TUGAS BESAR
Diajukan sebagai persyaratan untuk
menyelesaikan program pendidikan
Sarjana (S1) Teknik Sipil
Di susun oleh
Nama : Chio Sidik Wijayanto
NPM : 17640150
Program Studi : Teknik Sipil
Jenjang : Sarjana (S1)
Npm : 17640150
Dengan ini menyatakan bahwa tugas besar yang telah saya buat dengan judul
“Peningkatan dan pengaspalan jalan Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin
Selatan pada Cv. Alfarizqi Alesha Zhafran” adalah asli (orisinil) atau tidak plagiat
(menjiplak) dan belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dimanapun dan dalam
bentuk apapun.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak
manapun juga. Apabila dikemudian hari ada pihak lain yang mengklaim bahwa
tugas besar yang telah saya buat adalah hasil karya milik seseorang atau badan
tertentu,saya bersedia diproses baik secara pidana maupun perdata dan kelulusan
laporan tugas besar saya dari Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil
dicabut/dibatalkan.
1
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 17640150
Pengampuh
2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr,Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga saya berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul
“Peningkatan dan pengaspalan jalan Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin
Selatan”. Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada nabi
Muhammad SAW, yang telah berhasil memperjuangkan agama islam yang mulia
ini beserta keluarga dan para sahabatnya.
1. Abdul Malik, S.Pt., M.si., Ph.d selaku Rektor Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
2. Budi Hartadi, ST., MT selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam
Kalimantan Muhammad Asyad Al Banjari Banjarmasin
3. Ir. H. Hudan Rahmani, MT selaku Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin
4. Ruliana Febrianty, ST., MT., M.Hum selaku Dosen Pembimbing dalam mata
kuliah Metode Pelaksanaan Konstruksi
5. CV. Alfarizqi Alesha Zhafran selaku Pelaksana Dalam Proyek
6. Saudara-saudara yang banyak terlibat sehingga terselesaikannya tugas ini
Wassalamualaikum Wr, Wb .
3
ABSTRAK
4
ABSTRACT
The method and technology of road construction has been developed to facilitate
work. The objectives of planning methods and techniques for implementing
construction are improving the quality of work, reducing costs, and completing
work on time. With the selection of the right methods and technology the final
goal of a project in the form of optimal results can certainly be achieved.
Urban transportation system is a system of movement of people and goods
between one zone of origin and destination zone within the area of the city
concerned. The movement in question can be done by using various means or
modes by using various sources of energy and carried out for a particular
purpose. The movement of humans in the city will be different from the conditions
in the countryside. For this reason, this paper will attempt to describe a method of
carrying out road construction work, namely the upgrading and paving of the
road to Harapan Masa Village, South Tapin District. Starting the project
planning, the work description is made. Among them: (1) Preparation Work (2)
Earthworks (3) Grained Violence (4) Structures (5) Asphalt Work
From the results of the discussion on the work of improving and paving the way
for Desa Harapan, construction should consider better safety techniques in the
business world, considering industrial accidents are not only faced with
temporary suffering and shortages, at least there must be OSH or safety and
security, like insurance from the company.
Keywords : paths, methods, materials
5
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
ABSTRACT.............................................................................................................v
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan.....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
6
2.2.1. Jalan............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………..32
LAMPIRAN..........................................................................................................33
7
DAFTAR GAMBAR
Halaman
8
DAFTAR TABEL
Halaman
9
BAB I
PENDAHULUAN
1
selama 90 hari (Sembilan puluh) hari kalender dan pekerjaan harus sudah selesai
pada tanggal 17 Desember 2017.
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
akan mengalami bahwa kompetitor-kompetitornya dapat underbidding
terhadapnya.
Perkembangan metode konstruksi yang ada di barat, tidak begitu saja dapat
diterapkan diindonesia. hal ini disebabkan karena kondisi diindonesia mempunyai
karakteristik tertentu. Maka untuk memilih suatu sistem yang paling tepat, masih
diperlukan studi yang lebih mendalam disertai dengan perbandingan dalam
banyak hal, antara lain disesuikan dengan kondisi sosial, ekonomi, politik, budaya
bangsa Indonesia.
4
2.1.3 Dasar-dasar pemilihan metode dan teknologi
5
3. Tahap Ketiga: Construction, dilaksanakan oleh pihak pelaksana fisik
(kontraktor) dan diawasi oleh pihak pengawas teknik (direksi teknik/konsultan)
1. Jalan Lingkungan
d. bermotor beroda tiga atau lebih harus memiliki lebar badan jalan paling sedikit
3,5 meter.
