Anda di halaman 1dari 20

TUGAS KELOMPOK DOSEN PEMBIMBING

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN MUHAMMAD HARIS, M. SOS


SISTEM INFORMASI

APLIKASI SISTEM INFORMASI PADA LEVEL ORGANISASI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
FADHILAH ISDAYANTI
(11641202145)

ABDUL HIDAYAT
(11641102030)

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
RIAU

1
2018 KATA PENGANTAR
‫بسم ا الر حمن الر حىىم‬
‫السل م علىكم ورحمة ا وبر كا ته‬

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah Subhanahu Wa Taala atas


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat terselesaikan
untuk memenuhi salah satu mata kuliah yaitu Landasan Pendidikan. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada, Nabi Agung Muhammad Shalallahu
Alaihi Wasalam beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya. Semoga kita termasuk
umat beliau dan berhak memperoleh syafaatnya nanti di hari akhir Aamiin..
Adapun makalah ini berjudul “KONSEP PENDIDIKAN”, untuk menjadi
acuan pembelajaran, analisis wawasan, dan tolak ukur dalam perkembangan
akademik untuk penilaian dari segi selanjutnya. Atas dasar bimbingannya, terima
kasih kepada dosen mata kuliah Landasan Pendidikan yang bersangkutan dari
padanya. Atas perhatian, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca.
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu dinantikan, untuk perbaikan pembuat makalah selanjutnya.
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 18 Desember 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A.............................................................................LATAR BELAKANG
.................................................................................................................1
B........................................................................RUMUSAN MASALAH
.................................................................................................................1
C..........................................................................TUJUAN PENULISAN
.................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A...............................................SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM ).


.................................................................................................................3
B.....SISTEM JNA (JARINGAN NEURAL ARTIFISIAL)/ JARINGAN
SYARAF TIRUAN..................................................................................5
C................................................SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN.
.................................................................................................................5
D.SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (EXECUTIVE INFORMATION
SYSTEM)................................................................................................8
E.......................................SISTEM OTOMATISASI PERKANTORAN.
...............................................................................................................10

BAB III PENUTUP

A......................................................................................KESIMPULAN
...............................................................................................................15
B...................................................................................................SARAN
...............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sistem teknologi informasi atau yang biasa disebut STI itu adalah
suatu system yang terbentuk sehubungan adanya penggunaan teknologi
informasi. STI ini dapat di aplikasikan ke dalam level-level organisasi,
sebelumnya definisi organisasi itu adalah suatu tempat, wadah dan suatu
media dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
berstruktur, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam mengelola suatu
sumber daya, sarana-parasarana yang ada, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan
organisasi itu sendiri. Dan level-level dalam organisasi itu adalah :
 Level Operasional Level dimana terjadinya aktifitas dasar dan
transaksi rutin dan adanya data yang terkini.
 Level Pengetahuan (Knowledge) Level yang bertujuan untuk
mendukung dan memberikan pengetahuan atau informasi dan data
pekerjaan yang diperuntukan untuk karyawan.
 Level Menejemen Ialah level untuk mengawasi,
mengkoordinasi dan juga pengambilan keputusan dalam organisasi.
 Level Strategis Adalah level untuk membentuk perencanaan
jangka panjang dan juga jangka pendek organisasi.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Sistem Pakar (Expert System )?
2. Apa yang dimaksud Sistem JNA (Jaringan Neural
Artifisial)/ Jaringan Syaraf Tiruan?
3. Apa yang dimaksud Sistem Penunjang Keputusan?
4. Apa yang dimaksud Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System)?
5. Apa yang dimaksud Sistem Otomatisasi Perkantoran?

C. TUJUAN PENELITIAN

1
1. Untuk mengetahui Sistem Pakar (Expert System ).
2. Untuk mengetahui Sistem Jna (Jaringan Neural Artifisial)/
Jaringan Syaraf Tiruan.
3. Untuk mengetahui Sistem Penunjang Keputusan.
4. Untuk mengetahui Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System).
5. Untuk mengetahui Sistem Otomatisasi Perkantoran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SISTEM PAKAR (EXPERT SYSTEM )


SI berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar
mengenai bidang aplikasi khusus dan kompleks dimana sistem tersebut
bertindak sebagai konsultan bagi pemakai akhir. Sistem pakar berisi
pengetahuan dari satu atau lebih pakar yang menyediakan jawaban atas
pertanyaan mengenai suatu bidang masalah yang sangat khusus.1

1. Manfaat Sistem Pakar :


a. Selalu tersedia diorganisasi dimana pakar belum tentu selalu
berada ditempatselalu ditempat
b. Dapat menyimpan dan mengingat pengetahuan yang sangat tidak
terbatas dan tidak kenal lelahsangat lelah
c. Lebih cepat dan lebih konsisten.

