Anda di halaman 1dari 11

ARTIKEL

PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL


BELAJAR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS
KELAS III
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Pendidikan Multikultural

Dosen : Ika Yatri, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 9 (5i PGSD)

1. ANGEL NATALIA 1601025068


2. ADIFA ISMARISKITA 1601025081
3. YOGA PRATAMA PUTRA 1601025171

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2018
PENGARUH MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP HASIL
BELAJAR DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN IPS
KELAS III

ABSTRAK
Pembelajaran merupakan proses transfer ilmu antara guru dan peserta didik.
Dimana dalam pembelajaran peserta didik diarahkan ke perubahan perilaku yang
lebih baik. Salah satu pembelajaran yang menanamkan sikap positif adalah
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Kenyataan yang ada dilapangan bahwa
masih rendahnya rata rata nilai KKM dari hasil belajar siswa pada pembelajaran
IPS. Hal ini dikarenakan masih rendahnya penggunaan media dalam pembelajaran
IPS sehingga membuat pembelajaran IPS kurang menarik bagi siswa. Pada artikel
ini, kami memfokuskan untuk melihat pengaruh penggunaan media audio-visual
terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci : Media audio-visual, hasil belajar, pembelajaran IPS

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk. Keanekaragaman
budaya, adat istiadat, ras, suku bangsa dan agama dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Keanekaragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dijadikan sebagai alat
untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Ditengah tengah pluralisme budaya bangsa Indonesia diperlukan adanya


sikap menghargai antara budaya satu dengan budaya yang lain. Jika sikap
menghargai dapat diciptakan, maka bangsa Indonesia akan damai dan memiliki
sikap toleransi yang tinggi. Untuk itu perlu dibentuk karakter bangsa yang mampu
menghargai budaya orang lain dengan tetap menjaga komitmen terhadap
budayanya sendiri.

Untuk dapat membentuk karakter bangsa yang mampu menghargai


perbedaan budaya bangsa, dapat melalui pendidikan menggunakan media
audiovisual disekolah dasar. Sekolah dasar merupakan lembaga formal yang
menjadi bekal dini untuk pembentukan karakter bangsa. Pendidikan sekolah dasar
merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan
menggunakan media audio-visual, dengan harapan akan menghasilkan manusia
Indonesia yang berkualitas, yang mampu menghargai perbedaan budaya bangsa.
Terkait dengan pembentukan karakter bangsa, sekolah dasar mempunyai
tanggung jawab untuk membentuk peserta didik menjadi generasi muda yang
cerdas, yang memiliki pengetahuan tinggi, baik secara ilmu pelajaran ataupun
tentang sikap menghargai perbedaan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Dalam rangka menuju tercapainya apa yang diharapkan tugas dan tanggung
jawabnya disekolah dasar ini, salah satu cara yang dapat diakukan yaitu dengan
menerapkan pembelajaran IPS dengan menggunakan media audio-visual
disekolah dasar kelas III.

Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk


mengembangkan potensi siswa secara aktif menuju perubahan ke arah lebih baik.
Hal tersebut sesuai dengan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana


belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan dari pendidikan yaitu terwujud dan tercapainya melalui proses


pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang menanamkan sikap positif adalah
pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial). Karena pada pembelajaran IPS
membahas tentang mengenal lingkungan sekitar kita. Dimana mereka melihat
dunia dalam kesatuan yang utuh. Dan lebih peduli dengan apa yang dilihatnya
pada masa sekarang (konkrit) dan masa mendatang (abstrak). Karena mata
pelajaran IPS cenderung berisi teori dan banyak sekali bacaan. Tak jarang minat
siswa cenderung menurun karena merasa bosan, padahal seperti yang sudah
dikatakan sebelumnya bahwa pembelajaran IPS dapat berpengaruh positif
terhadap interaksi siswa dimasyarakat dengan lingkungannya.

