Jurnal Kesehatan Masyarakat FAKTOR DEMOG PDF
Jurnal Kesehatan Masyarakat FAKTOR DEMOG PDF
Iis Sriningsih*
Abstract
To decrease infant mortality and incidence of malnutrition, the Government of
Indonesia fixed target of exclusive breastfeeding for 6 months was 80%. Breast-
feeding program in the city of Magelang can not reach 40%. The purpose of this
study was to determine the relationship between demographic factors, knowledges
of mothers with exclusive breastfeeding. This study was an observational study
using cross-sectional approach. The collection of data obtained through interviews
with 113 mothers of infants aged 0-6 months using a questionnaire, sampling was
done by stratified random sampling method. A lot of 27,4% of respondents gave
breastfeeding exclusively. The majority of respondents are very poor in exclusive
breastfeeding informations. There is relationship between mother education level
(p = 0,043), family income (p = 0,021), and knowledge about exclusive breastfee-
ding (p = 0,015) with exclusive breastfeeding.
*
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jalan Tirto Agung, Pedalangan, Banyumanik, Semarang 50239
Email: iissriningsih@gmail.com
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
101
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
dan pengetahuan ibu tentang ASI dengan pem- (Sastroasmoro dan Ismael, 2002). Populasi
berian ASI eksklusif. dalam penelitian ini sebanyak 344 ibu bayi usia
0-6 bulan di Puskesmas Magelang Utara dan
Puskesmas Jurang Ombo, sedangkan sampel
Metode yang diambil sebesar 113 ibu bayi usia 0-6 bu-
lan.
Penelitian ini merupakan penelitian Alat/instrumen yang dipakai dalam pe-
observasional yaitu menjelaskan hubungan nelitian ini adalah kuesioner. Pada penelitian
antara variabel bebas dengan variabel terikat ini analisis univariat secara deskriptif dengan
melalui pengujian hipótesis yang telah diru- analisis tabulasi silang (baris-kolom). Secara
muskan (Notoatmojo, 2002). Penelitian ini inferensial digunakan uji chi square untuk men-
bersifat deskriptif dan analitik. guji adakah hubungan antara masing-masing
Pendekatan waktu pengumpulan data variabel bebas (faktor demografi, pengetahuan
menggunakan pendekatan cross sectional atau ibu tentang ASI) dengan variabel terikat (pem-
studi potong lintang yang menyatakan bahwa berian ASI eksklusif).
hubungan antara variabel bebas dan variabel
terikat diamati atau dinilai hanya satu kali saja
Hasil
Puskesmas
Magelang Utara Jurang Ombo Total
Variabel
n = 63 n = 50
(f) % (f) % (f) %
Umur
< 27 Tahun 26 41,3 22 44,0 48 42,5
≥ 27 Tahun 37 58,7 28 56,0 65 57,5
Tingkat Pendidikan
SD 3 4,8 6 12,0 9 8,0
SMP 8 12,7 4 8,0 12 10,6
SMA 37 58,7 33 66,0 70 61,9
PT 15 23,8 7 14,0 22 19,5
Jumlah Anak
≤ 2 Anak 50 79,4 46 92,0 96 85,0
>2 Anak 13 20,6 4 8,0 17 15,0
Jenis Pekerjaan
Tidak Bekerja 37 58,7 39 78,0 76 67,3
Bekerja 26 42,9 11 22,0 37 32,7
Tingkat Penghasilan
≤ Rp 675.000 39 61,9 33 66,0 72 63,7
> Rp 675.000 24 38,1 17 34,0 41 36,3
Pengetahuan
Pengetahuan Kurang 41 65,1 41 82,0 82 72,6
Pengetahuan Sedang 20 31,7 9 18,0 29 25,7
Pengetahuan Baik 2 3,2 0 0,0 2 1,7
102
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
Puskesmas
Magelang Utara Jurang Ombo Total
Pernyataan n = 63 n = 50
(f) % (f) % (f) %
ASI Eksklusif 15 23,8 16 32,0 31 27,4
Tidak ASI Eksklusif 48 76,2 34 68,0 82 72,6
Jumlah 63 100,0 50 100,0 113 100,0
Tabel 3. Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif
103
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
104
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
dengan prinsip 10 langkah menuju keberhasi- pengetahuan, ada hubungan bermakna antara
lan menyusui yang salah satunya mengusaha- tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dengan
kan keberhasilan menyusui bagi ibu bekerja pemberian ASI eksklusif (Muhtar, 2006). Peng-
dimana tempat bekerja seharusnnya disiapkan etahuan yang baik akan memudahkan seseo-
menjadi mother-friendly working place yang rang untuk merubah perilaku termasuk dalam
mempunyai fasilitas untuk memerah dan me- praktik menyusui. Perilaku ibu untuk mem-
nyimpan ASI (Muhtar, 2006). berikan ASI eksklusif disebabkan oleh faktor
Namun demikian, sebenarnya apapun penyebab perilaku yang salah satunya adalah
jenis pekerjaan ibu, apabila ibu mempunyai pengetahuan, dimana faktor ini menjadi dasar
pengetahuan yang baik dan mendapatkan in- atau motivasi bagi individu dalam mengambil
formasi yang cukup tentang cara penyimpanan keputusan (Notoatmojo, 2002).
