DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 9
FADHILAH ISDAYANTI
(11641202145)
ABDUL HIDAYAT
(11641102030)
1
2018 KATA PENGANTAR
بسم ا الر حمن الر حىىم
السل م علىكم ورحمة ا وبر كا ته
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.............................................................................LATAR BELAKANG
.................................................................................................................1
B........................................................................RUMUSAN MASALAH
.................................................................................................................1
C..........................................................................TUJUAN PENULISAN
.................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A......................................................................................KESIMPULAN
...............................................................................................................15
B...................................................................................................SARAN
...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem teknologi informasi atau yang biasa disebut STI itu adalah
suatu system yang terbentuk sehubungan adanya penggunaan teknologi
informasi. STI ini dapat di aplikasikan ke dalam level-level organisasi,
sebelumnya definisi organisasi itu adalah suatu tempat, wadah dan suatu
media dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan
berstruktur, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam mengelola suatu
sumber daya, sarana-parasarana yang ada, data, dan lain sebagainya yang
digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan tertentu dan tujuan
organisasi itu sendiri. Dan level-level dalam organisasi itu adalah :
Level Operasional Level dimana terjadinya aktifitas dasar dan
transaksi rutin dan adanya data yang terkini.
Level Pengetahuan (Knowledge) Level yang bertujuan untuk
mendukung dan memberikan pengetahuan atau informasi dan data
pekerjaan yang diperuntukan untuk karyawan.
Level Menejemen Ialah level untuk mengawasi,
mengkoordinasi dan juga pengambilan keputusan dalam organisasi.
Level Strategis Adalah level untuk membentuk perencanaan
jangka panjang dan juga jangka pendek organisasi.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud Sistem Pakar (Expert System )?
2. Apa yang dimaksud Sistem JNA (Jaringan Neural
Artifisial)/ Jaringan Syaraf Tiruan?
3. Apa yang dimaksud Sistem Penunjang Keputusan?
4. Apa yang dimaksud Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System)?
5. Apa yang dimaksud Sistem Otomatisasi Perkantoran?
C. TUJUAN PENELITIAN
1
1. Untuk mengetahui Sistem Pakar (Expert System ).
2. Untuk mengetahui Sistem Jna (Jaringan Neural Artifisial)/
Jaringan Syaraf Tiruan.
3. Untuk mengetahui Sistem Penunjang Keputusan.
4. Untuk mengetahui Sistem Informasi Eksekutif (Executive
Information System).
5. Untuk mengetahui Sistem Otomatisasi Perkantoran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Latif, Lita Asyriati, Dkk. 2018. Buku Ajar : Sistem Pendukung Keputusan Teori Dan
Implementasi. Deepublish : Yogyakarta
3
3. Komponen Sistem PakarKomponen Pakar: :
a. User Interface. Interface
Media yang digunakan untuk berhubungan dengan input (menerima
data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menjawab pertanyaan)
dengan pemakainya.
b. Inference EngineInference Engine
Software sistem pakar yang mengevaluasi aturanSoftware aturan–
aturan yang disediakan oleh basis pengetahuan dengan urutanyang
urutan–urutan tertentu untuk memberikan jawaban atas pertanyaaan
pemakai sistem dan konsultasi dari pemakai.
c. Knowledge Base (Basis pengetahuan)
Dibentuk aturan–aturan yang berkaitan satu dengan yang lainnya.
Pengetahuan yang disimpan dalam basis pengetahuan diambil dari
pengetahuan para pakar.2
2 Yazdi, Pusadan Mohammad. 2014. Pemograman Matlab Pada Sistem Pakar. Deepublish :
Yogyakarta
4
5. Pengembangan Sistem Pakar Pengembangan Pakar
Studi awal
Pemilihan software
Pemilihan pakar
Pengambilan pengetahuan
Membangun sistem pakar
Pengujian sistem
Implementasi sistem
Operasi sistem
Pemeliharaan system
4 Lestari D. 2012. Jurnal: Definisi Sistem Pakar. Arsip Teknik Informatika UMMI.
5
masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses
pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa
tahun terakhir.
Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu
computer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah
mengalami masa vakum selama beberapa tahun. Jaringan Syaraf Tiruan keluar
dari penelitian kecerdasan buatan, terutama percobaan untuk menirukan fault-
tolerence dan kemampuan untuk belajar dari sistem syaraf biologi dengan model
struktur low-level dari otak. Otak terdiri dari sekitar (10.000.000.000) sel syaraf
yang saling berhubungan. Sel syaraf mempunyai cabang struktur input
(dendrites), sebuah inti sel dan percabangan struktur output (axon). Axon dari
sebuah sel terhubung dengan dendrites yang lain melalui sebuah synapse.
a) Sejarah JST
Jaringan syaraf tiruan sederhana pertama kali diperkenalkan oleh
McCulloch dan Pitts di tahun 1943. McCulloch dan Pitts menyimpulkan
bahwa kombinasi beberapa neuron sederhana menjadi sebuah sistem neural
akan meningkatkan kemampuan komputasinya. Bobot dalam jaringan yang
diusulkan oleh McCulloch dan Pitts diatur untuk melakukan fungsi logika
sederhana. 5Fungsi aktivasi yang dipakai adalah fungsi threshold. Tahun 1958,
Rosenblatt memperkenalkan dan mulai mengembangkan model jaringan yang
disebut Perceptron. Metode pelatihan diperkenalkan untuk mengoptimalkan
hasil iterasinya. Widrow dan Hoff (1960) mengembangkan perceptron dengan
memperkenalkan aturan pelatihan jaringan, yang dikenal sebagai aturan delta
(atau sering disebut kuadrat rata-rata terkecil). Aturan ini akan mengubah
bobot perceptron apabila keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan target
yang diinginkan. Selain itu, beberapa model jaringan syaraf tiruan lain juga
dikembangkan oleh Kohonen (1972), Hopfield (1982), dll. Pengembangan
5 Hayadi, B. Herawan. 2018. Sistem Pakar Penyelesaian Kasus Menentukan Minat Baca.
Deepublish : Yogyakarta
6
yang ramai dibicarakan sejak tahun 1990an adalah aplikasi model-model
jaringan syaraf tiruan untuk menyelesaikan berbagai masalah di dunia nyata.6
b) Arsitektur Jaringan
Beberapa arsitektur jaringan yang sering dipakai dalam jaringan syaraf
tiruan antara lain :
1. Jaringan Lapisan Tunggal (single layer network)
Dalam jaringan ini, sekumpulan input neuron dihubungkan
langsung dengan sekumpulan outputnya. Dalam beberapa model (misal
perceptron), hanya ada sebuah unit neuron output
2. Jaringan Lapisan Jamak (multi layer network)
Jaringan layar jamak merupakan perluasan dari layar tunggal.
Dalam jaringan ini, selain unit input dan output, ada unit-unit lain (sering
disebut layar tersembunyi / hidden layer). Dimungkinkan pula ada
beberapa layar tersembunyi. Sama seperti pada unit input dan output, unit-
unit dalam satu layar tidak saling berhubungan.
3. Jaringan Recurrent
Model jaringan reccurent mirip dengan jaringan layar tunggal
ataupun ganda. Hanya saja, ada neuron output yang memberikan sinyal
pada unit input (sering disebut feedback loop).
6 Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode
Kuantifikasi Pertanyaan. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
7
Sistem Penunjang Keputusan ((Decision Support System ––DSSDSS))
DSS : sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan
dukungan informasi yang interaktif bagi manajer dan praktisi bisnis selama
proses pengambilan keputusan (o brien).7
1. DSS menggunakan :
a. Model analitis
b. Databse khusus
c. Penilaian dan pandangan pembuat keputusan
d. Proses pemodelan berbasis komputer yang interaktif untuk
mendukung pembuatan keputusan bisnis semi terstruktur.
2. Tujuan
a. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada
masalah yang semi/tidak terstruktur.
b. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada
manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar
tingkat.
c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan
keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
d. Karakteristik SPK
e. Adaptability
f. Flexibility
g. User friendly
h. Support Intelligence, design, choice
i. Effectiveness
8
a. Spesific DSS. Merupakan hardware/software yang
memungkinkan seseorang/ sekelompok orang pengambil keputusan
melakukan analitis terhadap suatu masalah tertentu.
b. DSS Generator. Suatu paket hardware/software yang
mampu secara cepat dan mudah membuat specific DSS.
c. DSS Tools. Hardware /software yang membantu pembuatan
specific DSS/Generator DSS
4. Manfaat SPK
a. Meningkatkan jumlah alternatif yang dipilih
b. Pemahaman yang lebih baik tentang bisnis
c. Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan.
d. Kontrol yang lebih baik.
