Anda di halaman 1dari 4

Maafkan Aku Oleh Aning s.

Ningsih
MAAFKAN AKU
Oleh Aning s. Ningsih

Hamparan canda yang pernah ada


Sapa mesra yang dulu tertata
Menghiasi hari diantara canda
Diantara tangisan rindu yang menggelora
Diantara dering suara dari seberang sana
Engkau hadir dan selalu kupuja
Engkau ada dan membuatku bahagia
Seakan semua tak mungkin berakhir karena apapun juga

Namun kini...
Hanya sunyi menemani hari
Hanya sepi menjaga mimpi
Hanya bayangmu menyapa pagi
Tak ada lagi cerita yang hakiki
Semua tinggal mimpi yang tak pasti

Duhai pemilik hati


Inilah akhir dari sebuah janji
Maafkanlah aku yang memilih pergi
Maafkanlah aku yang mengingkari
Tak lagi mampu berdiri bersama janji hati
Tak lagi mampu membawamu walau dalam mimpi

Maafkan aku honey


Dengan segala sesal yang mungkin kau benci
Dengan segala salah yang tak kau maui
Aku berpamit undur diri
Menikmati hidupku sendiri
Tanpa kamu lagi
PERJANJIAN
Oleh Mangku Langit Jingga

Hati masih denganmu


Harusnya ku bisa setia
Hatiku yang lemah tanpamu
Hembusan napasku seakkan tak ada arti

Perjanjian dalam cinta


Pengorbanan cinta
Kesetiaan dan penantian
Kau lupakan begitu saja

Kurang setiakah aku


Kurang sempurnakah aku
Kau bagikan semua yang harusnya
Kau berikan itu hanya untuk ku

Aku bagai dedaunan yang tersapu angin


Aku tak ter arah bagai nelayan tanpa tujuan
Aku ikhlas terlupakan
Aku tahu tak ada perjanjian
Prosa V
Oleh Kahlil Gibran

Aku akan melakukan segala apa yang telah engkau ucapkan tadi
Dan aku akan menjadikan jiwaku sebagai sebuah kelambu yang
menyelubungi jiwamu.
Hatiku akan menjadi tempat tinggal keanggunanmu
serta dadaku akan menjadi kubur bagi penderitaanmu.
Aku akan selalu mencintaimu...sebagaimana padang rumput
yang luas mencintai musim bunga.

Aku akan hidup di dalam dirimu laksana bunga-bunga yang hidup oleh panas matahari.
Aku akan menyanyikan namamu seperti lembah menyanyikan gema loceng di desa
Aku akan mendengar bahasa jiwamu seperti pantai mendengarkan kisah-kisah gelombang.
Aku akan mengingatimu seperti perantau asing yang mengenang tanahair tercintanya,
Sebagaimana orang lapar mengingati pesta jamuan makan,
Seperti raja yang turun takhta mengingati masa-masa kegemilangannya,
Dan seperti seorang tahanan mengingati masa-masa kesenangan dan kebebasan.
Aku akan mengingatimu sebagaimana seorang petani yang mengingati bekas-bekas gandum di
lantai tempat simpanannya,
juga seperti gembala mengingati padang rumput yang luas dan
sungai yang segar airnya."

(Dari Sayap Sayap Patah)


Begitu Engkau Bersujud Oleh Emha Ainun Najib
BEGITU ENGKAU BERSUJUD
Oleh Emha Ainun Najib

Begitu engakau bersujud, terbangunlah ruang


yang kau tempati itu menjadi sebuah masjid
Setiap kali engkau bersujud, setiap kali
pula telah engkau dirikan masjid
Wahai, betapa menakjubkan, berapa ribu masjid
telah kau bengun selama hidupmu?
Tak terbilang jumlahnya, menara masjidmu
meninggi, menembus langit, memasuki alam makrifat

Setiap gedung, rumah, bilik atau tanah, seketika


bernama masjid, begitu engkau tempati untuk bersujud
Setiap lembar rupiah yang kau sodorkan kepada
ridha Tuhan, menjelma jadi sajadah kemuliaan
Setiap butir beras yang kau tanak dan kau tuangkan
ke piring ke-ilahi-an, menjadi se-rakaat sembahyang
Dan setiap tetes air yang kau taburkan untuk
cinta kasih ke-Tuhan-an, lahir menjadi kumandang suara adzan

Kalau engkau bawa badanmu bersujud, engkaulah masjid


Kalau engkau bawa matamu memandang yang dipandang
Allah, engkaulah kiblat
Kalau engkau pandang telingamu mendengar yang
didengar Allah, engkaulah tilawah suci
Dan kalau derakkan hatimu mencintai yang dicintai

Allah, engkaulah ayatullah


Ilmu pengetahuan bersujud, pekerjaanmu bersujud,
karirmu bersujud, rumah tanggamu bersujud, sepi
dan ramaimu bersujud, duka deritamu bersujud
menjadilah engkau masjid

Anda mungkin juga menyukai