JUDUL:
Disusun oleh:
1
PEKANBARU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
untuk memenuhi tugas mata kuliah “Operasi Teknik Kimia” Alat- alat Filtrasi.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas dan persyaratan kurikulum pada
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Riau, Pekanbaru.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu
Prof. Zuchra Helwani., ST. MT.PhD selaku Dosen mata kuliah Operasi Teknik Kimia I yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai konsep dan perencanaan saringan pasir cepat, mekanisme
saringan pasir cepat, dan lain-lain serta kelebihan dan kekurangan dari saringan pasir cepat
ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa adanya saran yang membangun.
Akhir kata, semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I. 1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
I. 2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
I. 3 Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II TEORI
2.1 Pengertian Bed Filters ................................................................................. 3
2.2 Slow Sand Filter .......................................................................................... 4
2.2.1Hal yang perlu diperhatikan pada Slow Sand Flters ............................ 7
2.2.2 Keunggulan ......................................................................................... 8
2.2.3 Kekurangan ......................................................................................... 9
2.3 Rapip Sand Filter ......................................................................................... 9
2.3.1 Prinsip Kerja ...................................................................................... 10
2.3.2 Kriteria Saringan ................................................................................. 11
2.3.3 Bagian-bagian Rapip Sand Filter ....................................................... 12
2.3.4 Media Filter dan Distribusi Pasir ....................................................... 13
2.3.5 Keunggulan ......................................................................................... 15
2.3.6 Kekurangan ......................................................................................... 15
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu
kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu
penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau
dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Pada makalah ini kita akan membahan suatu alat
penyaringan yang mengunakan media penyaringan dengan bahan kasar pasir.
4
Apakah yang dimaksud dengan Bed Filter?
Apa saja jenis dari alat Bed Filter?
Bagaimana Cara Kerja Alat tersebut?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalan ini adalah :
Mengetahu definisi dari Bed Filters
Mengetahui Jenis –Jenis dari Bed Filters
Mengetahui cara kerja alat bed Filters
5
BAB II
TEORI
2.1 Pengertian Bed Filter
Bed filter adalah bahan seperti pasir yang digunakan untuk menghilangkan bahan-
bahan tertentu, termasuk minyak atau padat, dari aliran cair. Mereka umumnya digunakan
untuk membersihkan aliran air limbah industri, dan dapat diinstal sebagai sistem septik
perumahan. Teknologi bed Filter yang paling sering adalah sistem gravitasi-makan, di mana
cairan masuk di bagian atas dan bergerak ke bawah ke saluran air yang terletak di dasar.
Teknologi bed filter industri dapat menggunakan berbagai bahan sebagai media filtrasi,
termasuk pasir, tanah berpori, atau butiran karbon. Efisiensi penyaringan tergantung pada
beberapa faktor, termasuk luas permukaan media filter. Luas permukaan berarti total
permukaan media filter, yang merupakan total luas semua partikel atau butiran karbon yang
digunakan untuk bed (filter). Media secara teliti dirancang untuk memberikan area
permukaan besar tanpa menjadi terlalu kecil dalam ukuran, yang dapat menyebabkan
penyumbatan.
Seberapa lama cairan tetap di bed (filter), dapat menjadi penting bagi sistem filter
menghilangkan bahan kimia dari proses aliran di industri. Distribusi cair seharusnya di atas
bed (filter), dan bed (filter) sendiri harus bertingkat untuk mencegah cairan mengalir hanya
pada satu sisi bukannya melalui seluruh area. Bed (filter) harus tidak terbebas untuk
memudahkan pergerakan aliran air, bed (filter) padat memiliki luas permukaan kurang luas
dan dapat menyumbat lebih cepat.
Bed (filter) dapat dioperasikan secara kontinyu, seperti yang terjadi dalam suatu proses
industri, atau mereka dapat beroperasi dalam batch, atau intermiten, aplikasi. Contoh batch
filtrasi bed (filter) yang digunakan untuk mengolah air limbah rumah. Seperti air mengalir
dari rumah, pertama kali masuk septic tank di mana padatan dipisahkan keluar. Cairan
meninggalkan tangki ini menuju ke tangki pompa, yang merupakan bak beton kecil dengan
pompa terendam terletak di bagian bawah.