(PP No.34 Tahun 2006) Jalan ini menghubungkan antar persil dalam kawasan
perkotaan. Adapun persyaratan teknisnya, sebagai berikut:
6
c) Jalan yang tidak diperuntukkan bagi kendaraan bermotor beroda tiga atau lebih
harus mempunyai lebar badan jalan paling sedikit 3,5 meter.
2.2.1. Jalan
Sistem jaringan jalan terdiri atas sistem jaringan jalan primer dan sistem
jaringan jalan sekunder. Sistem jaringan jalan primer merupakan sistem jaringan
jalan dengan peranan pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan
semua wilayah di tingkat nasional,
7
2.2.2. Fungsi jalan
1. Jalan arteri, adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
utama dengan ciri perjalanan jarak jauh, kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah
jalan masuk dibatasi secara berdaya guna. Jalan arteri dibagi menjadi jalan
arteri primer dan arteri sekunder. Jalan ini menghubungkan kota jenjang kesatu
terletak berdampingan atau menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota
jenjang kedua.
2. Jalan kolektor, adalah jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
pengumpul atau pembagi dengan ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-
rata sedang, dan jumlah jalan masuk dibatasi. Jalan ini terdiri dari jalan
kolektor primer dan jalan kolektor sekunder. Jalan ini menghubungkan kota
jenjang kedua dengan kota jenjang kedua atau kota jenjang kedua dengan kota
jenjang ketiga.
3. Jalan lokal, adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani angkutan
setempat dengan ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan
jumlah jalan masuk tidak dibatasi. Jalan lokal menghubungkan kota jenjang
kesatu dengan persil atau kota jenjang kedua dengan persil, kota jenjang ketiga
dengan kota jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota jenjang
dibawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil atau kota dibawah dengan kota
jenjang ketiga sampai persil. Jalan lokal dapat dibagi menjadi jalan lokal
primer dan jalan lokal sekunder.
4. Jalan lingkungan, adalah merupakan jalan umum yang berfungsi melayani
angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-
rata rendah. Jalan lingkungan meliputi jalan lingkungan primer dan jalan
lingkungan sekunder. Jalan lingkungan primer merupakan jalan lingkungan
dalam skala wilayah tingkat lingkungan seperti di kawasan perdesaan di
wilayah kabupaten, sedangkan jalan lingkungan sekunder merupakan jalan
8
lingkungan dalam skala perkotaan seperti di lingkungan perumahan,
perdagangan, dan pariwisata di kawasan perkotaan.
1. Jalan bebas hambatan (freeway) adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus
yang memberikan pelayanan menerus/tidak terputus dengan pengendalian jalan
masuk secara penuh, dan tanpa adanya persimpangan sebidang, serta
dilengkapi dengan pagar ruang milik jalan, paling sedikit 2 (dua) lajur setiap
arah dan dilengkapi dengan median;
2. Jalan raya (highway) adalah jalan umum untuk lalu lintas menerus dengan
pengendalian jalan masuk secara terbatas dan dilengkapi dengan median,
paling sedikit 2 (dua) lajur setiap arah;
3. Jalan sedang (road) adalah jalan umum dengan lalu lintas jarak sedang dengan
pengendalian jalan masuk tidak dibatasi, paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2
(dua) arah dengan lebar paling sedikit 7 (tujuh) meter;
4. Jalan kecil (street) adalah jalan umum untuk melayani lalu lintas setempat,
paling sedikit 2 (dua) lajur untuk 2 (dua) arah dengan lebar paling sedikit 5,5
(lima setengah) meter.
1. Manfaat lingkungan
2. Manfaat ekonomi
9
a. Memperlancar arus distribusi barang
b. Memperlancar kegiatan ekonomi antar pulau
c. Aktivitas manusia dari satu daerah ke daerah lain dapat berjalan dengan
lebih cepat
d. Memicu pemerataan pembangunan
3. Manfaat sosial
c. Keamanan negara terhadap serangan dari luar negeri yang tidak dikehendaki
mungkin sekali tergantung pada pengangkutan yang efisien yang
memudahkan mobilitas segala daya (kemampuan dan ketahanan) nasional,
serta serta memungkinkan perpindahanpasukan-pasukan perang selama
masa perang.
10
3. Pemeliharaan Berkala (Periodic Maintenance)
4. Kegiatannya meliputi perbaikan, levelling, resealing maupun overlay
(pelapisan ulang) pada jalan beraspal atau regrooving (pengaluran/pengkasaran
permukaan) maupun overlay pada jalan beton semen.
