Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO), pengertian rumah sakit adalah


suatu bagian dari organisasi medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk
memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat, baik kuratif
maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan
rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga kesehatan dan
penelitian biologi, psikologi, sosial ekonomi dan budaya.

Organisasi rumah sakit merupakan organisasi yang kompleks dan Unik.


Kompleks karena terdapat permasalahan yang sangat rumit. Unik karena di
rumah sakit terdapat suatu proses yang menghasilkan jasa perhotelan sekaligus
jasa medis dan perawatan dalam bentuk pelayanan kepada pasien yang rawat
inap maupun berobat jalan. Rumah sakit merupakan suatu organisasi padat karya
dengan latar belakang pendidikan berbeda-beda. Dalam rumah sakit terdapat
berbagai macam fasilitas pengobatan dan berbagai macam peralatan. Orang yang
dihadapi di rumah sakit adalah orang-orang beremosi labil dan emosional karena
sedang dalam keadaan sakit, termasuk keluarga pasien. Oleh karena itu,
pelayanan rumah sakit jauh lebih kompleks dari pada hotel.

(Kepmenkes RI No. 1457/Menkes/SKX/2003). Standar minimal pelayanan


kesehatan yang dimaksud adalah pelayanan yang diberikan dalam bidang
kesehatan kepada setiap orang secara optimal, bermutu, efisien dan merata tanpa
memandang suku dan golongan. Optimal maksudnya terlaksananya pelayanan
kesehatan dasar,bermutu dan efisien artinya terlaksananya pelayanan kesehatan
yang profesional, tepat guna dan berjalan lancar. Untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang optimal, bermutu, efisien dan merata, perluadanya pembenahan-

1
pembenahan baik yang menyangkut manajemen pelayanan, sarana-prasarana
dan sumber daya manusia.

Manajemen Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan Manajemen kesehatan


adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan
masyarakat, sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem
yang berlangsung (Notoatmodjo, 2011).

Manajemen merupakan suatu pola mengelola dan menggerakan suatu lembaga/


instansi agar dicapai suatu sistem pengelolaan yang efisien untuk mencapai
suatu tujuan lembaga (Suyadi, 2011).

Manajemen pelayanan kesehatan berarti penerapan prinsip-prinsip manajemen


dalam pelayanan kesehatan untuk sistem dan pelaksanaan pelayanan kesehatan
dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan prosedur, teratur, menempatkan
orang-orang yang terbaik pada bidang- bidang pekerjaannya, efisien, dan yang
lebih penting lagi adalah dapat menyenangkan konsumen atau membuat
konsumen puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan. (Suyadi, 2011).

Manajemen keperawatan menurut Nursalam (2013), merupakan suatu pelayanan


keperawatan profesional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan
empat fungsi manajemen antara lain perencanaan, pengorganisasian, motivasi,
dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling berhubungan dan memerlukan
keterampilan-keterampilan teknis, hubungan antar manusia, konseptual yang
mendukung asuhan keperwatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna
bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu
mendapat prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan,
karena berkaitan dengan tuntutan profesi dan global bahwa setiap perkembangan
serta perubahan memerlukan pengelolaan secara profesional dengan
memperhatikan setiap perubahan yang terjadi.

Kepala ruang keperawatan yang merupakan bagian dari manajemen keperawatan


berpihak kepada fungsi manajemen keperawatan yaitu POAC (Planning,

2
Organizing, Actuating, Controlling) dalam rangka untuk memajukan staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional
(Nursalam, 2013).

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk


memiliki kemampuan manajerial yang tangguh, sehingga pelayanan yang
diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial dapat
dimiliki melalui berbagai cara salah satunya untuk dapat ditempuh dengan
meningkatkan ketrampilan melalui bangku kuliah yang harus melalui
pembelajaran dilahan praktek. Praktek Management Keperawatan Profesi Ners
UNIVERSITAS MITRA INDONESIA di tuntut untuk dapat mengaplikasikan
langsung pengetahuan tentang ilmu management di Ruang Anak E 2 Rumah
Sakit Tjokrodipo Bandar Lampung dengan arahan pembimbing dari Rumah
Sakit dan pembimbing pendidikan. Dengan adanya praktek tersebut diharapkan
mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat dan mengelola ruang
perawatan dengan pendekatan manajemen.

1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip manajemen keperawatan
dengan menggunakan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP),
secara bertanggung jawab dan menunjukan sikap kepemimpinan yang
professional serta langkah-langkah manajemen keperawatan
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik manajemen keperawatan, mahasiswa
diharapkan mampu :
a. Melakukan kajian situasi di unit pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun rencana strategi dan operasional unit
b. Menyusun rancangan strategi dan operasioanl unit pelayanan
keperawatan berdasarkan kajian bersama-sama penanggung jawab unit
c. Mengorganisasikan pelayanan keperawatan sesuai kondisi unit

3
d. Melakukan pengelolaan
e. Memberikan pengarahan organisasional
f. Melakukan fungsi kontrol dan evaluasi program

1.3. Manfaat
1. Bagi pasien
Dengan adanya program MAKP di Rumah Sakit diharapkan pasien
merasakan pelayanan yang optimal, serta mendapat kenyamanan dalam
pemberian asuhan keperawatan sehingga tercapai kepuasan klien yang
optimal.
2. Bagi perawat
a. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal.
b. Terbinanya hubungan antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan yang lain, dan perawat dengan pasien serta keluarga.
c. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri perawat.
d. Meningkatkan profesionalisme keperawatan.
3. Bagi rumah sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta
menyusun rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) secara optimal.
4. Bagi Mahasiswa
Mengerti dan memahami penerapan atau aplikasi MAKP di dalam Rumah
Sakit.

Anda mungkin juga menyukai