Anda di halaman 1dari 8

Makalah Animasi

Tahap-Tahap Pembuatan Animasi

ABSTRAK

Pembuatan animasi memiliki beberapa tahap, diantaranya adalah Sebelum produksi (pre-production),
produksi (production), dan setelah produksi (post production). Tahapan sebelum produksi dibagi lagi
menjadi lima yaitu ide dan konsep. Ide dan konsep adalah proses pencarian ide dan konsep serta
gagasan untuk animasi yang akan dibuat. Lalu pada subbagian scenario adalah proses untuk pembuatan
naskah atau alur cerita animasi. Kemudian dalam tahap sketsa model objek atau karakter, storyboard,
take voice & music background. Kemudian tahap selanjutnya adalah tahap produksi. Di tahap inilah
animasi benar – benar dibuat.

Tahap produksi dibagi pula menjadi enam bagian yaitu modelling, texturing, lighting, environment effect,
animation, dan rendering. Dan di tahap akhir ada tahap akhir produksi. Tahap ini merupakan tahap
penutupan atau finishing. Tahap ini dibagi menjadi lima bagian, yaitu animation and voice editing,
compositing and visual effect, adding sound and audio, preview and final, dan burn to tape.

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Animasi, atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakanhasil dari pengolahan
gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Pada awal penemuannya, film animasi dibuat
dari berlembar-lembar kertas gambar yang kemudian di-”putar” sehingga muncul efek gambar bergerak.
Dengan bantuan komputer dan grafikakomputer, pembuatan film animasi menjadi sangat mudah dan
cepat. Bahkan akhir-akhirini lebih banyak bermunculan film animasi 3 dimensi daripada film animasi 2
dimensi.Wayang kulit merupakan salah satu bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi
elektronik dan komputer belum diketemukan, pertunjukan wayang kulit telahmemenuhi semua elemen
animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi musik.

Pada awalnya, animasi kartun dibuat tanpa menggunakan suara, hanya mengandalkan gerakan objeknya
saja. Namun teknologi semakin lama semakin berkembang. Akhirnya di akhir era 60an film kartun dapat
diisi dengan suara.
II. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang macam-macam
animasi dan tahap-tahap untuk pembuatan animasi.

ISI

Animasi merupakan suatu seni untuk membuat dan mengerakkan sebuah obyek, baik berbentuk 2
dimensi maupun 3 dimensi dan dibuat menggunakan berbagai cara, misalnya menggunakan kertas,
komputer dan lain sebagainya. Animasi saat ini telah menjadi industri besar yang memberikan dampak
ekonomi dan sosial yang begitu besar bahkan cukup signifikasi terhadap pendapat sebuah negara.

Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara konvensional dan digital. Proses
secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal,sedangkan proses pembuatan digital
cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses
konvensional. Tom Cardon seorang animator yang pernah menangani animasi Hercules mengakui
komputer cukup berperan.”Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari
sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit. Dalam pengisian suara
sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan dubbing dilakukan saat
film masih dalam proses, tetapi terkadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan
setelah filmnya selesai dibuat 2 Dimensi

Celluloid (konvensional)Teknik Celluloid (terkadang disebut menjadi cell) ini merupakan teknik mendasar
dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar
tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan
diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera
khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.Objek utama yang mengeksploitir
gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang
(background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati
pembuatan gambar yang terlalu banyak.

■ Sebelum Produksi (Pre Production)


■ Produksi (Production)

■ Setelah Produksi (Post Production)

Pre Production

1. Ide dan konsep

– proses ini adalah proses pencarian ide dan konsep serta gagasan untuk animasi yang akan dibuat.

– ide, bisa datang dari berbagai hal, seperti kisah nyata,dongeng, legenda,kisah klasik,fantasi,fiksi dan
lain-lain.

– ide harus memiliki keistimewaan , keunggulan dan keunikan yang khas sehingga menarik untuk
diangkat.

– yang terpenting adalah selalu kreatif dalam mencari dan mengolah serta mengembangkan ide
tersebut.

2. Skenario/script

– proses ini adalah proses pembuatan naskah atau alur cerita animasi.

– skenario yang menarik akan menentukan keberhasilan dari film animasi yang dibuat skenario biasanya
berbentuk teks tulisan/ketikan.

