Anda di halaman 1dari 21

57

BAB IV

ANALISA DAN PERENCANAAN

SISTEM INSTALASI LISTRIK

4.1. Sistem Instalasi Listrik

Sistem instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite menggunakan

sistem radial. Sumber utama untuk suplai listrik berasal dari PLN. Apabila PLN mati

atau mengalami gangguan maka sumber untuk suplai listrik menggunakan 3 (tiga)

buah diesel generator set sebesar 800 kVA. Diesel generator set ini merupakan

sumber tenaga listrik cadangan, dimana ketiga diesel generator set ini bekerja secara

bersamaan dengan cara disinkronisasi sehingga dapat mensuplai tenaga listrik yang

dibutuhkan.

Sumber listrik dari PLN dihubungkan ke Panel Distribusi Tegangan

Menengah (PDTM) yang berada di ruang trafo, PDTR dan PDTM di lantai basemen

1. Kemudian dihubungkan dengan 2 buah trafo penurun tegangan (step down) 20

kV/400 V dengan kapasitas masing-masing 1250 kVA, yang berfungsi untuk

menurunkan tegangan menengah menjadi tegangan rendah.


Dari trafo penurun tegangan (step down) kemudian dihubungkan ke Panel

Distribusi Tegangan Rendah (PDTR-1 dan PDTR-2), yang dilengkapi dengan

Capasitor Bank dimasing-masing PDTR, yang berfungsi sebagai koreksi faktor daya.

Tegangan rendah 400 V/220 V dari PDTR akan didistribusikan ke panel-panel lantai.

Dalam perencanaan instalasi listrik di gedung perkantoran Talavera Suite tidak

digunakan Panel Utama (PU), karena digunakan 2 buah busduct yang langsung

terhubung ke PDTR dengan menggunakan kabel. Pada panel lantai ini terdapat beban

listrik yang berupa penerangan dan kotak-kontak koridor serta unit-unit kantor atau

tenant yang disewakan. Untuk kebutuhan suplai listrik pada beban-beban mekanikal

langsung disuplai dari PDTR.

4.2. Analisa Perhitungan Beban Listrik

4.2.1. Perhitungan Beban Listrik Per Lantai

Kebutuhan daya per lantai dapat ditentukan dengan menghitung jumlah beban

yang terpasang pada masing-masing lantai.

a. Beban Lantai Parkir

• Lantai Basemen 3

Selain sebagai lantai untuk parkir kendaraan bermotor di basemen 3

ini terdapat kantin dan ruang utiliti atau genset dengan luas 1541 m2.

58
Tabel 4.1 Beban di lantai basemen 3

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan parkir 1152

2. Penerangan jalan 2016

3. Penerangan lobby dan kotak-kontak 1212

4. AC dan exhaust fan 38280

5. Penerangan, kotak-kontak dan AC di 12224

ruang genset

Total 54884

• Lantai Basemen 2

Di lantai basemen 2 ini berfungsi sepenuhnya sebagai parkir

kendaraan.

Tabel 4.2 Beban di lantai basemen 2

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan parkir 1224

2. Penerangan jalan 2016

3. Penerangan dan kotak-kontak lobby 976

4. AC dan exhaust fan 31500

Total 35716

59
• Lantai Basemen 1

Di lantai basemen 1 terdapat ruang utiliti yaitu ruangan untuk trafo,

panel distribusi tegangan menengah (PDTM) dan panel distribusi

tegangan rendah (PDTR).

Tabel 4.3 Beban di lantai basemen 1

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan parkir 1260

2. Penerangan jalan 2088

3. Penerangan dan kotak-kontak lobby 1208

4. AC dan exhaust fan 30920

5. Penerangan, kotak-kontak dan AC di 9476

ruang utiliti

Total 44952

b. Beban Lantai Unit Sewa

• Lantai 1

Tabel 4.4 Beban di lantai 1

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan dan kotak-kontak lobby 12691

2. AC lobby 28870

3. Penerangan dan kotak-kontak unit A 7878

60
4. AC unit A 30000

5. Penerangan dan kotak-kontak Unit B 6538

6. AC unit B 22000

Total 107977

• Lantai 2

Tabel 4.5 Beban di lantai 2

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan dan kotak-kontak lobby 11773

