4. Tempat predileksi atau lokasi yang sering terjadi skabies adalah, kecuali
a. sela-sela jari tangan
b. lipatan ketiak bagian depan
c. umbilicus
d. perut bagian bawah
e. kulit kepala
10. Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada penyakit skabies adalah
a. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak
utuh
b. Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan secara
abnormal
c. Kelebihan volume cairan b/d perubahan mekanisme regulasi
d. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan cairan
e. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung
14. Intervensi yang dilakukan pada diagnosa nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
biologi adalah
a. Monitor pola tidur pasien
b. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
c. monitor warna kulit
d. monitor temperature kulit
e. anjurkan makan sedikit tapi sering
16. Jenis obat topikal yang diberikan pada penderita skabies adalah kecuali
a. Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20 %
b. Emulsi benzil-benzoat 20-25 %
c. Gama benzena heksaklorida (gameksan=gammexane) 1 %
d. Benzilbenzoat (krotamiton) Tersedia 10 % dan 25%
e. Miconazole
17. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada penyakit skabies kecuali
a. Resiko infeksi berhubungan dengan jaringan kulit rusak
b. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa gatal
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan edema
d. Gangguan rasa nyaman ( nyeri) berhubungan dengan lesi pada epidermis
e. Kelebihan volume cairan b/d perubahan mekanisme regulasi
20. Intervensi yang dilakukan pada diagnosa keperawatan resiko infeksi berhubungan
dengan jaringan kulit rusak adalah kecuali