3. Sketsa Model Objek atau Karakter

– Proses ini adalah proses pembuatan sketsa dasar dari model yang akan dibuat. sjketsa tersebut akan
menjadi dasar panduan bagi modeler untuk membuat model.

– Akan lebih baik bila sketsa desain terdiri dari komponen gambar yang lengkap seperti, gambar tampak
depan, samping kanan-kiri, belakang dan perspektif. sehingga akan memudahkan modeler untuk
membuat animasi 3D-nya.

– Khusus intuk karakter , sketsa dibuat dengan ,menampilkan berbagai ekspresiwajah, seperti ekspresi
gembira,riang, tertawa, sedih, murung,bingung dan sebagainya.

4. Storyboard
– storyboard adalah bentuk visual /gambar dari skenario yang telah dibuat, berupa kotakkotak gambar
(seperti komik) yang menggambarkan jalan cerita dan adegan-adegan yang hendak dibuat dalam film.

– Storyboard berfungsi sebagai panduan utama dari proses produksi animasi. Segala macam informasi
yang dibutuhkan harus dibuat dan tercantum dalam storyboard, seperti angle kamera, tata
letak/layout/staging, durasi, timing, dialog,ekspresi dan informasi lainnya.

– Dengan adanya storyboard, maka proses pembuatan animasi akan menjadilebih mudah, jelas, fokus,
dan terarah.

5. Take voice & Music Background

– proses ini adalah proses pengambilan dan perekaman suara untuk mengisi suara karakter animasi.

– dalam proses ini juga dibuat ilustrasi musik sebagai background untuk film animasi.

Production

1. Modelling

– proses ini adalah proses pembuatan model objek dalam bentuk 3D dikomputer.

– Model bisa berupa karakter (mahkluk hidup), seperti manusia, hewan, atau tumbuh-tumbuhan; atau
berupa benda mati seperti rumah, mobil, peralatan, dan lain - lain.

– Model harus dibuat dengan mendetail dan sesuai dengan ukuran dan skala pada sketsa desain/model
yang telah ditentukan sebelumnya sehingga objek model akan tampak ideal dan proporsional untuk
dilihat.

2. Texturing

– proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material (texture) pada objek yang
dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak kesan yang nyata.

– Pemberian material atautexture pada objek 3D akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari objek
3D.

– Material atautexture dapat berupa foto atau gambar yang dibuat dengan aplikasi software 3D, seperti
3DsMax,Maya, dan lain - lain atau dengan bantuan software digital imaging, seperti
Photoshop,PhotoPaint, atau Gimp.
3. Lighting

– Lighting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga diperolehlah kesan
visual yang realistis, karena terdapat kesan , kedalaman, ruang dan pembayangan objek. Tanpa adanya
Lighting, maka objek 3D menjadi tidak menarik dan juga tidak realistis

– Kita dapat memberikan fitur global illumunation, yang mampu memberikan hasil pencahayaan yang
realistis dan natural, seperti dalm kondisi nyata.Fitur ini sangat ideal untuk digunakan, namun
membutuhkan kalkulasi waktu render yang cukuplama 4. Environment Effect

– Proses ini adalah proses pembuatan panorama lingkungan pada objek model yang akan semakin
menambah kesan realistis.

– Environment mencakup background pemandangan atau langit, lingkungan di sekitar model, seperti
jalan, taman, kolam dan lain- lain. Juga mencakup pembuatan efek - efek 3D yang diperlukan, seperti
efek api, air, asap, kabut, dan efek - efek lain

– .Proses untuk penambahan efek - efek pendukung lain dapat dilakukan dalam tahap compositing pada
post production.

4. Animation

– Animation adalah proses pembuatan animasi untuk model.

– Animasi dapat berupa gerakan, baik itu gerakan objek atau model atau gerakan kamera untuk
menciptakan animasi walkthrough,animasi flythrough dan lain - lain.

– Kita dapat menentukan arah dimulainya suatu gerakan animasi, disesuaikan dengan storyboard yang
telah dibuat pada tahap pre- production.

5. Rendering

– Proses ini adalah proses pengkalkulasian pada model 3D yangtelah diberi texture ,
lighting,environment effect, dan animation. Dengan demikian, hasil animasi yang didapatkan tampak
sangat nyata dan menarik.

