Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM GAYA GERAK LISTRIK INDUKSI

Standar Kompetensi : 2. Menerakan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai


penyelesaiannmasalah dan produk teknologi
Kompetensi Dasar : 2.3 Memformulasikan konsep induksi faraday dan arus bolak balik serta
penerapannya
Kelas/Semester : XII/I

1. Nama Percobaan : Gaya Gerak Listrik Induksi

2. Tujuan Percobaan: Menyelidiki gejala kelistrikan yang di timbulkan oleh induksi magnetic

3. Landasan Teori :
Melalui berbagai percobaan, Michael Faraday (1791-1867), seorang ilmuwan jenius dari inggris akhirnya
berhasil membuktikan bahwa arus listrik memang dapat dihasilkan dari perubahan medan magnetik. Peristiwa
dihasilkannya arus listrik akibat adanya perubahan medan magnetik dinamakan induksi elektromagnetik,
sedangkan arus yang dihasilkan dari induksi elektromagnetik dinamakan arus induksi. Penemuan ini dikenal
dengan “Hukum Faraday”. Penemuan ini dianggap sebagai penemuan monumental. Mengapa? Pertama, “Hukum
Faraday” memiliki arti penting dalam hubungan dengan pengertian teoretis tentang elektromagnetik. Kedua,
elektromagnetik dapat dipergunakan sebagai penggerak secara terus-menerus arus aliran listrik seperti yang
digunakan oleh Faraday dalam pembuatan dinamo listrik pertama.
Di dalam kumparan timbul suatu beda potensial (atau gaya gerak listrikε, GGL). Timbulnya GGL dengan
cara ini disebut induksi elektromagnetik.Batang magnet memiliki medan magnet di sekitarnya. Medan magnet
divisualkan dalam bentuk garis-garis medan. Sebuah batang magnet mempunyai bentuk garis-garis medan magnet.
Sekumpulan garis-garis medan disebut fluks magnet. Bentuk garis-garis medan magnet pada sebuah batang
magnet. GGL yang diinduksi oleh fluks magnet yang berubah dapat dianggap terdistribusi di seluruh rangkaiannya.
4. ALAT/BAHAN YANG DIGUNAKAN :

NO URUT NAMA ALAT/BAHAN JUMLAH


1. Kabel Penghubung Merah 1
2. Kabel penghubung Hitam 1
3. Basicmeter 1
4. Kumparan 1000 lilitan 1
5. Kumparan 500 lilitan 1
6. Penghubung jembatan 2
7. Papan Rangkaian 1
8. Magnet batang Ainico 1

1. PERSIAPAN PERCOBAAN:
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
b. Buatlah rangkaian sesuai gambar di atas :
 Saklar masih terbuka (posisi “0”)
 Basicmeter di fungsikan sebagai voltmeter dengan batas ukur 100 mVDC
 Gunakan kumparan 500 lilitan
c. Periksa kembali susunan dari rangkaian
2. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN :

GALVANOMETER
KUMPARAN
1. Dekatkan/jauhkan ujung batang magnet terhadap lubang kumparan secar a agak pelan-pelan. Amati
simpangan jarum voltmeter dan catat hasil pengukuran voltmeter ke dalam table 1
2. Ulangi langkah (1), tetapi dengan gerakan magnetyang lebih cepat.
3. Ganti kumparan 500 lilitan dengan kumparan 1000 lilitan
4. Ulangi langkah (1) d an (2)
5. Pasang (masukkan) besi inti I ke dalam kumparan 500 lilitan
6. Ulangi langkah (1) sampai dengan (4)
7. Kemasi alat dan bahan yang telag igunakan dan diskusikan isian label untuk dapat didiskusikan isian
table untuk dapat diambil kesimpulan tentang hubungan tegangan listrik induksi dengan tegangan
listrik induksi dengan kecepatan medan magnetic dan jumlah lilitan kumparan.