2. AC lobby 26300

3. Penerangan dan kotak-kontak koridor 1401

4. AC koridor 7800

5. Penerangan dan kotak-kontak unit A 5144

6. AC unit A 15000

7. Penerangan dan kotak-kontak Unit B 6338

8. AC unit B 22000

Total 95756

• Lantai Tipikal

Tabel 4.6 Beban di lantai tipikal

No. Nama Peralatan Beban (W)

1. Penerangan dan kotak-kontak koridor 8884

61
2. AC lobby 8790

3. Penerangan dan kotak-kontak unit A 5360

4. AC unit A 15000

5. Penerangan dan kotak-kontak unit B 3296

6. AC unit B 7500

7. Penerangan dan kotak-kontak Unit C 5306

8. AC unit C 18500

9. Penerangan dan kotak-kontak Unit D 4036

10. AC unit D 15000

11. Penerangan dan kotak-kontak Unit E 3496

12. AC unit E 11000

13. Penerangan dan kotak-kontak Unit F 3296

14. AC unit F 15000

Total 124464

4.2.2. Perhitungan Beban Listrik Per Panel Distribusi

Kebutuhan daya gedung Talavera Suite disuplai dari 2 panel distribusi

tegangan rendah (PDTR) yaitu:

62
• PDTR-1

Tabel 4.7 Beban pada PDTR-1

Daya

Faktor Normal Emergensi

No. Nama Panel Beban (W) Kebutuhan (W) % (W)

1. P-11 124.464 0,8 99.571 100 99.571

2. P-12 124.464 0,8 99.571 100 99.571

3. P-13 124.464 0,8 99.571 100 99.571

4. P-14 124.464 0,8 99.571 100 99.571

5. P-15 124.464 0,8 99.571 100 99.571

6. P-16 124.464 0,8 99.571 100 99.571

7. P-17 124.464 0,8 99.571 100 99.571

8. P-18 124.464 0,8 99.571 100 99.571

9. P-ATAP 152.152 0,8 121.722 100 121.722

10. PU-BS 114.160 0,8 91.328 100 91.328

TOTAL 1.009.619 1.009.619

63
• PDTR-2

Tabel 4.8 Beban pada PDTR-2

Daya

Faktor Normal Emergensi

No. Nama Panel Beban (W) Kebutuhan (W) % (W)

1. P-1 107.977 0,8 86.382 100 86.382

2. P-2 95.756 0,8 76.605 100 76.605

3. P-3 124.464 0,8 99.571 100 99.571

4. P-4 127.964 0,8 102.371 100 102.371

5. P-5 127.964 0,8 102.371 100 102.371

6. P-6 127.964 0,8 102.371 100 102.371

7. P-7 127.964 0,8 102.371 100 102.371

8. P-8 124.464 0,8 99.571 100 99.571

9. P-9 152.152 0,8 121.722 100 121.722

10. P-10 114.160 0,8 91.328 100 91.328

11. PU-K 230.356 0,8 184.285 100 184.285

12. PU-POMPA 46.586 0,9 41.927 100 41.927

13. P-RU 9.476 0,9 8.528 100 8.528

14. P-RG 12.224 0,9 11.002 100 11.002

TOTAL 1.230.405 1.230.405

64
Dari tabel 4.7 dan tabel 4.8 diatas didapat total kebutuhan daya untuk beban listrik

seluruh gedung adalah 1.009.619 W + 1.230.405 W = 2.240.024 W. Jadi untuk

perhitungannya sebagai berikut:

Total beban : 2.240.024 W

Cadangan (10 % dari total beban) : 2.464.026 W

Faktor diversitas : 1,1

Total sambungan : 2.240.024 W

Efisiensi (80 % dari total sambungan) : 2.800.030 VA

Jadi total kebutuhan daya untuk mensuplai gedung perkantoran Talavera Suite adalah

2.800.030 VA. Untuk kapasitas transformator daya yang akan dipasang adalah 2 unit

transformator step down masing-masing 1250 kVA. Sebenarnya beban total ini

melebihi estimasi atau perkiraan beban total saat pertama kali dalam merencanakan

sistem instalasi listrik tetapi hal ini tidak akan menjadi masalah karena kedua

transformator ini akan memenuhi kebutuhan daya gedung perkantoran Talavera Suite,

diperkirakan beban tidak akan terpakai secara keseluruhan sebesar 2.800.030 VA.

