Disusun oleh :
Anggie Widya Pratama
(17007)
1. Syndom Down
- Bentuk kepala yang mendatar pada bagian depan (wajah) dan belakang
- Tulang kepala lebih kecil dari ukuran normal
- Telinga yang letaknya lebih rendah
- Hidung kecil, batang hidung tertekan ke dalam
- Lidah agak menjulur, lengkung langit-langit mulut yang lebih tinggi, kelainan
gigi, leher pendek dan lebar.
- Anggota gerak(lengan dan tungkai) lebih pendek, tangan pendek dan lebar, ruas
kedua jari kelingking yang pendek, garis tangan simian (tampak pada 60%
penderita)
- Hiperfleksibilitas sendi
- Tegangan otot yang lemah
- kulit kering
- penuaan dini
- IQ bervariasi tetapi biasanya di bawah nilai normal, dan kelainan jantung bawaan.
Kelainan pada mata
- Pada sistem saraf pusat, kelainan yang terjadi adalah retardasi mental dengan IQ
berkisar antara 20 sampai 85 (rata-rata 50). Kelemahan otot terlihat pada bayi baru
lahir yang makin lama makin menurun. Gangguan lain adalah gangguan
pengucapan kata dan henti napas yang terjadi saat tidur yang sering menyebabkan
otak kekurangan oksigen
Perilaku anak dengan sindroma Down
Umumnya cukup ramah, periang, lembut, sabar, toleran, dan mempunyai spontanitas
tinggi. Hanya sedikit penderita menunjukkan kecemasan berlebihan dan keras kepala.
Kebanyakan anak tidak menderita kelainan kejiwaan atau tingkah laku. Hanya 18-
38% disertau kelainan kejiwaan atau tingkah laku. Kelainan tersebut antara lain
gangguan pemusatan perhatian, hiperaktivitas, gangguan perilaku seperti suka
melawan, autisme, depresi, obsesif-kompulsif, dan psikosis
2. Syndrom Turner
- Perawakan pendek. Gadis yang memiliki sindrom Turner lebih pendek dari rata-
rata. Mereka sering memiliki tinggi badan yang normal untuk tiga tahun pertama
kehidupan, tetapi kemudian memiliki tingkat pertumbuhan lambat. Pada pubertas
mereka tidak memiliki percepatan pertumbuhan biasa.
- Masalah ginjal
- Gangguan jantung
- Murmur jantung, kadang-kadang dikaitkan dengan penyempitan aorta (pembuluh
darah yang keluar dari jantung).
- Kecenderungan untuk mengalami tekanan darah tinggi (jadi ini harus diperiksa
secara teratur).
- Skoliosis (deformitas tulang belakang) terjadi pada 10 persen remaja perempuan
yang memiliki sindrom Turner.
- Kelenjar tiroid menjadi kurang aktif dalam sekitar 10 persen wanita yang
memiliki sindrom Turner. Tes darah rutin diperlukan untuk mendeteksi lebih dini
dan jika memerlukan penggantian hormon tiroid.
- Wanita yang lebih tua atau wanita-kelebihan-berat-badan dengan sindrom Turner
sedikit lebih berisiko terkena diabetes.
- Osteoporosis dapat berkembang karena kurangnya estrogen, tapi ini sebagian
besar dapat dicegah dengan mendapatkan terapi hormon pengganti
- Ovarium (jaringan indung telur) tidak berfungsi di mana jaringan ovarium adalah
jaringan untuk kesuburan wanita
- Perkembangan seksual sekunder pada masa pubertas tidak terjadi atau
mengalamiketerbelakangan (rambut kemaluan yang jarang dan tipis, payudara
kecil)
- Kemandulan, karena ovarium (sel indung telur) biasanya mengandung sel-sel telur
yang tidak berkembang
- Amenore (tidak mengalami menstruasi)
- Kelembaban vagina tidak ada sehingga hubungan seksual menimbulkan rasa nyeri
3. Syndrom Klinefelter
1) Pada masa bayi tanda dan gejala yang dapat ditemukan adalah :
pasif dan pendiam, kekuatan ototnya rendah, serta lambat untuk bisa duduk,
merangkak, berjalan, atau bicara dibandingkan bayi normal lainnya. Selain itu, testis
bayi dengan sindrom ini juga terlihat tidak turun ke kantung zakar, dan menetap di
rongga perut (kriptokismus/undescended testicles).
