Anda di halaman 1dari 14

Tugas I

Instalasi Bangunan

Tugas dikerjakan dalam bentuk makalah dengan pembahasan sbb:

1. Apa saja yang termasuk dalam sistem instalasi bangunan ?


2. Sebutkan pencemaran air yang biasa dijumpai dalam bangunan, jelaskan pula
penyebabnya ?
3. Apa upaya untuk menghindari bau busuk dan serangga pada jaringan pipa air
pembuangan/kotor ?
4. Problematik apa saja yang sering dijumpai dilapangan terkait dengan sistem plambing ?
5. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan untuk mendesain sistem jaringan
air bersih ?
6. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan sumber air dari tanah (deepwell) dan dari
jaringan PAM (publik) ?
7. Bagaimana proses pengolahan limbah air kotor/pembuangan dalam skala kota ?
8. Berapa kebutuhan air bersih pada bangunan yang saudara desain ?
9. Gambar lah sistem plumbing secara isometri ! untuk wastafel, kamar mandi dan fire
protection

Keterangan :
1. Tugas dikerjakan secara kelompok
2. Masing masing kelompok berjumlah maksimal 5 mahasiswa
3. Tugas diketik dengan spasi 1,5 pada kertas A4 dan dijilid yang rapih
4. Cantumkan referensi dan narasumber yang menjadi bahan kajian anda
4. PROBLEMATIK TERKAIT SISTEM PLUMBING
Kebocoran dapat diketahui dari keluarnya cairan dari pipa. Kebocoran yang
tejadi pada pipa dapat disebabkan karena penyambungan pipa yang kurang tepat
juga penggunaan pipa dengan kualitas kurang baik. Selain itu, kebocoran pipa
biasa terjadi pada elbow yang disebabkan oleh tekanan air yang besar pada saat
penggelontoran, dan karena adanya semen kering ataupun batu yang tertinggal
pada pipa dapat menambah tekanan pada pipa (Zahra,Indiarto)

5. SISTEM JARINGAN AIR BERSIH


a) Sistem sambungan langsung
Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana pipa distribusi
kebangunan gedung disambung langsung dengan pipa cabang dari sistem
penyediaan air minum secara kolektif/sistem perpipaan (dalam hal ini pipa
cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya tekanan air di pipa
distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau
bangunan rumah sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada umumnya sumber air
yang

3
digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari pipa cabang sistem
penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi
PDAM).

Gambar 4.1 Sistem Sambungan


Langsung b) Sistem tangki tekan
Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam
bangunan, pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapat
dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam
tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga
air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air
dari tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan.
Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang
menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Pompa berhenti
bekerja kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum
yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai
suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya
ditetapkan antara 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 . Pada umumnya sumber
air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir
bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM
dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).

4
Gambar 4.2 Sistem Tangki Tekan dengan Sumber Air dari Sumur

Gambar 4.3 Sistem Tangki Tekan dengan Sumber Air dari PDAM

c) Sistem tangki atap


Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat
diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap. Dalam sistem ini, air
ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas.
5
Tangki atas dapat berupa tangki yang disimpan diatas atap atau dibangunan
yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air
yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir
bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM
dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah).

Gambar 4.4 Sistem Tangki Atap

Gambar 4.5 Sistem dengan Menara Air


6.KEUNTUNGAN dan KERUGIAN MENGGUNAKAN SUMBER AIR
TANAH dan PAM PUBLIK
Sumber Air Tanah
Air merupakan sumber daya alam yang terbatas me-nurut waktu dan tempat.
Pengolahan dan pelestariannya merupakan hal yang mutlak perlu dilakukan.
Airtanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan kuantitasnya cukup
potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan dasar mahluk hidup.
Airtanah merupakan salah satu komponen dalam peredaran air di bumi yang dikenal
sebagai siklus hidrologi. Dengan demikian airtanah adalah salah satu sumberdaya
alam yang dapat diperbaharui namun eksploitasi airtanah yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan dampak negatif terhadap keseimbangan alam itu sendiri.
Menurut Putranto (2009), Pengambilan airtanah terjadi karena adanya pengaruh
dari pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin tinggi, hal ini mengakibatkan
kebutuhan akan air semakin besar. Kebutuhan air yang besar mendorong manusia
untuk mencari pengganti air sungai yang mulai tercemar oleh berbagai macam
limbah. Sebagai pengganti air sungai, penduduk beralih menggunakan airtanah
sebagai air baku untuk kebutuhan hidup. Sebagai imbas dari peralihan penduduk
yang menggunakan air sungai ke airtanah sebagai air bersih, maka muncul banyak
sumur-sumur gali dan dilakukan pemboran sumur.

Sumber: http://groundwater.sdsu.edu
Gambar 5.1. Pencemaran Oleh Polutan Air Sungai
Salah satu akibat dari eksploitasi airtanah secara besar-besaran adalah penurunan
muka airtanah. Amblesan tanah (Land Subsidence) tersebut meru-pakan fenomena

7
alami karena adanya konsolidasi tanah atau penurunan pe rmukaan ta
nah akibat pematangan lapisan t anah yang umurnya masih muda.

Sunber P AM Publik
Keha diran PDAM dimungkinkan melalui Undang-un dang No. 5 tahun 1962
sebagai kesatuan usa ha milik Pem da yang me mberikan ja sa pelayanan dan
menyelenggarakan ke manfaatan umum di bid ang air minum. PDAM
dibutuhkan masyarakat perkotaan untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang
layak dikonsumsi. Karena air tanah di p erkotaan pad a umumnya telah terce
mar. Penggunaan air tanah secara berlebihan tela h menurunk an permukaan air
tanah dan intrusi air laut, yang mengakib atkan menurunnya kualitas air tana h.,
namun air PAM tida k selalu mengalir 24 jam, a ir yang disalurkan PDA M
sering ma cet dan keru h (Agustina ,2007).
Menanggapi mas alah PAM y ang tidak se lalu mengalir dapat disia
sati dengan membuat bak penanpung di hala man rumah y ang dilengk
api dengan pompa, sert a filter air g una mengatasi air PAM yang keruh .

S umber: tataw ater.com


Ga mbar 5.2. Tabung Filte r Air Rumah Tangga
8. PERHITUNGAN KEBUTUHAN AIR BERSIH

1. Lantai 1

1. Ruang kasir ( luas 12 m² )

Kapasitas ruang : 4 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 2 orang x 2 shift

: 4 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 2 orang x 100 lt/org/hr

: 200 lt /hari

2. Ruang Swalayan ( luas 168 m² )

kapasitas pengunjung : 100 orang/jam

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 20 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 100 orang x 100 lt/org/hr

: 10000 lt/org/hari : 1/3

1. Ruang bebas (luas 106,5 m² )

Kapasitas : 50 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari


Jumlah karyawan dan pengunjung : 50 orang/jam

Asumsi kebutuhan air : 1 lt/org/hr

Total kebutuhan : 50 orang x 100 lt/org/hr

: 5000 lt/hr

Asumsi kebutuhan air lantai 1 : 15200 lt/hr

1. Lantai 2
1. Ruang Kios Pakaian (luas 156 m² )

kapasitas pengunjung : 100 orang/jam

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 20 orang

Asumsi kebutuhan air : 1 lt/org/hr

Total kebutuhan : 100 orang x 100 lt/org/hr

: 10000 lt/hari

2. Ruang kasir ( luas 12 m² )

Kapasitas ruang : 4 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 2 orang x 2 shift

: 4 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 2 orang x 100 lt/org/hr

: 200 lt/hari
3. Ruang bebas (luas 106,5 m² )

Kapasitas : 50 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan dan pengunjung : 50 orang/jam

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 50 orang x 100 lt/org/hr

: 5000 lt/hari

Asumsi kebutuhan air lantai 2 : 15200 lt/hari

2. Lantai 3
1. Kios alat tulis, alat olah raga, alat music (luas 168 m² )

kapasitas pengunjung : 100 orang/jam

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 20 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 100 orang x 100 lt/org/hr

: 10000 lt/hari

2. Ruang kasir ( luas 12 m² )

Kapasitas ruang : 4 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 2 orang x 2 shift


: 4 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 2 orang x 100 lt/org/hr

: 200 lt/hari

3. Ruang bebas (luas 106,5 m² )

Kapasitas : 50 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan dan pengunjung : 50 orang/jam

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 50 orang x 100 lt/org/hr

: 5000 lt/hari

Asumsi kebutuhan air lantai 3 : 15200 lt/hari

1. Lantai 4
1. Game zone (luas 168 m² )

kapasitas pengunjung : 80 orang/jam

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 20 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 80 orang x 100 lt/org/hr

: 8000 lt/hari
1. Ruang kasir ( luas 12 m² )

Kapasitas ruang : 4 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan : 2 orang x 2 shift

: 4 orang

Asumsi kebutuhan air : 100 lt/org/hr

Total kebutuhan : 2 orang x 100 lt/org/hr

: 200 lt/hari

1. Ruang foodcourt (luas 106,5 m² )

Kapasitas : 50 orang

Waktu kerja : 12 jam/hari

Jumlah karyawan dan karyawan : 50 orang

Jumlah stand :9

Asumsi kebutuhan air stand : 300 lt/hr

Asumsi kebutuhan karyawan dan pengunjung : 100 lt/hari

Total kebutuhan : (9 stand x 300 lt/org/hr) + (50


orang x 100 lt/org/hr)

: 2700 + 5000

: 7700 lt/hari

Asumsi kebutuhan air di lantai 4 : 15900 lt/hari

TOTAL KEBUTUHAN AIR SEMUA LANTAI = 61500 lt/hr

Anda mungkin juga menyukai