Anda di halaman 1dari 1

Daerah Harus Pastikan Dokter Spesialis Program

Wajib Kerja di RSUD Sejahtera, Aman dan Punya


Fasilitas Kerja
Jakarta - Daerah-daerah yang menerima dokter spesialis yang ditugaskan Kementrian
Kesehatan dalam program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) harus berkomitmen
memastikan hak-hak mereka sekaligus mencegah resistensi dari tenaga lain.

"Komitmen itu kelengkapan sarana prasarana dan infrastruktur rumah sakit, pemberian
insentif daerah, penyiapan tempat tinggal, mempercepat penerbitan surat ijin praktik,
hingga menjamin keamanan," kata Staf Ahli Bidang Hukum Kesehatan, Barlian, SH,
M.Kes saat menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan 16 kepala daerah,
belum lama ini.

"Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah sangat penting untuk mendukung keberhasilan
program WKDS. Pada 2017 telah ditempatkan sebanyak 5 angkatan dengan jumlah
peserta 870 orang yang terdiri dari 504 peserta mandiri dan 366 peserta penerima
beasiswa. Para peserta ditempatkan di 484 rumah sakit di 370 Kabupaten/Kota di 34
Provinsi di Indonesia," ujar Barlian.

Pada 2018, Kementerian Kesehatan akan memberangkatkan WKDS angkatan ke 6 ke


171 Rumah Sakit di 142 kabupaten/kota. Peserta WKDS yang akan diberangkatkan
pada Februari 2018 sejumlah 229 orang dengan perincian 143 peserta mandiri dan 86
peserta penerima beasiswa.

Mereka terdiri atas spesialis obstetri dan kandungan, spesialis anak, spesialis penyakit
dalam, spesialis bedah, dan spesialis anestesiologi dan terapi intensif.

Kepala Daerah yang menandatangani nota kesepakatan itu antara lain Gubernur
Maluku Utara, Gubernur Sulawesi Utara, Bupati Tapanuli Selatan, Bupati Fakfak Barat,
Bupati Toba samosir, Bupati Musi Rawas, Bupati Solok Selatan, Bupati Siak, Walikota
Cirebon, Bupati Jombang, Bupati Gresik, Bupati Bone, Bupati Wakatobi, Bupati
Magelang, Bupati Bangkalan serta Walikota Prabumulih. (IZn -pdpersi.co.id)

Anda mungkin juga menyukai