65
4.3. Analisa Perhitungan Pemutus Arus (circuit breaker) dan Besar Penampang

Kabel

Untuk menentukan besar penampang kabel yang dibutuhkan maka yang harus

diperhatikan adalah kemampuan hantar arus (KHA) dari kabel tersebut. Berdasarkan

PUIL 2000 pasal 4.2.2.2 dinyatakan bahwa semua penghantar harus mempunyai

KHA sekurang-kurangnya sama dengan arus yang mengalir melaluinya.

Untuk menentukan besarnya penghantar pada saluran-saluran utama

ditentukan dengan besarnya kapasitas daya terpasang pada panel-panel distribusi

tersebut, tetapi dengan adanya faktor keserempakan kerja dari peralatan-peralatan

yang bekerja tidak bersamaan maka untuk menentukan besarnya penghantar tersebut

ditentukan dengan perkiraan kebutuhan maksimum sesuai dengan PUIL 2000 pasal

4.3.2.

Pada perhitungan besar penampang untuk sirkit motor maka berdasarkan

PUIL 2000 pasal 5.5.3 yang menyatakan bahwa penghantar sirkit akhir yang

mensuplai dua motor atau lebih, tidak boleh mempunyai KHA kurang dari jumlah

arus beban penuh semua motor itu ditambah dengan 25 % arus beban penuh motor

terbesar dalam kelompok tersebut. Yang dimaksud motor terbesar adalah yang

mempunyai arus beban tertinggi.

1. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel pada

panel koridor di lantai tipikal dengan total beban 8884 W.

66
a. Kuat hantar arus pada circuit breaker yang ditentukan dengan

mengambil data pada tabel 4.6 dan persamaan (2.2), sebagai berikut:

Arus yang mengalir 16,8 A dan dikalikan 120% sebagai faktor

keselamatan (safety factor), akan didapat 16,8 x 1,2 = 20.2 A, maka

digunakan MCB sebesar 20 A untuk instalasi tiga fase.

b. Besar penampang kabel

Dengan panjang kabel yang digunakan 10 meter dan rugi tegangan

yang diijinkan maksimum adalah 5% . Untuk mencari besar atau luas

penampang kabel digunakan persamaan (2.6) dengan daya hantar

untuk tembaga 56,2 x 106 m/ohm mm2.

Ukuran kabel minimum yang tersedia dipasaran adalah ukuran 1,5

mm2. Tetapi untuk instalasi tiga fase dengan MCB 20 A digunakan

kabel NYY 4 x 4 mm2 + BC 4 mm2, bisa saja digunakan kabel 4 x 2,5

67
mm2 tetapi untuk memenuhi standar dari perusahaan penulis bekerja

hal itu tidak dilakukan.

2. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel pada

panel P-8 (salah satu contoh untuk lantai tipikal) dengan total beban 124.464

W.

a. Kuat hantar arus pada circuit breaker yang ditentukan dengan

mengambil data pada tabel 4.6 dan persamaan (2.2) serta persamaan

(2.4) sebagai berikut:

Dengan mempertimbangkan faktor keselamatan (safety factor), maka

arus yang didapat akan dikalikan 120% sehingga arusnya menjadi

236.4 x 1,2 = 283.7 A. Untuk arus 283.7 A, proteksinya digunakan

MCCB 250-320 A dengan fasilitas proteksi yang lebih baik dari MCB.

b. Besar penampang kabel

Untuk menentukan penampang kabel yang digunakan, selain

menggunakan rumus penulis juga menggunakan tabel ukuran kabel

yang dikeluarkan perusahaan sendiri (sebagai standar) dan dari

katalog-katalog kabel.

68
Berdasarkan perhitungan kuat hantar arus diatas, maka digunakan jenis

kabel tembaga yaitu NYY 3(1 x 1c x 150 mm2) + (1 x 1c x 150 mm2)

+ BC 70 mm2. (Sesuai lampiran standar kabel)

3. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel di

panel PDTR-1 & PDTR-2

a. Beban di sisi sekunder transformator 1 step down 1250 kVA yang

terhubung ke PDTR-1 adalah:

Digunakan pemutus arus (circuit breaker) jenis ACB 4 pole 2000 A,

karena ACB 1899.7 A tidak terdapat dipasaran. ACB dipilih karena

lebih tepat sebagai pengaman sumber listrik langsung dari

transformator. Dan juga mempunyai fasilitas proteksi yang lebih

lengkap untuk arus besar yang mengalir.

