Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MELAHIRKAN

DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DI BAGIAN OBSTETRI DAN


GINEKOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

1
Yoslianto Sarampang
2
Freddy W. Wagey
2
Maria F. Loho

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado
Email: yoslinara@gmail.com

Abstract: Most mothers now breastfeed less than 6 months and more gave extra food at that
age but when viewed in terms of nutritional content of breast milk is superior to the other
foods that have a lot of risks that can be caused to the health of the baby. Method: This
research used a descriptive analytic cross-sectional study (cross-sectional) located in the
obstetrics and gynecology section childbirth Prof. Dr. R. D. Kandou General Hospital
Malalayang Manado in November 2012. Result: Based on the statistical test using the chi
square test (p <0.05) in this study was p = 0.031 (p <0.05). Thus it is said that there is a
significant relationship between the level of knowledge of mothers giving birth to the
complementary feeding. Conclusion: In terms of education are mostly good (high school) we
can say that there is no relationship with the mother despite knowledge of the test results
obtained statistically significant value. It can be seen from the findings that most mothers who
have given birth (72%) turned out to have given formula milk shortly after birth.
Keywords: Knowledge, Childbirth, Complementary Feeding.

Abstrak: Kebanyakan ibu sekarang memberikan ASI tidak sampai 6 bulan dan lebih
memberikan makanan tambahan pada usia tersebut padahal bila dilihat dari segi kandungan
nutrisi ASI lebih unggul dari makanan pendamping yang lain sehingga memiliki banyak
resiko yang bisa di timbulkan terhadap kesehatan bayi. Metode: Penelitian ini menggunakan
desain penelitian deskriptif analitik dengan studi potong lintang (cross sectional) yang
berlokasi di ruang nifas bagian obstetri dan ginekologi RSU Prof. Dr. R. D. Kandou
Malalayang Manado bulan November 2012. Hasil: Berdasarkan uji statistik dengan
menggunakan uji chi square (p<0,05) pada penelitian ini adalah p = 0,031(p<0,05). Dengan
demikian dikatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu
melahirkan dengan pemberian MP-ASI. Simpulan: Dilihat dari segi pendidikan yang
kebanyakan adalah baik (SLTA) dapat dikatakan bahwa tidak ada hubungan dengan
pengetahuan ibu meskipun dari hasil uji statistik diperoleh nilai yang bermakna. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa kebanyakan ibu yang telah melahirkan (72%) ternyata
telah memberikan susu formula sesaat setelah lahir.
Kata kunci: Pengetahuan, Melahirkan, MP-ASI (Makanan Pendamping ASI).

Pemberian ASI dimulai dari bayi baru lahir termasuk air putih atau susu formula dan
sampai pada usia 6 bulan atau yang sering setelah diberikan selama 6 bulan barulah
dikenal ASI Eksklusif dimana diberikan diberikan makanan pendamping ASI
hanya dari air susu ibu saja tanpa (disingkat MP-ASI) yang sesuai dengan
memberikan makanan/minuman tambahan perkembangan anak.1-3