5. Rehabilitasi (Urgent Maintenance)
6. Kegiatannya meliputi semua kegiatan pengembalian kondisi jalan ke kondisi
semula yang harus dilakukan secepatnya agar lalu lintas tetap berjalan dengan
lancar.
1. Ruas jalan baru atau ruas jalan yang telah ditingkatkan kondisinya melalui
program peningkatan jalan dan berumur kurang dari 5 tahun
2. Ruas jalan yang telah dilapis ulang (overlay) melalui kegiatan pemeliharaan
berkala dan berumur kurang dari 5 tahun
3. Ruas jalan yang berada dalam kondisi baik dan sedang
4. Ruas jalan yang sesuai umur rencana pada interval waktu tertentu sudah
waktunya untuk dikembalikan ke kondisi pelayanan tertentu dengan cara
dilapis ulang
5. Ruas jalan dengan tingkat kekesatan jalan (skid resistance) tidak memenuhi
syarat, harus dilapis ulang guna menjamin keamanan dan keselamatan
pengguna jalan
6. Ruas jalan yang semula ditangani melalui program pemeliharaan rutin namun
karena suatu sebab mengalami kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam
desain, yang berakibat menurunnya kondisi kemantapan pada bagian/tempat
tertentu dari suatu ruas dengan kondisi rusak ringan
2.3 Inventarisasi data-data
11
Bahan-bahan tersebut harus didatangkan dalan keadaan baru sama
sekali,kecuali ditentukan lain dalam persyaratan kontrak seperti dalam tablel 2.1
berikut :
No Bahan Alat
1. Pasir pasang (sedang) Asphalt mixing plant
2. Pasir beton (kasar) Asphalt finisher
3. Pasir halus (untuk hrs) Asphalt sprayer
4. Pasir urug (ada unsur) Buludozer 100-150 hp
5. Batu kali Compressor 4000 00 ljm
6. Agregat pecah kasar Concrete mixer 0.3-06 m3
7. Agg halus lp a Crane 10-15 ton
8. Agregat lolos 1 Dump truck 3-4 m3
9. Lolos screen1 ukuran (0 - 5) Dump truck
10. Lolos screen2 ukuran ( 0 - 5) Excavator 80-140 hp
11. Lolos screen2 uxuran (5 - 95) Flat bed truck 34 m3
12. Lolos screen2 ukuran (95- 190) Generator set
13. Filler Motor Grader >100 hp
14. Batu belah/ kerakal Track loader 75-100 hp
15. Gravel Wheel loader l0-l6 m3
16. Bahan tanah timbunan Three wheel roller 6-8t
17. Bahan pilihan Tandem rouer 6-8 t
18. Aspal Tire roller 8-10 t.
19. Kerosen minyak tanah Vibratory rouler 5-8 t
20. Mtn/pc (50kg) Concrete vibrator
21. Semen pc (kg) Stone crusher
22. Besi beton Water pump 70-100 mm
23. Kawat beton Water tanker
24. Kawat bronjong Pedestrian roller
25. Sirtu Tamper
26. Cat marka (non therhoplas) Jack hammer
27. Cat marka (thermoplastc) Fulvi mixer
28. Paku Concrete pump
29. Kayu perancah Trailer 20 ton
30. Bensin
31. Solar Crane on track 35 ton
32. Minyak pelumas/olie Welding set
33. Plastik filter Bore pile machine
34. Galvanis dia. 1.5" Asphalt liquid mixer
35. Pipa porus Trailler 15 ton
36. Agr.base kelas a Rock drill breaker
37. Agr.base kelas b Cold miliing
38. Agr.base kelas c Cold recycler
12
39. Agr.base kelas c2 Hot recycler
40. Geotextile Agregat (chip) spreader
41. Aspal emulsi Asphalt distributon
42. Gebalan rumput Split form paver
43. Thinner Concrete pan mixer
44. Glass bead Concrete breaker
45. Pat rambu (eng. Grade) Asphalt tanker
46. Pelat rambu (high l grade) Cement tanker
47. Rel pengaman Concrete mixer (350)
48. Beton k-250 Vibrating rammer
49. Baja tulangan (polos) u24 Truk mixer
50. Baja tulangan (ulr) d32 Bore pil machine dia 60
51. Kapur Crane on track 75 - 100ton
52. Chipping Blending liquid equipment
53. Chipping (kg) Asphalt liquid mixer
54. Cat
55. Pemantul cahaya (reflector)
56. Pasir urug
57. Arbocell
58. Baja bergelombang
59. Beton k-125
60. Baja struktur
61. Tiang pancang baja
62. Tiang pancang beton pratekan
63. Kawat las
64. Pipa baja
65. Minyak fluks
66. Bunker oil
67. Asbuton halus
68. Baja prategang
