Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

Antropologi kesehatan

PENGAMPU:

KARTIKA DIAN LISTYANINGSIH, SST., M.Sc

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017/ 2018

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

Kelompok sosial

A. PENGERTIAN KELOMPOK SOSIAL


Kelompok sosial adalah merupakan sekumpulan atau sekelompok orang yang
ada di masyarakat dan memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan
saling berinteraksi satu sama lain, serta biasanya memiliki suatu kesuakaan
yang sama (hobbi, pekerjaan, aktivitas, fans dsb). Kelompok diciptakan oleh
anggota masyarakat. Kelompok juga dapat mempengaruhi perilaku para
anggotanya.
Berikut ini adalah pengertian kelompok sosial menurut para ahli.
1. Menurut Soerjono Soekanto
Pengertian dari Kelompok sosial adalah himpunan atau kesatuan
kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling berhubungan di
antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
2. Menurut Paul B. Horton dan Chester L Hunt
Istilah kelompok sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang
memiliki kesadaran akan keanggotannya dan saling berinteraksi.
3. Hendro Puspito
Kelompok sosial sebagai suatu kumpulan nyata, teratur, dan tetap dari
individu – individu yang melaksanakan peran – perannya secara
berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
4. Menurut George Homans
Kelompok adalah kumpulan individu yang melakukan kegiatan,
interaksi, dan memiliki perasaan untuk membentuk suatu keseluruhan
yang terorganisasi dan berhubungan timbal balik.

B. SYARAT KELOMPOK SOSIAL


1. Adanya persamaan motif antara satu individu dengan lainnya sehingga
nantinya menimbulkan kerjasama serta interaksi yang digunakan untuk
mencapai tujuan-tujuan yang sama sehingga lebih mudah untuk terjadi.
2. Anggota kelompok yang bersangkutan memiliki kesadaran tentang dirinya
yang menjadi bagian dari sebuah kelompok tersebut.
3. Adanya hubungan timbal balik yang terjadi antara anggota kelompok

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

4. Memiliki struktur sosial sehingga keberlangsungan hidup dari kelompok


tersebut tergantung dari kesungguhan anggota kelompok yang
menjalankan peran mereka.
5. Memiliki aturan dan norma yang mana mengatur tentang hubungan antara
anggota satu sama lainnya.
6. Merupakan sebuah kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dengan
syarat terbentuknya kelompok sosial lainnya.

C. CIRI KELOMPOK SOSIAL


Menurut Soerjono Soekato, suatu himpunan manusia atau yang dikatan sebagai
kelompok sosial memiliki ciri kurang lebih sebagai berikut :
1. Setiap anggota kelompok harus memiliki kesadaran bahwa ia adalah
sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
2. Adanya hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota
yang lainnya.
3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka
bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan
yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
4. Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
5. Bersistem dan berproses.
6. Memiliki struktur sosial sehingga kelangsungan hidup kelompok
tergantung pada kesungguhan anggotannya dalam melaksanakan perannya
7. Memiliki norma-norma yang mengatur hubungan diantara para
anggotanya
8. Memiliki kepentingan bersama.
Kelompok sosial dapat lahir, tumbuh, dan berkembang tidak terlepas dengan
adanya komunikasi sosial dan interaksi sosial. Dengan adanya interasi dan
komunikasi sosial, masing-masing individu dapat menyampaikan ide/ gasannya
demi mencapai tujuan bersama dalam kelompok sosial tersebut. Maka
kelompok sosial dapat dibedakan ke dalam dua bentuk, yaitu kelompok sosial
kecil dan kelompok sosial besar.