662
Sarampang, Wagey, Loho; Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Melahirkan... 663

Namun kebanyakan ibu memberikan Tujuan Khusus


ASI tidak sampai 6 bulan padahal bila
1. Untuk mengetahui tingkat
dilihat dari segi kandungan nutrisi ASI
pengetahuan ibu terhadap MP-ASI
lebih unggul dari makanan pendamping
2. Untuk mengetahui tindakan ibu
yang lain sehingga memiliki banyak resiko
terhadap pemberian MP-ASI.
yang bisa di timbulkan terhadap
bayi.4Menurut data Riskesdas tahun 2007,
Manfaat Penelitian
Kematian bayi terbanyak karena diare (42
%) dan pneumonia (24 %), penyebab Dapat memberikan sumbangan dalam
kematian balita disebabkan diare (25,2 %), perkembangan ilmu pengetahuan yang
pneumonia (15,5 %) dan DBD (6,8 %).5 berhubungan dengan pemberian makanan
Ada banyak kendala yang dikeluhkan pendamping ASI yang baik dan benar,
oleh ibu seperti puting susu yang lecet, dapat memberikan penyuluhan/ informasi
produksi asi yang kurang, faktor psikologi kepada ibu mengenai pemberian makanan
dari ibu yang disebabkan karena stress atau pendamping ASI yang tepat setelah usia 6
khawatir juga kurangnya pengetahuan dari bulan, untuk menambah dan memperkaya
ibu juga menjadi faktor tidak di berikannya wawasan dan pengetahuan terutama
ASI eksklusif.6Menurut hasil Survei tentang pemberian makanan pendamping
Demografi dan Kesehatan Indonesia ASI, dapat digunakan sebagai bahan
(SDKI) tahun 2006-2007, data jumlah penelitian selanjutnya.
pemberian ASI eksklusif pada bayi di
bawah usia dua bulan hanya mencakup
67% dari total bayi yang ada. Persentase METODE PENELITIAN
tersebut menurun seiring dengan bertam-
bahnya usia bayi. Yakni, 54% pada bayi Penelitian ini menggunakan desain
usia 2-3 bulan dan 19% pada bayi usia 7-9. penelitian deskriptif analitik dengan studi
Yang lebih memprihatinkan, 13% bayi di potong lintang (cross sectional). Penelitian
bawah dua bulan telah diberi susu formula ini akan dilakukan pada bulan November
dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah 2012 yang berlokasi atau bertempat di
diberi makanan tambahan.7 ruang nifas bagian obstetri dan ginekologi
Berdasarkan latar belakang di atas RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou Malalayang,
maka peneliti tertarik untuk melakukan Manado. Dengan populasinya adalah
penelitian tentang hubungan tingkat seluruh ibu melahirkan dan menyusui yang
pengetahuan ibu melahirkan dengan dirawat di ruang nifas bagian obstetri dan
pemberian makanan pendamping ASI di ginekologi RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou
RSU. Prof. Dr. R.D. Kandou Malalayang, Malalayang, Manado. Sampelnya adalah
Manado bulan November 2012. ibu melahirkan dan menyusui dengan
pengambilan sampel secara simple random
Rumusan Masalah sampling. Seluruh sampel adalah populasi
dan terdapat 50 yang terpilih menjadi
Berdasarkan latar belakang di atas
sampel.
maka yang menjadi permasalahan dalam
Pada penelitian ini menggunakan data
penelitian ini adalah “Apakah ada hubung-
primer yaitu kuesioner. Pengukuran
an tingkat pengetahuan ibu melahirkan
kuesioner menggunakan skala Guttman
dengan pemberian MP-ASI?”
dimana jawaban Positif adalah bernilai 1
Tujuan Penelitian dan jawaban Negatif adalah bernilai 0.Data
yang diperoleh akan di kumpulkan dan di
Tujuan Umum olah, baik secara manual maupun dengan
Mengetahui hubungan tingkat menggunakan komputer kemudian akan di
pengetahuan pada ibu melahirkan dengan tampilkan atau disajikan dalam bentuk
pemberian MP-ASI. tabel distribusi frekuensi serta
664 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 662-669

