Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

Asuhan Keperawatan Pada An. M Dengan Tumor Intra Abdomen


Di Ruang Anak Lantai Dasar
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang

Nama : Prima Alfianita


NIM : P1337420616019

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2018
Asuhan Keperawatan An. M dengan Tumor Intra Abdomen
Di Ruang Anak Lt. Dasar, RSUP dr. Kariadi Semarang

Nama Mahasiswa : Prima Alfianita


NIM : P1337420616019
Tanggal Pengkajian : Senin, 8 Oktober 2018
Ruang/RS : Anak Lt. Dasar, RSUP dr. Kariadi Semarang

I. PENGKAJIAN
A. Data Demografi
1. Klien / Pasien
1) Tanggal pengkajian : Senin, 8 Oktober 2018 (pre operasi)
Rabu, 10 Oktober 2018 (post operasi)
2) Tanggal masuk : 6 Oktober 2018
3) Ruangan : Anak Lantai Dasar
4) Identitas
 Nama : An. M
 Tanggal lahir / umur : 6 September 2006
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Agama : Islam
 Diagnosa medis : Tumor Intra Abdomen
2. Orang tua / Penanggung Jawab
Ibu
1) Nama : Ny T
2) Umur : 36 tahun
3) Hubungan dengan klien : Ibu
4) Pendidikan : SMA
5) Pekerjaan : Ibu rumah tangga
6) Agama : Islam
7) Alamat : Brebes
Ayah
1) Nama : Tn. D
2) Umur : 35 Tahun
3) Hubungan dengan klien : Ayah
4) Pendidikan :SMA
5) Pekerjaan :Swasta
6) Agama : Islam
7) Alamat : Brebes
B. Riwayat Klien
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengeluh kesakitan pada bagian perut saat disentuh atau digerakan
dengan skala nyeri 3. Nyeri hilang timbul.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Klien rujukan dari RS Brebes datang ke RSDK bersama keluarga karena
nyeri perut. Klien datang dari IGD sudah terpasang infus Ringer lactat.
Setelah operasi laparastomy dan ileostomy pada tanggal 09 Oktober 2018
klien mengeluh nyeri dengan skala 7 (nyeri berat). Klien terpasang NGT,
Infus, DC dan drainase dengan cairan berwarna kuning kecoklatan.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Klien belum pernah dirawat di RSDK. Klien belum pernah mengalami sakit
yang sama sebelumnya. Tetapi klien pernah menjalani operasi tumor usus
pada tahun 2014 di Rumah Sakit Umum Brebes
2. Riwayat Kehamilan
Selama kehamilan ibu klien tidak memiliki keluhan yang berarti. Ibu
melakukan pemeriksaan ANC setiap 2 bulan. Anak M lahir setelah dikandung
selama 36 minggu .
3. Riwayat persalinan
Persalinan anak M dilkukan secara normal. Persalinan ditolong oleh bidan.
4. Riwayat imunisasi
Klien sudah mendapatkan imunisasi lengkap sesuai dengan usianya.

Jenis Imunisasi I II III IV

BCG 0 bulan 1 bulan 2 bulan

DPT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

Campak 9 bulan

Hepatitis B 0 bulan 1 bulan 6 bulan

Polio 0 bulan 2 bulan 4 bulan 6 bulan

5. Riwayat alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat – obatan maupun yang lainnya.
6. Riwayat pemakaian obat – obatan
Orangtua klien mengatakan ketika klien sakit, biasanya berobat ke puskesmas
dan mendapatkan obat dari dokter di puskesmas.
7. Riwayat tumbuh kembang
Motorik Halus : Klien sejak lahir hingga saat ini memiliki perkembangan
motorik halus yang normal. Klien dapat menggerakan bola mata dan motorik
halus lainnya.
Motorik Kasar : Klien mulai dapat berjalan diusia 16 bulan. Klien dapat
menggerakan tangan, kaki dan motorik kasar lainnya. Sebelum dilakukan sakit
klien bermain dengan temannya, setelah sakit klien hanya terbaring. Saat
bermain dengan teman-temannya klien cenderung menggunakan fisiknya.
Bahasa : Klien dapat mengucapkan kata dan kalimat berangkai dengan jelas
dan mudah dimengerti. Klien dapat berkomunikasi dua arah dengan baik. Klien
sedikit bicara kepada orang asing. Klien menggunakan bahasa ibu dalam
komunikasi sehari-harinya.
Personal Sosial : Klien adalah type anak yang pemalu dengan orang asing.
Tetapi akan menjadi pribadi yang berani jika sudah mengenal. Klien memiliki
banyak teman dan suka bermain dengan temannya. Setelah sakit klien lebih
dekat dengan Ibu dan Ayahnya. Klien mengatakan ingin segera pulang dan
bertemu adik, kakak dan teman-temannya.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
1. Riwayat penyakit keluarga
Keluarga anak M tidak memiliki riwayat penyakit menular dan menurun serta
penyakit sejenis sebelumnya

