Artikel
Artikel
Rambutan adalah salah satu buah tropis yang banyak dibudidayakan di In-
donesia. Biji dan kulit rambutan tidak banyak dimanfaatkan karena dianggap se-
bagai limbah. Masyarakat memanfaatkan biji dan kulit rambutan sebagai obat
alami. Biji buah rambutan dimanfaatkan untuk penderita diabetes mellitus, se-
dangkan kulitnya sebagai obat demam, diare, disentri dan sariawan (Redaksi
Agromedia, 2008; Republika, 2012). Daging buah rambutan mengandung kar-
bohidrat, protein, kalsium, dan vitamin C. Kulit buah rambutan mengandung fla-
vonoid, tannin, dan saponin. Biji buah rambutan mengandung lemak dan
polifenol. Daun rambutan mengandung tanin dan saponin. Kulit batang rambutan
mengandung tanin, saponin, flavonoid, pectic substances, dan zat besi (IPTEKnet,
2005). Menurut Thitilertdecha et al., (2010), kulit buah rambutan mengandung se-
nyawa fenol dengan komponen utama asam elagat, geraniin, dan coraligin. Asam
elagat merupakan senyawa yang mempunyai kapasitas antioksidan yang tinggi
dibanding antioksidan yang beredar di pasaran. Knekt et al., (2002) menyatakan
pemberian diet sumber flavonoid dapat menurunkan resiko beberapa penyakit
kronis.
Kemajuan teknologi saat ini telah banyak mengubah gaya hidup masyarakat
yang menyebabkan aktivitas fisik menurun. Berdirinya restoran cepat saji (fast
food) yang mengandung tinggi kalori, lemak, dan kolesterol, jika tidak diimbangi
dengan aktivitas fisik dapat berdampak meningkatkan risiko obesitas. Energi
dikonsumsi dalam diet melalui asupan karbohidrat, protein, dan lemak. Kelebihan
kalori yang melebihi takaran, maka tubuh akan mengubah dan menyimpan nutri-
en energi ini sebagai trigliserida dalam jaringan adiposa. Kelebihan kalori ini
dikonsumsi terus tanpa peningkatan pengeluaran energi maka akan disimpan da-
lam timbunan lemak dan berkembang menjadi obesitas (Wilborn et al., 2005).
Karbohidrat akan dipecah menjadi glukosa, selanjutnya glukosa akan mengalami
glikolisis menjadi 2 piruvat, dimana masing-masing piruvat dioksidasi menjadi
asetil KoA. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol terjadi lipolisis
menjadi Asetil KoA. Protein dipecah menjadi asam amino melalui proses deami-
nasi maupun transaminasi menjadi Asetil KoA. Asetil KoA yang terbentuk selan-
jutnya dalam menuju jalur siklus krebs untuk menghasilkan energy (Murray dkk,
2003). Apabila kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami
lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai
trigliserida di dalam jaringan adiposa (Zulbadar, 2008). Asetil KoA merupakan
prekusor dari kolesterol. Kenaikan jumlah prekursor dapat menyebabkan pening-
katan kadar kolesterol dalam darah (Murray dkk, 2003).
Klasifikasi kadar lipid plasma menurut National Cholesterol Education
Program - Adult Treatment Panel (NCEP ATP) III kadar kolesterol total darah
yang normal < 200 mg/dl dan kadar Trigliserida <150 mg/dl, jika terjadi kelebi-
han pada kadar tersebut mengindikasikan terjadinya dislipidemia yang merupakan
gangguan metabolisme lipid. Untuk menekan kadar lemak darah yang tinggi
dapat dilakukan dengan diet yang tepat dan olah raga, namun jika tidak dapat
menekan, dapat menggunakan obat penurun lemak darah (hipolipidemik) dari go-
longan asam nikotinat, resin, fibrat, dan statin (Dalimartha, 2008). Penggunaan
obat kimia untuk penurun lemak darah dalam jangka panjang dapat memberikan
resiko yang kurang baik untuk kesehatan, sehingga saat ini masyarakat lebih
memilih menggunakan bahan-bahan herbal, karena mudah didapatkan dan har-
ganya terjangkau. Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan obat
penurun kolesterol antara lain, gangguan pencernaan minor, nyeri otot, dan pera-
dangan otot (Morrel & Bull, 2007).Penggunaan obat kimia dalam menurunkan
kdar kolesterol adalah dengan cara menghambat enzim Hidroksimetilglutaril KoA
(HMG KoA) yang merupakan sasaran terapi obat (Marks, 2000). Kandungan fla-
vonoid pada kulit buah rambutan juga terdapat pada buah Jeruk. Flavonoid pada
buah jeruk mengurangi biosintesis kolesterol melalui penghambatan 3-hydroxy-3-
methyl-glutaryl-CoA (HMG-CoA) reduktase sehingga menurunkan kadar koles-
terol hati (Bok et al, 1999). Penelitain Roza et al., (2007) kandungan flavonoid
jeruk dapat menurunkan kadar trigliserida pada subjek hiperkolesterole-
mia.Dengan adanya kandungan flavonoid sebagai antioksidan pada kulit buah
rambutan diharapkan dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam
darah.