Post Production

1. Editing Animation and Voice proses pengeditan pada hasil animasi yang telah dibuat dan juga
pengeditan pada suara. Dalam proses ini, klip animasi dan suara yang tidak diperlukan akan dibuang.
2. Compositing and Visual Effect proses compositing pada elemen - elemen animasi serta pembuatan
visual effect yang dibutuhkan , misalnya pembuatan judul, atau penambahan efek - efek visual yang
memperindah tampilan animasi, seperti pemberian efek cahaya, sinar, ledakan dan lain - lain.

3. Adding Sound and Audio/folley proses pemberian audio sebagai pendukung visual animasi. proses ini
biasanya dilakukan di dalam sebuah ruangan dengan berbagai peralatan yang menghasilkan bunyi -
bunyian sesuai dengan adegan yang dibutuhkan dalam animasi.

4. Preview & Final tahap penyatuan keseluruhan animasi,audio, dan compositing yang telah dibuat.

5. Burn to Tape proses pemindahan hasil animasi ke media pita untuk diputar di bioskop atau stasiun TV.
Media penyimpanan lainyang juga banyak digunakan saat ini adalah media penyimpanan digital, yaitu CD
atau DVD.

3 Dimensi

Film animasi secara digital sekarang mulai banyak dilirik oleh berbagai kalangan karena sebagai salah
satu solusi untuk menekan biaya produksi.

Animasi di Indonesia

Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di Indonesia, bahkan ada beberapa studio yang telah
membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia sudah
lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi Jepang dan Amerika Serikat. Data
Ainaki (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia) mencatat nama-nama studio animasi Indonesia,
diantaranya adalah: Frozzty Entertainment, Tunas Pakar Integraha, Castle Production, Mirage, Pustaka
Lebah,Jogjakartun, Mrico, Animad Studio, Jelly Fish, Bulakartun, Griya Studio, Bening Studio,Studio
Kasatmata, Asiana Wang Animation, Bintang Jenaka Cartoon Film, Red Rocket,Infinity Frameworks dan
lain-lain.

Proses Pembuatan Animasi

Stop Motion 3 Dimensi Shaun The Sheep. Dalam dunia animasi dikenal banyak teknik untuk
membuatnya. Salah satunya adalah Teknik Animasi Stop Motion menggunakan Clay (Semacam Lempung)
atau tanah liat. Teknik ini sebenarnya merupakan teknik animasi klasik atau primitif namun apabila
dikerjakan secara profesional dengan ide-ide cerita menarik dan penyajian bagus ternyata dapat
menghasilkan karya animasi yang luar biasa.Salah satu contoh karya animasi stop motion menggunakan
bahan clay yang spektakuler adalah Shaun The Sheep. Banyak yang m enyukai animasi ini mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa. Ide cerita yang menarik serta karakter-karakter tokoh yang lucu
sepertinya selalu membuat pemirsa merasa terhibur dan tertawa. Di sini saya tidak akan membahas
tentang ide cerita dari Film Animasi 3 Dimensi Shaun The Sheep tetapi saya akan mencoba mengajak
Anda untuk sedikit mengetahui bagaimana sulit dan rumitnya proses pembuatan animasi Stop Motion
3D Shaun The Sheep tersebut. Berikut photo-photo tahap pembuatan animasi shaun the sheep :

1. Pembuatan Storyboard dan Story Line


Setelah ide cerita ditentukan dan naskah dibuat oleh scriptwriter maka selanjutnya adalah tugas
Storyboard Maker untuk membuat Storyboard dan Story Line. Semua storyboard dan story line digambar
dan dibuat secara manual menggunakan tangan. Pada tahap ini dibuat keyframe untuk setiap scene dan
ditentukan durasi setiap gerakan karakter untuk menentukan berapa jumlah frame yang harus dibuat
nantinya Pembuatan keyframe. Untuk In Between juga sudah termasuk di dalamnya.

