A. Kelarutan (S)
Kelarutan digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat terlarut dalam sejumlah tertentu
pelarut/larutan pada suhu tertentu. Istilah kelarutan dan diberi symbol s (solubility).
Kelarutan = banyaknya gram/zat yang larut dalam 1 liter air
Kelarutan dinyatakan dalam mol/liter. Jadi, kelarutan sama dengan kemolaran dalam larutan
jenuhnya. Contohnya, kelarutan AgCl dalam air sebesar 1 x 10-5 mol L-1.
Ksp dapat digunakan sebagai tolok ukur memprediksi pengendapan zat dalam larutan. Tetapan
keseimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan
hasilkali kelarutan (solubility product constant) yang dinyatakan dengan lambang Ksp.
Hasil kali kelarutan (Ksp) = hasil kali konsentrasi ion-ion dalam larutan jenuh dipangkatkan
koefisien masing-masing.
Rumus Cepat :
Dimana :
A dan B = unsur
X dan Y = koefisien
x– dan y+ = muatan dari ion A dan B
Perhatikan reaksi kesetimbangan yang terjadi pada larutan jenuh Ag2CrO4 di bawah ini:
Konsentrasi kesetimbangan ion Ag+ dan ion CrO4-2 dalam larutan jenuh dapat dikaitkan dengan
kelarutan Ag2CrO4 , yaitu sesuai dengan stoikiometri reaksi perbandingan koefisien reaksinya. Jika
kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s maka konsenterasi ion Ag+ dalam larutan itu sama dengan
2s dan konsentrasi ion CrO4-2 sama dengan s :
Dengan demikian, nilai tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dapat dihubungkan dengan
nilai kelarutannya (s), sebagai berikut :
Ksp = [A+y]X [B-x]Y
Ksp = [Ag+]2 [CrO4-2]
= (2s)2 (s)
= 4s3
Keterangan :
A dan B = unsur
X dan Y = koefisien
x dan y = muatan dari ion
s = kelarutan
Soal :
1. Jika kelarutan CaF2 dalam air sama dengan mol/L maka nilai Ksp bagi garam ini adalah
…
Jawab
Reaksi : CaF2 → Ca+2 + 2F–
Ksp = (Ca+2) (F–)2
s s 2s
Ksp = s . (2s)2
= 4s3
= 11 . 22 . (S)1+2
= 4s3
1. Bila diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4.10-12 maka kelarutan CrO4 dalam larutan jenuh AgCrO4
adalah …
Jawab :
Reaksi : Ag2CrO4 → 2Ag+ + CrO4-2
Ksp = (Ag+)2 (CrO4-2)
s 2s s
4.10-12 = 4s3
10-12 = s3
s = (10-12)1/3
s = 10-4
Apabila kita tambahkan larutan H2SO4, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan berdasarkan
asas Le Chatelier.
Jika ke dalam larutan elektrolit yang sukar larut ditambahkan suatu larutan yang mempunyai ion
senama/sejenis maka kesetimbangan akan bergeser dari arah zat/spesi yang ditambahkan atau ke
arah zat/spesi yang mengendap (sesuai asas Le Chatelier)
E. Pengaruh pH
Tingkat keasaman suatu larutan dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu
larutan basa biasanya lebih mudah larut dalam larutan asam, dan lebih sukar larut dalam larutan
yang juga bersifat basa.
– Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang
bersifat asam kuat.
Apa yang akan terjadi bila konsentrasi ion H+ dan ion OH- pelarut air mengalami perubahan? Jika
konsentrasi ion H+ atau OH- berubah, maka pH juga akan berubah. Selain itu, pH mempengaruhi
tingkat larutnya berbagai zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam,
dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa.
Pada umumnya basa mudah larut dalam larutan asam, tetapi sebaliknya akan sukar larut dalam
larutan basa.
– Jika ke dalam larutan basa ditambahkan asam, maka konsentrasi ion H+ akan bertambah
dan konsentrasi ion OH– akan berkurang. Jika ion OH– berkurang maka kelarutannya juga akan
berkurang.
– Jika larutan ditambahkan basa, maka konsentasi OH– akan bertambah sehingga
kelarutannya juga akan bertambah.
Barium karbonat (BaCO3) merupakan salah satu endapan yang sukar larut dalam air, tetapi jika
ditambahkan asam klorida (HCl) kepada larutan yang mengandung endapan BaCO3, maka
keseimbangan berikut ini akan terjadi dalam larutan:
Ketika ditambahkan asam klorida, maka akan terjadi reaksi antara ion H+ dari HCl dengan ion
CO3– dari BaCO3.
HCO3– yang terbentuk secara berkelanjutan bereaksi dengan ion H+ lagi sehingga terbentuk H2CO3
yang tidak stabil dan terurai menjadi H2O dan CO2.
