Arah pembangunan Indonesia diantaranya adalah mencapai kesadaran, kemauan serta
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduknya. Berbagai upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada penyembuhan penderita,secara bertahap berkembang kearah upaya kesehatan yang menyeluruh dan melibatkan peran serta pemerintah dan masyarakat. Pembangunan kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan ini, telah cukup mengalami kemajuan yang pesat diantaranya dengan meningkatknya cakupan imunisasi, cakupan air bersih, usaha perbaikan gizi, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan secara optimal kepada masyarakat. Namun hingga saat ini tingkat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah dibandingkan Negara tetangga. Permasalahan utama yang masih dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang ditandai dengan masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular. Saat ini banyak penyakit menular yang telah mampu diatasi bahkan ada yang dapat dibasmi berkat kemajuan teknologi. Meski demikian penyakit menular masih tetap dirasakan oleh sebagian besar negara berkembang dan negara maju. Kemajuan ilmu dan teknologi juga ikut mempengaruhi lingkungan sosial budaya dan erat hubungannya dengan pola tingkah laku masyarakat. Perubahan lingkungan sosial budaya tersebut memberikan dampak positif dan negatif terhadap pola penyakit yang ada dalam masyarakat, salah satunya adalah penyakit menular. Salah satu penyakit menular yang sangat mengkhawatirkan masyarakat adalah penyakit HIV/AIDS. Indonesia pun turut siaga dalam menganggulangi masalah HIV/AIDS tersebut. Sebab data statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan, jumlah penderita HIV/AIDS DI Indonesia dilaporkan hingga Juni 2014, HIV berjumlah 142.950 Jiwa dan AIDS berjumlah 55.623 Jiwa. Salah satu provinsi di Indonesia dengan kasus HIV/AIDS yang sangat memprihatinkan adalah Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, hal ini disebabkan oleh kurangnya tingkat perhatian pemerintah terhadap penyakit ini dan belum ada kejelasan dalam pembentukan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) sehingga masalah ini masih ditangani sepenuhnya oleh Dinas Kesehatan. Saat ini penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara ibarat Fenomena Gunung Es yang terlihat diatas sangat kecil tetapi pada kenyataannya tingkat penularannya sangat besar. Hal ini terjadi akibat kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan terkait penyakit ini. Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah dibidang kesehatan, berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : 1) Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan 2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan 4) Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan Disatu sisi dalam hal penanggulangan HIV/AIDS Dinas Kesehatan mempunyai beberapa peran yang telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan nomor 21 Tahun 2013 meliputi penanggulangan HIV dan AIDS secara komprehensif dan berkesinambungan yang terdiri atas promosi kesehatan, pencegahan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi terhadap individu, keluarga, dan masyarakat. Dimana penanggulangan HIV dan AIDS ini salah satunya bertujuan untuk menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru dan kematian yang disebabkan oleh keadaan yang berkaitan dengan AIDS serta mengurangi dampak sosial ekonomi dari penyakit HIV dan AIDS pada individu, keluarga dan masyarakat. Saat ini upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam menanggulangi dan mengurangi penyebaran virus HIV di Kabupaten Penajam Paser Utara yaitu melalui sosialisasi kepada masyarakat dan survei-survei langsung ke tempat-tempat bersiko agar mampu mengurangi tingkat penyebaran penyakit ini, kemudian melakukan pencegahan serta pengobatan terhadap ODHA(orang dengan HIV/AIDS). Untuk Upaya Pengobatan Dinas Kesehatan merehabilitasi sebagian besar ODHA yang masih bisa bertahan hidup dengan kondisi yang baik Hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian di Kabupaten Penajam Paser Utara yang disebabkan oleh virus HIV/AIDS, karena diketahui bahwa saat ini belum ditemukan obat yang bisa menyembuhkan secara menyeluruh virus penyakit HIV/AIDS ini. Namun diharapkan pengobatan bisa dilakukan secara maksimal. Dalam usaha penanggulangan HIV/AIDS oleh Dinas Kesehatan Kalimantan ada beberapa kendala yang dihadapi sehingga pelaksanaannya belum bisa dilaksanakan secara maksimal baik itu dalam hal pencegahan maupun pengobatan diantaranya adalah belum adanya Klinic VCT serta Peraturan Daerah (PERDA) dan Peraturan Bupati (PERBUP) yang mengatur menganai HIV/AIDS di Kabupaten Penajam Paser Utara. Dan yang paling penting adalah minimnya sumber daya manusia yang memahami secara mendalam mengenai penyakit HIV/AIDS masih sangat kurang sehingga penanganan yang diberikan terhadap ODHA belum maksimal