menggunakan program SPSS versi 17 untuk (88%) menjawab benar dan alasan bayi
analisis data. perlu diberi makanan tambahan
kebanyakan 49 responden (98%) menjawab
benar dengan alasan yang tepat.
HASIL PENELITIAN
Pengetahuan ibu terhadap pengaruh-
Karakteristik Responden nya pemberian makanan tambahan bayi
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebelum 6 bulan terhadap kesehatan bayi
bahwa umur 20-35 tahun menjadi umur 31 responden (62%) kebanyakan telah
terbanyak dengan 28 orang (56%), diikuti mengetahuinya dan menjawab benar.
umur >35 tahun dengan 12 orang (24%) Pengetahuan ibu tentang menunda
dan yang umur <20 tahun menjadi umur pemberian makanan tambahan pada usia
yang paling sedikit/terendah jumlahnya <6bulan dapat mengurangi resiko alergi
dengan 10 orang (20%). Dari hasil kebanyakan 44 responden (88%) memilih
penelitian ini didapatkan bahwa pendidikan jawaban salah atau tidak tahu dan pada usia
terakhir dari responden yang terbanyak berapa sebaiknya bayi berhenti untuk
adalah pendidikan SLTA sebanyak 31 menyusui kebanyakan 34 responden (68%)
orang (62%), SLTP sebanyak 9 orang menjawab salah. Berdasarkan hasil data
(18%), kemudian SD dan PT berjumlah diatas maka dapat dikelompokkan menjadi
sama sebanyak 4 orang (8%), Akade- 3 kategori tingkat pengetahuan, di mana
mik/D3 sebanyak 2 orang (4%). Pada hasil masing-masing kategori tersebut dapat
penelitian diperoleh, di mana kebanyakan dilihat pada tabel 1.
responden memilih Tidak bekerja sebanyak
23 orang (46%) setelah melahirkan dan
yang memilih bekerja diluar rumah setelah Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan
Kategori Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI di
melahirkan sebanyak 16 orang (32%) dan
Bagian Obstetri dan Ginekologi BLU RSU
sedikit dari responden memilih bekerja Prof. R. D. Kandou Malalayang, Manado
didalam rumah sebanyak 11 orang (22%). Tahun 2012.
Pengetahuan MP-ASI n %
Pengetahuan Ibu tentang MP-ASI
Baik 5 10
Berdasarkan hasil penelitian tentang Cukup 44 88
pengetahuan MP-ASI dapat dilihat, dimana Kurang 1 2
sebanyak 42 responden (84%) telah Total 50 100
mengetahui tentang makanan pendamping
ASI dan 8 responden (16%) tidak
mengetahui tentang makanan pendamping
Pemberian MP-ASI
ASI. Pengetahuan tentang pengertian MP-
ASI sebanyak 45 responden (90%) Berdasarkan hasil penelitian maka
menjawab dengan salah dan pada umur dapat dilihat pemberian ASI saja sampai
berapa sebaiknya diberikan makanan usia 6 bulan sebanyak 35 responden (70%)
tambahan sebanyak 34 responden (68%) menjawab Ya dan 15 responden (30%)
menjawab dengan benar. Pengetahuan menjawab Tidak. Pemberian makanan
tentang jenis makanan yang pertama kali tambahan pada bayi saat berumur 4 bulan
diberikan kepada bayi usia >6 bulan sebanyak 33 responden (66%) menjawab
sebanyak 49 responden (98%) menjawab Ya dan 17 responden (34%) menjawab
benar serta yang merupakan makanan Tidak. Pemberian makanan tambahan
pendamping ASI sebanyak 50 responden ketika usia <6 bulan sebanyak 34
(100%) menjawab benar. Pengetahuan ibu responden (68%) menjawab Tidak.
tentang berapa kali/frekuensi makanan Pemberian makanan tambahan pada usia <6
tambahan diberikan dalam sehari kepada bulan jika bayi rewel dan menangis
bayi usia 6-8 bulan sebanyak 44 responden sebanyak 31 responden (62%) menjawab
Sarampang, Wagey, Loho; Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Melahirkan... 665

Tidak. Pemberian susu formula pada anak sedangkan bila nilai p> 0,05 maka
usia <6 bulan sebanyak 27 responden dikatakan tidak ada hubungan antar kedua
(54%) menjawab Tidak. Pemberian variabel. Variabel yang telah diuji dengan
makanan tambahan pada usia <6 bulan agar chi square berikut hasilnya dapat dilihat
anak lebih gemuk sebanyak 30 responden dibawah ini pada Tabel 3.
(60%) memilih jawaban Ya.
Pemberian makanan lunak seperti
bubur susu sebagai makanan tambahan PEMBAHASAN
pertama bayi usia >6 bulan sebanyak 46
responden (92%) memilih jawaban Ya. Pengetahuan tentang MP-ASI
Pemberian makanan tambahan seperti susu Berdasarkan hasil penelitian diatas
formula ketika masih memberikan ASI tentang pengetahuan MP-ASI dapat dilihat
kebanyakan 31 responden (62%) menjawab pada tabel 1, dimana sebanyak 42
Tidak. Pemberian makanan tambahan 1-3 responden (84%) telah mengetahui tentang
kali sehari pada bayi usia > 6 bulan makanan pendamping ASI . Seperti yang
sebanyak 40 responden (80%) menjawab diuraikan oleh Sri, bahwa pentingnya ibu
Ya. Pemberian susu formula sesaat setelah mengetahui makanan pendamping ASI
bayi lahir kebanyakan 36 responden (72%) terutama pemberian dan kegunaannya
memilih jawaban Ya.Berdasarkan hasil karena dapat membantu proses tumbuh
data diatas maka dapat dikelompokkan kembang bayi sesuai dengan nutrisi yang
menjadi 3 kategori pemberian MP-ASI, di diberikan sehingga dapat mengurangi
mana masing-masing kategori tersebut resiko penyakit pada bayi.9
dapat dilihat pada Tabel 2. Mengenai pengertian MP-ASI seba-
nyak 45 responden (90%) telah memilih
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu sebagai makanan pengganti ASI, makanan
Melahirkan dengan Pemberian MP-ASI yang diberikan pada usia <6 bulan dan
berdasarkan hasil dari Uji Chi Square tidak tahu sama sekali. Hal ini tidak sesuai
Uji chi square yang digunakan adalah dengan pendapat Sri, bahwa makanan
memiliki suatu nilai value yaitu p< 0,05 pendamping itu adalah makanan selain air
dimana jika nilai p< 0,05 maka dikatakan susu ibu yang diberikan ketika sudah 6
adanya hubungan antar kedua variabel, bulan tanpa mengganti ASI,

Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Kategori Pemberian MP-ASI di Bagian Obstetri dan
Ginekologi BLU RSU Prof. R. D. Kandou Malalayang, Manado Tahun 2012.
Pemberian MP-ASI N %
Baik 8 16
Cukup 26 52
Kurang 16 32
Total 50 100

Tabel 3. Hasil Uji Chi Square


Pemberian MP-ASI
Variabel Baik Cukup Kurang Total p< 0,05
n % n % n % n %
Pengetahuan
Baik 3 60 2 40 0 0 5 100 0,031
Cukup 5 11,4 24 54,6 15 34 44 100
Kurang 0 0 0 0 1 100 1 100
666 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 662-669

namun ASI tetap diberikan bersamaan dapat menganggu proses dari percernaan
meski volume pemberiannya sedikit demi bayi, salah satunya mencret(diare). Jika hal
sedikit.9 ini dibiarkan akan sangat berbahaya
Di samping itu, dijelaskan bahwa khususnya bagi kesehatan bayi karena bisa
pemberian MP-ASI yang cocok di berikan menyebabkan dehidrasi atau kekurangan
pada umur bayi, sebanyak 34 responden cairan.1
(68%) menjawab di atas 6 bulan. Hal ini Dengan menunda pemberian makanan
sesuai dengan Pedoman pemberian MP- tambahan pada usia < 6 bulan maka dapat
ASI Lokal Departemen Kesehatan RI tahun mengurangi resiko alergi dan kebanyakan
2006, mengatakan bahwa pemberian yang 44 responden (88%) menjawab tidak,
cocok/tepat diberikannya bayi makanan mungkin(ragu-ragu) dan tidak tahu
pendamping ASI adalah saat berusia 6 mengenai hal tersebut. Hal ini penting
bulan sampai 24 bulan.11Jenis makanan untuk diketahui oleh para ibu, Nur
yang pertama kali diberikan kepada bayi mengatakan bahwa alergi sendiri dapat
usia > 6 bulan sebanyak 49 responden sering terjadi pada anak usia < 6 bulan
(98%) menjawab makanan lunak. Dan terhadap pemberian makanan tambahan
bubur susu sebagai makanan pendamping lebih awal yaitu susu formula. Hal ini
ASI pilihan dari 50 responden (100%). Ini dikarenakan dalam komposisi susu formula
sama dengan yang dijelaskan oleh Ronald terdapat berbagai macam protein yang
bahwa jenis makanan yang diberikan pada dapat merangsang terjadinya alergi
bayi usia > 6 bulan yaitu makanan lembek sehingga sistem kekebalan tubuh akan
dan lunak seperti bubur susu dan nasi melawan protein yang terdapat pada susu
tim.8Frekuensi makanan tambahan formula sehingga reaksi alergipun muncul
diberikan dalam sehari kepada bayi usia 6- dan dapat mengganggu semua organ tubuh
8 bulan sebanyak 44 responden (88%) terutama pencernaan, kulit dan pernafasan.1
menjawab 1-3 kali, ini sesuai dengan yang Dari hasil penelitian, menunjukkan
dijelaskan dalam penelitian Bahri bahwa bahwa kebanyakan 34 responden (68%)
frekuensi pemberian pada bayi usia 6-8 mengatakan sebaiknya bayi berhenti untuk
bulan adalah 1-2x/hari untuk makanan menyusui pada usia < 12 bulan, > 12 bulan
utama seperti bubur susu, nasi tim dan dan < 24 bulan. Padahal menurut Bahri
cemilan seperti biskuit adalah 1x/hari.10 dalam penelitiannya dikatakan, bayi
Pentingnya pemberian makanan sebaiknya berhenti menyusui hendaknya
tambahan pada usia > 6 bulan adalah guna dimulai pada masa anak – anak berusia
meningkatkan kubutuhan zat gizi bayi itu diatas 2 tahun. 10Karena kebutuhan nutrisi
sendiri seiring dengan tumbuh kembang bayi ketika usia diatas 2 tahun semakin
bayi di sesuaikan dengan pertambahan meningkat jadi tidak mungkin hanya ASI
umurnya yang juga membutuhkan nutrisi saja yang terus diberikan jadi perlu nutrisi
lebih. Itulah alasan mengapa bayi perlu tambahan yaitu MP-ASI yang diberikan
diberi makanan tambahan dan kebanyakan pada usia tersebut menyesuaikan dengan
49 responden (98%) menjawab agar usia bayi dan tumbuh kembangnya.
kebutuhan akan zat gizi bertambah sesuai
dengan pertambahan umurnya.Sementara
Pemberian MP-ASI
itu pengaruh terhadap pemberian makanan
tambahan bayi sebelum 6 bulan terhadap Berdasarkan hasil penelitian pada tabel
kesehatan bayi, 31 responden (62%) 2 diatas maka didapatkan bahwa sebanyak
kebanyakan telah mengetahuinya dan 35 responden (70%) tidak memberikan ASI
menjawab anak akan jadi sering mencret saja sampai pada usia 6 bulan dan hanya 15
karena pencernaannya terganggu. Hal ini responden (30%) yang memberikannya.
disebabkan karena fungsi pencernaan bayi Menurut data WHO di katakan bahwa
masih belum siap atau kesulitan untuk hendaknya ibu memberikan ASI sampai
menerima makanan tambahan sehingga pada usia 6 bulan kemudian nanti setelah 6
Sarampang, Wagey, Loho; Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Melahirkan... 667

