Indonesia dulunya dikenal dengan negara yang memiliki kekayaan alam yang
sangat melimpah. Tanah dan air yang begitu banyak, sehingga dapat dikatakan
apapun yang ditanam, dapat hidup di tanah Indonesia. Namun kini, paradigma
tersebut seolah-olah pudar. Bahkan banyak daerah yang mengalami kekeringan
dan kesulitan air baik untuk rumah tangga, industri, maupun irigasi.2 Masalah
kebutuhan akan air bersih telah menjadi masalah klasik di kalangan masyarakat,
terutama masyarakat pedesaan. Mereka rela berjalan hingga berkilo-kilometer dan
mengantri untuk mendapatkan air bersih. Air tersebut akan digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, masak dan kebutuhan air untuk
diminum.
Begitu juga dengan krisis energi. Banyak orang yang mengalami kesulitan dalam
pemenuhan kebutuhan energi rumah tangganya. Minyak tanah, kompor gas,
hingga kompor dengan bahan substitusi lainnya kini bermunculan. Namun,
selama ini kesadaran akan pendayagunaan tenaga matahari mungkin kurang
disadari oleh banyak orang terutama di Indonesia. Energi panas yang melimpah
dari matahari, dapat kita manfaatkan untuk menjadi sumber energi dan
menghasilkan sesuatu.
Masalah kompleks yan ketiga yaitu masalah barang-barang bekas yang akan
menumpuk menjadi sampah. Barang bekas yang menjadi sorotan utama adalah
botol bekas. Botol bekas yang dibuang ke tempat penampungan sampah, akan
mengambil volume lebih besar dalam penempatan lahannya. Sehingga, dengan
semakin banyak botol, maka semakin banyak pula lahan yang diperlukan dalam
penampungan sampah.
Dari ketiga masalah yang telah diuraikan, maka muncullah ide untuk membuat
suatu terobosan yang menghasilkan air minum siap konsumsi dari air mentah
dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber panas dan botol sebagai
wadahnya. Terobosan ini disebut SODIS (solar water desicfection). Namun dalam
programnya, terdapat kelemahan terutams dalam proses penggunaan alat dan
bahan berupa pemilihan botol. Untuk itu dicoba disusun kembali proses dan
metode pembuatan SODIS, agar mendapatkan hasil yang maksimal dan
meminimalisasi munculnya resiko lain dalam proses dan metode pembuatannya.
1
Yoga Setiawan Santoso. Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor 2009 (Angkatan 46). NIM A24090028.
Yogasetiawan.blogspot.com.
2
sinergi yang terjadi antara radiasi sinar matahari (sinar ultra
violet) dan panas dari matahari untuk mematikan
mikroorganisme yang terdapat dalam air.
Suhu air dalam kedua tabung tersebut dikontrol. Pada waktu suhu air mencapai
30 °C terjadi penguranan jumlah bakteri tetapi tidak signifikan, atau jumlah
bakterinya masih cukup tinggi. Akan tetapi ketika suhu air mencapai 50°C
ternyata pada tabung yang tidak dibungkus terjadi pengurangan jumlah bakteri
yang amat cepat hingga jumlahnya mencapai 0 (semua mati), sedangkan pada
tabung yang terbungkus ternyata jumlah bakteri masih banyak.
Hal ini membuktikan bahwa terjadi sinergi antara sinar ultra violet dan panas
50°C dalam membunuh bakteri dalam air4. Prinsip inilah yang digunakan dalam
teknologi SODIS.
3
http://spamjateng.com/index.php?par=info&pidinfo=57
4
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/8997/2/2008dse.pdf
menyebabkan mikroorganisme hanya terkena efek panas. Oleh karena itu air
yang akan di SODIS haruslah jernih dan semaksimal mungkin kekeruhannya
dibawah 30 NTU6.
Partikel yang menyebabkan air keruh dapat menahan radiasi ultra violet.
Terhambatnya radiasi sinar ultra violet tersebut berdampak buruk pada proses
in aktifasi bakteri dalam air. Kekeruhan air dapat digunakan sebagai
parameter untuk mengetahui tingkat penyerapan dari radiasi sinar ultra
violet.