9
Memiliki kemampuan analisis data, misalnya spredsheet, query
language.
Memiliki organizing tools, misalnya electronic calendaring.
10
hardware mencakup secondary storage beebentuk hardisk sebagai tempat
menyimpan database executive (berisi informasi yang telah diproses dari
mainframe perusahaan).10
1. Mental Models
Peran utama EIS adalah menyaring sejumlah besar data dan informasi
(disebut Information Compression) untuk meningkatkan kegunaannya
sehingga menghasilkan suatu gambaran (disebut Mental Model) dari operasi
perusahaan. Computer Based Information System dan setiap sub systemnya
ialah suatu mental model.
11 Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
11
SIM dan DSS masa depan akan menjadi seperti EIS saat ini.
Dibandingkan aplikasi lain lebih banyak usaha yang dilakukan agar user
menerima EIS. Kita akan melihat perangkat lunak SIM dan DSS kelas baru yang
berisi banyak feature EIS, dirancang untuk manajer pada tingkat yang lebih
rendah.12
12 Marimin. 2015. Tekik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Grasindo :
Yogyakarta
13 Anggraeni, Elisabet Dan Irviana, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. CV. Andi Offset :
Yogyakarta
14 Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. CV. Andi Offset : Yogyakarta
12
Aplikasi Otomatisasi Perkantoran :
1) Pengolah Kata (Word Processing)
2) Surat Elektronik (Electronic Mail)
3) Surat Bersuara (Voice Mail)
4) Kalender Elektronik (Electronic Calendaring)
5) Konferensi Suara (Audio Conferencing)
6) Konferensi Video (Video Conferencing)
7) Konferensi Komputer (Computer Conferencing)
8) Facsimile (FAX)
9) Videotext
10) Pencitraan (Imaging)
11) Desktop Publishing
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Pakar (Expert System )
SI berbasis pengetahuan yang menggunakan pengetahuan pakar mengenai
bidang aplikasi khusus dan kompleks dimana sistem tersebut bertindak sebagai
konsultan bagi pemakai akhir. Sistem pakar berisi pengetahuan dari satu atau lebih
pakar yang menyediakan jawaban atas pertanyaan mengenai suatu bidang masalah
yang sangat khusus.
14
Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System)
Sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses bagi eksekutif secara
mudah ke informasi internal dan eksternal yang relevan dengan critical success
factor (faktor penentu keberhasilan).
B. SARAN
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Elisabet Dan Irviana, Rita. 2017. Pengantar Sistem Informasi. CV.
Andi Offset : Yogyakarta
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar. CV. Andi Offset :
Yogyakarta
Hayadi, B. Herawan. 2018. Sistem Pakar Penyelesaian Kasus Menentukan Minat
Baca. Deepublish : Yogyakarta
Kusrini. 2008. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna
Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
Kusrini. 2016. Sistem Pakar Teori Dan Aplikasi. CV. Andi Offset : Yogyakarta
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik Dan Aplikasinya). Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Latif, Lita Asyriati, Dkk. 2018. Buku Ajar : Sistem Pendukung Keputusan Teori
Dan Implementasi. Deepublish : Yogyakarta
Lestari D. 2012. Jurnal: Definisi Sistem Pakar. Arsip Teknik Informatika UMMI.
Marimin. 2015. Tekik Dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
Grasindo : Yogyakarta
Riki Kasman, Dkk. 2016. What Is Expert. Deepublish : Yogyakarta
Rosnelly, Rika. 2012. Sistem Pakar, Teori Dan Aplikasi. Cv. Andi Offset :
Yogyakarta
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Sistem Informasi. Cv. Andi Offset : Yogyakarta
Utama, Didit Nugraha. 2017. Sistem Penunjang Keputusan (Filosofi, Teori Dan
Implementasi). Garudhawaca : Yogyakarta
Yazdi, Pusadan Mohammad. 2014. Pemograman Matlab Pada Sistem Pakar.
Deepublish : Yogyakarta
16