PENYULUHAN KESEHATAN
Judul : Hipertensi
Judul : Hipertensi
III. Materi
Terlampir.
IV. Metode
a. Ceramah.
b. Tanya jawab.
V. Media
a. Materi SAP
b. Lembar balik
c. Leaflet
b. Menjelaskan
tentang penyebab
Hipertensi
d. Menjelaskan cara
mencegah
Hipertensi
e. Menjelaskan
Penatalaksanaan
Hipertensi
2. Memberikan
kesempatan kepada
Audiens / peserta untuk
bertanya.
3. Memberikan pujian
atas keberhasilan
Audiens / peserta
dalam menjelaskan
pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.
2 3
Keterangan :
1. Penyaji
2. ( 2 – 3 ) Audiens
VIII. Evaluasi
A. Standar evaluasi
1. Baik : 5 – 6 pertanyaan terjawab benar
2. Cukup : 3 – 4 pertanyaan terjawab benar
3. Kurang : 1 – 2 pertanyaan terjawab benar
a. Struktur persiapan
3. Media dan Materi sudah dipersiapkan berupa lembar balik dan leafet.
b. proses
2. Media dapat dilihat dan dibaca dengan jelas oleh Audiens / peserta.
B. EVALUASI HASIL
SATUAN ACARAPENYULUHAN
MENCEGAH DAN MENANGANI HIPERTENSI
PADA KLIEN PENGUNJUNG PUSKESMAS BAE KUDUS
A. Pengertian Hipertensi
Tekanan darah tinggi atau banyak orang menyebutnya sebagai hipertensi merupakan suatu
keadaan seseorang mengalami peningkatan tekanan diatas normal yang ditunjukkan dengan
angka sistolik dan angka diastolic pada pepemeriksaan tensi darah dengan menggunakan alat
pengukur tekanan darah. secara garis besar, hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dengan tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolic diatas 90 mmHg
(Herlambang, 2013).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan
diastolik sedikitnya 90 mmHg (Bangun, 2010)
Menurut bada kesehatan dunia (WHO, 2011), penyakit hipertensi merupakan peningkatan
tekanan darah sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama
atau lebih besar 95 mmHg. Adapun klasifikasi dari hipertensi pada orang dewasa adalah :
Hipertensi ringan atau sedang umumnya tidak menimbulkan gejala yang terlihat apabila
tekanan darah tinggi dirasakan semakin berat atau pada suatu keadaan yang krisis dari tekanan
darah itu sendiri (Gunawan, 2011).
B. Penyebab Hipertensi
Beberapa penyebab dari banyaknya kasus hipertensi ini tidak diketahui secara pasti dan
cenderung hipertensi tersebut dating secara tiba-tiba tanpa gejala sebelumnya. Berikut ini ada
beberapa hal yang menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, antara lain :
2. Usia
3. Obesitas / kegemukan
4. Kolesterol
5. Garam
7. Stress
1. Hipertensi esensial ( hipertensi primer) adalah hipertensi yang tidak jelas penyebabnya,
lebih dari 90% kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Penyebabnya adalah multifactor,
terdiri dari faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan.
2. Hipertensi sekunder, merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sistemik lain
yaitu, seperti penyakit pada ginjal, efek obat-obatan, dan karena kelainan pembuluh darah. hanya
10% tergolong hipertensi sekunder (Herbert Benson, dkk,2012).
Hipertensi sering disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer), karena termasuk penyakit
yang mematikan, tanpa disertai gejala-gejalanya sebagai peringatan. Adapun gejala hipertensi
yang muncul dianggap sebagai gangguan biasa, penderita juga mengabaikan dan terkesan tidak
merasakan apapun atau berprasangka dalam keadaan sehat, sehingga penderita terlambat dan
tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi. Gejala yang dirasakan bervariasi, tergantung
tingginya tekanan darah. Gejala-gejala hipertensi, yaitu:
3. Kelelahan, lemas
4. Sesak nafas
5. Gelisah
6. Mudah marah
Keluhan yang sering dirasakan dan dijumpai adalah pusing yang terasa berat pada bagian
tengkuk. Cara terbaik memastikan gejala hipertensi adalah dengan melakukan pengukuran
tekanan darah (Lany Sustrani,dkk,2014).