Sukiman (2015:44) menjelaskan bahwa “media pembelajaran dapat


memperjelas penyampaian pesan dan informasi”. Dengan demikian media dapat
mempermudah proses belajar mengajar dalam mengefektifkan komunikasi antara
guru dan siswa. Maka, untuk mengatasi masalah siswa yang merasa bosan, guru
diharapkan menyiapkan pembelajaran yang menarik salah satunya dengan
menggunakan media, karena media merupakan salah satu penyampaian pesan
yang efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran yang diakukan oleh
guru kepada siswa.

Fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai sarana untuk


mewujudkan pembelajaran yang lebih efektif, karena akan berpengaruh terhadap
kualitas hasil belajar yang lebih baik jika penggunaan media nya tepat. Karena
melalui media pembelajaran, konsep – konsep yang bersifat abstrak bagi siswa
akan tergambar secara nyata sehingga membangkitkan minat belajar siswa, dan
menarik karena tidak berupa bacaan saja.

Munir (2013: 234) yang mengemukakan bahwa “kelengkapan media


dalam teknologi multimedia melibatkan pendayahgunaan seluruh panca indera
sehingga daya imajinasi, kreativitas, emosi peserta didik berkembang ke arah
yang lebih baik”. Media audio-visual merupakan salah satu yang dianggap dapat
mewakili setiap siswa dalam mengangkap pembelajaran. Karena media audio-
visual dapat menampilkan berbagai macam jenis visual dan audio didalam satu
sajian unik dan menarik. Media audio-visual sering dikatakan multimedia, karena
karakteristiknya yang merupakan penggabungan lebih dari satu unsur media dan
melibatkan lebih dari satu anggota panca indra.

Berdasarkan hasil penelitian kami, nampak terlihat bahwa media audio-


visual memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kemampuan daya ingat siswa.
Media audio-visual yang digunakan yaitu media power point. Dimana seiring
berkembangnya teknologi dan tuntutan keprofesionalitasan guru, diharapkan
dapat menguasai teknologi berbasis komputer. Teknologi komputer dapat
dimanfaatkan dalam pembuatan media power point. Media power point dapat
menyajikan berbagai unsur kedalam satu sajian yang utuh dan menarik minat
siswa. Selain itu, media power point ini tidak perlu menghabiskan pengeluaran
yang banyak karena cukup dengan akses internet dalam pengumpulan bahan dan
materi yang akan digunakan.

Berdasarkan uraian permasalahan yang ada, maka dilakukan observasi


dengan “Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Hasil Belajar Pendidikan
Multikultural Dalam Kegiatan Pembelajaran IPS kelas III”. Dengan tujuan untuk
melihat hasil belajar siswa sebelum menggunakan audiovisual dan perbandingan
hasil belajar menggunakan media audio-visual, apakah lebih baik dengan yang
tidak menggunakan media audio-visual.

PENEMUAN
A. Sekolah
1. Pengertian sekolah
Sekolah berasal dari bahasa belanda school, Bahasa Jerman die
scrule, yang artinya sekolah, yaitu suatu lembaga pendidikan. Jadi sekolah
dapat diartikan sebuah lembaga pendidikan formal sebagai tempat belajar
siswa atau disebut gedung tempat belajar.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penting, pada zaman
dulu dan terlebih lagi pada zaman sekarang ini. Sekolah mempunyai dua
aspek penting yaitu aspek individu dan aspek sosial. Disatu pihak,
pendidikan sekolah bertugas mempengaruhi dan menciptakan kondisi
yang memungkinkan perkembangan secara optimal. Sekolah sebagai
pendidikan formal dituntut untuk dapat merekam segala fenomena yang
terjadi di masyarakat.