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

D. TIPE KELOMPOK SOSIAL


1. Kelompok sosial yang teratur:
Dapat kita sebut sebagai sebuah kelompok yang sengaja dibuat serta
memiliki aturan-aturan yang tegas didalamnya. salah satu ciri-cirinya
adalah memiliki program kegiaan yang terus menerus dalam pencapaian
tujuan yang jelas. Dibagi atas:
a. In group dan Outgroup:
1) In group Kelompok sosial dimana individu mengindentifikasi
dirinya sendiri.
2) Outgroup : Diindentifikasi oleh individu sebagai lawan dr in
group.
b. Kelompok primer dan sekunder:
1) Kelompok Primer : Kelompok dimana para individu saling
mngenal satu sama lain dan berinteraksi secara pribadi serta sifat
interaksi nya bersifat tatap muka (karyawan dalam suatu
perusahaan).
2) Kelompok Sekunder: Merupakan kebalikan dari kelompok
primer, yang dimana hubungan sosial diantaranya tidak begitu
baik atau langgeng.
c. Paguyuban dan petembayan:
1) Paguyuban: Merupakan kelompok yang iktannya berupa ikatan
batin memiliki sifat yang ilmiah dan kekal Contoh: hubungan
antar suku atau ras.
2) Patembayan: Suatu hubungan kelompok yang bersifat
kontraktual atau berdasarkan perjanjian. Contoh: Perjanjian suatu
perusahaan.
d. Formal dan informal:perbedaan di keduanya adalah pada letak
penyusunan koordinasi kelompok, seperti ketua, wakil, sekretaris,
dll. Formal memiliki koordinasi tersebut sedangkan informal tidak.
e. Membership group dan reference group:
1) Membership group: Suatu individu secara fisik menjadi
kelompok tersebut,

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

2) Reference group: Individu tidak tercatat secara fisik dalam suatu


anggota atau kelompok untuk membentuk kepribadian setiap
anggota yang terdaftar secara fisik. Contohnya fans klub.
f. Kelompok Okupasional dan Volunteer
1) Kelompok Okupasional : kelompok yang muncul karena
semakin memudarnya fungsi kekerabatan, dimana kelompok ini
timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis.
Contoh dari kelompok okupasional adalah kelompok profesi,
seperti asosiasi sarjana farmasi, Ikatan Dokter Gigi Indonesia, dan
lain-lain.
2) Kelompok Volunteer : kelompok orang yang memiliki
kepentingan yang sama, namun tidak mendapatkan atensi dari
masyrakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat
memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa
mengganggu kepentingan masyarakat secara umum.
Contoh dari kelompok volunteer adalah organisasi-organisasi
bernafaskan budaya atau agama.

2. Kelompok sosial tidak teratur:


Merupakan kebalikan dari kelompok sosial yang teratur. Pembentukannya
tidak melalui rencana atau tidak adanya aturan yang kuat atau tegas
didalamnya. Macam kelompok yang tidak teratur adalah:
Crowd ( kerumunan ): dari namanya kita bisa menarik suatu hipotesis
bahwa kerumunan terjadi secara spontan. Jika dijelaskan secara formal,
crowd adalah keadaan dimana individu-individu berkumpul secara
bersama disuatu tempat yang sama secara bersamaan.

E. KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL


1. Klasifikasi Berdasarkan Cara Terbentuknya
a. Kelompok semu, yaitu: kelompok yang terbentuk secara spontan
Ciri-ciri kelompok semu :
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus menerus
4) Tidak ada kesadaran berkelompok
5) Kehadiranya tidak konstan

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

Kelompok semu dibagi tiga yaitu :


1) Crowd (kerumunan), dibagi menjadi :
a) Formal audiency / pendengar formal Contoh: orang-orang
mendengarkan khotbah, Orang-orang nonton di bioskop
b) Inconvenient Causal Crowds adalah: Kerumunan yang
sifatnya terlalu sementara tetapi ingin menggunakan fasilitas-
fasilitas yang sama, contoh : orang antri tiket kereta api.
c) Panic Causal Crowds adalah kerumunan yang terjadi karena
suasana panik. Contoh: Kerumunan orang-orang panic akan
menyelamatkan diri dari bahaya.
d) Spectator Causal Crowds adalah kerumunan orang yang
terbentuk karena ingin menyaksikan peristiwa tertentu.
Contoh: Kerumunan penonton atau orang-orang ingin melihat
peristiwa tertentu.
e) Lawless Crowds adalah kerumunan yang tidak tunduk pada
pemerintah, contoh : aksi demo.
f) Immoral low less crowds adalah kerumunan orang-orang tak
bermoral, contoh : kerumunan orang yang minum-minuman
keras.
2) Massa
Massa merupakan kelompok semu yang memiliki ciri-ciri hampir
sama dengan kerumunan, tetapi kemungkinan terbentuknya
disengaja dan direncanakan. Contoh : mendatangi gedung DPR
dengan persiapan sehingga tidak bersifat spontan.
3) Publik,
Publik adalah sebagai kelompok semu mempunyai ciri-ciri
hampir sama dengan massa, perbedaannya publik kemungkinan
terbentuknya tidak pada suatu tempat yang sama. Terbentuknya
publik karena ada perhatian yang disatukan oleh alat-alat
komunikasi, seperti : radio, tv, surat kabar, jejaring sosial dan
lain-lain.
b. Kelompok Nyata, mempunyai beberapa ciri khusus sekalipun
mempunyai berbagai macam bentuk, kelompok nyata mempunyai 1
ciri yang sama, yaitu kehadirannya selalu konstan.