3. HASIL PENGAMATAN :
Table I : Kumparan tanpa besi inti
No Jumlah lilitan kumparan Gerakan ke dalam Tegangan
Perlahan-lahan 4V
1. 500 lilitan
Cepat 10 V
Perlahan-lahan 6V
2. 1000 lilitan
Cepat 12 V

Table II : kumparan berisi besi inti


No Jumlah lilitan kumparan Gerakan ke keluar Tegangan
Perlahan-lahan 3V
1 500 lilitan
Cepat 11 V
Perlahan-lahan 5V
2 1000 lilitan
Cepat 14 V
4. ANALISA HASIL PENGAMATAN :
Untuk menentukan Nilai tegangan :
 Untuk tabel I
 500 lilitan pada gerakan perlahan-lahan

 500 lilitan pada gerakan cepat

 1000 lilitan pada gerakan perlahan-lahan

 1000 lilitan pada gerakan cepat

 Untuk tabel II
 500 lilitan pada gerakan perlahan-lahan

 500 lilitan pada gerakan cepat

 1000 lilitan pada gerakan perlahan-lahan

 1000 lilitan pada gerakan cepat

5. KESIMPULAN :
Timbulnya gaya listrik (GGL) pada kumparan hanya apabila terjadi perubahan jumlah garis-garis

gaya magnet.Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet

disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut

induksi elektromagnetik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
1. Kecepatan perubahan medan magnet. Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL

induksi yang timbul semakin besar.

2. Banyaknya lilitan Semakin banyak lilitannya, maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar.

3. Kekuatan magnet Semakin kuat gelaja kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga

semakin besar.

6. CONTOH PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :

Generator.

Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik

generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap.Generator AC sering disebut

alternator.Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Ciri generator (AC) menggunakan cincin ganda. Generator-

generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi,

generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator.

Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutub- kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling

berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan

sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak)

disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak disebut stator.

Bagaimanakah generator bekerja? Ketika kumparan sejajar dengan arah medan magnet (membentuk sudut 0

derajat), belum terjadi arus listrik dan tidak terjadi GGL induksi (perhatikan Gambar 12.2). Pada saat kumparan

berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik sampai kumparan membentuk sudut 90 derajat. Saat itu posisi
kumparan tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi menunjukkan nilai

maksimum.Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar, arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan mem bentuk

sudut 180 derajat kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan arus induksi menjadi

nol.

Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan arah yang berlawanan. Pada saat membentuk

sudut 270 derajat, terjadi lagi kumparan berarus tegak lurus dengan arah medan magnetPada kedudukan kuat arus dan GGL

induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran kumparan selanjutnya, arus dan tegangan

turun perlahanlahan hingga mencapai nol dan kumparan kembali ke posisi semula hingga memb entuk sudut 360

derajat.

Dinamo.

Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja

dinamo sama dengan generator yaitu memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam

kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor.Bagian dinamo yang tidak bergerak disebut stator.

Perbedaan antara dinamo DC dengan dinamo AC terletak pada cincin yang digunakan.Pada dinamo arus searah

menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi dua yang disebut cincin belah (komutator).Cincin ini memungkinkan arus

listrik yang dihasilkan pada rangkaian luar Dinamo berupa arus searah walaupun di dalam dinamo sendiri menghasilkan

arus bolak-balik.Adapun, pada dinamo arus bolak-balik menggunakan cincin ganda (dua cincin).Alat pembangkit listrik arus

bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo sepeda.

Tenaga yang digunakan untuk memutar rotoradalah roda sepeda.Jika roda berputar, kumparan atau magnet ikut

berputar.Akibatnya, timbul GGL induksi pada ujung-ujung kumparan dan arus listrik mengalir.Makin cepat gerakan roda
sepeda, makin cepat magnet atau kumparan berputar. Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika

dihubungkan dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat diperbesar dengan cara putaran

roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat (besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di

dalam kumparan.

TRANSFORMATOR

Di rumah mungkin kamu pernah dihadapkan persoalan tegangan listrik, ketika kamu akan menghidupkan radio

yang memerlukan tegangan 6 V atau 12 V. Padahal tegangan listrik yang disediakan PLN 220 V. Bahkan generator pembangkit

listrik menghasilkan tegangan listrik yang sangat tinggi mencapai hingga puluhan ribu volt. Kenyataannya sampai di rumah

tegangan listrik tinggal 220 V. Bagaimanakah cara mengubah tegangan listrik? Alat yang digunakan untuk menaikkan atau

menurunkan tegangan AC disebut transformator (trafo). Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal

output.

Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang

akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal

output.Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus

AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi

perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada

kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan

sekunder.Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.

Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder.

Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan.

Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran (output).

Anda mungkin juga menyukai