2. Fungsi sekolah
Sekolah sebagai kesatuan hidup bersama, menurut ST. Vembriarto,
mempunyai 7 fungsi yang ada hubungannya dengan kehidupan si anak,
yaitu :
a. Fungsi biologis : yaitu sekolah merupakan tempat formal anak didik
secara biologis anak-anak berasal dari orang tua.
b. Fungsi afeksi : yaitu sekolah merupakan tempat terjadinya hubungan
sosial yang penuh dengan kemesraan dan afeksi (penuh kasih sayang dan
rasa aman).
c. Fungsi sosiologi : yaitu fungsi sekolah dalam membentuk kepribadian
anak. Melalui interaksi sosial dalam sekolah anak mempelajari pola-pola
tingkah laku, sikap, keyakinan, cita-cita dan nilai-nilai dalam masyarakat
dalam rangka perkembangan kepribadiaannya.
d. Fungsi pendidikan : yaitu sekolah sejak dulu merupakan institusi
pendidikan. Dahulu sekolah merupakan satu-satunya institusi untuk
mempersiapkan anak agar dapat hidup secara sosial dan ekonomi di
masyarakat. Sekarang pun sekolah dikenal sebagai lingkungan pendidikan
yang formal dan utama dalam mengembangkan dasar kepribadiaan anak.
Selain itu sekolah/guru berfungsi sebagai faktor pemberi penuh utama
bagi motivasi belajar anak yang pengaruhnya begitu mendalam pada setiap
langkah perkembangan anak yang dapat bertahan hingga ke perguruan
tinggi.
e. Fungsi rekreasi : yaitu sekolah merupakan tempat/medan rekreasi untuk
memperoleh afeksi, ketenangan dan kegembiraan.
f. Fungsi keagamaan : yaitu sekolah merupakan pusat pendidikan, upacara
adab ibadah agama bagi para anggotanya, disamping peran yang dilakukan
institusi agama. Fungsi ini penting artinya bagi penanaman jiwa agama
pada si anak.
g. Fungsi perlindungan : yaitu sekolah berfungsi memelihara, merawat dan
melindungi si anak baik fisik maupun sosialnya.
3. Hasil penemuan di sekolah
SDN Ciracas 07 Pagi atau nama lengkapnya Sekolah Dasar Negeri
Ciracas 07 Pagi merupakan sebuah Sekolah Dasar Negeri yang terletak di
Jl.Raya Centex Gg.Kramat No 70 Rt 012 Rw 10 Ciracas Jakarta Timur,
Indonesia.
Sekolah Dasar Negeri Ciracas 07 Pagi memiliki kode NPSN
20104355 dan kode NSS 101016404061 pada 2010, SDN Ciracas 07 Pagi
memiliki 372 pelajar lelaki dan 344 pelajar perempuan, menjadikan
jumlah keseluruhan murid sebanyak 716 orang. Dan guru sebanyak 27
orang.
Sekolah Dasar Negeri Ciracas 07 Pagi resmi didirikan pada tanggal
31 Desember 1976, Sekolah Dasar Negeri Ciracas 07 Pagi berdiri di tanah
seluas 3612 m2.

1 Nama Sekolah SD Negeri Ciracas 07 Pagi


2 NIS/NPSN 100180/20104355
3 NSS 101016404061
4 Provinsi DKI Jakarta
5 Otonomi Daerah DKI Jakarta
6 Kecamatan Ciracas
7 Desa / Kelurahan Ciracas
8 Jalan / Nomor Jl. Raya Centex, Gg. Kramat No 70
9 Rt/Rw 012/10
10 Kode pos 13740
11 Telpon 021-87780501
12 Email Sdnciracas_07@yahoo.co.id
13 Daerah Perkotaan
14 Status Sekolah Negeri
15 Akreditasi A
16 Resmi Didirikan 31 Desember 1976
17 Tahun Berdiri 1976
18 Tahun Perubahan 2015
19 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi dan Siang
20 Bangunan Sekolah Milik Sendiri
21 Luas Bangunan 1632 M2
22 Luas Tanah 3612 M2
23 Organisasi Penyelenggara Pemerintah
24 Kurikulum KTSP dan KURTILAS
25 Kepala Sekolah Sutasmi, S.Pd
Table 1.1 Profil SDN Ciracas 07 Pagi

Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV Kelas V Kelas VI Jumlah


4 4 4 3 3 3 21
Table 1.2 Jumlah Rombongan Belajar (Rombel)