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

1) Kelompok Statistical Group


Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak
memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya.
Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah
kecamatan.
2) Societal Group / Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok societal memiliki kesadaran akan kesamaan jenis,
seperti jenis kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi
belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota dan tidak
terlihat dalam organisasi.
3) Kelompok sosial / social groups
Para pengamat sosial sering menyamakan antara kelompok sosial
dengan masyarakat dalam arti khusus. Kelompok sosial terbentuk
karena adanya unsur-unsur yang sama seperti tempat tinggal,
pekerjaan, kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok
sosial memiliki anggota-anggota yang berinteraksi dan
berkomunikasi secara terus menerus. Contoh : ketetanggaan,
teman sepermainan, teman seperjuangan, kenalan, dan
sebagainya.
4) Kelompok asosiasi / associational group
Kelompok asosiasi adalah kelompok yang terorganisir dan
memiliki struktur formal (kepengurusan).
Ciri-ciri kelompok asosiasi :
a) Direncanakan
b) Terorganisir
c) Ada interaksi terus menerus
d) Ada kesadaran kelompok
e) Kehadirannya konstan

2. Kelompok Berdasarkan Solidaritas Antara anggota


Istilah ini dipopulerkan oleh seorang sosiolog yang bernama Emile
Durkheim.
1) Solidaritas mekanik adalah solidaritas yang muncul pada masyarakat
yang masih sederhana dan diikat oleh kesadaran kolektif serta belum
mengenal adanya pembagian kerja diantara para anggota kelompok.

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

2) Solidaritas organik adalah solidaritas yang mengikat masyarakat


yang sudah kompleks dan telah mengenal pembagian kerja yang
teratur sehingga disatukan oleh saling ketergantungan antar anggota.

3. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Erat Longgarnya Ikatan dalam


Kelompok.
Klasifikasi ini diperkenalkan oleh Ferdinand Tonnies
1) Gemeinschaft / paguyuban Merupakan kelompok sosial yang
anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat
alamiah dan kekal.
2) Gesselschaft / patembayan Merupakan ikatan lahir yang bersifat
kokoh untuk waktu yang pendek, strukturnya bersifat mekanis dan
sebagai suatu bentuk dalam pikiran belaka. Contoh : ikatan antar
pedagang, organisasi dalam sebuah pabrik.

4. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Indentifikasi Diri


1) In group : suatu perasaan perikatan antara satu orang dengan orang
lain dalam suatu kelompok sosial tertentu. Perasaan tersebut sangat
kuat sehingga membentuk suatu perilaku – perilaku sosial tertentu
seperti : Solidaritas, kesediaan berkorban, kerja sama, konformitas,
obediance, dll.
2) Out group : Out-side feeling, seseorang merasa bukan bagian dari
kehidupan kelompok. Out-group feeling selalu ditandai munculnya
perilaku antogonistik dan antipati. Sehingga muncul gejala
prejudiace, paranoid, etnocentristic, non koperatif, lalai, dan
sebagainya.
5. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Kualitas Hubungan diantara Para
Anggotanya.
1) Kelompok Primer Merupakan suatu kelompok yang hubungan antar
anggotanya saling kenal mengenal dan bersifat informal. Contoh :
keluarga, kelompok sahabat, teman, teman sepermainan.
2) Kelompok Sekunder adalah kelompok sosial yang terbentuk karena
Merupakan hubungan antar anggotanya bersifat formal, impersonal
dan didasarkan pada asas manfaat. Contoh : sekolah, PGRI

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

6. Klasifikasi Kelompok Berdasarkan Pencapaian Tujuan


1) Kelompok Formal Merupakan kelompok yang memiliki peraturan-
peraturan dan tugas dengan sengaja dibuat untuk mengatur hubungan
antar anggotanya. Contoh : Parpol, lembaga pendidikan
2) Kelompok Informal. Merupakan kelompok sosial yang terbentuk
karena pertemuan yang berulang-ulang dan memiliki kepentingan
dan pengalaman yang sama.Contoh : anggota OSIS

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

ATURAN DAN NORMA-NORMA


DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT
A. Pengertian Aturan
1. Lydia Harlina Martono
Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur. Jika
tidak terdapat peraturan, manusia bisa bertindak sewenang-wenang, tanpa
kendali, dan sulit diatur.
2. I Wawang Setyawan
Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi
ruang gerak atau "kemerdekaan" setiap individu.
3. Lydia Harlina Martono, Satya Joewana, Venus Khasanah
Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman
agar manusia hidup tertib dan teratur.