2) Pada anak dan remaja gejala yang ditemukan adalah :
Lebih tinggi dari orang sebayanya, tungkai yang lebih panjang, badan yang lebih
pendek , panggul lebih lebar,dibandingkan dengan anak laki-laki seusianya, puberitas
tidak terjadi, terlambat dan tidak sempurna, setelah puberitas , massa otot , rambut
tubuh dan rambut wajah lebih sedikit atau tipis dibandingkan dengan remaja lainnya,
testis kecil dan penis kecil, tulang lemah, pemalu, kesulitan dalam mengungkapkan
perasaan bersosialisasi, gangguan dalam menulis, membaca, mengeja atau
matematika dan Gangguan dalam memusatkan perhatian
3) Pada saat dewasa gejala yang ditemukan adalah :
Ketidak suburban, testis dan penis kecil, perawakan lebih tinggi dari pria lainnya,
tulang lemah, rambut tubuh atau wajah tipis atau sedikit, membesarnya jarngan
payudarah dan menurunnya gairah seksual
Rasa kurang percaya diri dan pemalu sehingga sulit mengekspresikan perasaan dan
sulit bersosialisasi.
Dispraksia dan disleksia ringan. Biasanya kondisi yang mengganggu kemampuan
belajar ini dialami dua pertiga anak-anak dan remaja sindrom Klinefelter. Mereka
akan sulit berkonsentrasi pada pelajaran di sekolah dan kemampuan membaca,
mengeja, serta menulis mereka juga rendah
Ciri – Ciri
Pengidap penyakit ini akan merasakan gejala yang berbeda-beda namun memiliki garis rata-
rata yang sama. Jika anda memiliki tanda-tanda penyakit thalasemia pada keseharian anda
berarti ada kemungkinan jika terserang penyakit yang sama juga.
Penyakit kuning
Sering sekali lelah dan sesak napas yang tidak tertahankan
Terjadinya pembengkakan pada perut
Muka sering terlihat pucat
Urine yang dikeluarkan berwarna gelap
Sering sekali marah dan pertumbuhan tubuh berlangsung sangat lambat
5) Pembengkakan limpa
Limpa merupakan organ dalam tubuh yang berfungsi untuk menyaring
material dalam tubuh yang tidak diperlukan, salah satunya adalah sel darah
yang telah mengalami kerusakan. Biasanya, kasus thalasemia diiringi dengan
rusaknya sel darah merah dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, limpa pada
penderita thalasemia bekerja lebih keras menyaring sel darah merah yang telah
rusak tersebut dibandingkan pada orang normal pada umumnya. Hal ini
mengakibatkan ukuran limpa membesar dan memperparah gejala anemia yang
dialami. Jika limpa sudah semakin membesar, maka perlu dilakukan
pengangkatan limpa.
9) Kesulitan bernapas
Gejala ini ditandai dengan rasa ketidaknyamanan ketika bernapas. Penderita
cenderung merasa kesulitan untuk menarik napas dan mulai terengah-engah
serta mudah merasa lelah meskipun hanya melakukan kegiatan yang ringan.
5. Hemophilia
Penyakit hemofilia ini merupakan penyakit kelainan bawaan sejak lahir yang diturunkan
oleh kromosom X. Dan pada umumnya seorang wanita-lah yang berperan sebagai
pembawa sifat hemofilia (carrier) yang diturunkan kepada anak lelakinya. Selain itu, pada
kebanyakan kasus, hemofilia terjadi pada pria. Sementara seorang wanita bisa mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah seorang penderita hemofilia dan ibunya adalah pembawa
sifat (carrier).
Secara umum, terdapat beberapa tanda – tanda atau ciri tertentu yang dapat dirasakan
pada penderita hemophilia. Tanda – tanda tersebut antara lain :
1) Warna kulit kebiruan
Warna kulit kebiruan, atau biasa disebut dengan lebam – lebam pada kulit
merupakan salah satu tanda terjadinya pendarahan pada bagian bawah kulit
anda. pada orang normal, kondisi lebam ini akan bertahan dalam waktu
singkat. Namun, pada penderita hemophilia, hal ini akan bertahan sangat lama,
seakan tidak akan hilang lebamnya. Selain itu, lebam – lebam pada tubuh ini
juga disertai oleh :
4) Pembengkakan sendi
Pembengkakan sendi atau radang sendi dapat menjadi ciri – ciri penyakit
hemofilia pada seseorang. Hal ini di sebabkan oleh pendarahan yang terjadi
berulang – ulang kali yang terjadi di dalam maupun sekitar rongga sendi. Dan
jika terjadi suatu pendarahan yang hebat maka akan menyebabkan kerusakan
sendi yang bersifat menetap. Namun pembengkakan yang terjadi pada seorang
hemofilia terjadi karena pendarahan yang berlangsung terus menerus selama
periode tertentu. Pembengkakan sendi ini biasa di sebut atropati hemifilia
dalam istilah kedokteran.
9) Haid berlebih
Proses haid melibatkan pembuluh darah yang pecah di sekitar rahim untuk
membantu proses haid itu sendiri. Haid berlebih dapat terjadi pada seorang
wanita yang mengalami hemofilia karena pembuluh darah yang di milikinya
selama proses haid akan lebih banyak mengalami proses pemecahan yang
menyebabkan pendarahan berlebih.