Anda di halaman 1dari 3

DM TIPE II

Genetik Gaya Hidup : Makan makanan Stress


Usia ( > 40 Tahun) Obesitas
cepat saji, banyak pengawet, (hormon kortisol ↑)
lemak dan gula

Kerusakan sel B Pankreas Penurunan Fisiologis Metabolisme lemak


tubuh kerja pankreas ↑ & protein ↑ Hipertrofi Sel B
Adiponektin ↓
pankreas
DM Penurunan Fungsi
Pankreas mudah rusak Kebutuhan energi ↑
Endokrin Pankreas
TIPE I Insulin Reseptor
Substrate ↓
Pengertian: DM merupakan suatu penyakit kronik yang kompleks yang
melibatkan: Produksi insulin ↓
Resistensi Insulin
1. Kelainan metabolisme karrbohidrat, protein dan lemak
2. Berkembangnya komplikasi makrovaskuler, mikrovaskuler, dan
neurologis. DM digolongkan sebagai penyakit endokrin atau Defesiensi Insulin Klasifikasi DM: (Brunner dan Suddart,2018)
hormonal karena gambaran produksi atau pengggunaan insulin 1. Tipe 1 (dulu disebut dengan diabetes melitus tergantung insulin): Tipe ini ditandai
(Long, 1996) dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor genetis, imunologis, dan mungkin
DM adalah suatu keadaan ketika tubuh tidak mampu menghasilkan atau juga lingkungan (misal;virus)
menggunakan insulin (hormon yang membawa glukosa darah ke sel-sel DIABETES MELITUS 2. Tipe 2 (dulu disebut dengan diabetes melitus tak tergantung insulin): Tipe ini disebabkan
dan menyimpannya sebagai glukogen. oleh penurunan sensitifitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan
jumlah insulinyang diproduksi
3. Diabetes Melitus Gestasional: Diabetes gestasional ditandai dengan setiap derajat
Hiperglikemi intoleransai glukosa yang muncul selama kehamilan (trimester kedua atau ketiga )

Glukosa tidak dapat Viskositas darah ↑ Hiperosmolaritas


masuk ke sel Tidak terkontrol

Sel kekurangan O2 dan Cairan di interstitial


Aliran darah Berlangsung 2-3
Nutrisi masuk ke PD
melambat bulan

MK. Ketidakefektifan Volume darah ↑ HB A1C ↑


perfusi jaringan perifer
Sinyal ke Hipotalamus Produksi energi ↓ Sirkulasi darah ke ginjal ↑
bagian nukleus lateral

Urine output ↑ POLIURI


Rasa Lapar ↑ Sel lemah Glukoneogenesis

Intake makanan ↑ Mudah Pemecahan asam amino Dehidrasi ekstra sel


mengantuk dan lemak

Glukosa tidak dapat MK. KEKURANGAN


Merangsang hipolamus bagian
diserap oleh tubuh VOLUME CAIRAN
Cadangan lemak & angiotensin II
Produksi keeton ↑
protein ↓ dalam waktu
lama
POLIFAGI Ketoasidosis Sinyal Haus

BB ↓
Mual, muntah, nafas bau Intake minum ↑ POLIDIPSIA
aseton
MK.
Ketidakseimbangan
Nutrisi kurang dari TRIAS DM : Polidipsi,
kebutuhan Poliuri, Penurunan BB
(Djokoprawiro, 2011)

Seluruh Jaringan Mikrovaskular Mikrovaskular

O2 Keseluruh jaringan ↓
Otak Jantung
Hipoksia Ginjal Kerusakan saraf Mata Terbentuknya Tidak mampu
emboli diserebral pertankan
vasokontriksi
GFR ↓ (glomerolus Gangguan fungsi Aliran darah ke
iskemik
Filtration rate) sensoris organ retina ↓ Sumbatan arteri
Fungsi jantung ↓
Nekrosis Kegagagalan reabsorpsi Suplai darah dan O2
mineral Neuropatik diabetik Penumpukan ↓
(Kerusakan dalam jaringan)
glukosa pada retina MK . PENURUNAN
CURAH JANTUNG
Mineral keluar Fungsi sensoris dan Iskemik
MK. KERUSAKAN berasama urin motorik saraf ↓ retinopati
INTEGRITAS
JARINGAN Infark
Glukosuria, proteinuria Persepsi nyeri ↓
MK. RESIKO
JATUH Stroke
Glukosa yang masuk ke
ginjal ↑ MK. RESIKO
Iritasi ujung saraf
KETIDAKEFEKTIFAN
PERFUSI SEREBRAL
Kerja ginjal ↑ Sensasi gatal
Klasifikasi DM: (Brunner dan Suddart,2018)

Pruritus 1. Tipe 1 (dulu disebut dengan diabetes melitus tergantung insulin): Tipe
Diuresis osmotik ini ditandai dengan destruksi sel-sel beta pankreas akibat faktor genetis,
imunologis, dan mungkin juga lingkungan (misal;virus)
2. Tipe 2 (dulu disebut dengan diabetes melitus tak tergantung insulin):
Tipe ini disebabkan oleh penurunan sensitifitas terhadap insulin
(resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah insulinyang diproduksi
Nokturia 3. Diabetes Melitus Gestasional: Diabetes gestasional ditandai dengan
setiap derajat intoleransai glukosa yang muncul selama kehamilan
(trimester kedua atau ketiga )

Anda mungkin juga menyukai