Anda di halaman 1dari 5

Nama : Achmad Muhaimin

NIM : 1302055015
Prodi : Ilmu Komunikasi (Reg. A)

Tugas Ujian Tengah Semester (UTS)


Hubungan Eksternal

1. Bagaimana PT. Newmont Minahasa Raya (PT.NMR) menanggulangi isu


pencemaran lingkungan yang ditemukan oleh stakeholers eksternalnya?

PT Newmont Minahasa Raya harus melakukan menanggulangi isu pencemaran lingkungan


yang ditemukan oleh stakeholers eksternalnya dengan memanajemen isu, di antaranya:

1. Meingidentifikasi isu yang berkembang terhadap isu-isu pencemaran lingkungan


yang yang melibatkan PT. Newmont Minahasa Raya (PT.NMR).
2. Menganalisis isu yang tersebar, mulai dari sumber individu maupun perusahaan, ini
bertujuan untuk menilai apakah isu itu asli atau tidak.
3. Pemilihan strategi perubahan isu, pertama perusahaan harus tetap berfokus pada
sikap lama dan tidak ingin melakukan perubahan, kedua perusahaan harus terbuka
terhadap perubahan serta kesadaran bahwa hal ini tidak bisa dihindari, ketiga
mengantisipasi dan mengusahakan untuk membentuk arah keputusan kebijakan
publik dengan menentukan bagaimana berkampanye melawan isu.
4. Pemrograman tindakan terhadap Isu, maksudnya adalah melakukan koordinasi
terhadap sumber-sumber untuk menyediakan dukungan maksimal agar tujuan dan
target dapat tercapai.
5. Melakukan pengevaluasian nilai. Tahap akhir adalah mengevaluasi hasil program
yang didapat (aktual) dibandingkan dengan hasil program yang diinginkan.

Dalam penanganan isu PT. Newmont Minahasa Raya (PT.NMR), tidak boleh lamban
dalam mengambil tindakan, misalnya saja lakukan klarifikasi sesuai fakta dan kemudian
melakukan keterbukaan terhadap stakeholders, yaitu dengan mengkomunikasikan
keputusan PR terkait, agar terbentuk citra terhadap perusahaan dan satkeholders. Sehigga
tidak terjadi krisis yang berkepanjangan selain itu tetap melakukan evaluasi terhadap
klarifikasi yang telah disampaikan sebelumnya.

Humas PT Newmont Minahasa Raya telah melakukan tindakan yang terbaik. Dengan
melakukan pendekatan kepada media massa baik lokal, nasional maupun internasional, PT
NMR berusaha untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari seluruh publiknya dan
membuktikan bahwa kasus Buyat itu bukanlah kesalahan PT NMR.

Setelah tim humas mengumpulkan bukti bahwa mereka tidak bersalah, PT NMR
mempublikasikan pada khalayak bahwa yang dituduhkan oleh publik selama ini salah.
Semua hal yang telah dilakukan oleh tim humas akhirnya mampu membuat PT NMR beserta
Direktur PT NMR Richard B Ness dinyatakan tidak bersalah karena tidak terbukti telah
melanggar hukum. Putusan yang dibuat atas dasar bukti-bukti yang diajukan selama
persidangan kasus menyatakan bahwa Teluk Buyat tidak tercemar dan PT NMR telah
mematuhi seluruh peraturan dan perizinan selama delapan tahun kegiatan operasinya dari
tahun 1996 hingga 2004.

Dalam persidangan tersebut, bukti-bukti yang membebaskan PT NMR adalah sebagai


berikut.

1. Hasil tes yang dilakukan oleh Badan Kesehatan Dunia PBB, Kementerian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia, Commonwealth Scientific and Industrial Research
Organization Australia, dan National Institute for Minamata Disease Jepang
menunjukkan bahwa Teluk Buyat tidak tercemar.
2. Kesaksian dari warga Buyat dan Ratatotok yang menyatakan bahwa populasi ikan di
Teluk Buyat tetap stabil dan terumbu karang dalam keadaan sehat.
3. Kesaksian inspektur tambang pemerintah, termasuk bukti-bukti tertulis bahwa PT
NMR memiliki semua izin operasi yang sesuai dan tidak melanggar izin-izin tersebut.
2. Dalam konteks PR eksternal, apa yang dilakukann oleh PT. Newmont Minahasa
Raya (PT.NMR) dalam menyelesaikan masalah yang dialami?

