Anda di halaman 1dari 2

Pasir

Salah satu komponen yang paling penting dalam proses pembangunan suatu
bangunan adalah pasir. Apalagi jika struktur yang kita gunakan dalam proses
tersebut adalah beton. Maka kebutuhan akan pasir adalah sangat vital, dan tidak
dapat tergantikan.

Ada begitu banyak jenis pasir di lapangan, dan ada banyak daerah asal
penambangan pasir, tetapi tidak semua jenis pasir tersebut dapat menjadi pasir
yang baik jika digunakan sebagai bahan bangunan. Karena meskipun sebagai
salah satu bahan yang sangat vital, tetapi pasir juga memiliki standar minimum
bahan, yang harus kita penuhi.

Misalkan saja pasir tersebut miliki butiran yang yang tidak menggumpal, atau tidak
memiliki keterikatan antar butirannya, karena pasir jenis ini kemungkinan tidak
dapat tercampur dengan sempurna jika sudah diberi semen. Lalu pasir yang baik
juga tidak boleh memiliki rasa, dengan kata lain berasa tawar, misalkan saja pasir
yang kita beli tersebut terasa asin, maka ada kemungkinan pasir tersebut sudah
terkena air laut. Jika ini terjadi maka dapat mengurangi kekuatan bangunan kita,
karena dapat menyebabkan korosi baik itu pada betonnya sendiri maupun pada
tulangan besinya.

Jika kita ingin pasir yang kualitasnya lebih baik lagi, maka kita bisa memilih untuk
menggunakan pasir yang memiliki permukaan butiran yang kasar. Jika pasir yang
kita gunakan adalah pasir yang ditambang dari dasar sungai maka butiran pasir
adalah padat dan juga berat, hal ini karena proses tekanan air yang berlangsung
lama dan terus-menerus. Jika pasir yang kita beli, disebutkan berasal dari salah
satu sungai, tetapi memiliki bobot yang ringan, maka mungkin saja anda sedang
ditipu.
Hal lain yang mungkin juga perlu anda perhatikan adalah ada tidaknya campuran
lain di dalam pasir tersebut. Karena pasir yang baik adalah pasir yang terbebas
dari unsur yang lain, seperti misalnya tanah, sampah (baik itu sampah organik
maupun juga sampah anorganik), karena ada kemungkinan bahwa bahan lain yang
tercampur di dalam pasir tersebut dapat mengakibatkan adanya pelemahan
struktur.

Split

Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang ternyata mempunyai bentuk bervariasi sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi bangunan. Istilah bentuk atau tipe
Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang disebutkan sesuai ukurannya ada 1-2, 2-3, dan 3-4
dalam ukuran centi meter. Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan konstruksi bangunan
sebuah tiang atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita
bisa menggunakan batu split ukuran terbesar yaitu tipe 3-4, tetapi jika kita akan
mengerjakan pengecoran kolom praktis yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka
sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2.

Berdasarkan pengalaman saya beberapa kali melihat hasil pekerjaan pengecoran beton
bertulang dengan berbagai tipe dan material yang digunakan khususnya batu split, ukuran
batu split yang tidak sesuai dengan pekerjaan menyebabkan hasil pengecoran kurang baik
alias kepadatannya berkurang. Efek dari dipemaksaan ukuran batu split untuk pekerjaan
pengecoran kolom beton yang kecil meyebapkan ronga-rongga dan otomatis mengurangi
kekuatan beton tersebut.

Harga batu split biasaya disesuaikan dengan kualitasnya bukan pada ukuran atau tipenya,
dibawah ini adalah dokumentasi batu split yang saya gunakan mulai dari pengecoran
pondasi tapak atau cakar ayam kemudian sloof pondasi, ring balk dan juga lantai beton.

Anda mungkin juga menyukai