D. Pencegahan Hipertensi
Menurut Peter Wolf Hanns, (2010) 5 Januari 2017 pukul 20.24. Pencegahan hipertensi
antara lain:
Para peneliti mengatakan apabila seseorang mengkonsumsi kadar garam yang berlebihan
setiap harinya maka orang tersebut sangat beresiko terkena hipertensi.
Minimal 8 gelas perhari, air putih sangat baik untuk tubuh dan membantu melancarkan
pencernaan sehingga pada orang yang gemuk dapat melancarkan pencernaan dan menurunkan
berat badan karena tubuh yang gemuk beresiko terhadap hipertensi.
3. Olahraga
Dengan olahraga yang dilakukan dengan teratur bisa mencegah berbagai jenis penyakit
seperti hipertensi dan diabetes.
Setiap orang sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian
yang penting dalam penanganan hipertensi.
E. Pengobatan
5. Menghindari ketegangan
6. Istirahat cukup
7. Hidup tenang
1. Kontrol teratur
1. Daging olahan
4. Kafein / kopi
5. Buah durian
2. Labu siam
3. Belimbing
4. Wortel
5. Seledri
6. Bayam
7. Melon
H. Penatalaksanaan Hipertensi
1. Medis
a. Obat antihipertensi berdasarkan 2 kriteria yaitu tingkat tekanan darah sistolik dan diastolik,
serta tindakan resiko kardiovaskuler. Tujuan penggunaan obat hipertensi untuk menurunkan
dan mencegah kejadian kardiovaskuler dan renal, melalui tekanan darah dan juga
pengendalian dan pengobatan faktor-faktor yang revesible.
1) Dieuretik (thiazide)
Bisanya obat pilihan utama yang diberikan, Diuretik membantu ginjal membuang garam
dan air, yang akan mengurangi volume cairan diseluruh tubuh sehingga tekanan drah
berkurang, saat pemberian Diuretik yaitu kehilangan Kalium dalam tubuh, maka harus
diberikan tambah kalium / obat penahan kalium.
Contoh obat : hidroklortiazid (HCT), Furosemide, spironolakton, manitol.
2) ACE Inhibitor
Merupakan obat yang memperlambat aktivitas enzim ACE, yang mengurangi produksi
dari angiotensin II. Sehingga mengakibatkan melebarnya pembuluh darah dan tekanan
darah berkurang.
Contoh obat : Enapril, Kaptropil, Lisinopril.
3) Beta bloker
Obat ini bekerja dengan mengahalangi noreprin dan epinefrin meningkat pada reseptor
beta pada syaraf. Sehingga akan mengurangi denyut jantung, tekanan darah serta
melebarkan pembuluh darah.
Contoh obat : Atenolol, propranolol, Acebutolol, Bisoprolol.
4) Kalsium Antagonis
2. Keperawatan
1) Berheti merokok
3. Diit
1) Diet garam rendah
a) Makanan yang bekadar lemak jenuh tinggi (otak, gajih, paru, minyak kelapa)
c) Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur atau buah, abon, ikan asin,
pindang, telur asin)
Mengatur diet untuk penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar
dengan menambah gula merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu
lain yang tidak asin atau mengandung sedikit garam natrium.
X. Referensi
1. Herlambang. 2013. Hipertensi dan Diabetes. Jakarta Selatan: Tugu Publisher.
4. WHO. 2011. Clinical Guidelines For the Management of Hypetension. World Health
Organization. Kairo.
12. Peter, Wolf Hanns. 2010. Hipertensi cara mendeteksi dan mencegah tekanan darah
tinggi sejak dini.Jakarta : BIP.
14. Sharma, S.K, Ghimire, A., Radhakrishnan, J., Thapa, L., Shresta, NR, & Pudel, N.
2011. Prevalence of hypertension, obesity, diabetes, and metabolic syndrome in
Nepal Internasional Journal of Hypertension,821971. Doi: 10.4061/2011/821971.
15. http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/makanan-yang-harus-dihindari-bagi-
penderita-tekanan-darah-tinggi.html
16. http://www.artikelkesehatan99.com/3-sayuran-penurun-hipertensi/
17. http://www.who.int/gho/ncd/riskfactors/blood_text/en/
18. http://resposiotory.un-suska.ac.id/1170/2/BAB%201.pdf.Hal1.