Keseimbangan-keseimbangan pada reaksi di atas dapat dinyatakan dengan hasil kali kelarutan.
Harga tetapan ion asam karbonat ada 2 yang diturunkan dari reaksi ion :
Sehingga :
K1 = [H+][CO32-] = 5,61×10-11
K2 = [H+][HCO3–] = 4,3×10-7
[HCO3–] [H2CO3] Oleh karena harga K yang rendah dari kedua tetapan ion asam karbonat, maka
ion hidrogen akan segera bergabung dengan ion karbonat yang terdapat dalam larutan (hasil
peruraian BaCO3) dengan mula-mula terbentuk in hidrogen karbonat kemudian membentuk asam
karbonat yang pada akhirnya akan terurai menjadi air dan gas karbondioksida yang biasanya keluar
dari sistem. Jika ion H+ yang ditambahkan cukup banyak, maka keseimbangan akan bergeser
kearah kanan dan akhirnya BaCO3 terurai dan melarut.
F. Pengaruh suhu
Apa yang terjadi jika gula dilarutkan dalam air teh yang dingin dan panas? Gula dalam air panas
akan cepat melarut dibandingkan dalam air yang dingin. Dengan demikian, suhu akan
mempengaruhi proses melarutnya suatu zat. Jika suhu dinaikan maka kelarutan suatu zat dalm
suatu pelarut akan lebih cepat tercapai.
1. Reaksi Pengendapan
Misalnya, ion Ca2+ yang terdapat di dalam air sadah dapat dipisahkan dengan penambahan
Na2CO3. pada penambahan Na2CO3, ion Ca2+ akan bereaksi dengan ion CO32- membentuk CaCO3.
CaCO3 adalah garam yang sukar larut dalam air, sehingga mengendap dan dapat dipisahkan.
Contoh lainnya adalah pengendapan ion Cl– dengan penambahan larutan perak nitrat (AgNO3).
Ion Cl– akan bergabung dengan ion Ag+ membentuk garam AgCl yang sukar larut dalam air.
Sekarang marilah kita perhatikan secara lebih seksama proses terjadinya endapan AgCl ketika
larutan yang mengandung ion Cl– ditetesi dengan larutan Ag+ memasuki larutan ? kita ingat
kembali bahwa AgCl dapat larut dalam air, meskipun dalam jumlah yang sangat sedikit, artinya,
ion Ag+ dan ion Cl– dapat berada bersama-sama dalam larutan hingga larutan jenih, yaitu sampai
hasil kali [Ag+][ Cl-] sama dengan nilai Ksp AgCl. Sehingga pada saat AgCl membentuk larutan
jenuh, di dalam larutan tersebut terdapat kesetimbangan antara konsentrasi Ag+ dan konsentrasi
Cl–. Jika pada saat terbentuk larutan jenuh terjadi penambahan sejumlah Ag+, maka konsentrasi
ion Ag+ dan konsentrasi Cl– yang terdapat di dalam larutan tidak lagi setimbang. Dengan demikian,
[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl. Tiga hal berikut dapat terjadi pada penambahan larutan Ag+ ke dalam
larutan Cl-.
*Jika konsentrasi [Ag+][Cl-] < Ksp AgCl, maka larutan yang terbentuk tidak jenuh
*Jika konsentrasi [Ag+][Cl-] = Ksp AgCl, maka larutan yang terbentuk tepat jenuh.
*Jika konsentrasi [Ag+][Cl-] > Ksp AgCl, maka terjadi endapan.
Dengan demikian, terjadinya pengendapan dapat diprediksikan dengan menghitung harga Qsp,
Qsp yaitu harga hasil kali konsentrasi ion-ion dalam keadaan setimbang.
*Jika Qsp < Ksp, maka larutan yang terbentuk tidak jenuh
*Jika Qsp = Ksp, maka larutan yang terbentuk tepat jenuh.
*Jika Qsp > Ksp, maka larutan yang terbentuk sangat jenuh dan terbentuk endapan.
Endapan yang terbentuk akan terus berlangsung hingga hasil kali konsentrasi ion sama dengan
Ksp.
Soal :
Jawab :
Apabila tidak terjadi reaksi, maka larutan CaCl2 dan NaOH masing-masing mengalami
pengenceran dua kali dicampurkan. Konsentrasi CaCl2 dalam campuran menjadi 0,1 M dan NaOH
menjadi 0,01 M. Karena CaCl2 dan NaOH tergolong elektrolit kuat, keduanya mengion sempurna.
Jadi konsenterasi ion Ca2+ dalam campuran = 0,1 M dan konsenterasi ion OH– = 0,01 M
Qsp = [Ca2+][OH–]2
Qsp = 1 x 10 -5
Karena Qsp > Ksp , maka pada pencampuran itu terbentuk endapan Ca(OH)2