Laporan Percobaan Isolasi Dan Pembiakan Murni Mikkroba
Laporan Percobaan Isolasi Dan Pembiakan Murni Mikkroba
Abstrak
Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya,
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya
berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam
mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri
cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu
macam mikroorganisme saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan
habitatnya menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai sumber
enzim mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari tanaman ataupun hewan.
Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan relatif lebih
cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya
produksinya relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh adanya pergantian musim dan
waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
untuk mengisolasi mikroba antara lain dengan cara goresan (streak plate), cara tuang atau taburan (pour
plate), cara pengenceran (dilution method), serta micromanipulator. Praktikum kali ini yang digunakan
adalah metode pour plate (cawan tuang) untuk sampel air sungai dan Metode spread plate (cawan
sebar) untuk sampel tanah TPA.
Kata kunci: Isolasi, Biakan Murni, pour plate, dan spread plate
1
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16(3). 1-7 Desember 2018
serologis, memerlukan suatu popolasi yang dituang ke dalam 5 buah tabung reaksi,
terdiri dari satu macam mikroorganisme masing-masing tabung reaksi sebanyak 1
saja (Hadioetomo, 1993). Sifat organisme ml.
dalam suatu biakan murni dapat dipelajari Selanjutnya diambil sampel
dengan metode yang amat keras dengan menggunakan eppendorf pipet, dilakukan
hasil yang sangat akurat karena pengaruh pengenceran pada sampel dengan mulut
sel hidup yang lain dapat ditiadakan (Volk, tabung reaksi dipanaskan terlebih dahulu
1993). dengan api bunsen, pengenceran dilakukan
Cara yang dapat dilakukan untuk dari 10-1 hingga 10-5, lalu dihomogenkan
mendapatkan biakan murni terdapat menggunakan vortex mixer. Pada
beberapa, yaitu : pengenceran 10-4 dan 10-5 sampel, diambil
1. Pengenceran sebanyak 1 ml, kemudian dituang ke dalam
2. Penuangan cawan petri yang sudah dipanaskan
3. Penggesekan sekelilingnya. Sampel dituang hingga
4. Single cell isolatiom memenuhi dasar cawan dan digoyangkan
5. Inokulasi hewan (Budiarti, 2009) searah dengan angka delapan. Cawan petri
Adapun tujuan dari praktikum ini direkatkan dengan kertas pembungkus,
adalah untuk memberikan pengetahuan kemudian diinkubasi selama 2 x 24 jam
kepada mahasiswa tentang teknik-teknik pada suhu 28oC. Setelah selesai, dilakukan
isolasi dan pemurnian mikroba. Untuk pengamatan.
mendapatkan biakan yang murni.
2
III. Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Tabel 1. Morfologi koloni mikrob asal tanah TPA dan Air Sungai
B. Pembahasan
Gambar 1. Koloni bakteri Pp 10-5 Air Praktikum kali ini yang dilakukan
adalah teknik isolasi dan pemurnian
mikroba dengan media Nutrient Agar (NA)
dan media Potato Dextrose Agar (PDA). NA
dan PDA memiliki fungsi masing-masing
dalam menumbuhkan mikroorganisme.
Gambar 2. Koloni bakteri Sp 10-5 Air Media NA memiliki fungsi untuk
mengembangbiakan bakteri secara umum.
Sedangkan media PDA berfungsi untuk
menumbuhkan fungi atau jamur.
Pertama-tama yang dilakukan adalah
memasukkan sebanyak 5 ml masing-
masing ke dalam 5 tabung reaksi yang
berbeda selanjutnya disterilkan dengan
otoklaf. Kemudian 1 ml sampel air
Gambar 3. Koloni bakteri Pp 10-4 ST
dimasukkan ke dalam tabung reaksi 1, 1 ml
sampel dari tabung reaksi 1 dimasukkan ke
dalam tabung reaksi 2, begitu seterusnya
sampai 5 kali pengenceran. Hal ini
bertujuan dilakukan agar memudahkan
dalam isolasi pada saat perhitungan jumlah
koloni, dan agar koloni yang di dapat benar-
benar murni.
Kultur murni ialah kultur yang sel-sel
mikrobanya berasal dari pembelahan dari
Gambar 5. Koloni yeast Pp 10-4 ST
satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan
murni sangat berguna didalam mikrobiologi,
yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi
mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-
ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun
serologis, memerlukan suatu popolasi yang
terdiri dari satu macam mikroorganisme
saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui
mikroba apa yang akan diisolasi dan
habitatnya menentukan sampel dan media
Gambar 4. Koloni jamur Sp 10-5 ST apa yang akan digunakan. Pemilihan
mikroba sebagai sumber enzim mempunyai
beberapa keuntungan bila dibandingkan
yang diisolasi dari tanaman ataupun hewan.
Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih
mudah ditumbuhkan, kecepatan
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16(3). 1-7 Desember 2018
pertumbuhan relatif lebih cepat, skala limbah rumah tangga dan industri kecil
produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila diduga mengandung bakteri penghasil
dikehendaki produksi yang lebih besar, lipase, karena merupakan tempat
biaya produksinya relatif rendah, kondisi penimbunan bermacam-macam sampah,
selama produksi tidak tergantung oleh seperti makanan yang membusuk dan
adanya pergantian musim dan waktu yang limbah rumah tangga yang mengandung
dibutuhkan dalam proses produksi lebih minyak. Sampah-sampah tersebut
pendek (Gandjar, 2006). kemungkinan juga telah membentuk
Pemurnian (purification) bertujuan kompos. Oleh karena itu tanah TPA
agar diperoleh biakan murni yang berpotensi mengandung bakteri (zusfahair
diinginkan tanpa ada kontaminan dari dkk., 2010).
mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba Metode pour plate (cawan tuang)
yang dimurnikan berdasarkan perbedaan adalah suatu teknik untuk menumbuhkan
kenampakan morfologi koloni, baik dari mikroorganisme di dalam media agar
segi warna, elevasi, tekstur permukaan, dengan cara mencampurkan media agar
garis- garis radial, lingkaran konsentris yang masih cair dengan stok kultur bakteri
maupun tetes eksudat sehingga diperoleh (agar) sehingga sel-sel tersebut tersebar
isolat murni. Pemurnian isolat bakteri merata dan diam baik di permukaan agar
dilakukan dengan cara memindahkan atau di dalam agar (Harley & Presscot,
bakteri menggunakan metode garis yang 2002).
kemudian ditumbuhkan pada media NA, Metode ini diperlukan pengenceran
sedangkan pada pemurnian isolat fungi sebelum ditumbuhkan pada medium agar di
menggunakan metode titik dalam proses dalam cawan petri. Setelah diinkubasi akan
pemindahan ke dalam media PDA (Ed-har terbentuk koloni pada cawan tersebut dalam
dkk., 2017). jumlah yang dapat dihitung. Metode pour
Pengisolasian merupakan suatu cara plate sangat mudah dilakukan karena tidak
untuk memisahkan atau memindahkan membutuhkan keterampilan khusus dengan
mikroba tertentu dari lingkungannya, hasil biakan yang cukup baik. Metode ini
sehingga diperoleh kultur murni atau biakan dilakukan dengan mengencerkan sumber
murni. Ada beberapa cara yang dapat isolat yang telah diketahui beratnya ke
dilakukan untuk mengisolasi mikroba antara dalam 45 mL garam fisiologis (NaCl) atau
lain dengan cara goresan (streak plate), larutan buffer fosfat. Larutan ini berperan
cara tuang atau taburan (pour plate), cara sebagi penyangga pH agar sel bakteri tidak
pengenceran (dilution method), serta rusak akibat menurunnya pH lingkungan.
micromanipulator. Pada praktikum kali ini Pengenceran dapat dilakukan beberapa kali
yang digunakan adalah metode pour plate agar biakan yang didapatkan tidak terlalu
(cawan tuang) untuk sampel air dan Metode padat atau memenuhi cawan (biakan terlalu
spread plate (cawan sebar) untuk sampel padat akan mengganggu pengamatan).
tanah. Sampel yang digunakan adalah air Sekitar 1 ml suspensi dituang ke dalam
sungai dan tanah TPA. cawan petri steril, dilanjutkan dengan
Tanah TPA diduga mengandung menuangkan media penyubur (nutrien agar)
bakteri karena merupakan tempat steril hangat (40-50 ⁰C) kemudian ditutup
penimbunan bermacam-macam sampah, rapat dan diinkubasi selama 1-2 hari pada
seperti makanan yang membusuk dan suhu 37 ⁰C. Penuangan dilakukan secara
limbah rumah tangga yang mengandung aseptik atau dalam kondisi steril agar tidak
minyak. Sampah-sampah tersebut terjadi kontaminasi atau tumbuh atau
kemungkinan juga telah membentuk masuknya organisme yang tidak diinginkan
kompos. Oleh karena itu tanah TPA (di laboratorium, kontaminasi biasanya
berpotensi mengandung bakteri Akhir (TPA) terjadi akibat tumbuhnya kapang, seperti
5
LaboratoriumTeknik Lingkungan 16(3). 1-7 Desember 2018