Dalam kasus PT.Newmont Monahasa Raya (PT. NMR), PR eksternal harus mengetahui
tahapan-tahapan siklus krisis, di antaranya:
1. Tahap pre-crisis (sebelum krisis)
Pre-crisis adalah kondisi sebelum sebuah krisis muncul. Benih krisis sudah ada
sehingga jika muncul suatu kesalahan yang kecil saja, krisis dapat terjadi.
2. Tahap warning (peringatan)Di dalamnya, suatu masalah untuk pertama kalinya
dikenali, dapat dipecahkan dan diakhiri selamanya, atau dibiarkan berkembang
menuju kepada kerusakan yang menyeluruh.
3. Tahap acute crisis (akut)
Pada tahap ini krisis mulai terbentuk dan media juga publik mulai mengetahui adanya
masalah.
4. Tahap clean-up (pembersihan)
Inilah waktunya untuk memulihkan perusahaan dari kerugian dan atau setidaknya
menyelamatkan apa saja yang tersisa, baik sisa produk (jika dapat diaplikasikan),
reputasi, citra perusahaan, kinerja, dan lini produksi.
5. Tahap post-crisis (sesudah krisis)
Inilah tahap yang telah disebutkan sebelumnya, yakni perusahaan seharusya
bereaksi saat suatu krisis muncul ke tahap warning. Jika sejak awal tidak dihentikan,
krisis akan terjadi.

Selain mengetahui tahapan-tahapan tersebut PR eksternal PT. Newmont Minahasa


Raya (PT.NMR) dapat melakukan hal-hal seperti berikut:
 Mencari dan mengumpulkan data
 Membuat pusat informasi
 Pilih juru bijara yang mampu dan berpengalaman
 Berikan keterangan yang cukup jelas dan benar kepada media
 Membuat dokumentasi berpupa foto maupun video
 Memberikan manajemen bahwa tidak ada seorang pun yang memberikan keterangan
selain juru bicara.
 Permintaan media untuk kepentingan informasi mereka harus dipenuhi secepatnya

Selain itu Seorang PR eksternal harus menegtahui bagaimana cara mengeluarkan


permasalahan yang di alami perusahaan terkait dengan menentukan strategi-strategi yang
matang.

Beberapa penaganan menejemen krisis PT. Newmont Minahasa Raya (PT. NMR)

Dalam konteks pubilk pemerintah strategi yang dilakukan PT. Newmont Minahasa Raya (PT.
NMR) dengan kebijakan pemerintah:

 PT NMR berusaha untuk meminta pemerintah agar menata kesesuaian kebijakan


antara pusata dengan daerah.
 Bersama-sama membantu pemerintah untuk proses pendanaan dalam melaksanakan
pengawsana dan pembinaan Teluk Buyat.
 Bersama-sama pemerintah, membuat sebuah peraturan yang jelas, untuk
pemantauan lingkungan dan penkajian ulang mekanisme izin pembuangan tailing ke
laut, serta mekanisme pemberian rekomendasi.
 Meminta pemerintah untuk mempublikasikan tindaklanjut izin pengolaan limbah
terkait AMDAL, sehingga kedepannya diharapkan tidak ada lagi, kesimpangsiuran,
dan dis-orentasi kepada pihak investor, yang ingin menginvestasikan dananya di
Indonesia.
 Menyarankan kepada pemerintah, untuk segera mempublikasikan hasil temuan
kepada masyarakat, sehingga diharapkan masayarakat dapat memperoleh informasi
yang benar terkait dengan kasus Teluk Buyat ini.

Strategi yang dilakukan PT.Newmont Minahasa Raya (PT.NMR) dengan masyarakat:


 Berupaya untuk membersihkan laut yang tercemar, agar membantu kesejahteraan
masyarakat di Teluk Buyat kembali bangkit.
 Ikut memantau lingkunan dan sumber makan sekitar Teluk Buyat, dan berusaha
proaktif mengevaluasi indikasi pencemaran lingkunagn, lalu ikut serta dalam proses
memperbaiki lingkungan masyarakat sekitar.
 Mengadakan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar Teluk Buyat.
 PT.NMR berencana di tahun 2010, untuk menanam massal tanaman MAllee, di sekitar
pesisir Teluk Buyat, dengan tujuan untuk mereduksi karbon merkuru dan zat
tercemar di laut lainnya.
 PT. NMR mempunlikasikan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan “kepedulian
terhadap lingkungan”.

Anda mungkin juga menyukai