2. Cara Kerja Sistem Pakar :


Pengetahuan dalam sistem pakar diwakili aturan Pengetahuan aturan-
aturan yang dihubungkan membentuk diagram pohon . Aturan-aturan tersebut
oleh inference engineinference enginediproses dengan dua diproses cara
yaitu :
a. Cara forward reasoning/forward chainingforward chainingdimana
dimana aturanaturan–aturan diperiksa satu per satu urut mulai dari
muka ((forwardforward) untuk memastikan bahwa aturan tersebut
dalam ) kondisi benar.
b. Cara backward reasoning/backward chaining backward chaining
dimana aturan akan dianggap sebagai suatu masalah/hipotesis yang
akan diselesaikan permasalahannya. Inference engine akan memeriksa
aturan mulai dari aturan terakhir akan yang memberikan hasil.

1 Latif, Lita Asyriati, Dkk. 2018. Buku Ajar : Sistem Pendukung Keputusan Teori Dan
Implementasi. Deepublish : Yogyakarta

3
3. Komponen Sistem PakarKomponen Pakar: :
a. User Interface. Interface
Media yang digunakan untuk berhubungan dengan input (menerima
data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menjawab pertanyaan)
dengan pemakainya.
b. Inference EngineInference Engine
Software sistem pakar yang mengevaluasi aturanSoftware aturan–
aturan yang disediakan oleh basis pengetahuan dengan urutanyang
urutan–urutan tertentu untuk memberikan jawaban atas pertanyaaan
pemakai sistem dan konsultasi dari pemakai.
c. Knowledge Base (Basis pengetahuan)
Dibentuk aturan–aturan yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan diambil dari
pengetahuan para pakar.2

4. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pakar


a. Kelebihan:
 Pengambilan keputusan yang lebih baik: jawaban yang
diberikan sistem pakar konsisten dan logisdiberikan logis
 Memberikan solusi yang tepatMemberikan tepat
 Pelayanan konsumen lebih baikPelayanan baik
 Menyimpan pengetahuan didalam organisasiMenyimpan
organisasi
b. Kekurangan :
 Hanya dapat menangani pengetahuan yang konsisten tidak
berubahtidak berubah–ubahubah
 Tidak dapat menangani hal yang bersifat judgement dan
subyektifsubyektif
 Format basis pengetahuan terbatas (hanya dalam bentuk
statement ifstatement if–then)
 Sistem pakar sulit dan mahal untuk dikembangkan dan
dirawat denan baikdirawat baik

2 Yazdi, Pusadan Mohammad. 2014. Pemograman Matlab Pada Sistem Pakar. Deepublish :
Yogyakarta

4
5. Pengembangan Sistem Pakar Pengembangan Pakar
 Studi awal
 Pemilihan software
 Pemilihan pakar
 Pengambilan pengetahuan
 Membangun sistem pakar
 Pengujian sistem
 Implementasi sistem
 Operasi sistem
 Pemeliharaan system

B. SISTEM JNA (JARINGAN NEURAL ARTIFISIAL)/


JARINGAN SYARAF TIRUAN
ANN: merupakan jaringan buatan yang mencoba meniru jarinngan
neural manusia.
Perbedaan ANN dengan sistem pakar
ANN Sistem Pakar
Dinamis StatisStatis
Dapat dilatih Tidak dapat dilatih
Hasilnya berbeda Hasilnya konsisten

ANN mulai banyak diterapkan di aplikasi bisnis walaupun masih dalam


tahap pengembanganmasih pengembangan. ANN banyak digunakan untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan, prediksi kapan saham dijual atau dibeli,
dan memprediksi rangking dan obligasi dsb.3
Jaringan Syaraf Tiruan dibuat pertama kali pada tahun 1943 oleh
neurophysiologist Waren McCulloch dan logician Walter Pits, namun teknologi
yang tersedia pada saat itu belum memungkinkan mereka berbuat lebih jauh.4
Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang
terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu
informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru
dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan, seperti manusia, belajar
dari suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu
3 Kusrini. 2016. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. CV. Andi Offset : Yogyakarta