69. Baja tulangan (polos) u32
70. Baja tulangan (uur) d39
71. Baja tulangan (ulr) d48
72. Pci girder ll7m
73. Pci girder l2im
74. Pci girder l 26m
75. Pci girder l-32m
76. Pci girder l36m
77. Pci girder laim
78. Beton k-300
79. Beton k-175
80. Ceruccuk
81. Elastomer
82. Bahan pengawet kreosot
83. Mata kucing
84. Anchorage
13
85. Anti strpping agent
86. Bahan modifikasi
87. Beton k-500
88. Beton k-400)
89. Ducting (kabel pre
90. Ducting strando
91. Beton k-350)
92. Multipleks 9 mm
93. Elastomer jenis 1
94. Elastomer jenis 2
95. Elastomer jenis 3
96. Expansion tipe jont asphaltic plug
97. Expansion join tpe rubber
98. Expansion join baja siku
99. Marmer
100. Keru type a
101. Paving block
No Keterangan Satuan
5. Batu kali M3
7. Agg halus lp a M3
8. Agregat lolos 1 M3
14
11. Lolos screen2 uxuran (5 - 95) M3
13. Filler KG
15. Gravel M3
18. Aspal KG
25. Sirtu KG
28. Paku KG
15
39. Agr.base kelas c2 M3
40. Geotextile M3
51. Kapur M3
52. Chipping M3
54. Cat KG
57. Arbocell KG
16
67. Asbuton halus TON
80. Ceruccuk M
81. Elastomer BH
84. Anchorage BH
17
95. Elastomer jenis 3 BH
99. Marmer BH
1. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud oleh RKS (Rencana
Kerja Spesifikasi) ini adalah dengan gambar-gambar pelaksana.
2. Pekerjaan yang harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam rencana kerja
spesifikasi, gambar-gambar perencanaan, berita acara rapat penjelasan
pékerjaan sesuai dengan agenda yang disampaikan selama pelaksanaan.
18
Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan uraian
pekerjaan dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan,
pengalaman, dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan persyaratan orang yang
akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi. Spesifikasi
pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang bisa diterima
agar dapat menjalankan satu jabatan dengan baik dan kompeten.
Spesifikasi pekerjaan bagi setiap perusahaan tidak sama karena spesifikasi ini
pada dasarnya disusun dari uraian pekerjaan sedang uraian pekerjaan perusahaan
tidak sama, misalnya ada perusahaan yang membutuhkan tinggi badan, pakai kaca
mata atau tidak, serta cantik atau tidak
Pada tanggal Empat bulan Setember tahun Dua Ribu Tujuh Belas
(04/09/2017) bertempat di ruang rapat bagian layanan Pengadaan Kabupaten
Tapin diadakan rapat hasil. Pelelangan pengadaan untuk pekerjaan pada tabel 2.3
berikut:
19
Lokasi Kabupaten Tapin
Sumber Dana APBD
Tahun Anggaran 2017
1. volume atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan yang tercantum dalam dokumen pengadaan
2. Apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume dengan harga satuan
pekerjaan, maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah
3. Jenis pékerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah ternasuk dalam
harga satuan pekerja yang lain dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga
tetap dibiarkan kosong
4. Jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas dan harga
disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang tercantum dalam dokumenpengadaan
dan harga satuan pekerjaan di dianggap nol
5. Hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat mengubah nilai total
harga penawaran sehinga urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih
rendah dari urutan peringkat semula.
20
Pemilihan teknologi berdampak pada semua keputusan di dalam operasi dan
atas semua fungsi usaha. Misalnya, pemilihan pekerjaan yang tidak perlu
ditentukan oleh teknologi. Konsep sistem sosial teknik memungkinkan pekerjaan
dan teknologi harus dipilih secara simultan untuk mencapai optimisasi yang ada.