Efek Temperatur
Mikroorganisme sensitive terhadap perubahan suhu. Untuk mendapatkan air
yang bebas kuman dengan cara SODIS suhu air tidak harus mencapai 50°C
asalkan mendapat sinar ultra violet dari matahari yang cukup banyak. Hal ini
disebabkan karena adanya sinergi yang terus menerus antara sinar Ultra
Violet (UV) dari matahari dengan suhu air. Makin banyak sinar UV semakin
rendah suhu yang dibutuhkan untuk membunuh kuman dalam air. Semakin
5
http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2000/C/C00sku.pdf
6
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/8755/2/2007cph.pdf
7
http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2000/C/C00hsa.pdf
sedikit atau semakin singkat paparan sinar matahari maka
semakin tinggi pula suhu air yang dibutuhkan untuk
membunuh kuman dalam air.
b. Cuci botol tersebut sampai bersih kemudian isi dengan air yang jernih hingga
penuh.
d. Warna hitam di bagian bawah membantu menyerap panas, sehingga suhu air
dapat lebih cepat mencapai 50°C dan membunuh seluruh kuman dalam air.
e. Air pun menjadi air yang bebas kuman dan siap di minum.
Tahap
Melakukan
SODIS
Hingga Air
Siap Minum
8
http://www.sodis.ch/index_EN
9
http://optimalisasihidup.blogspot.com/2009/12/sodis.html
Kelebihan dan kelemahan SODIS
Beberapa Kelebihan SODIS :
a. Mudah diterapkan dan diterima oleh masyarakat terutama
ibu-ibu dan anak-anak sekolah.
c. Hasil guna cukup efektif, hal ini ditunjukan dengan Pengenalan SODIS pada Anak-anak
hilangnya kuman Coli form / E. Coli dan mikroorganisme
lainnya dalam air yang sudah di SODIS.
c. SODIS tidak dapat dilakukan pada air dengan kapasitas atau jumlah yang
besar.
Pada awalnya dipilih botol sebagai media untuk memasak air dengan sinar
matahari tersebut, karena botol adalah wadah yang dianggap paling ideal untuk
memasak air. Dengan pertimbangan bahwa botol plastik yang tipis, akan
mempermudah sinar matahari masuk, sehingga panasnya akan mudah menyebar
di seluruh air di dalam botol. Bahannya yang transparan, mudah untuk dicat dan
tipis serta mampu menampung air dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan
dan sesuai pula dengan intensitas matahari yang mampu diserap. Sehingga pada
saat itu, pemilihan botol sebagai wadah, dianggap adalah langkah terbaik.
Ibaratnya ”Bakteri mati, kimiawi mencemari”. Selama ini, belum ada solusi
terbaru oleh pihak pencetus untuk memperbaiki program SODIS ini. Untuk itu
dalam proposal ini, kami mencoba menyusun sebuah solusi untuk program
SODIS ini. Tidak banyak perubaharan yang mesti dilakukan, karena pada awalnya
prgram SODIS ini disusun melalui proses penelitian yang panjang. Kelemahan
satu-satunya yang terletak di SODIS ini adalah penggunakan botol sebagai media
atau wadah untuk memasak air. Botol yang sebelumnya digunakan tidak memiliki
krtiteria apapun. Hanya botol air mineral 1,5 liter dengan kondisi bersih. Padahal
kode recycle pada botol air mineral hampir semua mencantumkan kode segitiga
bernomor 1, yang berarti PET. PET ( polyethylene terepthalate). Botol dengan
kode 1. direkomendasikan hanya sekali pakai. Karena apabila terlalu sering
dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas, akan menyebabkan
lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik, yang dapat menyebabkan kanker apabila proses penggunaan
tersebut dilakukan dalam jangka waktu lama.
Sedangkan kode recycle yang terdapat pada dasar botol rupanya luput dari
perhatian para pencetus SODIS ini.untuk itu yang kami gagas dalam proposal ini
dalam menyusun kriteria botol yang dapat digunakan dalam SODIS.
Kriteria botol yang dapat digunakan untuk SODIS yaitu botol bening yang
terbuat dari kaca, seperti botol bekas sirup. Botol harus dalam keadaan bersih dan
bening, tidak tertutup oleh apapun. Botol yang telah direkomendasikan dan
diperbolehkan untuk menggunakannya secara berulang dan tahan panas, yaitu
botol yang berkode 2. HDPE (high density polyethylene). HDPE merupakan salah
satu bahan plastik yang aman digunakan karena kemampuan untuk mencegah
reaksi kimia antara kemasan plastik dengan makanan.
http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2000/C/C00hsa.pdf
http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2000/C/C00sku.pdf
http://e-material.perpustakaan.ipb.ac.id/skripsi/2000/F/F00mri.pdf
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/8755/2/2007cph.pdf
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/8997/2/2008dse.pdf
http://optimalisasihidup.blogspot.com/2009/12/sodis.html
http://spamjateng.com/index.php?par=info&pidinfo=57
http://www.sodis.ch/index_EN
Daftar Gambar
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c7/SODIS_map.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/98/Pictograms_SODIS.
jpg/800px-Pictograms_SODIS.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/67/Indonesia-sodis-
gross.jpg/800px-Indonesia-sodis-gross.jpg