B. Pengertian Norma
1. Antony Giddens
Norma ialah sebuah prinsip maupun aturan yang jelas, nyata atau konkret
yang harus diperhatikan oleh setiap masyarakat.
2. John J. Macionis
Norma merupakan segala aturan dan harapan masyarakat yang memandu
segala prilaku anggota masyarakat.
3. Richard T. Schaefer & Robert P. Lamm
Norma ialah standar dari perilaku yang lurus yang dipelihara oleh setiap
masyarakat.
4. Dari segi bahasa Norma berasal dari bahasa inggris yakni
norm. Dalam kamus oxford norm berarti norma umum yang berisi
bagaimana cara berprilaku.
5. Norma yaitu aturan-aturan atau pedoman khusus mengenai tingkah laku,
sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
6. Norma merupakan prilaku dalam satu kelompok tertentu, norma
memungkinkan sesorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

tindakannya itu akan dinilai oleh orang lain, norma juga merupakan
kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak prilaku seseorang.
7. Norma adalah sesuatu yang mengikat dalam sebuah kelompok
masyarakat,.
8. Norma adalah bagian dari kebudayaan, karena sebuah budaya berawal dari
intraksi antara manusia pada kelompok tertentu.
9. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki
bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke
generasi.
10. Jika kita berbicara norma, norma di bagi menjadi dua yaitu : norma
yang datang dari Tuhan dan norma yang dibuat oleh manusia. Norma
Agama dan Norma Sosial, yg berorientasi u/ mengatur kehidupan
manusia agar menjadi manusia yang berbudaya dan beradab.

C. Pengertian Etika
1. DR. James J. Spillane SJ
Etika ialah mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia
dalam mengambi suatu keputusan yang berkaitan dengan moral. Etika
lebih mengarah pada penggunaan akal budi manusia dengan objektivitas
untuk menentukan benar atau salahnya serta tingkah laku seseorang
kepada orang lain.
2. Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan
kepada tindakan manusia.
3. Soergarda Poerbakawatja
Etika merupakan sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik
dan buruknya tindakan dan kesusilaan.
4. Etika
Ilmu tentang kesusilaan yang menetukan bagaimana sepatutnya manusia
hidup di dalam mansyarakat yang menyangkut aturan-aturan atau prinsip
yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu : Baik dan buruk dan
Kewajiban dan tanggung jawab (Isnaini,2001)
5. Etika
Ilmu yang mempelajari nilai moral, yg menjadi prinsip dan kode
tindakan yang ideal

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

6. Etika merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar


7. Etika memberi keputusan tentang tindakan yg diharapkan benar, tepat atau
bermoral.
8. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral ke
dalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang
membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya yang
dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya.
9. Etika berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar/tidak suatu
perbuatan karena tidak ada undang- undang atau peraturan yang
menegaskan hal yang harus dilakukan
10. Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari
martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap menerima) dan
kepercayaan dari profesi
11. Profesi menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai dan
situasi individu yang dilayani.

D. Etika Dalam Kehidupan Bermasyarakat


Etika Masyarakat adalah segala hal yang mengatur masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari, kebiasaan, adat-istiadat, watak, perasaan, sikap dan cara
berpikir. Etika terkadang dibentuk dari kebiasaan yang telah terjadi secara
turun temurun atau sudah dilakukan oleh nenek moyang. Etika juga terkadang
berasal dari nilai-nilai keagamaan yang dipercayai masyarakat. Sehingga etika
pada umumnya adalah segala jenis hukum yang mengatur moral, adat dan
kesopanan dalam bermasyarakat.Dalam bersosialisasi di masyarakat, manusia
memerlukan etika sebagai pedoman dalam berkata, berpikir dan melakukan
suatu kebiasaan yang baik untuk dianut sehingga dapat diwariskan dari satu
generasi ke generasi selanjutnya. Maka dari itu, pemahaman akan etika dalam
kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat penting untuk dalam
mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pentingnya etika
dalam aktivitas kehidupan:
1. Etika Berbicara Dalam Masyarakat,
Berbicara merupakan rutinitas yang sering dilakukan oleh manusia.
Dengan berbicara kita dapat menyampaikan pendapat dan sebaliknya kita
juga dapat mengetahui keinginan orang lain. Bila kita berbicara dengan
sopan maka dapat mendatangkan teman. Namun jika berbicara tidak sopan