METODE
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai Maret 2013. Hewan
coba yang digunakan adalah Tikus putih jantan Rattus norvegicus strain winstar
berjumlah 24 ekor, umur 12 minggu dengan berat badan 320-340 gram, yang
dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan dan 6 ulangan. Tiap kelompok diberi perla-
kuan dengan cara sonde lambung (1) diberi Aquadest, (2) diberi ekstrak kulit buah
rambutan 15 mg/kg BB, (3) diberi ekstrak kulit buah rambutan 30 mg/kg BB, dan
(4) diberi ekstrak kulit buah rambutan 60 mg/kg BB. Sonde lambung dilakukan
setiap 2 hari sekali selama 12 minggu.
Pengambilan sampel darah dengan cara membedah tikus dan mengambil
darah dari jantung tikus. Darah ditampung dalam tabung sentrifus, kemudian dis-
entrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 3.000 rpm. Serum darah yang telah
diperoleh kemudian disimpan di dalam freezer dengan suhu -44°C. Data
penelitian diperoleh dengan melakukan pengukuran serum darah menggunakan
alat BioSystem A15. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji normalitas dan
homogenitas, selanjutnya bila telah normal dan homogen dianalisis dengan anova
satu jalur. Apabila hasilnya signifikan maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) dengan taraf kepercayaan 5%.
HASIL
Hasil pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dengan alat Bio-
system A15 didapatkan hasil dalam mg/dl. Rata-rata kadar kolesterol total
disajikan pada Tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Rata-rata Kadar Kolesterol Total Tiap Kelompok Perlakuan
25 17.8
Kadar KOlesterol Total
20 17.3 15.8
14.8
15
mg/dl
10
5
0
P1 P2 P3 P4
Kelompok Perlakuan
250
183
200
150
100
43 45.75 47.25
50
0
P1 P2 P3 P4
Kelompok Perlakuan
JK Db KT F Sig.
Perlakuan 34.480 3 11.493 .661 .586
Galat 347.973 20 17.399
Total 382.453 23
JK Db KT F Sig.
Perlakuan 1.687 3 .562 43.661 .000
Galat .258 20 .013
Total 1.945 23
Hasil perhitungan kadar trigliserida diketahui nilai p = 0.00 (p < 0.05)
menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah rambutan berpengaruh signifikan terhadap
kadar trigliserida dan dilanjutkan dengan uji BNT pada Tabel 5 sebagai berikut.
Kelompok Perla-
Mean±SE Notasi
kuan
P2 43.00±6.20 a
P3 45.75±2.86 a
P4 47.25±5.08 a
P1 183.00±21.18 b
Keterangan: Huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak adanya perbedaan, huruf
yang berbeda menunjukan adanya perbedaan.
Hasil uji BNT dapat diketahui terdapat perbedaan yang nyata diantara ke-
tiga kelompok perlakuan ekstrak kulit buah rambutan (P2, P3, dan P4) dengan ke-
lompok plasebo, tetapi antara kelompok P2, P3, dan P4 tidak terdapat perbedaan
yang nyata.
PEMBAHASAN
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
ekstrak kulit buah rambutan tidak berpengaruh terhadap kadar kolesterol total dan
berpengaruh terhadap kadar trigliserida.
Saran
1. Perlu dilakukan pengukuran asam lemak bebas untuk melengkapi data
tentang jumlah kadar kolesterol total dan trigliserida.