Berdasarkan perhitungan diatas maka kabel yang digunakan adalah

kabel jenis tembaga NYY. Untuk ukuran besar penampang kabel yang

digunakan sesuai dengan standar kabel yang ditetapkan oleh

perusahaan, yaitu NYY 3(4 x 1c x 300 mm2) + (4 x 1c x 300 mm2) +

BC 150 mm2.

69
b. Beban didalam PDTR-1 yang terhubung ke Busduct B (yang

menghubungkan dan memberi suplai daya listrik untuk lantai 11

sampai lantai atap). Dengan beban total = 1.009.619 W yang

mengambil data dari tabel 4.7 dan persamaan (2.2) serta persamaan

(2.4) adalah:

Untuk pemutus arus (circuit breaker) yang digunakan juga ACB 2000

A. Dihubungkan dulu dengan kabel jenis tembaga yaitu NYY 3(4 x 1c

x 300 mm2) + (4 x 1c x 300 mm2) + BC 150 mm2 sebelum

dihubungkan ke busduct aluminium dengan kapasitas arus 2000 A.

c. Beban di sisi sekunder transformator 2 step down 1250 kVA yang

terhubung ke PDTR-2 adalah:

Digunakan pemutus arus (circuit breaker) jenis ACB 4 pole 2000 A,

karena ACB 1899.7 A tidak terdapat dipasaran. ACB dipilih karena

70
lebih tepat sebagai pengaman sumber listrik langsung dari

transformator. Dan juga mempunyai fasilitas proteksi yang lebih

lengkap untuk arus besar yang mengalir.

Berdasarkan perhitungan diatas maka kabel yang digunakan adalah

kabel jenis tembaga NYY. Untuk ukuran besar penampang kabel yang

digunakan sesuai dengan standar kabel yang ditetapkan oleh

perusahaan, yaitu NYY 3(4 x 1c x 300 mm2) + (4 x 1c x 300 mm2) +

BC 150 mm2.

d. Beban didalam PDTR-2 yang terhubung ke Busduct A (yang

menghubungkan dan memberi suplai daya listrik untuk lantai 1 sampai

lantai 10). Dengan beban total = 1.230.405 W yang mengambil data

dari tabel 4.8 dan persamaan (2.2) serta persamaan (2.4) adalah:

Untuk pemutus arus (circuit breaker) yang digunakan juga ACB 2000

A, karena ACB yang digunakan tidak boleh besar dengan pemutus

arus utama PDTR-2 dengan transformator 2 sebesar 2000 A. Hal ini

dapat terjadi karena pembagian besar beban yang tidak seimbang

antara PDTR-1 dan PDTR-2. Sama seperti di PDTR-1, dihubungkan

dulu dengan kabel jenis tembaga yaitu NYY 3(4 x 1c x 300 mm2) + (4

71
x 1c x 300 mm2) + BC 150 mm2 sebelum dihubungkan ke busduct

aluminium dengan kapasitas arus 2000 A.

4. Perhitungan pemutus arus (circuit breaker) dan besar penampang kabel di

panel PDTM

a. Kuat hantar arus pada panel PDTM dan besar penampang kabel yang

menghubungkan PDTM ke gardu PLN adalah:

Berdasarkan perhitungan kuat hantar arus didapat 140 A, maka digunakan

kabel tembaga untuk tegangan menengah 20 kV yaitu N2XSEbY 3 x 185

mm2. Kabel ini merupakan jenis kabel tanah yang akan ditanam didalam

tanah untuk menghubungkan PDTM ke gardu PLN.

b. Kuat hantar arus dan besar penampang kabel pada sisi keluaran panel

PDTM yang terhubung ke sisi primer masing-masing transformator step

down 1250 kVA adalah:

72
Maka digunakan HRC Fuse 63 A sebagai pemutus arus, kapasitas 62,5 A

tidak ada dipasaran maka dipilih kapasitas yang mendekati. Untuk kabel

penghantarnya digunakan kabel N2XSY 3 x 95 mm2 yang akan

menghubungkan keluaran PDTM ke sisi transformator step down 1250

kVA.

4.4. Analisa Perhitungan Jatuh Tegangan

Berdasarkan PUIL 2000 pasal 4.2.3 menyatakan bahwa susut tegangan antara

panel hubung bagi (PHB) utama dan setiap titik beban tidak boleh lebih dari

5% dari tegangan PHB utama, bila semua penghantar instalasi dilalui arus

maksimum yang ditentukan berdasarkan pasal 4.2.3.