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

maka akan mendatangkan banyak musuh. Etika dalam berbicara perlu kita
perhatikan. Sebab, dalam bermasyarakat kita pasti berhadapan dengan
orang lain yang memiliki sifat dan sikap berbeda satu sama lain. Etika
yang baik dalam berbicara yaitu :
a. Berbicaralah dengan tutur kata yang sopan, ramah tamah.
b. Hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan, seperti
mengadu domba, fitnah, gosip, dll
c. Berbicaralah yang sesuai dengan siapa kita berbicara, misalnya
dengan orang yang lebih tua kita berbicara dengan sopan dan rasa
hormat. Berbicara dengan yang lebih muda kita bisa lebih
menghargai.
d. Berbicaralah sesuai waktu dan kondisi lawan bicara kita, Janganlah
orang yang sedang beribadah, kita ajak berbicara karena itu tidak
sopan meskipun lawan bicara kita adalah orang terdekat kita.
2. Etika Dalam Berpakaian, Pakaian berfungsi untuk menutup tubuh
manusia, tidak hanya itu saja. Kini pakaian telah menjadi kebutuhan
manusia.. Etika dalam berpakaian ini membahas tentang bagaimana kita
menempatkan pakaian yang kita gunakan agar sesuai dengan agama,
budaya, norma. Misalnya jika kita seorang muslim yang ingin memasuki
masjid maka kita diwajibkan untuk mengenakan busana yang menutup
aurat, yaitu dengan menggunakan pakaian muslim.
3. Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama, terdiri dari
berbagai macam suku, agama, ras dan lain-lain. Hal ini patut disyukuri
karena perbedaan itu tidak menjadikan suatu penghalang dalam kehidupan
bermasyarakat. Itu disebabkan adanya etika dalam kehidupan
bermasyarakat khususnya etika pergaulan dengan orang yang berbeda
agama. Kita harus saling menghargai, menghormati dan toleransi antara
agama yang satu degan agama yang lainnya. Misalnya pada saat bulan suci
Ramadhan umat islam berpuasa namun yang non muslim menghargai yang
berpuasa dengan tidak mengganggu orang yang sedang berpuasa tersebut.
4. Etika Dalam Makan dan Minum, Makan dan minum merupakan
kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi agar manusia dapat
bertahan hidup. Berbagai macam jenis makanan tersedia di dunia ini.
Sekarang, bagaimanakah kita bisa memilih makanan dan minuman yang
sesuai dengan kebutuhan kita. Karena makanan yang baik adalah makanan

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

yang bergizi. Etika dalam makan dan minum dapat kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Misalnya sebelum makan dan minum kita harus
berdoa dahulu agar makanan dan minuman yang kita makan dapat
bemanfaat untuk tubuh kita.

E. Peranan etika dalam masyarakat


1. Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teroi-teori
moral, yang juga dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup sehari-hari.
Bila masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka menjadilah norma-
norma yang di garisakan di dalamnya sebagai "suatu hukum moral", yang
sifatnya mengikat.
2. Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek hidup
dalam masyarakat. makin bergolak masyarakat itu, makin banyak
ragamnya norma yang dapat di kembangkannya . dengan deemikian antara
teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat saling menyokong dalam
pembinaan moral masyarakat.
3. Etika sejak dari dulu, sudah merupakam mata stdi di perguruan
tingg,bahwa setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di anggap
bermoral tinggi. bila terjadi hal yang sebaliknya, maka alumnus yang
bersangkutan dapat digolongkan seorang yang salah didik.
4. Sebagai suatu moraljudgement (hukum moral) , dapat merupakan unsur
pembantu dalam ilmu_ilmu sosial lainnya, terutama pada ilmu hukum
yang menjadikan manusia sebagai objeknya.
5. Sesuai dengan ajaran aristoteles yang telah menggariskan, bahwa"tugas
utama dari etika itu adalah untuk menentukan kebenaran tentang masalah
moral", dan bagaimana pandangan/tanggapan umum terhadap norma-
norma moral yang telah digariskan dalam kehidupan masyarakat itu.