Tipe lain dari bed filter adalah filter fluidized bed. Sistem ini dapat dirancang dalam
dua cara, cair dapat dipompa dari bawah saringan untuk mengangkat dan mengganggu
saringan, dan udara atau gas lain dapat ditiupkan ke dalam bagian bawah tangki filter untuk
agitasi media. Sistem Fluidized dirancang terutama untuk filtrasi kimia, di mana luas
permukaan yang tinggi diperlukan untuk mengekstrak kontaminan atau bahan kimia dari
aliran cairan. Mereka tidak efektif untuk menyaring padatan, karena efek agitasi akan
mencegah filter dari perangkap bahan padat. Sistem Bed Filter terdiri dari dua macam yaitu:
7
sering menjadi kendala yang dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaan. Sistem
Slow Sand Filter merupakan teknologi pengolahan air yang sangat sederhana dengan hasil air
bersih dengan kualitas yang baik. Slow Sand Filter ini mempunyai keunggulan yaitu tidak
memerlukan bahan kimia (koagulan) yang mana bahan kimia ini sering menjadi kendala yang
dialami pada proses pengolahan air di daerah pedesaandialirkan ke bak pengendap tanpa
memakai zat kimia untuk mengedapkan kotoran yang ada dalam air baku yang selanjutnya di
saring dengan Slow Sand
Jika air baku baku dialirkan ke Slow Sand Filter maka kotoran-kotoran yang ada di
dalamnya akan tertahan pada media pasir. Oleh karena adanya akumulasi kotoran baik dari
zat organik maupun zat anorganik pada media filternya akan terbentuk lapisan (film)
biologis. Dengan terbentuknya lapisan ini maka di samping proses penyaringan secara fisika
dapat juga menghilangkan kotoran (impuritis) secara bio-kimia. Biasanya ammonia dengan
konsetrasi yang rendah, zat besi, mangan dan zat-zat yang menimbulkan bau dapat
dihilangkan dengan cara ini. Hasil dengan cara pengolahan ini mempunyai kualitas yang
baik.
Cara ini sangat sesuai untuk pengolahan yang air bakunya mempunyai kekeruhan yang
rendah dan relatif tetap. Biaya operasi rendah karena proses pengendapan biasanya tanpa
bahan kimia. Tetapi jika kekeruhan air baku cukup tinggi, pengendapan dapat juga memakai
baghan kimia (koagulan) agar beban filter tidak terlalu berat. Secara umum, proses
pengolahan air bersih dengan Slow Sand Filter konvensional terdiri atas unit proses yakni
bangunan penyadap, bak penampung, saringan pasir lambat dan bak penampung air bersih.
Umumnya disain konstruksi dari Slow Sand Filter dirancang setelah didapat hasil dari
survai lapangan baik mengenai kuantitas maupun kualitas. Dalam gambar desain telah
ditetapkan proses pengolahan yang dibutuhkan serta tata letak tiap unit yang beroperasi.
Kapasitas pengolahan dapat dirancang dengan berbagai macam ukuran sesuai dengan
kebutuhan yang diperlukan. Biasanya saringan pasir lambat hanya terdiri dari sebuah bak
yang terbuat dari beton, ferosemen, bata semen atau bak fiber glass untuk menampung air dan
media penyaring pasir. Bak ini dilengkapi dengan sistem saluran bawah, inlet, outlet dan
peralatan kontrol. Untuk sistem Slow Sand Filter Skonvensional terdapar dua tipe saringan
yakni:
8
a. Slow Sand Filter Dengan Kontrol Pada Inlet
9
Gambar 1.2 Slow Sand Filter Dengan Kontrol pada Outlet
Keterangan :
a. Kran untuk inlet air baku
b. Kran untuk penggelontoran air supernatant
c. Kran untuk pencucuian balik unggun pasir dengan air bersih
d. Kran untuk pengeluaran/pengurasan air olahan yang masih kotor
e. Kran pengatur laju alir
f. Indikator laju alir
g. Kran distribusi
h. Kran penguras bak air bersih
2.2.1 Hal- hal yang perlu diperhatikan pada sistem Slow Sand Filters
a. Bagian Inlet
Struktur inlet dibuat sedemikian rupa sehingga air masuk ke dalam saringan tidak
merusak atau mengaduk permukaan media pasir bagian atas. Struktur inlet ini
biasanya berbentuk segi empat dan dapat berfungsi juga untuk mengeringkan air
yang berada di atas media penyaring (pasir).
b. Lapisan Air diatas media penyaringan (supernatant)
Tinggi lapisan air yang berada di atas media penyaring (supernatant) dibuat
sedemikian rupa agar dapat menghasilkan tekanan (head) sehingga dapat mendorong
air mengalir melalui unggun pasir. Di samping itu juga berfungsi agar dapat
memberikan waktu tinggal air yang akan diolah di dalam unggun pasir sesuai
dengan kriteria disain.
c. Bagian Pengeluaran (Outlet)
10
Bagian outlet ini selain untuk pengeluran air hasil olahan, berfungsi juga sebagai
weir untuk control tinggi muka air diatas lapisan pasir.
d. Media Penyaringan (Unggun Pasir)
Media penyaring dapat dibuat dari segala jenis bahan inert(tidak larut dalam air atau
tidak bereaksi dengan bahan kimia yang ada dalam air). Media penyaring yang
umum dipakai yakni pasir silika karena mudah diperoleh, harganya cukup murah
dan tidak mudah pecah. Diameter pasir yang digunakan harus cukup halus yakni
dengan ukuran 0,2-0,4 mm.
e. Sistem saluran bawah (drainage)
Sistem saluran bawah berfungsi untuk mengalirkan air olahan serta sebagai
penyangga media penyaring. Saluran ini tediri dari saluran utama dan saluran
cabang, terbuat dari pipa berlubang yang di atasnya ditutup dengan lapisan kerikil.
Lapisan kerikil ini berfungsi untuk menyangga lapisan pasir agar pasir tidak
menutup lubang saluran bawah.
f. Ruang Pengeluaran
Ruang pengeluran terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan dengan sekat atau
dinding pembatas. Di atas dinding pembatas ini dapat dilengkapi dengan weir agar
limpasan air olahannya sedikit lebih tinggi dari lapisan pasir. Weir ini berfungsi
untuk mencegah timbulnya tekanan di bawah atmosfir dalam lapisan pasir serta
untuk menjamin saringan pasir beroperasi tanpa fluktuasi level pada reservoir.
Dengan adanya air bebas yang jatuh melalui weir, maka konsentrasi oksigen dalam
air olahan akan bertambah besar.
2.2.2 Keunggulan
Pengolahan air bersih dengan menggunakan sistem saringan pasir lambat konvensional
ini mempunyai keunggulan antara lain :
Tidak memerlukan bahan kimia, sehingga biaya operasinya sangat murah.
Dapat menghilangkan zat besi, mangan, dan warna serta kekeruhan.
Dapat menghilangkan ammonia dan polutan organik, karena proses penyaringan
berjalan secara fisika dan biokimia.
Sangat cocok untuk daerah pedesaan dan proses pengolahan sangat sederhana.
2.2.3 Kekurangan
Sedangkan beberapa kelemahan dari sistem saringan pasir lambat konvensiolal tersebut
yakni antara lain :
11
Jika air bakunya mempunyai kekeruhan yang tinggi, beban filter menjadi besar,
sehingga sering terjadi kebutuan. Akibatnya waktu pencucian filter menjadi pendek.
Kecepatan penyaringan rendah, sehingga memerlukan ruangan yang cukup luas.
Pencucian filter dilakukan secara manual, yakni dengan cara mengeruk lapisan pasir
bagian atas dan dicuci dengan air bersih, dan setelah bersih dimasukkan lagi ke dalam
bak saringan seperti semula.
Karena tanpa bahan kimia, tidak dapat digunakan untuk menyaring air gambut.
Untuk mengatasi problem sering terjadinya kebuntuan saringan pasir lambat akibat
kekeruhan air baku yang tinggi, dapat ditanggulangi dengan cara modifikasi disain saringan
pasir lambat yakni dengan menggunakan proses saringan pasir lambat "UP Flow
(penyaringan dengan aliran dari bawah ke atas).