bulan ASI di lanjutkan dengan pemberian tambahan pada usia <6 bulan dengan alasan
makanan tambahan sampai usia 2 tahun agar anak lebih gemuk. Menurut Nur pada
atau lebih.3Pada hasil penelitian diperoleh usia 4-6 bulan, bayi yang diberi susu
data pemberian makanan tambahan pada formula mengalami kenaikan berat badan
bayi saat berumur 4 bulan sebanyak 33 cenderung lebih cepat ketimbang diberi
responden (66%) menjawab Ya dan 17 ASI, diperkirakan karena kelebihan air dan
responden (34%) menjawab Tidak. komposisi lemak tubuh yang berbeda
Dulunya di tetapkan pemberian MP-ASI dibandingkan ASI.1
adalah saat usia 4 bulan tapi karena Hasil pada penelitian disimpulkan
berbagai pertimbangan dunia kesehatan bahwa sebanyak 46 responden (92%) telah
khususnya untuk kesehatan bayi maka memberikan makanan lunak seperti bubur
bersama dengan WHO memutuskan untuk susu sebagai makanan tambahan pertama
pemberian MP-ASI adalah setelah 6 bulan. bayi usia > 6 bulan. Makanan lunak sebagai
Hasil penelitian menunjukkan bahwa makanan pertama bayi usia > 6 bulan
34 responden (68%), tidak memberikan adalah makanan yang yang dimasak dengan
makanan tambahan pada bayi ketika usia < banyak air, hal ini dikarenakan bayi mulai
6 bulan, ini dibuktikan bahwa sangatlah diperkenalkan untuk diberikan makanan
penting pengetahuan ibu tentang MP-ASI tambahan pertamanya yang sesuai dan
itu seperti apa, karena itu akan menjadi mempermudah proses pencernaan dari
keuntungan bagi kesehatan bayi bayi.
nantinya.Dari hasil penelitian diperoleh Hasil penelitian menunjukkan 31
hasil yang baik kalau sebanyak 31 responden (62%) tidak memberikan
responden (62%) ternyata tidak makanan tambahan seperti susu formula
memberikan makanan tambahan pada usia ketika masih memberikan ASI. Seperti
< 6 bulan jika bayi rewel dan yang diketahui bahwa jenis makanan
menangis.Jika bayi masih terus menangis tambahan ASI adalah seperti bubur susu
karena kelaparan maka, ibu tidak perlu dan nasi tim yang seharusnya di berikan
kuatir dengan jumlah produksi ASI-nya bersama ketika masih memberikan ASI
atau merasa kelelahan memberi ASI terus- mulai dari usia diatas 6 bulan sampai usia 2
menerus, cukup berikan air putih tahun dan lebih.8,10 Susu formula adalah
secukupnya di dalam botol dan biarkan alternatif terakhir bagi ibu, jika produksi
bayi menikmatinya. Hal ini dibuktikan ASI kurang/kondisi ibu yang tidak
bahwa proses pencernaan bayi yang bagus memungkinkan memberikan ASI karena
dan cepat membuat bayi yang meminum menderita penyakit tertentu maka dengan
ASI lebih sering merasa lapar ketimbang terpaksa diberikanlah susu formula, namun
peminum susu formula.9 jika susu formula diberikan bersama ketika
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih memberikan ASI maka akan
sebanyak 27 responden (54%) ternyata menimbulkan gangguan kesehatan pada
tidak memberikan susu formula pada anak bayi apalagi ketika bayi masih berusia < 6
usia < 6 bulan. Menurut Nur Khasanah, ada bulan. Bisa dikatakan susu formula adalah
saat di mana pemberian susu formula pengganti dari ASI.
sebelum anak usia 6 bulan harus terpaksa Pemberian makanan tambahan 1-3 kali
diberikan itu di karenakan faktor kesehatan sehari pada bayi usia >6 bulan sebanyak 40
ibu yang saat itu sedang sakit, menderita responden (80%) telah memberikannya.
penyakit tertentu seperti AIDS atau ibu Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan
meninggal dunia sewaktu ibu melahirkan. dalam penelitian Bahri bahwa frekuensi
Namun tetap pemberian susu formula harus pemberian pada bayi usia 6-8 bulan
diberikan dengan tepat sesuai dengan usia seharusnya adalah 1-2x/hari untuk
bayi yaitu setelah 6 bulan.1Dan hasil makanan utama/pokok (makanan lunak,
penelitian didapatkan sebanyak 30 lembek, lumat) seperti bubur susu, nasi tim
responden (60%) memberikan makanan dan cemilan seperti biskuit adalah 1x/hari
668 Jurnal e-Biomedik (eBM), Volume 1, Nomor 1, Maret 2013, hlm. 662-669