F. Manfaat Etika
1. Mempererat tali silaturahmi.
2. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
3. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
yang boleh dirubah.
4. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
5. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

G. Macam-Macam Norma Dalam Masyarakat


1. Norma agama
Norma agama adalah norma yang hadir dan menjadi pedoman atas
keyakinan terhadap pencipta. Contohnya Agama Islam menjadikan Al-
Qur'an dan hadist sebagai norma agama. Begitupun dengan agama lain
seperti injil sebagai norma agama katholik. Dalam norma agama, beberapa
ketentuan diberikan hukuman pada hari akhir atau setelah kematian
individu tersebut, dan dibeberapa ketentuan untuk pelanggaran terhadap
norma agama tertentu langsung diberi hukuman selama dia hidup oleh
anggota individu lainnya seperti hukum rajam, dan lainnya. Norma agama
memiliki kekuatan yang bervariasi tergantung keadaan negara atau
masyarakat tersebut. Apabila negara tersebut adalah negara yang
menjunjung tinggi ajaran agama, maka norma agama akan menjadi aturan
yang sangat mengikat.
2. Norma Kesusilaan
Pengertian norma kesusilaan adalah pedoman hidup yang berkaitan dengan
perilaku baik dan buruk yang didasarkan atas kemampuan untuk
mengenali kebenaran dan keadilan serta membuat pembeda
diantaranya. Sanksi yang dapat terjadi bagi pelanggar norma kesusilaan
adalah pengucilan, pencibiran bahkan dapat pula pengancaman.
3. Norma Kesopanan
Pengertian norma kesopanan adalah pedoman dan peraturan hidup atau
nilai nilai yang telah diatur dalam agama ataupun dalam adat istiadat
masyarakat. Sesuatu dikatakan perilaku tidak sopan dan dikatakan sopan
oleh karena adanya norma kesopanan. diatas. Norma kesopanan
merupakan gabungan dari kedua elemen penting pembentuk kebudayaan
dalam masyarakat yaitu adat istiadat dan agama sehingga norma
kesopanan sering disebut sebagai norma moral. Macam macam norma
kesopanan:
a. Tidak menggunakan perhiasan dan pakaian yang menor dan mencolok
ketika berada dalam acara berkabung
b. Memberikan ucapan terima kasih kepada pemberi bantuan ketika
memperoleh bantuan atau pertolongan
c. Meminta maaf ketika melakukan perbuatan yang salah atau membuat
seseorang merasa jengkel

Handout
MATA KULIAH ANTROPOLOGI KESEHATAN

4. Norma Hukum
Pengertian norma hukum adalah aturan aturan dan ketentuan dalam hidup
bermasyarakat bernegara yang berlaku kepada setiap anggota masyarakat
yang dibuat berdasarkan kesepakatan antara penguasa negara, rakyat atau
perwakilan rakyat ataupun lembaga adat tertentu dalam masyarakat
tersebut. Ciri utama dari norma hukum adalah bersifat memaksa dan
mengikat. Keduanya berlaku bahwa aturan tersebut wajib dipatuhi oleh
siapapun dan berlaku untuk siapapun. Selain itu, norma hukum memiliki
penegak norma disebut penegak hukum yang telah diakui oleh masyarakat.
Macam- macam norma hukum contohnya:
a. Tidak melakukan perbuatan kriminal seperti mencuri. membunuh
karena telah diatur dalam KUHP dan memiliki hukuman yang berat
b. Setiap warga negara wajib membayar pajak kepada negara atas apa
yang dimilikinya
5. Norma Kebiasaan
Pengertian norma kebiasaan atau habit adalah ketentuan dan pedoman
yang dihasilkan dari perbuatan yg dilakukan berulang ulang dalam bentuk
yang sama sehingga menjadi kebiasaan (habit) dalam suatu masyarakat.
Macam- macam contoh norma kebiasaan:
a. Salah satu kebiasaan melakukan acara Selamatan atau doa tertentu
bagi anak yang baru dilahirkan
b. Aktivitas mudik atau pulang ke tempat kelahiran dan keluarga besar
berada saat atau menjelang hari raya
c. Kebiasaan memperingati anggota masyarakat yang meninggal dengan
mengadakan acara di Flores.

Handout

Anda mungkin juga menyukai