1. Pekerjaan persiapan
21
didekat lokasi pekerjaan untuk memudahkan penggunaan material sesuai
schedule dan tidak menimbulkan hambatan yang berarti.
c. Pekerjaan foto 0 % dilaksanakan dengan mengambil gambar excisting
lapangan sebelum pekerjaan dimulai, pengambilan gambar dilakukan pada 3
(tiga) arah untuk 1 (satu) titik pengambilan.
d. Menentukan elevasi rencana bangunan dan volume pekerjaan yang akan
dikerjakan. Setelah selesai pengukuran dilaksanakan, selanjutnya dilakukan
mutual cek awal (mc.0) sebagai titik awal dari pelaksanaan pekerjaan.Dari
mc.0 tersebut diterbitkan amandemen yang di aproval owner.
e. Pendatangan alat-alat kerja waktunya disesuaikan dengan kondisi dan
situasi kesiapan lapangan, jadi pendatangan alat secara bertahap
menyesuaikan kebutuhan peralatan dilapangan.
2. Pekerjaan tanah
22
2) memasang patok-patok untuk menentukan kedalaman dan luas dari
galian.
3) penggalian dilakukan dengan menggunakan excavator.
4) bahan hasil galian ditimbun ke disposal area sesuai petunjuk dari direksi.
23
direksi pekerjaan tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan cara yang
diatur dalam spesifikasi ini.
d. Peralatan :
1) dump truck
2) vibratory roller
3) water tanker
4) alat bantu
3. Pekerjaan berbutir
Berikut adalah foto dari pekerjaan berbutir pada gambar 2.1, 2.2 dan 2.3
dibawah ini:
24
Gambar 2.2 Penghamparan agregat kelas b
25
b. Lapis pondasi agregat kelas a
Berikut adalah foto dari pekerjaan berbutir pada gambar 2.4 dan 2.5 dibawah
ini:
26
Peralatan :
1. Dump truck
2. Vibratory roller
3. Tandem roller
4. Water tanker
5. Asphalt cutter
6. Jack hammer
7. Alat bantu
4. Perkerasan aspal
Berikut adalah foto dari perkerasan aspal pada gambar 2.6 dibawah ini:
ASPHALT SPRAYER
27
Selanjutnya material hrs-base diangkut kelapangan menggunakan dump
truck dan kemudian di tuang ke dalam asphalt finisher untuk menghampar
hrs-base dengan ketebalan sesuai bestek kerja.
Berikut adalah foto dari pekerjaan berbutir pada gambar 2.7 dan 2.8 dibawah
ini:
28
Berikut adalah foto 0% dan 100% pada gambar 2.9 dan 2.10 dibawah ini:
29
BAB III
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang metode
pelaksanaan pekerjaan Peningkatan Jalan Desa Harapan Masa:
1. Dilihat dari segi Metode Pelaksanaan Konstruksinya sudah cukup baik, baik itu
penggunaan peralatannya dan pemakaian material konstruksi.
2. Pelaksanaan peningkatan jalan ini sangat bemanfaat bagi masyarakat.
3. Pada dasarnya pelaksanaan pekerjaan sudah berjalan dengan baik , namun
perlu ditingkatkan lagi pengawasnya.
3.2. Saran–saran
Saran untuk uraian dari laporan akhir tugas besar ini adalah:
1. Pengawasan dari pihak direksi perlu ditingkatkan sehingga kwalitas pekerjaan
benar – benar dipertanggungjawabkan
2. Pengawasan terhadap Suhu Aspal pada saat akan dihampar wajib diperhatikan
30
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Agus Iqbal Manu, Dipl. H. Eng. MIHT (1996), Pelaksanaan Konstruksi Jalan
Raya. Penerbit Departemen Pekerjaan Umum
Ir. Djoko Untung Soedarsono. (1979), Konstruksi Jalan Raya. Penerbit Dinas
Pekerjaan Umum
Ir. Suprapto TM, M.Sc (2000), Edisi Kedua. Bahan dan Struktur Jalan Raya. Biro
Penerbit Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada
Ir. Suprapto TM, M.Sc (2000), Edisi Ketiga. Bahan dan Struktur Jalan Raya. Biro
Penerbit Teknik Sipil Universitas Gadjah Mada
31
LAMPIRAN
Gambar L. 1
Gambar L. 2
32
Gambar L. 3
Gambar L. 4
33
Gambar L. 5
Gambar L.6
34
Gambar L. 7
Gambar L.8
35
Gambar L. 9
Gambar L. 10
36
Gambar L. 11
Gambar L. 12
37
Gambar L. 13
Gambar L.14
38
Gambar L. 15
Gambar L.16
39
Gambar L. 17
Gambar L.18
40
Gambar L.19
Gambar L.20
41
Gambar L. 21
Gambar L. 22
42