PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
I.3.1 Mengetahui etiologi, patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan
katarak
1.4 MANFAAT
I.4.1 Menambah wawasan mengenai penyakit mata khususnya katarak.
I.4.2 Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang
mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit mata
BAB II
STATUS PASIEN
2.2 ANAMNESIS
1. Keluhan Utama : Pandangan kabur
2. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan
pandangan kabur secara perlahan pada kedua mata terutama mata
kanan ± sejak 1 tahun yang lalu sampai sekarang, awalnya pasien
merasa mata seperti berkabut yang semakin lama menyebabkan
pandangan kabur, melihat double (-), bercak-bercak pada mata (-),
silau (-).
3. Riwayat Penyakit Dahulu : Alergi (-)
4. Riwayat Penyakit Keluarga : Alergi (-)
5. Riwayat Pengobatan : Disangkal
6. Riwayat Kebiasaan : Disangkal
2.5 DIAGNOSIS
OD Katarak senile matur
OS Katarak senile hipermatur
2.6 PENATALAKSANAAN
Planning Diagnosis : Pelebaran pupil (midriatil)
Pemeriksaan laboratorium (gula darah)
Planning Therapy : Anjuran ODS SICS + IOL
2.7 PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad
Ad Functionam : dubia ad
Ad Sanationam : dubia ad
2.8 FOLLOW UP
Tanggal 7 maret 2011
S : permintaan operasi
O: tensi : 170/80 mmhg
Pemeriksaan OD OS
AV
Tanpa koreksi 1/300 1/300
Dengan koreksi Koreksi (-) Koreksi (-)
Pinhole (-) Pinhole (-)
TIO - -
Kedudukan Ortophoria Ortophoria
Pergerakan Normal Normal
Palpebra
- edema - -
- hiperemi - -
- trikiasis - -
Konjungtiva
- radang - -
- sekret - -
Kornea
- warna Jernih Jernih
- permukaan Cembung Cembung
- abrasi - -
Bilik mata depan
- kedalaman dangkal dalam
- hifema - -
- hipopion - -
Iris / pupil
- warna iris Hitam Hitam
- Isokor + +
Lensa
- warna Keruh padat Keruh
- Iris shadow - -
- Pseudoiris shadow - +
Vitreus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
A: OD Katarak senile matur
OS Katarak senile hipermatur
P: OS SICS + IOL
A : OS Pseudofakia
P : C Tobroson eye drop 6 x gtt OS
Rencana OD SICS + IOL
TELAAH KASUS
3.1. ANATOMI
3.2. DEFINISI
Katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi
akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa atau akibat
kedua-duanya. Sedangkan katarak senil adalah kekeruhan lensa yang berhubungan
dengan umur dan berkaitan dengan proses ketuaan yang terjadi dalam lensa (Iyas
S., et al 2002).
3.3. KLASIFIKASI
Komposisi terbanyak pada lensa mata adalah air dan protein. Penumpukan
protein pada lensa mata dapat menyebabkan kekeruhan pada lensa mata dan
mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke retina. Proses penumpukan protein
berlangsung secara bertahap, sehingga pada tahap awal seseorang tidak merasakan
keluhan atau gangguan penglihatan. Pada proses selanjutnya penumpukan protein
akan semakin meluas dan bisa menyebabkan kebutaan. Proses ini merupakan
penyebab tersering yang menyebabkan katarak pada usia lanjut.
Keluhan atau gejala katarak disebabkan oleh proses kekeruhan yang terjadi
pada lensa mata. Proses ini tidak terjasi dalam waktu singkat, sehingga gejalanya
tidak muncul secara mendadak. Katarak senil terdiri dari 4 stadium, yaitu:
Selain keluhan tersebut ada beberapa gejala yang dialami oleh penderita
katarak, seperti:
3.5. PENATALAKSANAAN
Gejala yang timbul pada katarak yang masih ringan dapat dibantu dengan
menggunakan kacamata, lensa pembesar, atau kacamata yang dapat meredamkan
cahaya. Pada tahap ini tidak diperlukan tindakan operasi.
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
4.2. SARAN
1. Ilyas S. Uveitis Anterior. Dalam: Ilmu Penyakit Mata. Edisi kedua. Jakarta:
FKUI, 2002. 180-181.
2. National Eye Institute. Cataract: What you should know. U.S. Departement of
Health and Human Services: National institute of health, 2003
3. Vaughan DG, Asbury T, Riordan-Eva P. Oftalmologi Umum. Edisi 14. Jakarta:
Widya Medika, 2000. 155-160.