ASI serta persiapan menyusui bagi ibu bekerja,
maka keberhasilan memberikan ASI eksklusif
dapat terwujud. Simpulan dan Saran
Hasil analisis pada Tabel 3 dapat di-
simpulkan bahwa ada hubungan antara peng- Sebanyak 27,4 % responden yang mem-
hasilan dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil beri ASI eksklusif. Pengetahuan tentang ASI
analisis menunjukkan bahwa ibu yang mempu- terbanyak adalah dari kategori pengetahuan
nyai penghasilan rendah lebih mungkin untuk kurang (72,6%) dibandingkan pengetahuan
memberikan ASI Eksklusif. Hal ini sesuai de- sedang (25,7%) dan pengetahuan baik (1,7%).
ngan penelitian sebelumnya bahwa ada hubu- Ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu
ngan yang signifikan antara pendapatan keluar- (p=0,043), tingkat penghasilan (p=0,021) dan
ga dan pemberian ASI eksklusif dimana wanita pengetahuan ibu tentang ASI (p=0,015) dengan
dengan penghasilan tinggi lebih kecil kemung- pemberian ASI eksklusif.
kinannya untuk menyusui. Tingkat penghasi- Disarankan untuk meningkatkan penge-
lan yang mayoritas di bawah UMR, membuat tahuan ibu dengan memberikan penyuluhan
responden mempunyai daya beli yang rendah atau melakukan manajemen laktasi selama an-
untuk membeli susu formula. Sebagaimana di- tenatal, intranatal dan postnatal untuk keber-
ungkapkan dalam teori Lawrence Green, sum- hasilan menyusui secara ekslusif.
ber daya pribadi merupakan faktor anteseden
terhadap perilaku yang memungkinkan suatu
motivasi atau aspirasi terlaksana (Notoatmo- Daftar Pustaka
jo, 2002). Mahalnya harga susu formula akan
Agrasada, G.V., Ewald, U., Kylberg, E. and
membuat seseorang lebih memilih memberi-
Gustafsson, J. 2011. Exclusive Breastfeeding
kan ASI terutama bagi keluarga yang mempun- of Low Birth Weight Infants for The First Six
yai penghasilan rendah. Months: Infant Morbidity and Maternal and
Dari hasil wawancara yang dilakukan Infant Anthropometry. Asia Pac J Clin Nutr,
terhadap responden yang menggunakan susu 20 (l): 62-68
formula mengatakan bahwa biaya yang harus Akerstro’m, S., Asplund, I. and Norman, M. 2007.
dikeluarkan untuk membeli susu setiap bulan- Successful Breastfeeding After Discharge
nya relatif cukup banyak. Apabila satu kaleng of Preterm and Sick Newborn Infants. Acta
susu seharga 50.000 - 70.000, setiap bulan bayi Pædiatrica, 96: 1450–1454
habis 5 kaleng maka praktis setiap bulannya Dall’Oglio, I., Salvatori1, G., Bonci, E., Nantini,
B., D’Agostino, G. and Dotta1, A. 2007.
harus mengeluarkan uang sekitar 250.000 –
Breastfeeding Promotion in Neonatal
350.000 hanya untuk membeli susu. Intensive Care Unit: Impact of a New
Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Program Toward a BFHI for High-Risk
ada hubungan antara pengetahuan responden Infants. Acta Pædiatrica, 96: 1626–1631
tentang ASI dengan pemberian ASI eksklusif. Declercq, E., Labbok, M.H., Sakata, C. and O’Hara,
Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelum- M.A. 2009. Hospital Practices and Women’s
nya bahwa faktor yang berkaitan dengan pola Likelihood of Fulfilling Their Intention to
pemberian ASI secara eksklusif adalah tingkat Exclusively Breastfeed. American Joumal of
105
Iis Sriningsih / KEMAS 6 (2) (2011) 100-106
106