2. Persiapan Media dan Space

Rumput tiruan dilekatkan pada plat baja dan semua property termasuk rumah-rumahan, pohon-
pohonan, meja, rerimbunan tanaman, dll dipasang magnet pada bagian dasarnya sehingga bisa melekat
kuat pada rumput supaya posisi tetap terjaga. Latar belakang berupa layar dengan gambar sesuai dengan
situasi scene dan didukung tata cahaya sedemikian rupa. Perlengkapan perbengkelan sepertinya sudah
menjadi keharusan pada tahap ini

3. Pembuatan Property dan Kostum

Semuanya dibuat manual menggunakan tangan oleh seorang Property Maker untuk menghasilkan
bentuk yang seperti seharusnya. Inilah komentar dari

Property Maker Helen Javes : “Semuanya dibuat manual, sehingga sangat rumit. “Bahkan kaki meja
dibuatmanual untuk mendapatkan bentuk yang tepat.” Pekerjaan

Property maker bukan tanpa resiko. Jari teriris pisau tajam, dan terbakar akibat panas dari lem adalah
resikopekerjaan sehari-hari.

4. Pembuatan Model dan Tokoh

Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung(tanah liat), maka
disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya
telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakanapa saja yang penting mudah dibentuk
dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion ). Setiap bagian
anggota tubuh dapat dilepas dan dipasangdan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian
tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan
ekspresi karakter.

5. Pengaturan Ekspresi

Kalau model cikal-bakal animasi stop motion (primitif) dibuat menggunakan lempung(tanah liat), maka
disini Model dibuat menggunakan bahan semacam plasticine atau silikon yang beberapa didalamnya
telah dipasang kawat. Sebenarnya untuk bahan bisa digunakan apa saja yang penting mudah dibentuk
dan tidak mudah patah saat dilakukan perubahan-perubahan gerakan (stop motion). Setiap bagian
anggota tubuh dapat dilepas dan dipasang dan setiap tokoh bisa memiliki beberapa buah untuk bagian
tubuh yang sama (mata,kepala, kaki, telinga, rambut, bibir/mulut, dll) untuk memudahkan perubahan
ekspresi karakter.
6. Suku Cadang dan Penyimpanan

Kalau dilihat sekilas seperti kotak penyimpanan mainan anak-anak.

7. Pengaturan Posisi Karakter/Obyek (Stop Motion)

Animasi Stop Motion dibuat dengan menggerakkan karakter/obyek sedikit demi sedikitdan dilakukan
pengambilan gambar pada setiap perubahan karakter/obyek tersebut.Sepertinya pada tahap ini harus
sangat teliti dan sabar karena berpengaruh langsung pada hasil produksi animasi. Untuk mendapatkan
hasil gerakan yang halus, pada proses pembuatan Animasi Stop Motion 3D Shaun The Sheep setiap
perubahan gerak karakter/obyek digunakan 25 kali perubahan gerakan/posisi setiap detik atau 25
fps(frame per second). Hal itu sesuai dengan standar mata manusia yang akan menangkap kontinyu
gerakan obyek yang bergerak pada kecepatan frame tersebut.

KESIMPULAN

Dalam pembuatan makalah ini dapat disimpulkan bahwa pada proses pembuatan tahapan-tahapan
animasi diperlukan pengetahuan khusus tentang aplikasi yang akan dijadikan media pembuatan
animasi . Selain itu dalam tahapan-tahapan membuat animasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu objek animasi itu sendiri, pembuatan story board dan story line, pembuatan model dan tokoh, dan
yang paling terpenting adalah pengaturan ekspresi tokoh. Ekspresi tokoh dianggap penting karena
dengan ekspresi dapat membuat karakter terlihat lebih nyata.

SARAN

Pembuatan animasi memnag diperlukan keterampilan dan kesabaran yang tinggi. Dalam pembuatan
animasi kita diharuskan menjadi orang yang ahli dalam menguasai pembuatan animasi. Pembuatan
animasi tidaklah mudah. Kita tidak hanya membuat animasi saja. Melainkan harus melihat ke depan
bagaimana caranya agar animasi yang dibuat dapat sukses dan memuaskan para penonton. Dengan
begitu animasi yang kita buat akan terlihat lebih matang dan siap untuk dipublikasikan.

Daftar Pustaka:

http://enspirestudio.co.id/proses-pembuatan-animasi/

http://karmila.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/51863/Tahapan+Pembuatan+animasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai