“Spermatophyta”
DisusunOleh:
DOSEN PEMBIMBING
Kosi’in, M,Pd
(2018)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah yang Maha Penyayang atas Izin dan ridho-
Nya jugalah penulis dapat menyelesaikan makalah keanekaragaman makhluk hidup yang
berjudul “Spermatophyta”. Dan tak lupa juga penulis kirimkan shalawat beriring salam kepada
junjungan besar baginda Nabi Muhammad SAW yang mana telah membawa kita dari alam
kebodohan ke alam yang serba modren yang seperti kita rasakan pada saat ini semoga kita semua
mendapat safaatnya amin.
Makalah ini dibuat bertujuan untuk memenuhi tugas keanekaragaman makhluk hidup agar
kiranya dapat bermanfaat bagi pembaca maupun pendengar serta guna untuk upaya peningkatan
kualitas yang yang lebih baik lagi dan tak lupa juga penulis mohon kritik dan sarannya guna
untuk penyempurnaan makalah yang telah di buat. Atas perhatiannya penulis ucapkan terima
kasih.
Penulis
Daftar Isi
Cover……………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………….………………
Daftar Isi………………………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………………
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………….
Bab II Pembahasan
A. Apa definisi Spermathopyta……………………………………………………..
B. Bagaimana Reproduksi Spermatophyta…………………………………………..
C. Apa saja Struktur tubuh dan Ciri-Ciri Spermatophyta……………………………..
D. Apa saja Klasifikasi Spermatophyta………………………………………………..
E. Apa saja peranan Spermatophyta…………………………………………………….
F. Apa saja Pemanfaatan spermatophyte…………………………………………………
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata,
tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak
menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan
tumbuhan berkeping dua (dikotil).
Biji merupakan alat untuk melestarikan keturunan tumbuhan yang bersangkutan. Biji
biasanya dihasilkan oleh tumbuhan yang berbunga. Selain untuk perkembangbiakan, biji juga
merupakan tempat penyimpanan cadangan makanan yang digunakan oleh organisme lain
untuk memenuhi kebutuhan makanannya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah tentang spermatophyte adalah sebagai berikut:
1. Apa definisi Spermathopyta?
2. Bagaimana Reproduksi Spermatophyta?
3. Apa saja Struktur tubuh dan Ciri-Ciri Spermatophyta?
4. Apa saja Klasifikasi Spermatophyta?
5. Apa saja peranan Spermatophyta?
6. Apa saja Pemanfaatan spermatophyte?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi Spermathophyta.
2. Untuk mengetahui dan memahami Reproduksi Spermatophyta.
3. Untuk mengetahui dan memahami Struktur tubuh dan Ciri-Ciri Spermatophyta.
4. Untuk mengetahui dan memahami Klasifikasi Spermatophyta.
5. Untuk mengetahui dan memahami peranan Spermatophyta.
6. Untuk mengetahui dan memahami Pemanfaatan spermatophyte.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Spermathopyta
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan biji, karena itu
mereka juga sering disebut dengan tumbuhan berbiji. Spermatophyta merupakan kormophyta
karena memiliki akar, batang, dan daun sejati. Spermatophyta juga dapat menghasilkan bungan
sehingga termasuk ke dalam anthophyta. Habitat spermatophyta biasanya di darat, tetapi ada juga
yang dapat ditemukan mengapung di daerah perairan (contohnya teratai).
B. Reproduksi Spermatophyta
Proses reproduksi spermatophyta secara generatif (seksual) dilakukan dengan
membentuk biji yang diawali dengan pembentukan gamet (gametogenesis), kemudian
penyerbukan (polinasi), lalu terjadi peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi) yang
akan menghasilkan embrio.
Perkembangan secara vegetatif (aseksual) dilakukan dengan organ-organ vegetatif
seperti tunas, rhizoa, atau solon.
Reproduksi pada tumbuhan angiospermae meliputi :
a. Reproduksi Generatif
Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :
Gametogenesis, yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.
Penyerbukan (Polinasi), yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik
(pada Angiospermae) atau melekatnya serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae).
Macam Penyerbukan :
1) Berdasar asal serbuk sari
Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga
yang sama (satu bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami.
Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga
lain tapi masih satu individu.
Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari
berasal dari individu lain tapi masih dalam satu jenis.
Bastar (hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.
2) Berdasar Faktor yang membantu:
Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga :
serbuk sari kering, lembut, banyak, tidak memiliki mahkota bunga.
Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri :
bunga yang mekar di malam hari.
Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga
yang menghasilkan nektar / polen / madu.
Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.
Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).
Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia.
Ciri : bunga yang tidak mampu melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini
disebabkan benang sari atau putik tidak matang bersamaan. Protandri, yaitu bila benang
sari masak lebih dahulu daripada putik. Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu
daripada benang sari.
Pembuahan (fertilisasi), yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan
gamet betina (ovum).
Setelah penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari,
selanjutnya terjadi peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah
struktur sporofit yang mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan
antara gamet jantan dan betina akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan
peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang
memiliki embrio dan perkawinannya terjadi melalui pembentukan suatu bulu. Embrio
pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena pada satu kutubnya akan tumbuh
dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan kutub lain membentuk sistem
perakaran.
Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :
Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan), yaitu
peleburan gamet jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada
tumbuhan Gymnospermae.
Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu :
peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot —> embrio.
peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm
(untuk cadangan makanan). Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.
b. Reproduksi Vegetatif
yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan
betina. Sifat dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat
sama) dengan induknya.
Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :
Alami, cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif tumbuhan
tanpa bantuan manusia.Organ vegetatif yang berperan antara lain :
Rhizoma (rimpang/akar tinggal), yaitu batang yang menjalar secara
horisontal dalam tanah menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit,
jahe, alang-alang.
Stolon (geragih), yaitu batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei
(stroberi), daun kaki kuda (Centela asiatica).
Umbi Lapis (Bulbus), yaitu batang berukuran pendek yang dikelilingi
daun berlapis-lapis. Misal: bawang merah (Allium cepa).
Umbi Batang, yaitu batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi
jalar, kentang.
Tunas , yaitu bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu,
kelapa, dan sebagainya.
Daun , yaitu bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal :
Cocor Bebek.
Kormus , yaitu pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa
kuncup. Misal : bunga tasbih, gladiol.
Buatan, yaitu cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan
bantuan manusia.
Macam reproduksi vegetatif secara buatan :
a. Mencangkok
b. Menempel (okulasi)
c. Menyambung
d. Menyetek
e. Merunduk
f. Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman dengan
memanfaatkan sifat TOTIPOTENSI . Totipotensi adalah kemampuan beberapa
sel tanaman yang dapat tumbuh menjadi individu baru.
C. Struktur tubuh dan Ciri-Ciri Spermatophyta
1. Ciri-ciri
Ciri-ciri spermatophyte sebagaiberikut:
a. Menghasilkan biji sebagai alat perkembangbiakan.
b. Termasuk golongan Cormophyta berbiji.
c. Mempunyai alat kelamin yang jelas( Phanerogamae) dan menghasilkan
embrio (Embriophyta / Siphonogamae).
d. Cara hidupnya fotoautotrof.
e. Mempunyai berkas pembuluh.
f. Habitatnya di darat, ada beberapa yang hidupnya mengapung di air.
2. Struktur Tubuh
Struktur tubuh Spermatophyta sebagai berikut:
a. Akar
Akar pada tumbuhan berbiji ada yang berbentuk serabut ada juga yang
berupa akar tunggang. Sel-sel yang mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, serta silinder pusat yang didalamnya terdapat xylem dan
floem.
b. Batang
Batang tumbuhan berbiji dapat berupa batang berkayu maupun berair.
Batang pada tumbuhan berbiji dapat mengalami modifikasi menjadi stolon,
rhizome, dan umbi. Sel-sel batang mengalami diferensiasi menjadi
epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xylem danfloem).
c. DauN
Sel-sel daun mengalami diferensiasi menjadi epidermis dan mesofil.
Mesofil tersusun dari jaringan tiang dan jaringan bunga karang.
D. Klasifikasi Spermatophyta
Tumbuhan Spermatophyta dibedakan menjadi 2 golongan (sub devisio), yaitu :
a. Gymnospermae (Tumbuhan biji terbuka)
Disebut biji terbuka karena biji tidak tertutup oleh daging buah. Umumnya
memiliki struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun membentuk konifer/kerucut.
Belum memiliki bunga sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali pembuahan
(pembuahan tunggal) yang menghasilkan zygot. Waktu antara penyerbukan dan
pembuahan berlangsung relatif lama.
Gymnospermae dibedakan menjadi beberapa kelompok , yaitu :
a.) Cycadophyta/Cycadales, batang tidak bercabang, daun-daun majemuk tersusun
sebagai tajuk di pucuk pohon. Contoh : Cycas rumpii (pakis haji).
b.) Pinophyta/Coniferales, memiliki tudung daun berbentuk kerucut (konifer), alat
reproduksi berupa strobilus (pada jantan maupun betina), daun berbentuk jarum.
Contoh : Aghatis alba (damar), Cupressus sp, Araucaria sp, Juniperus sp, Pinus
merkusii.
c.) Gnetophyta/Gnetales, batang memiliki banyak cabang, daun tunggal berhadapan,
bunga berkelamin tunggal.Misal : Gnetum gnemon (mlinjo).
d.) Ginkophyta, pohon dengan tunas pendek, daun berbentuk pasak/kipas dan bertangkai
daun. Merupakan tumbuhan asli di negara Tiongkok.
E. Peranan Spermatophyta
Sumber bahan makanan (karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin)
F. Pemanfaatan spermatophyte
Sebagai makanan pokok, contohnya gandum, jagung, padi, dan sagu.
Dijadikan sayuran, contohnya kacang, tomat, kol, wortel dan kentang.
Sebagai bahan dasar pakaian, contohnya rami dan kapas.
Untuk bahan bangunan, contohnya seperti jati, meranti, dan sana keling.
Sebagai obat-obatan, contohnya mengkudu, adas, dan kumis kucing.
Ada juga yang dimanfaatkan untuk kosmetik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Spermatophyta merupakan kelompok tumbuhan yang menghasilkan biji, karena itu
mereka juga sering disebut dengan tumbuhan berbiji. Spermatophyta merupakan kormophyta
karena memiliki akar, batang, dan daun sejati. Spermatophyta juga dapat menghasilkan
bungan sehingga termasuk ke dalam anthophyta. Habitat spermatophyta biasanya di darat,
tetapi ada juga yang dapat ditemukan mengapung di daerah perairan (contohnya teratai).
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalh ini masih jauh dari kata sempurna, kedepannya
penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawab kan.
DAFTAR PUSTAKA