4 Lestari D. 2012. Jurnal: Definisi Sistem Pakar. Arsip Teknik Informatika UMMI.

5
masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses
pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa
tahun terakhir.
Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu
computer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah
mengalami masa vakum selama beberapa tahun. Jaringan Syaraf Tiruan keluar
dari penelitian kecerdasan buatan, terutama percobaan untuk menirukan fault-
tolerence dan kemampuan untuk belajar dari sistem syaraf biologi dengan model
struktur low-level dari otak. Otak terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf
yang saling berhubungan. Sel syaraf mempunyai cabang struktur input
(dendrites), sebuah inti sel dan percabangan struktur output (axon). Axon dari
sebuah sel terhubung dengan dendrites yang lain melalui sebuah synapse.

a) Sejarah JST
Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh
McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan
bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural
akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot dalam jaringan yang
diusulkan oleh McCulloch dan Pitts diatur untuk melakukan fungsi logika
sederhana. 5Fungsi aktivasi yang dipakai adalah fungsi threshold. Tahun 1958,
Rosenblatt memperkenalkan dan mulai mengembangkan model jaringan yang
disebut Perceptron. Metode pelatihan diperkenalkan untuk mengoptimalkan
hasil iterasinya. Widrow dan Hoff (1960) mengembangkan perceptron dengan
memperkenalkan aturan pelatihan jaringan, yang dikenal sebagai aturan delta
(atau sering disebut kuadrat rata-rata terkecil). Aturan ini akan mengubah
bobot perceptron apabila keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan target
yang diinginkan. Selain itu, beberapa model jaringan syaraf tiruan lain juga
dikembangkan oleh Kohonen (1972), Hopfield (1982), dll. Pengembangan

5 Hayadi, B. Herawan. 2018. Sistem Pakar Penyelesaian Kasus Menentukan Minat Baca.
Deepublish : Yogyakarta

6
yang ramai dibicarakan sejak tahun 1990an adalah aplikasi model-model
jaringan syaraf tiruan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia nyata.6

Jaringan Syaraf Tiruan ditentukan oleh tiga hal :


1. Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan)
2. Metode untuk menentukan bobot penghubung (disebut metode
learning/training)
3. Fungsi aktivasi

b) Arsitektur Jaringan
Beberapa arsitektur jaringan yang sering dipakai dalam jaringan syaraf
tiruan antara lain :
1. Jaringan Lapisan Tunggal (single layer network)
Dalam jaringan ini, sekumpulan input neuron dihubungkan
langsung dengan sekumpulan outputnya. Dalam beberapa model (misal
perceptron), hanya ada sebuah unit neuron output
2. Jaringan Lapisan Jamak (multi layer network)
Jaringan layar jamak merupakan perluasan dari layar tunggal.
Dalam jaringan ini, selain unit input dan output, ada unit-unit lain (sering
disebut layar tersembunyi / hidden layer). Dimungkinkan pula ada
beberapa layar tersembunyi. Sama seperti pada unit input dan output, unit-
unit dalam satu layar tidak saling berhubungan.

3. Jaringan Recurrent
Model jaringan reccurent mirip dengan jaringan layar tunggal
ataupun ganda. Hanya saja, ada neuron output yang memberikan sinyal
pada unit input (sering disebut feedback loop).

C. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

6 Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode
Kuantifikasi Pertanyaan. Cv. Andi Offset : Yogyakarta

7
Sistem Penunjang Keputusan ((Decision Support System ––DSSDSS))
DSS : sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan
dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama
proses pengambilan keputusan (o brien).7
1. DSS menggunakan :
a. Model analitis
b. Databse khusus
c. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan
d. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk
mendukung pembuatan keputusan bisnis semi terstruktur.

DSS : sistem informasi untuk membantu manajer level menengah


untuk proses pengambilan keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif
dengan menggunakan modelsupaya model–model analitis dan data yang
tersedia.

2. Tujuan
a. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada
masalah yang semi/tidak terstruktur.
b. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada
manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar
tingkat.
c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
d. Karakteristik SPK
e. Adaptability
f. Flexibility
g. User friendly
h. Support Intelligence, design, choice
i. Effectiveness

3. Tiga Tingkat Teknologi SPK


7 Utama, Didit Nugraha. 2017. Sistem Penunjang Keputusan (Filosofi, Teori Dan Implementasi).
Garudhawaca : Yogyakarta

8
a. Spesific DSS. Merupakan hardware/software yang
memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan
melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
b. DSS Generator. Suatu paket hardware/software yang
mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS.
c. DSS Tools. Hardware /software yang membantu pembuatan
specific DSS/Generator DSS

4. Manfaat SPK
a. Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
b. Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
c. Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
d. Kontrol yang lebih baik.

D. SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF (EXECUTIVE


INFORMATION SYSTEM)
a. Definisi E.I.S ( Watson, 1993 ):
Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif
secara mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan
critical success factor (faktor penentu keberhasilan).8
b. Karakteristik E I S :
1. Dibuat untuk individual executive users.
2. Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak
“critical data”
3. Menyediakan on-line status access.
4. Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan
eksternal.
5. Bersifat user friendly.
6. Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.
Istilah Executive Support System (ESS) digunakan untuk sistem yang
memiliki kemampuan lebih dari EIS, yaitu :
 Tersedia fasilitas komunikasi elektronik, mis. E-mail, computer
conference, word processing.
8 Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya). Graha Ilmu.
Yogyakarta.

9
 Memiliki kemampuan analisis data, misalnya spredsheet, query
language.
 Memiliki organizing tools, misalnya electronic calendaring.

5 Step Suggestion For Improving EIS :


1. Take an inventory of incoming Information Transactions
Eksekutif tidak selalu mempunyai persepsi yang jelas tentang sistem
informasi. Untuk ini, eksekutif dibantu oleh sekretarisnya untuk membuat
log information transaction yang selanjutnya dimasukkan kedalam
database.
2. Stimulate High-valure Sources
Dengan adanya identifikasi sumber daya yang bernilai tinggi, eksekutif
dapat mengambil langkah agar sumber daya tersebut lebih mudah
dikomunikasikan.
3. Take Advantage of Opportunities
Saat informasi bernilai tinggi muncul, eksekutif harus segera
menanganinya.
4. Tailor the System to the Individual
Setiap eksekutif memiliki cara yang unik tersendiri dalam memperoleh
informasi.

5. Take Advantage of Technology


Eksekutif umumnya berpikiran terbuka (open-minded) terhadap sistem
informasi dan mempertimbangkan berbagai cara untuk meningkatkan
kemampuan sistem informasinya.9

Perusahaan dengan Sistem Informasi Executive


Konfigurasi EIS berbasis komputer umumnya mencakup Personal
Computer (PC). Pada perusahaan besar PC dihubungkan (networked) ke
mainframe. PC executive berfungsi sebagai workstation executive. Konfigurasi
9 Riki Kasman, Dkk. 2016. What Is Expert. Deepublish : Yogyakarta

10
hardware mencakup secondary storage beebentuk hardisk sebagai tempat
menyimpan database executive (berisi informasi yang telah diproses dari
mainframe perusahaan).10

Penerapan Konsep Manajemen Pada E I S


a. Critical Success Factor (CSF)
Dengan EIS memungkinkan eksekutif memantau seberapa baik
perusahaan berjalan dalam hal tujuan dan factor-faktor penentu keberhasilan.
Pada tahun 1961, D. Ronald Daniel dari Mc Kinsey & Company, salah satu
perusahaan konsultan terbesar di amerika Serikat, menciptakan konsep CSF. Ia
merasa bahwa CSF menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis
organisasi. CSF bervariasi dari perusahaan satu ke perusahaan lainnya.11
Contoh :
 Industri kendaraan bermotor , CSF yang diyakini : model, jaringan
dealer yang efisien dan pengendalian biaya manufaktur yang kuat.
 Perusahaan Asuransi Jiwa, CSF yang diyakini : pengembangan
personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi
dalam menciptakan produk-produk asuransi.

1. Mental Models
Peran utama EIS adalah menyaring sejumlah besar data dan informasi
(disebut Information Compression) untuk meningkatkan kegunaannya
sehingga menghasilkan suatu gambaran (disebut Mental Model) dari operasi
perusahaan. Computer Based Information System dan setiap sub systemnya
ialah suatu mental model.

2. Trend Eis Dimasa Depan


 Penggunaan EIS pada perusahaan besar menjadi umum.
 Software EIS dengan harga lebih murah makin dibutuhkan.
10 Rosnelly, Rika. 2012. Sistem Pakar, Teori Dan Aplikasi. Cv. Andi Offset : Yogyakarta

11 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Cv. Andi Offset : Yogyakarta

11
 SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user
menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang
berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih
rendah.12

