Anda di halaman 1dari 3

Mazmur 116:15

# Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya (Terjemahan Baru)

# Bahwa amat indahlah kepada pemandangan Tuhan matinya segala kekasih-Nya (Terjemahan Lama)

# Precious in the sight of the Lord is the death of His saint (King James Version).

Dari perbandingan ayat di atas, kita bisa melihat bahwa Orang yang dikasihi Allah sinonim dengan
kekasih Allah, sinonim juga dengan orang kudus.

Di dalam pasal ini, pemazmur merayakan pembebasan yang diterima dari Allah ketika sedang berada di
ujung tanduk kematian. Allah mendengarkan permintaan umat-Nya dan menolong mereka. Oleh karena
itu, dalam pasal ini pemazmur mengekspresikan ucapan syukurnya kepada Allah yang telah menolong
umat-Nya. Sehingga di dalam ayat 15 ini, pemazmur mengatakan bahwa “berharga di mata Tuhan
kematian semua irang yang dikasihi-Nya. Allah tidak akan membiarkan umat-Nya mati sia-sia karena baik
kehidupan maupun kematian orang yang dikasihi-Nya sangat berharga.

Kematian orang kudus/kekasih Allah menjadi sesuatu hal yang dinilai… dihormati… mulia… bagi Allah.
Allah menghormati ini sebagai sesuatu yang berharga/indah.

Mengapa indah dan berharga kematian orang yang dikasihi Allah, orang kudus-Nya, kekasih Allah?

1.) Karena hidup ini merupakan pertandingan iman.

Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus bahwa hidup ini merupakan pertandingan iman. Kita
bagaikan seorang atlet yang bertanding. Seperti seorang petinju yang siap untuk bertanding, bagaikan
seorang pelari yang siap berlari sampai finish. Untuk dapat memenangkan pertandingan itu seorang atlet
perlu untuk melatih dirinya dan menguasai dirinya. Seorang atlet harus berjuang agar dia dapat
memenangkan pertandingan itu.
Karena hidup ini merupakan perjuangan iman/pertandingan iman sampai akhir hidup kita, oleh karena
itu tidak salah apa yang dikatakan oleh pemazmur bahwa berharga kematian orang yang dikasihi
Allah/orang kudusnya. Allah menghargai perjuangan iman yang telah dilakukan orang kudusnya, Allah
menghargai perjuangan iman/pertandingan iman yang dilakukan orang yang dikasihinya sampai akhir
hidupnya.

Oleh karena itu, Allah menghargai dan memandang berharga kematian orang kudusnya karena hidup ini
merupakan pertandingan/perjuangan iman sampai akhir hidup manusia. Dan orang kudus Allah/orang-
orang yang dikasihi Allah memenangkan pertandingan iman itu.

2.) Karena hidup ini hanya sementara.

Hidup manusia hanya sementara, akan tetapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana melalui
kehidupan kita yang sementara ini kita mencari dan mendapatkan kehidupan yang kekal bersama dengan
Allah. Bagaimana kita menebus waktu kita yang sementara ini untuk mendapatkan kehidupan yang kekal
bersama dengan Allah.

Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Timotius, anak rohani dari Rasul Paulus bahwa latihan
badani terbatas gunanya tetapi ibadah berguna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk
hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Orang-orang yang dikasihi Allah melakukan hal ini,
mereka menggunakan waktu hidup mereka yang sementara untuk mencari dan mendapatkan kehidupan
yang kekal bersama Kristus yang adalah Juruselamat mereka.

Hidup manusia yang sementara dapat dilukiskan sebagai sebuah batang lilin. Sebuah batang Lilin
menyala untuk memberi terang bagi lingkungan sekitarnya maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Akan
tetapi, untuk dapat menyala lilin itu harus berkorban. Lilin itu merelakan tubuhnya semakin pendek
supaya ia dapat menyala. Lilin itu membiarkan sumbunya semakin berkurang supaya ia dapat menyala.
Lilin itu merelakan dirinya semakin berkurang dan akhirnya habis supaya ia dapat menjadi terang bagi
lingkungan di sekitarnya. Yang menjadi catatan adalah lilin itu mempunyai jangka waktu. Setelah jangka
waktu tertentu lilin itu menyala, akhirnya lilin itu pun akhirnya padam. Walaupun keberadaan lilin itu
hanya singkat atau sementara saja, keberadaan lilin itu sangat berarti bagi orang atau pun lingkungan di
sekitarnya. Keberadaan lilin itu menjadi terang bagi lingkungan sekitarnya. Tanpa lilin itu lingkungan di
sekitarnya menjadi gelap. Walaupun keberadaan lilin itu hanya sementara, tetapi keberadaannya yang
sementara itu menjadi suatu hal yang berharga bagi orang-orang di sekitarnya.
Apa yang terjadi jikalau lilin itu tidak mempunyai jangka waktu? Apa yang terjadi jikalau lilin ini tidak
habis? Apa yang terjadi jikalau nyala lilin itu tidak padam-padam? Setelah menyala 100 tahun atau 1000
tahun lilin itu tidak padam-padam. Jikalau lilin itu tidak mempunyai jangka waktu maka keberadaan lilin
itu menjadi sesuatu yang tidak berharga lagi. Keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang tidak berharga
lagi jikalau ia tidak mempunyai jangka waktu. Justru di dalam kesementaraan itulah lilin itu menjadi
berharga. Kesementaraan inilah yang membuat keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang berharga.
Karena lilin itu memiliki jangka waktu, ia dibutuhkan dan diperlukan oleh orang. Keberadaan lilin itu
menjadi sesuatu yang berharga bagi orang yang disekitarnya.

Seperti apa yang dikatakan oleh pemazmur bahwa : berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang
dikasihi-Nya. Berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihinya karena:

1.) Allah menghargai perjuangan hidup manusia dalam menghadapi pertandingan iman sampai akhir
hidupnya. Dan Allah menjanjikan mahkota yang abadi kepada mereka yang memenangkan pertandingan
iman itu.

2.) Allah menghargai kehidupan manusia yang sementara dan akan menggantikannya dengan kehidupan
yang kekal bagi orang yang dikasihi-Nya.

Tuhan memberkati kita semua

Amin…

Anda mungkin juga menyukai