Kepala Ekonom dan Riset Pasar Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro
memperkirakan, pertumbuhan kredit pada 2018 masih lambat karena dari sisi pasokan,
perbankan meningkatkan kewaspadaan terhadap sektor-sektor yang akan dibiayai. Dari sisi
permintaan, masih banyak korporasi yang belum meningkatkan pertumbuhan kredit. Selain itu,
korporasi dapat mencari pembiayaan lain, seperti penerbitan obligasi, bukan dari pembiayaan
perbankan. Kepala Riset Industri dan Regional Bank Mandiri Dendi Ramdani menilai, harga
komoditas di dunia mengalami kenaikan. Harga minyak mencapai 64 dollar AS per barrel atau
mencapai batas psikologis sebesar 60 dollar AS. Kenaikan harga minyak, lanjut Dendi, perlu
diwaspadai apakah akan memberi tekanan pada harga BBM di pasar dalam negeri atau tidak.
Selain itu, kenaikan harga batubara pada 2017 memang memberi kontribusi positif, terutama
bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan. Namun, kenaikan harga batubara tersebut belum
stabil. Kenaikan harga batubara lebih dipengaruhi oleh industri di China yang mengurangi
produksi.
REFERENSI
https://www.pressreader.com/indonesia/kompas/20171222/281943133246336
RISET TEORI PASAR MODAL
DESEMBER 2017
OLEH :
NPM : 1633121015
Kelas : D1
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WARMADEWA
DENPASAR
Per Desember 2017, investor pasar modal capai
1,1 juta didominasi anak muda
Rabu, 27 Desember 2017 17:24 Reporter : Wilfridus Setu Embu
"Jumlah tersebut merupakan jumlah Single Investor Identification (SID) terkonsolidasi yang
terdiri dari investor Saham, Surat Utang, Reksa Dana, Surat Berharga Negara (SBSN) dan Efek
lain yang tercatat di KSEI," ungkap Direktur Utama PT KSEI, Friderica Widyasari Dewi, di
Hard Rock Cafe, Jakarta Selatan, Rabu (27/12).
Porsi investor kaum muda sebesar 26,24 persen dan berada di posisi puncak. Urutan kedua
diikuti kelompok usia 31 tahun hingga 40 tahun sebesar 25,12 persen, usia 41 tahun sampai 50
tahun sebesar 23,02 persen, usia 51 tahun sampai 60 tahun 13,95 persen, usia 61 tahun sampai 70
tahun 5,81 persen.
Sedangkan untuk kelompok usia di bawah 20 tahun sebesar 3,82 persen, lalu ada kelompok usia
70 tahun sampai 80 tahun sebesar 1,71 persen, dan usia di atas 80 tahun sebesar 0,33 persen. "Ini
yang menarik karena investor banyak yang usia 21 tahun sampai 30 tahun, 26,24 persen,"
ungkapnya.
Selain itu, dia pun menyampaikan bahwa total aset yang tercatat di the Central Depository and
Book Entry Settlement System (C-BEST) PT Kustodian Sentral Efek Indonesia pun mengalami
peningkatan sebesar 19,33 persen. Total aset yang tercatat di C-BEST per 20 Desember 2017
senilai Rp 4.269,04 triliun sedangkan di tahun sebelumnya senilai Rp 3.577,56 triliun.
"Total aset yang tercatat di C-BEST selama 2012 hingga Desember 2017 meningkat 54,5 persen
dari Rp 2.762,22 triliun menjadi Rp 4.269,04 triliun. Kenaikan tersebut sejalan dengan
meningkatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di pasar modal," jelas dia.
Total aset C-BEST tanggal 20 Desember 2017 masih didominasi kepemilikannya oleh investor
lokal sebesar 54,59 persen atau lebih tinggi dari tahun sebelumnya (per Desember 2016) di mana
kepemilikan lokal mencapai 51,77 persen.
Sementara berdasarkan jenis kelamin, investor di Indonesia saat ini didominasi oleh pria sebesar
59,3 persen. Sedangkan investor dengan status pekerjaan Pegawai Swasta dan berpendidikan
Sarjana sebesar 51,21 persen. "Berdasarkan wilayah juga menarik. Dominasi investor masih ada
di pulau Jawa, 76,55 persen. DKI Jakarta 29,63 persen," tuturnya.
Dia juga menyatakan, untuk memperluas jaringan pasar modal, KSEI telah menambah jumlah
Bank Rekening Dana Nasabah (RDN) dari 12 Bank RDN menjadi 14 Bank RDN yaitu Bank
BTN dan Bank OCBC NISP. "Dengan penambahan Bank Administrator Bank RDN, diharapkan
akses investor maupun caion investor ke pasar modal akan semakin mudah," tandas Friderica.
REFERENSI
https://www.merdeka.com/uang/per-desember-2017-investor-pasar-modal-capai-11-juta-
didominasi-anak-muda.html