Saringan Pasir Cepat (SPC) atau bahasa kerennya Rapid Sand Filter (RSF)
merupakan saringan air yang dapat menghasilkan debit air hasil penyaringan yang lebih
banyak daripada Saringan Pasir Lambat (SPL). Walaupun demikian saringan ini kurang
efektif untuk mengatasi bau dan rasa yang ada pada air yang disaring. Selain itu karena debit
air yang cepat, lapisan bakteri yang berguna untuk menghilangkan patogen tidak akan
terbentuk sebaik apa yang terjadi di saringan pasir lambat. Sehingga akan membutuhkan
proses disinfeksi kuman yang lebih intensif (Darmasetiawan, 2001).
Secara umum bahan lapisan saringan yang digunakan pada saringan pasir cepat sama
dengan saringan pasir lambat, yakni pasir, kerikil dan batu. Perbedaan yang terlihat jelas
adalah pada arah aliran air ketika penyaringan. Pada saringan pasir lambat arah aliran airnya
dari atas ke bawah, sedangkan pada saringan pasir cepat dari bawah ke atas (up flow). Selain
itu pada saringan pasir cepat umumnya dapat melakukan backwash atau pencucian saringan
tanpa membongkar keseluruhan saringan (Huisman, 1974)
12
Gambar 2.1 Saringan Pasir Cepat
Panjang proses penyaringan tergantung kulitas feed water dan jarak proses
penyaringan antara satu hari sampai beberapa hari, pencucian untuk pemisahan flok yang
dikumpulkan diatas dan didalam filter bed. Untuk mencuci filter kran influen ditutup, jika air
yang disaring ke bawah, kran effluent di tutup. Dimulai dengan 0.5 galon/menit-ft2, setelah
kira-kira 1 menit pada surface washing, aliran backwash diawali dengan pembukaan kran
influent washwater dan pada batas yang diinginkan. Debit backwash 15 – 20 galon/menit-ft2
dan bed expantion 20 – 50 % butiran pasir dibagian bawah, dan ini tergantung pada suhu air
yang digunakan.
(klorinasi).
13
Gambar 2.2 Skema konsep saringan pasir cepat
Saringan pasir cepat merupakan salah satu prosedur pengolahan air yang memiliki
kriteria pencemaran fisik kimia. Adapun output dari saringan cepat ini tidak dapat dijadikan
air minum tanpa langkah-langkah awal penanganan dan langkah-langkah treatment
selanjutnya.
14
Gambar 2.3 Bagian – bagian dari filter pasir cepat
2.3.3 Bagian- bagian dari filter pasir cepat adalah sebagai berikut :
a. Bak Filter
Merupakan tempat proses filtrasi berlangsung. Jumlah dan ukuran bak tergantung
debit pengolahan (minimum dua bak).
b. Media Filter
Merupakan bahan berbutir/granular yang membentuk pori – pori di antara butiran
media. Pada pori – pori inilah air mengalir dan terjadi proses penyaringan
c. Sistem Underdrain
Underdrain merupakan sisitem pengaliran air yang telah melewati proses filtrasi yang
terletak di bawah media filter. Underdrain terdiri atas :
Oriffice yaitu lubang pada sepanjang pipa lateral sebagai jalan masuknya air dari
media filter ke dalam pipa.
Lateral, yaitu pipa cabang yang terletak disepanjanag pipa manifold.
Manifold, yaitu pipa utama yang menampung air dari lateral dan mengalirkannya
ke bangunan penampung air.
2.3.5 Keuntungan
17
a. Sangat efektif didalam menghilangkan kekeruhan / partikel besar (<0,1-1 NTU)
b. Tingkat filter high (4'000 - 12'000 liter per jam per m2)
c. Kebutuhan lahan yang cukup kecil
d. Tidak ada batasan mengenai tingkat kekeruhan awa
e. Waktu membersihkan (backwash) hanya membutuhkan waktu beberapa menit
2.3.6 Kerugian
a. Tidak efektif dalam menghilangkan bakteri, virus, protozoa, fluoride, arsenik, garam,
bau dan bahan-bahan organik (kecuali sebelum dan sesudah pengolahan.
b. Investasi yang tinggi dan biaya operasional
c. Pembersihan sering diperlukan (setiap 24-72h)
d. Pengawasan terampil yang cukup penting
e. Membutuhkan energi yang besar
f. Pengolahan air backwash dan lumpur yang diperlukan
Tabel 2.2 Perbandingan Rapip Sand Filter dan Slow Sand Filter
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19