serta ASI yang dapat diberikan kapan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu
saja.10Kebanyakan 36 responden (72%) melahirkan dengan pemberian MP-ASI.
memberikan susu formula sesaat setelah Hal tersebut dapat dilihat dari hasil
bayi lahir. Padahal menurut berbagai penelitian bahwa kebanyakan ibu yang
sumber dan Sri, dijelaskan bahwa sesaat telah melahirkan (72%) ternyata telah
setelah bayi lahir hendaknya segera memberikan susu formula sesaat setelah
diberikan kolostrum. Kolostrum adalah lahir.
susu yang keluar pertama kali pada ASI
berwarna kental kekuningan dan kaya akan SARAN
antibodi.9
Bagi Ibu
Nur menjelaskan bahwa ada banyak
ibu mengalami kesulitan ketika menyusui 1. Menyarankan kepada ibu untuk
di hari pertama dan mengeluhkan ASI-nya memberikan air susu ibu (ASI) sesaat
tidak bisa keluar banyak (kurang) sehingga sesudah melahirkan sampai pada usia
perlu ditambah cairan atau makanan lain, 6 bulan kemudian dilanjutkan dengan
ini mungkin yang menjadi alasan mengapa pemberian makanan tambahan yang
susu formula diberikan sesaat setelah bayi tepat pada usia di atas 6 bulan pada
lahir. Namun, ibu tidak perlu cemas karena bayi sesuai dengan tahapan tumbuh
di hari pertama, sebenarnya bayi belum kembangnya.
memerlukan cairan yang begitu banyak 2. Untuk mencegah resiko terjadinya
sehingga tidak perlu diberikan cairan lain penyakit seperti infeksi, diare, alergi
sebelum ASI keluar banyak yang kemudian dan malnutrsi bahkan obesitas maka
nanti diberikan kepada bayinya.1Menurut ibu disarankan untuk tidak
Ronald dikatakan bahwa untuk anak memberikan makanan atau cairan
pertama, produksi ASI biasanya terjadi tambahan lain selain ASI sampai usia
dalam 72-97 jam setelah persalinan bahkan 6 bulan, guna menghindari berbagai
ada yang lebih lama dari itu, namun untuk resiko tersebut.
anak berikutnya ASI akan lebih cepat
terbentuk.8 Bagi Praktisi
Diharapkan petugas kesehatan
Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu mendukung program Kesehatan Ibu dan
melahirkan dengan Pemberian MP-ASI Anak dengan mengadakan penyuluhan dan
Berdasarkan hasil dari tabel 3 di atas memberi pengarahan kepada ibu hamil saat
maka hasil uji dari chi square di lihat dari antenatal care di poliklinik ataupun yang
Pearson Chi Square diperoleh nilai p = telah melahirkan yang dirawat di ruang
0,031 (p<0,05) untuk perhitungan di atas. nifas tentang pentingnya inisiasi menyusui
Dengan demikian bila dilihat dari hasil dini sesaat setelah bayi lahir serta
nilainya, maka dapat dikatakan secara pemberian makanan pendamping ASI yang
statistik bahwa terdapat hubungan yang sesuai dengan usia tumbuh kembang bayi
bermakna antara tingkat pengetahuan ibu sampai pada resiko terhadap pemberian
melahirkan dengan pemberian MP-ASI. yang salah pada bayi.

SIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


Dilihat dari segi pendidikan yang Disampaikan sebesar - besarnya
kebanyakan adalah baik (SLTA) dapat kepada penguji dr. Rudy A. Lengkong,
dikatakan bahwa tidak ada hubungan SpOG-K dan Dr. dr. Joice Sondakh, SpOG-
dengan pengetahuan ibu meskipun dari K yang telah banyak memberikan saran,
hasil uji statistik diperoleh nilai yang kritikan dan masukan kepada peneliti dan
bermakna yang menyatakan terdapat kepada seluruh staf bagian obstetri dan
Sarampang, Wagey, Loho; Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Melahirkan... 669

ginekologi yang telah banyak membantu 6. Partiwi IGAN, Purnawati J. Kendala


dalam penelitian hingga terselesaikannya Pemberian ASI Ekslusif. [Online] 2009
ini. [dikunjungi 2012 Sept 24]. Diakses dari :
http://www.idai.or.id/asi/artikel.asp?q=20
1057102916
DAFTAR PUSTAKA 7. Basuki DN. Mengapa Menyusui Perlu di
1. Khasanah N. ASI dan Manfaatnya. lindungi. [Online] 2009 [dikunjungi 2012
Dalam: Sawitri N, Editor. ASI atau Susu Sept 24]. Diakses dari:
Formula Ya. Edisi 1. Jogjakarta: http://gizi.depkes.go.id/artikel/mengapa-
FlashBooks; 2011. p. 45-8; 155-218 menyusui-perlu-dilindungi/
2. Sri. Seminar ASI Ekslusif dan Aturan 8. Sitorus RH. Pemberian Gizi untuk Bayi.
Hukumnya bagi Wanita Pekerja. [Online] Dalam: Aulia, Editor. Pedoman dan
2006 February 23 [dikunjungi 2012 Sept Perawatan Balita. Edisi 1. Bandung: CV
23]. Diakses dari : Nuansa Aulia; 2011. p. 215-17
http://medicastore.com/seminar/1/Seminar 9. Adiningsih S. Gizi Bayi dan Balita.
_ASI_Ekslusif_dan_Aturan_Hukumnya_b Dalam: Kusrianto A, Editor. Waspadai
agi_Wanita_Pekerja.html Gizi Balita Anda. Edisi 1. Jakarta: PT
3. Breastfeeding. [Online] 2012 September Elex Media Komputindo; 2010. p. 37-46
22 [dikunjungi 2012 Sept 24]. Diakses 10. Bahri RM. Hubungan Pengetahuan Dan
dari: http://www.who.int/topics/ Sikap Ibu Dengan Pemberian MPASI Di
breastfeeding/en/ Kelurahan PB. Selayang II Kecamatan
4. Yum J. The Effects of Breast Milk Versus Medan Selayang Tahun 2011[Skripsi].
Infant Formulae on Cognitive Medan (SU): Fakultas Kedokteran USU;
Development. Journal on Developmental 2011.
Disabilities. 2007;13:135-7 11. Pedoman MP-ASI Lokal Departemen
5. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Kesehatan RI (2006).
(RIKESDAS) 2007

Anda mungkin juga menyukai