2. Pengukuran kadar kolesterol total dan trigliserida dapat dilakukan pada
tikus yang diberi diet tinggi kolesterol.
DAFTAR RUJUKAN
Bok, S.H., Lee, S.H., B., Park, Y.B., Bae, K.H., Son,K.H., Jeong, T.S., & Choi,
M.S. 1999. Plasma and Hepatic Cholesterol and Hepatic Activities of 3-
Hydroxy-3-methyl-glutaryl-CoA Reductase and Acyl CoA: Cholesterol
Transferase are Lower in Rats Fed Citrus Peel Extract or a Mixture of Cit-
rus Bioflavonoids. Journal. Nutrition. 129: 1182–1185
Dalimartha, S. 2008. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol.
Jakarta: Penebar Swadaya
IPTEKnet. 2005. Rambutan. (Online), (http://www.iptek.net.id
/ind/pd_tanobat/view.php?id=247, diakses 31 Maret 201)
Al Kanhal, M.A., Ahmad F., Al Othman, A.A, Arif, Z., Al Orf, S., & Al Murshed,
K.S. 2002. Effect of Pure and Oxidized Cholesterol-rich Diets on some
Biochemical Parameters in Rats. International Journal of Food Sciences
and Nutrition 53: 381-388
Knekt, P., , Kumpulainen, J., Jarvinen, R., Rissanen, H., Heliovaara, M., Reuna-
nen, A., Hakulinen, T., & Aromaa, A. 2002. Flavonoid Intake And Risk
Of Chronic Diseases. The American Journal of Clinical Nutrition 76:560-
8.
Koseoglu, M., Aysel, H., Atay, A., & Cuhadar S. 2011. Effect of Hemolysis In-
terferences on Routine Biochemistry Parameters. Biochemia Medica
21(1):79-85
Linder, Maria C. 2006. Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Jakarta: Universitas
Indonesia Press
Marks, A.D., Smith, Collen M. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pen-
dekatan Klinis. Jakarta: ECG
Morrell, Jonathan dan Bull, Eleanor. 2007. Simple Guide Kolesterol. Jakarta:
Gramedia
Murray RK., Granner D.K., Mayes, P.A. & Rodwell V.W. 2003. Biokimia Harper
Edisi25. Jakarta: EGC.
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat: 431 Jenis Tanaman
Penggempur Aneka Penyakit. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Republika. 2012. Obat dari Sampah “Si Rambut Merah” (Online),
(http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/12/06/14/
m5jy90-obat-dari-sampah-si-rambut-merah, diakses 31 Maret 2013)
Roza, J.M., Xian-Liu, Z. & Guthire N. 2007. Effect of Citrus Flavonoids and To-
cotrienols on Serum Cholesterol Level in Hypercholesterolemic Subjects.
Alternative Therapies Health Med 13 (6) 44-48.
Sudheesh, S., Presannakumar, G., Vijayakumar, S., & Vijayalaksmi, N.R. 1997.
Hypolidemic effect of flavonoid from Solanum melongena. Plant Foods
for Human Nutrition 51: 321-330
Thitilertdecha, N., Teerawatgulra, A., Kilburn, J.D. & Rakariyatham, N. 2010.
Identification of Major Phenolic Compounds from Nephelium lappaceum
L. and their Antioxidant Activities. Molecules 15: 1453-1465.
Tian, Wei-xi; Ma, Xiau-feng; Zhang, Shu-yan; Sun, Ying-hui; and Li, Bing-hui.
2011. Fatty Acid Synthese Inhibitor from Plants and Their Potential appli-
cation in the Prevention of Metabolic Syndrome. Clin Oncol Cancer Res
8: 1-9
Wilborn, C., Beckham, J., Campbell, B., Harvey, T., Galbreath, M., Bounty, P.,
Nassar, E., Wismann, J. & Kreider, R. 2005. Obesity: Prevalence, Theo-
ries, Medical Consequences, Management, and Research Directions.
(http://www.jissn.com /content/2/2/4, diakses 8 september 2012).
Yordil, E.g., Perez, E.M., Matos, M.J. & Villares, E.U. 2012. Antioksidant and
Pro-Oxidant Effect of Polyphenolic Compounds nd Structure-Activity Re-
lationship Evidence. Nutrition, Well-Being and Health 23:42