradasi).
22
entitas yang tidak ditentukan. Mungkin memang ada biaya sosial seperti
sumbangan-sumbangan yang sifatnya benar-benar tidak terduga. Untuk
menghadapi jenis-jenis biaya social seperti ini, manajer dapat melakukan
perkiraan berapa jumlah batasan yang kira-kira akan dikeluarkan
perusahaan mengenai kegiatan konservasi lingkungan. Prinsipnya adalah
tetap dapat membuat perkiraan.
Biaya Pribadi
Sering biaya konvensional perusahaan
menjadi
Biaya
faktor dalam pengambilan keputusan
Sumber: Allen T. White, Monica Becker and Deborah E. Savage, “Environmentally smart
accounting:using total assessment to advances pollution prevention. “Pollution Prevention
Review (Summer 1993), pp.247-259.
23
Tabel II.1
PT Thamus
Laporan Biaya Lingkungan
24
lingkungan yang dicapai tahun ini. Dengan membandingkan keuntungan yang
didapat dengan biaya tahun ini.dengan membandingkan keuntungan yang didapat
dengan biaya lingkungan yang terjadi dalam periode tertentu, dapat disusun suatu
laporan keuangan lingkungan. Manajer dapat menggunakan laporan tersebut
untuk menilai kemajuan (keuntungan yang dihasilkan) dan potensi kemajuan
(biaya lingkungan). Laporan keuangan lingkungan dapat juga menjadi bagian
dari laporan kemajuan lingkungan yang disediakan bagi pihak pemegang saham
setiap tahunnya. Berikut ini adalah contoh laporan keuangan lingkungan.
Tabel II.2
PT Thamus
Laporan Keuangan Lingkungan
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009
Keuntungan Lingkungan
Pengurangan biaya, pencemaran $ 3.000.000
Pengurangan biaya, pembuangan limbah yang berbahaya 4.000.000
Pemasukan daur ulang 2.000.000
Penghematan biaya konservasi energi 1.000.000
Pengurangan biaya pengemasan 1.500.000
Total keuntungan lingkungan $ 11.500.000
Biaya Lingkungan
Biaya pencegahan $ 2.800.000
Biaya deteksi 3.200.000
Biaya kegagalan internal 6.000.000
Biaya kegagalan eksternal 18.000.000
Total biaya lingkungan $ 30.000.000
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
25
Dalam usaha untuk mencapai, mempertahankan, dan meningkatkan mutu dari
suatu produk, perusahaan harus mengeluarkan biaya yang disebut dengan biaya
mutu. Biaya mutu adalah biaya yang timbul karena mungkin atau telah dihasilkan
produk yang jelek mutunya. Biaya mutu dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis
biaya yaitu: Biaya pencegahan (Prevention Cost), Biaya penilaian (Apprasial Cost),
Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost), Biaya kegagalan eksternal
(External Failure Cost)
Biaya lingkungan pada dasarnya berhubungan dengan biaya produk, proses,
sistem atau fasilitas penting untuk pengambilan keputusan manajemen yang lebih
baik. Tujuan perolehan biaya adalah bagaimana cara mengurangi biaya-biaya
lingkungan, meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kinerja lingkungan dengan
memberi perhatian pada situasi sekarang, masa yang akan datang dan biaya-biaya
manajemen yang potensial.
DAFTAR PUSTAKA
26
R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi, Yogyakarta : BPPE, 1994, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, hal 385.
R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi, Yogyakarta : BPPE, 1994, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, hal 412.
R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi, Yogyakarta : BPPE, 1994, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, hal 408.
R.A. Supriyono, Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi, Yogyakarta : BPPE, 1994, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, hal 406.
27