Jenis kelamin
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan

I 64 orang 63 orang 127 orang

II 62 orang 64 orang 126 orang

III 62 orang 58 orang 120 orang

IV 63 orang 55 orang 118 orang

V 59 orang 54 orang 113 orang

VI 62 orang 50 orang 112 orang

Total 372 orang 344 orang 716 orang

Tabel 1.3 Daftar jumlah siswa-siswi tahun ajaran 2018

Pendidikan PNS/Guru CPNS UMP Honor Tenaga Penjaga Jumlah


Terakhir Tetap Admin Sekolah
S2 1 1

S1 8 6 5 4 23

SMA 2 1 3

Total 27
Table 1.4 Ketenagaan Pendidik dan Karyawan SDN Ciracas 07 Pagi
B. Media Audio-visual
1. Pengertian Media Audio-visual
Apabila dilihat dari etimologi “kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti
perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat
menyampaikan sesuatu” (Salahudin,1986: 3). “media adalah segala bentuk
yang dipergunakan untuk menyalurkan pesan informasi”
(Arsyad,2002:11).
“Audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi),
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar” (Rohani, 1997: 97-98).
Media audio visual adalah merupakan media perantara atau
penggunaan materi dan penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

2. Bentuk-bentuk Media Audio Visual


Berbicara mengenai bentuk media, disini media memiliki bentuk yang
bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh pendidikan, baik dari
segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman belajar siswa, dan daya
jangkauannya, maupun dilihat dari segi bentuk dan jenisnya.
Dalam pembahasan ini akan dipaparkan sebagian dari bentuk media
audio visual yang dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelas yaitu:
 Media audio visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan
media audio pada umumnaya seperti kaset program, piringan, dan
sebagainya.
 Media audio visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara,
komik dengan suara.
 Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
 Media visual gerak contoh, film bisu
 Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta
globe, bagan.
 Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
 Media cetak contoh, televisi (Soedjarwono, 1997: 175).
Hal ini merupakan gambaran media sebagai sumber belajar,
memberikan suatu alternatif dalam memilih dan menggunakan media
pengajar sesuai dengan karakteristik siswa. Media sebagai alat bantu
mengajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual dan audio visual. Ketiga
jenis sumber belajar ini tidak sembarangan, tetapi harus disesuaikan
dengan rumusan tujuan instruksional dan tentu saja dengan guru itu
sendiri.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Media Audio


Visual
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kriteria pemilihan
media pengajaran antara lain “tujuan pengajaran yang diingin dicapai,
ketepatan penggunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras dan
perangkat lunak, mutu teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 2002: 15). Oleh
sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan
pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media
pengajaran sebagai berikut:
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan
tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu
kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif
dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang
harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-
prinsip seperti sebab akibat, melakukan tugas yang melibatkan
pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan perubahan dan
mengerjakan tugas-tuigas yang melibatkan pemikiran tingkat yang lebih
tinggi.

Gambar ini merupakan proses pembelajaran yang tidak menggunakan


media audio visual.
Gambar ini merupakan proses pembelajaran yang menggunakan media
audio visual, berupa gambar, film dan slide power point. Gambar sebelah
kiri merupakan pelajaran agama, dan gambar sebelah kanan merupakan
pembelajaran IPS mengenai Lingkungan sekitar

Hasil Penemuan kami di SDN ciracas 07 pagi, yaitu :


Pengaruh pada media sangat mempengaruhi hasil belajar siswa
baik pembelajaran agama, IPS ataupun pembelajaran lainnya, karena
media audio visual merupakan media yang mudah diingat oleh siswa.
Sehingga hasil belajar siswa sangat memuaskan daripada tidak
menggunakan media audio visual. Jika menggunakan media audio visual
siswa lebih cepat mengingat dan menggambarkan apa yang siswa tersebut
pikirkan.
DAFTAR PUSTAKA

 Media pembelajaran untuk mengembangkan profesionalisme guru,


edisi kedua, Dr.Rusman, M.Pd. jakarta : PT Raja Grafindo
 Media pembelajaran, Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A. Jakarta :
Rajawali Pers
 Media pembelajaran peranannya sangat penting dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Drs. Daryanto. Bandung : Gava Media
 M. Taupan, Ine Ariyani. 2015. Sosiologi Pendidikan. Bandung :
Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai