Anda di halaman 1dari 12

Profil perusahaan

“Perusahaan rokok terkemuka yang telah menjadi bagian penting industri tembakau Indonesia selama
lebih dari seratus tahun dengan produk legendaris Dji Sam Soe yang dikenal sebagai “Raja Kretek”, serta
dan pencetus kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) melalui produk Sampoerna A.”

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (“Sampoerna” atau “Perseroan”) telah menjadi bagian penting dari
industri tembakau Indonesia selama lebih dari seratus tahun sejak berdiri di tahun 1913, dengan produk
legendaris Dji Sam Soe atau dikenal dengan “Raja Kretek”. Perseroan adalah anak perusahaan dari PT
Philip Morris Indonesia (“PMID”) dan afiliasi dari Philip Morris International Inc. (“PMI”), perusahaan
rokok internasional terkemuka. Ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi, antara lain manufaktur,
perdagangan dan distribusi rokok. Pencetus dari kategori Sigaret Kretek Mesin Kadar Rendah (SKM LT) di
Indonesia dengan produk Sampoerna A yang diperkenalkan pada 1989, dan sekarang merek ini adalah
merek terdepan di pasar rokok Indonesia. Perseroan juga memproduksi sejumlah kelompok merek rokok
kretek yang telah dikenal luas termasuk Sampoerna Kretek dan Sampoerna U selain itu juga
mendistribusikan Marlboro merek rokok internasional terkemuka yang diproduksi oleh PMID. Selama
lebih dari 10 tahun, Perseroan memegang posisi pemimpin pasar dengan 33,0% pangsa pasar di pasar
rokok Indonesia pada 2017.

Pada tahun 1990, Perseroan melakukan penawaran umum saham sebanyak 27.000.000 lembar dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000 (Rupiah penuh) per saham melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga
penawaran sebesar Rp12.600 (Rupiah penuh) per saham. Sejak saat itu, Perseroan telah melaksanakan
beberapa aksi korporasi yang berkaitan dengan modal saham sebagai berikut:
Tim manajemen Sampoerna yang berpengalaman senantiasa menerapkan praktik-praktik terbaik dan
sistem kelas dunia dalam mengelola 28.212 karyawan tetap di Perseroan dan anak perusahaan. Selain itu,
Sampoerna juga bekerja sama dengan 38 Mitra Produksi Sigaret (“MPS”) yang pabriknya tersebar di pulau
Jawa dan secara bersama-sama mempekerjakan sekitar 39.200 orang dalam memproduksi produk-produk
Sigaret Kretek Tangan (“SKT”) Perseroan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok melalui 106
kantor penjualan dan distribusi di seluruh pelosok Indonesia. Pada tahun 2017, Sampoerna menerima
sejumlah penghargaan sebagai apresiasi atas komitmen Perseroan dalam implementasi tata kelola
perusahaan yang baik (“GCG”), program tanggung jawab sosial perusahaan (“CSR”), maupun kinerja
bisnis, ekuitas merek, serta kesehatan dan keselamatan kerja.

Sejarah sampoerna

DJI SAM SOE

Merek rokok pertama dari Sampoerna, diperkenalkan oleh Liem Seng Tee pada tahun 1913, saat ini
dikenal sebagai merek SKT terkemuka yang menawarkan cita rasa kretek berkualitas tinggi dari tembakau
dan cengkih terbaik dari Indonesia. Dji Sam Soe dianggap sebagai “Raja Kretek” dan sebuah mahakarya di
antara rokok-rokok Indonesia. Varian SKT termasuk Dji Sam Soe yang legendaris dan Dji Sam Soe Super
Premium. Dengan peluncuran Dji Sam Soe Magnum pada tahun 2005, merek Dji Sam Soe memperluas
kehadirannya ke kategori SKM bagi perokok dewasa dengan produk SKM HT, dan selanjutnya merambah
ke kategori SKM LT melalui peluncuran Dji Sam Soe Magnum Blue dan kemudian Dji Sam Soe Magnum
Mild pada bulan Mei 2017.

SAMPOERNA KRETEK

Pada tahun 1968, Sampoerna meluncurkan kelompok merek keduanya, Sampoerna Kretek pilihan produk
SKT yang lebih terjangkau untuk perokok dewasa.

SAMPOERNA A

Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1989, Sampoerna A adalah produk SKM LT pertama di Indonesia
dan memiliki citra sebagai merek yang progresif dan inovatif. Sejak diperkenalkan, lini produk ini
menawarkan kepada perokok dewasa sejumlah pilihan di kategori SKM LT, termasuk Sampoerna A Mild,
Sampoerna A Mild Menthol Burst, Avolution dan A Platinum, yang diluncurkan tahun 2017.

SAMPOERNA U

Dengan kesuksesan pilihan produk SKM Sampoerna dan dinamika pasar rokok yang berpindah ke kategori
SKM, pada tahun 2005 Perseroan memperkenalkan Sampoerna U yang menawarkan harga yang lebih
terjangkau bagi perokok dewasa dan merek ini menjadi salah satu Top 5 (lima) merek SKM LT di pasar
rokok Indonesia. Merek ini hadir dengan U Mild, U Cool yang menawarkan varian mentol bagi perokok
dewasa dan meluncurkan U Bold pada tahun 2015 yang menjadi tambahan bagi portofolio SKM HT
Sampoerna.

MARLBORO

Marlboro adalah salah satu merek terbesar di dunia dan merek internasional unggulan dari Philip Morris
International, perusahaan induk dari PT HM Sampoerna Tbk. Didistribusikan di seluruh Indonesia oleh
Perseroan, produk SPM Marlboro ditawarkan dalam lima varian: Marlboro Red, Marlboro Gold Lights,
Marlboro Black Menthol, Marlboro Menthol Lights dan Marlboro Ice Blast. Pada bulan September 2016,
Sampoerna memperkenalkan Marlboro Filter Black untuk melengkapi dan memperkuat portofolio
Perseroan di kategori produk SKM HT.

Strategie posture
Kami menganalisis bahwa sampoerna ini terus berkembang untuk menghasilkan produk terbaik bagi
perokok dewasa melalui merek-merek yang ada, memanfaatkan keunggulan masing-masing merek, dan
menciptakan pengalaman terbaik dari sebuah merek yang dapat dirasakan oleh perokok dewasa.
Sampoerna sendiri memiliki portofolio yang berimbang diseluruh kategori produk berbeda dengan 5
(lima) kelompok merek, yang sebagian besar diakui sebagai Top 10 Value Brands di Indonesia. Masing-
masing menawarkan rasa yang berbeda bagi segmen pasar yang berbeda dan untuk dinamika pasar
Indonesia. sampoerna mengembangkan strategi pemasaran atas dasar riset pasar berdasarkan masukan
dari perokok dewasa dimana strategi utamanya adalah untuk mengembangkan dan meningkatkan
ekuitas merek dari produk melalui berbagai saluran pemasaran seperti iklan cetak, community
engagement dan saluran digital, sebagai bagian integral dari kampanye pemasaran dan periklanan di
Indonesia.

Struktur Perusahaan
Visi & Misi
Visi PT HM Sampoerna Tbk. (”Sampoerna”) terkandung dalam “Falsafah Tiga Tangan”. Falsafah tersebut
mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan Sampoerna di dalamnya. Masing-masing
dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas,
merupakan pihak yang harus dirangkul oleh Sampoerna untuk meraih visi menjadi perusahaan paling
terkemuka di Indonesia.

Sampoerna meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:

1. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang wajar bagi perokok dewasa
Sampoerna berkomitmen penuh untuk memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan harga
yang wajar bagi konsumen dewasa. Ini dicapai melalui penawaran produk yang relevan dan
inovatif untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina
hubungan baik dengan mitra usaha. Karyawan adalah aset terpenting Sampoerna. Kompensasi,
lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun
motivasi dan produktivitas karyawan. Di sisi lain, mitra usaha PT HM Sampoerna Tbk juga
berperan penting dalam keberhasilan PT HM Sampoerna Tbk, dan PT HM Sampoerna Tbk
mempertahankan kerjasama yang erat dengan mereka untuk memastikan vitalitas dan
ketahanan mereka.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas. Kesuksesan Sampoerna tidak terlepas dari
dukunganmasyarakat di seluruh Indonesia. Dalam memberikan sumbangsih, PT HM Sampoerna
Tbk memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan,
penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.

LAMBANG DAN LOGO PT. HM. SAMPOERNA Tbk

Lambang Perusahaan mewakili perusahaan dan harus di pergunakan untuk keperluan dimana PT. HM
Sampoerna Tbk harus tampil secara resmi.

Sedangkan Logo Perusahaan memberikan identitas terhadap produk-produk yang dihasilkan PT. HM
Sampoerna Tbk. Logo ini memiliki konsep “Anggarda Paramitha”, yang memiliki arti menuju
kesempurnaan dan kemakmuran bagi tiga komponen penting sehinggasemua komponen tersebut
mengalami keuntungan. Komponentersebut adalah:

 Penjual / Produsen
 Penjual, dan
 Pembeli

Selain itu terdapat pula “Logo Tiga Tangan” yang mencerminkan sebuah perusahaan yang bertanggung
jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang cakrawala peluang bisnis yang lebih
luas ke masa depan.
Logo tiga tangan mencerminkan falsafah pendiri Sampoerna, bahwa sukses akan dicapai bila ketiga
pihak, yakni produsen, pedagang dan konsumen mendapat keuntungan dari produknya.

Informasi pemegang saham


Internal factor analysis

Direksi bertanggung jawab untuk menjaga proses pengendalian internal Sampoerna. Sampoerna telah
mengadopsi Kerangka Pengendalian Internal Terpadu yang diterbitkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations of the Treadway Commission (COSO) untuk mengendalikan risiko dan kontrol.
Pengendalian Internal adalah proses dasar yang dibuat untuk memberikan jaminan yang wajar atas
pencapaian terhadap objektif berikut:

Operasional Berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi


operasional Sampoerna, termasuk tujuan
operasional dan finansial, dan melindungi aset
terhadap kerugian.
Pelaporan Berkaitan dengan pelaporan keuangan dan non-
keuangan internal dan eksternal dan dapat
mencakup reliabiltas, ketepatan waktu,
transparansi, atau ketentuan lain seperti yang
ditetapkan oleh pemerintah, standar akuntansi
yang diterima umum, Sarbanes-Oxley Act, atau
Aturan & Praktik Sampoerna dan standar
fungsional lain.
Kepatuhan Berkaitan dengan ketaatan kepada hukum dan
aturan dimana Sampoerna merupakan subjek,
juga seperti yang ditetapkan dalam Buku
Panduan untuk mencapai Sukses dan dijelaskan
di Pedoman Perilaku kami.

Proses pengendalian internal Sampoerna mengikuti prinsip dari komponen kerja berikut: lingkungan
pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi & komunikasi, dan pengawasan
aktivitas, diseluruh organisasi.

Tanggung jawab yang jelas ditentukan sehingga semua grup di Sampoerna mengerti peran mereka
dalam menghadapi Risiko dan Kontrol, aspek dimana mereka turut bertanggung jawab, dan bagaimana
mereka akan mengkoordinasi tindakan mereka satu sama lain. Untuk mencapai hal ini, Sampoerna
mengadopsi konsep tiga lini pertahanan:

Lini pertahanan pertama terutama ditangani oleh semua manajer tingkat


pertama dan menengah karena berkaitan dengan
pemilik proses dan bisnis yang aktivitasnya
membuat dan/atau mengatur risiko yang dapat
memfasilitasi atau mencegah tercapainya tujuan-
tujuan Sampoerna.
Lini pertahanan kedua mencakup berbagai fungsi manajemen risiko dan
kepatuhan yang dilakukan oleh manajemen
untuk memastikan kontrol dan proses
manajemen risiko yang diterapkan oleh lini
pertahanan pertama telah dibuat dengan benar
dan dilakukan seperti seharusnya.
Lini pertahanan ketiga Departemen Audit Internal, karena tingkat
independensi yang tinggi, secara optimal
diposisikan untuk memberikan jaminan yang
dapat diandalkan dan objektif kepada Direksi dan
Dewan Komisaris berkaitan dengan tata kelola
dan Risiko dan Pengendalian.

EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Pengendalian Internal adalah proses yang terdiri dari tugas dan aktifitas yang sedang berjalan – sebuah
proses untuk mencapai tujuan, dan bukan tujuan itu sendiri. Proses ini dibentuk untuk memberikan
jaminan wajar, kepada manajemen senior dan Direksi Sampoerna berkaitan dengan pencapaian objektif
terkait dengan operasional, pelaporan, dan kepatuhan. Pengendalian Internal dipengaruhi oleh
karyawan. Tidak hanya mengenai aturan dan prosedur, sistem, dan laporan, tapi mengenai karyawan
dan tindakan yang mereka ambil di semua leveil akan mempengaruhi pengendalian internal Sampoerna.

KASUS HUKUM

Saat ini, baik Sampoerna maupun anak perusahaannya serta anggota Dewan Komisaris dan Direksinya
tidak sedang menghadapi perkara hukum yang memiliki dampak keuangan atau operasional yang
signifikan terhadap usaha Sampoerna.

SANKSI ADMINISTRATIF

Pada tahun 2017, tidak terdapat sanksi administratif yang material dikenakan oleh OJK ataupun otoritas
lainnya terhadap Sampoerna, anggota Dewan Komisaris ataupun Direksi Sampoerna.

PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM

Saat ini Sampoerna tidak memiliki program kepemilikan saham dan belum mempertimbangkan untuk
menjalankannya dalam waktu dekat.
External factor analysis

ANALISIS SWOT PT HM SAMPOERNA Tbk

1. Strength
a. Kualitas Bahan Baku Kualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan
baku menjadi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar
Indonesia lainnya (Gudang garam, Djarum, Bentoel Prima dan Wismilak).
b. Menguasai pangsa pasar Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai
pangsa pasar rokok Indonesia dengan pangsa pasar 24,2 %, posisi runner-up Gudang Garam
23,6 dan pada peringkat ketiga Djarum 20,4 %.
c. Kredibilitas Perusahaan. Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya
memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. Kredibilitas Sampoerna tidak dibangun dalam
semalam, tetapi melalui jalan yang panjang dan berbagai prestasi yang telah ditorehkan.
Kredibilitas perusahaan inilah yang menjadi dasar terbentuknya trust “kepercayaan” dari para
stakeholder yang terbukti menjadi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis.
d. Budaya Perusahaan. Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d‟corps
sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut menjiwai seluruh aktifitas
karyawan sehingga kinerja karyawan menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan adanya budaya
perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi.
e. Nilai capital yang besar. Setelah Philip Morris menjadi pemilik dominan saham perusahaan.
Sampoerna memiliki capital yang cukup besar dan jaminan tersedianya modal dibawah naungan
perusahaan rokok raksasa dunia. Dengan tersedianya dana yang besar, memudahkan
perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.

2. Weakness
a. Harga yang cukup mahal. Harga yang cukup mahal Harga yang cukup mahal menjadi kelemahan
sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor. Harga cukup mahal ini berasala dari biaya
promosi yang besar dan bahan baku yang mahal.
b. Kurang diminatinya produk rokok SKM mild di Internasional Para perokok luar negeri sudah
terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih,
kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no. 1 di
luar negeri untuk saat ini.
c. Kalahnya pangsa pasar SKM filtered dari para pesaing Walaupun Dji Sam Soe Filtered memilki
kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga
membuat Dji Sam Soe filter tidak bias menggeser kedudukan Gudang Garam Internasional dari
peringkat pertama dan minimnya distribusi dan promosi membuat sangat memperkokoh posisi
Gudang Garam Internasional sebagai Champion.
d. Modal yang cukup besar untuk mengadakan event berkala seperti A mild live wanted, Java Jazz,
COPA Dji Sam Soe, Ligavoli Proliga, IBL, Jak Jazz dan Soundrenaline. Pengalokasian yang dipakai
sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu event, terlebih lagi event yang dibuat adalah
event berkala (Java Jazz, Jak jazz, IBL, Proliga, COPA,Soundrenaline dan Amild live wanted)
dengan jangka waktu setahun sekali event tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tujuh
event besar yang harus didanai setiap tahunnya. Dengan adanya event berkala tersebut
sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar.
e. Lambatnya pertumbuhan rokok Avolution Rokok Avolution yang seharus menjadi harapan
agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang terjadi pertumbuhan rokok tersebut sangat
lambat, permintaan turun dan profit menurun, akhirnya malah memberikan kerugian dan
memberikan dampak yang negative. Rokok Avolution yang seharusnya harapan dilihat dari
launchingnya yang sangat luar biasa untuk industry rokok Indonesia, tetapi yang terjadi produk
ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring berjalannya waktu.

3. Opportunity
a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis Masuknya Philip Morris yang notabenenya
termasuk perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi
bisnisnya ke International melalui bantuan perusahaan Philip Morris.
b. Trend pasar positif untuk rokok Low Tar Low Nicotine (LTLN) diIndonesia. Perlu diketahui lagi
bahwa rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena
rokoknya tetapi juga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut
membuat seseorang tidak bisa pindah ke produk lain. Dilihat dari pengertian diatas, dapat
disimpulkan bahwa perokok telah menjadi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok.
Meningkatnya jumlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen
LTLN untuk menarik para anak muda dengan event music menyebabkan banyaknya anak muda
yang menggemari rokok LTLN, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa
mendatang karena anak muda yang merokok LTLN saat ini tidak biasa pindah ke merk lain
dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran
kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok LTLN lebih keren memungkinkan
perubahan trend pada industry rokok.
c. Banyaknya spot yang terdapat pada event untuk mempromosikan produk baru Banyaknya event
yang diadakan sampoerna menjadi kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk
baru tanpa dipungut biaya advertising. Dengan banyaknya event, akan meningkatkan brand
awareness yang dimiliki produk tersbut sehingga memudahkan produk itu dikenal dan diingat
customer.
d. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok LTLN Sampoerna. Tingginya kesadaran akan
kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok GG dan Djarum kerokok LTLN
Sampoerna atau A mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran
akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok SKM GG
Internasional dan Djarum Super.

4. Threats
a. Regulasi dan perda mengenai anti-rokok Perda ini memungkinkan penurunan jumlah perokok
dan permintaan atas rokok yang terjadi disuatu daerah yang memiliki perda anti rokok.
b. Kompetitor dari rokok jenis Mild Dilihat dari trend positif rokok mild, banyak dari produsen
rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. Untuk saat ini produsen rokok besar sudah
memproduksi rokok mild, Gudang Garam ada Surya Signature, dari pihak Djarum lahir LA Light,
yang cukup mengancam Sampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada Starmild yang berada
di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti NojoronoTobacco
Indonesia ikut meramaikan industry rokok Indonesia dengan mengusung produk Class Mild yang
menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan
rokok di Indonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut.
c. Bertambahnya competitor rokok jenis mild Pangsa pasar rokok mild yang menjanjikan di masa
depan memungkinkan munculnya pendatang baru dalam persaingan industry rokok mild.
d. Tingginya pajak rokok Tingginya pajak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat
terhadap rokok sehingga terjadi penurunan permintaan rokok.
e. Berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok Berkurangnya event yang disponsori
rokok merupakan impact dari mindset masyarakat yang mendukung anti-rokok dan ingin
mengurangi promosi rokok yang terdapat pada event khususnya event anak muda. Dengan
berkurangnya event yang disponsori perusahaan rokok membuat perusahaan rokok sulit untuk
mempromosikan produknya dan seiring berjalannya waktu tingkat awareness akan berkurang.

https://www.academia.edu/4088839/Analisis_Industri_Pada_Perusahaan_Manufaktur_PT_HM_Sampo
erna_Tbk

Budaya PT HM Sampoerna Tbk

Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah menjadi spirit d’corps


sampoerna. Dalam kegiatan sehari-hari

Kredibilitas perusahaan yang terpercaya

marketing mix adalah suatu kesatuan alat-alat (tools) marketing yang digunakan oleh
perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan marketingnya pada pasar sasaran (target market)
tertentu. Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan kombinasi dari variabel-
variabel yang dapat dikontrol oleh organisasi/ perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari
variabel-variabel interen yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen)
tertentu.

Unsur-unsur yang terdapat dalam Marketing Mix di PT HM Sampoerna Tbk adalah :


 Product (Produk/Jasa)
PT HM Sampoerna Tbk. (“Sampoerna”) dan afiliasinya memproduksi, memasarkan dan
mendistribusikan rokok di Indonesia, yang meliputi sigaret kretek tangan, sigaret kretek mesin,
dan rokok putih. Di antara merek rokok Sampoerna, yaitu :
a. Dji Sam Soe
b. A Mild
c. U Mild
d. Sampoerna Hijau
e. Avolution
f. Sampoerna Pas
g. A Flava
 Price (Harga)
Harga produk merek rokok Sampoerna per bungkus, yaitu :
a. Dji Sam Soe = Rp. 10.656 (12 batang) dan Rp. 12.519 (16 batang)
b. A Mild = Rp. 12.123 (16 batang) dan Rp. 8.766 (12 batang)
c. U Mild = Rp. 7.929 (16 batang)
d. Sampoerna Hijau = Rp. 6.687 (12 batang)
e. Avolution = Rp. 12.000 (16 batang)
f. Sampoerna Pas = Rp. 5.076 (12 batang)
g. A Flava = Rp. 10.000 (12 batang)
 Promotion/Communication (Promosi/Komunikasi)
Strategi promosi yang dilakukan PT. HM Sampoerna Tbk antara lain periklanan, promosi penjualan
dan personal selling.
 Place (Tempat)
Saluran distribusi yang digunakan oleh PT. HM Sampoerna adalah saluran distribusi tidak
langsung, yaitu melalui satu atau lebih perantara. PT. HM Sampoerna mendistribusikan produk
melalui ditributor resmi yang ditunjuk yaitu PT. Panamas. Dalam personal selling PT. HM
Sampoerna membagi 3 (tiga) Divisi yaitu divisi dropping, divisi SRO (special retail outlet) dan divisi
RRO (register retail outlet).

Anda mungkin juga menyukai