E. SISTEM OTOMATISASI PERKANTORAN.


Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi
sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan
aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar
kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi
presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat
bersuara (voice mail), dan teleconference.13 Pengguna sistem ini pada
prinsipnya adalah semua personil dalam organisasi, baik staf maupun yang
masuk kategori level manajemen. Contoh pengguna perangkat-perangkat yang
mendukung otomasi perkantoran : Pengolah lembar kerja digunakan
menganalisa berbagai kemungkinan harga. Pengolah kata dipakai untuk
membuat kontrak penjualan. Surat elektronik untuk memberikan deskripsi
produk kepada calon pelanggan. Video konferensi digunakan untuk
melakukan pertemuan virtual jarak jauh untuk melakukan koordinasi sejumlah
orang yang berada diberbagai tempat yang berjauhan. Dalam hal ini, wajah
para anggota (member) dapat terlihat dalam monitor. Sistem ini sering kali
dikatakan dapat mendukung kantor tanpa kerta (paperless office). Artinya,
semua yang berbau dokumen kertas dapat dihilangkan.14

12 Marimin. 2015. Tekik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo :
Yogyakarta

13 Anggraeni, Elisabet Dan Irviana, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. CV. Andi Offset :
Yogyakarta

14 Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. CV. Andi Offset : Yogyakarta

12
Aplikasi Otomatisasi Perkantoran :
1) Pengolah Kata (Word Processing)
2) Surat Elektronik (Electronic Mail)
3) Surat Bersuara (Voice Mail)
4) Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
5) Konferensi Suara (Audio Conferencing)
6) Konferensi Video (Video Conferencing)
7) Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
8) Facsimile (FAX)
9) Videotext
10) Pencitraan (Imaging)
11) Desktop Publishing

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem Pakar (Expert System )
SI berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar mengenai
bidang aplikasi khusus dan kompleks dimana sistem tersebut bertindak sebagai
konsultan bagi pemakai akhir. Sistem pakar berisi pengetahuan dari satu atau lebih
pakar yang menyediakan jawaban atas pertanyaan mengenai suatu bidang masalah
yang sangat khusus.

Sistem JNA (Jaringan Neural Artifisial)/ Jaringan Syaraf Tiruan


Jaringan Artifisial (Artificial Neural Network = ANN)
ANN: merupakan jaringan buatan yang mencoba meniru jarinngan neural
manusia. ANN mulai banyak diterapkan di aplikasi bisnis walaupun masih dalam
tahap pengembanganmasih pengembangan. ANN banyak digunakan untuk
memprediksi kebangkrutan perusahaan, prediksi kapan saham dijual atau dibeli,
dan memprediksi rangking dan obligasi dsb.

Sistem Penunjang Keputusan


Sistem Penunjang Keputusan ((Decision Support System ––DSSDSS))
DSS : sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan
informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses
pengambilan keputusan (o brien)
DSS : sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk
proses pengambilan keputusan setengah terstruktur supaya lebih efektif dengan
menggunakan modelsupaya model–model analitis dan data yanng tersedia.

14
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success
factor (faktor penentu keberhasilan).

Sistem Otomatisasi Perkantoran.


Sistem otomasi perkantoran atau terkadang disebut sistem informasi
perkantoran (office information system atau OIS) adalah :
Sistem yang memberikan fasilitas tugas-tugas pemrosesan informasi
sehari-hari didalam perkantoran dan organisasi bisnis. Sistem ini menyediakan
aneka ragam perangkat untuk pemrosesan informasi, seperti pengolah lembar
kerja (spreadsheet), pengolah kata (word processor), pengolah grafik, aplikasi
presentasi, pengaksesan basis data personal, surat elektronik (email), surat
bersuara (voice mail), dan teleconference.

B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Elisabet Dan Irviana, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. CV.
Andi Offset : Yogyakarta
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. CV. Andi Offset :
Yogyakarta
Hayadi, B. Herawan. 2018. Sistem Pakar Penyelesaian Kasus Menentukan Minat
Baca. Deepublish : Yogyakarta
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna
Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
Kusrini. 2016. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. CV. Andi Offset : Yogyakarta
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya). Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Latif, Lita Asyriati, Dkk. 2018. Buku Ajar : Sistem Pendukung Keputusan Teori
Dan Implementasi. Deepublish : Yogyakarta
Lestari D. 2012. Jurnal: Definisi Sistem Pakar. Arsip Teknik Informatika UMMI.
Marimin. 2015. Tekik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Grasindo : Yogyakarta
Riki Kasman, Dkk. 2016. What Is Expert. Deepublish : Yogyakarta
Rosnelly, Rika. 2012. Sistem Pakar, Teori Dan Aplikasi. Cv. Andi Offset :
Yogyakarta
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
Utama, Didit Nugraha. 2017. Sistem Penunjang Keputusan (Filosofi, Teori Dan
Implementasi). Garudhawaca : Yogyakarta
Yazdi, Pusadan Mohammad. 2014. Pemograman Matlab Pada Sistem Pakar.
Deepublish : Yogyakarta

16

Anda mungkin juga menyukai