Pada analisa perhitungan jatuh tegangan akan dibandingkan perhitungan jatuh

tegangan berdasarkan persamaan (2.8) dengan persamaan (3.2). Penulis

mengambil contoh untuk panel PU-POMPA yang terhubung langsung ke

panel PDTR-2, didapat data sebagai berikut:

Beban (P) : 46.586 W

Panjang kabel (l) : 30 m (0,03 km)

Jenis kabel : NYY 4 x 35 mm2 + BC 25 mm2

Resistansi : 0,514 ohm/km

Reaktansi : 0,097 ohm/km

V : 380 V

Cos φ : 0,8

73
Sin φ : 0,6

Daya hantar tembaga : 56,2 m/ohm mm2

a. Perhitungan jatuh tegangan berdasarkan persamaan (2.8)

Sehingga besar jatuh tegangan dalam % untuk saluran PDTR-2 ke PU-

POMPA adalah:

b. Perhitungan jatuh tegangan berdasarkan persamaan (3.2)

V drop = 1,73 x I x ( R. Cos Q + X Sin Q ) x L

= 1,73 x 88,5 x (0,514 x 0,8 + 0,097 x 0,6) x 0,03

= 2,15 V

V drop =

= 0,57%

Jadi dengan menggunakan kedua persamaan untuk mencari jatuh tegangan

diperoleh nilai yang hampir sama yaitu 0,5% untuk persamaan (2.8) dan

74
0,57% untuk persamaan (3.2). Nilai jatuh tegangan yang diperoleh tidak

melebihi dari yang disyaratkan yaitu 5%, hal ini berarti telah memenuhi

ketentuan yang berlaku.

4.5. Analisa Grounding

Untuk menentukan kabel grounding kita dapat mengacu pada PUIL 2000

halaman 77 Tabel 3.16-1 ‘Luas penampang nominal minimum penghantar

pengaman’. Jika besar penampang penghantar lebih besar dari 32 mm2 maka

penghantar untuk grounding adalah setengah dari besar penampang

penghantar. Sebagai contoh untuk panel tipikal seperti P-8 besar penampang

kabelnya adalah 150 mm2, untuk kabel grounding adalah setengahnya maka

digunakan jenis BC 70 mm2.

Sedangkan untuk besar penampang kurang dari atau sama dengan 16 mm2

maka untuk kabel grounding yang digunakan adalah sama dengan besar

penampang penghantar. Contohnya seperti panel FB-K.8 dengan besar

penampang kabel 4 mm2 maka kabel grounding yang digunakan juga 4 mm2.

4.6. Analisa Perbaikan Faktor Daya

Pada suatu instalasi listrik gedung bertingkat dimana banyak terdapat beban-

beban antara lain, motor-motor, lampu flourescent / TL dengan ballast

electronic, peralatan elektronik lainnya (seperti Komputer dll) maka akan

menimbulkan beban induktif yang akan menyebabkan arus terbelakang

(lagging) terhadap tegangan dengan sudut yang besar, sehingga nilai cos φ

menjadi kecil, dan akan menyebabkan besarnya daya kVAR yang merugikan.

Untuk memperbaiki faktor daya cos φ direncanakan menggunakan kapasitor

75
bank. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk memperoleh kapasitor

bank yang diperlukan:

Beban total PDTR-2 sebagai daya aktif (P) : 1.362,087 kW

Cos φ sebelum perbaikan : 0,8 (36,869o)

Cos φ setelah perbaikan yang ingin dicapai : 0,95 (18,19o)

Jika daya reaktif sebelum perbaikan : Q1

Daya reaktif setelah perbaikan : Q2

Daya reaktif koreksi : Q = Q1 – Q2

Q1 = P x tan φ 1

= 1.362,087 x tan 36,869o

= 1.021,5 kVAR

Q2 = P x tan φ 2

= 1.362,087 x tan 18.19o

= 447.57 kVAR

Q = Q1 – Q2

= 1.021,5 – 447,57

= 573,93 kVAR

Sesuai dengan perhitungan diatas maka kapasitor bank yang digunakan untuk

PDTR-2 adalah 600 kVAR.

76
77

Anda mungkin juga menyukai