2. Genogram

Keterangan genogram :
: Laki-laki

: Perempuan

: Tinggal Serumah

: Klien
D. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Penampilan Umum
a. Keadaan umum
Klien tampak tenang, terkadang menangis ketika kesakitan. Terpasang
infus.
b. TTV
1) Pernapasan : 24x per menit
2) Suhu : 37oC
3) Nadi : 110x permenit
4) Tekanan darah : 110/70mmHg
c. Penggunaan alat bantu nafas
Klien tidak menggunakan alat bantu nafas.
2. Nutrisi dan cairan
Nutrisi:
a. LILA : 19cm
b. Lingkar dada : 51cm
c. Tinggi badan : 130cm
d. Berat badan :30 Kg
e. Lingkar kepala : 51cm
f. Lingkar perut : 68 cm (sebelum operasi), 65cm
(setelah operasi)
g. IMT : 17,8 (kurus)
h. Alergi makanan : tidak ada
i. Kesulitan saat makan : setelah sakit klien mengalami
kesulitan makan
j. Kebiaasaan khusus saat makan : tidak ada
k. Keluhan : mual saat diberi makan atau
minum banyak

Cairan:

a. Balance cairan : +226,7


Input = 1255cc
Minum : 120+400cc
Infus : 400+335 cc
Output = 1028,3
Urine : 500cc
Drain : 320cc
IWL : 208,3
Rute cairan masuk : Cairan masuk melalui oral dan parenteral
b. Jenis cairan : susu dan infus. Setelah operasi hanya infus
c. Keluhan : sebelum operasi mual saat minum banyak. Setelah
operasi klien lapar daan ingin makan
3. Istirahat tidur
a. Lama waktu tidur :6-7 jam
b. Tidur siang : Ya
c. Kebiasaan sebelum tidur :tidak ada
4. Pengkajian nyeri
Sebelum dilakukan operasi
P: Distensia abdomen
Q: Seperti tertusuk-tusuk
R: Dibagian perut
S: Skala di angka 3
T: Hilang timbul
Setelah dilakukannya operasi
P: Post operasi laparotomy dan ileostomy
Q: seperti tersayat sayat
R: di bagian abdomen (daerah post operasi)
S: skala nyeri 7 (nyeri berat)
T: Nyeri menetap (hanya berkurang setelah pemberian analgesic)
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal dengan warna rambut hitam, lurus, sedikit kotor,
dan tidak mudah rontok.
b. Mata
Simetris, sclera tidak ikterik, , fungsi penglihatan baik.
c. Hidung
Simetris, tidak ada polip, tidak ada pernafasan cuping hidung. Sebelum
oeprasi tidak terpasang NGT. Setelah operasi klien terpasang NGT.
d. Mulut
Mulut tidak berbau, mukosa lembab, tidak ada stomatitis.
e. Telinga
Daun telinga simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik.
f. Leher
Leher terlihat bersih. Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening.
g. Abdomen
Abdomen tampak sedikit membesar dan terasa kencang. Terdapat nyeri
tekan diseluruh kuadran. BAB normal. Setelah dilakukan operasi perut
terlihat lebih kecil dan terpasang drainase di kuadran kanan bawah, terdapat
sayatan melintang sepanjang 10 cm dengan lebar 1 cm. terpasang stoma (
post ileostomy)
h. Thorax
Jantung : ictus cordis tidak tampak, tidak ada nyeri tekan, pekak di
area jantung, bunyi jantung normal, tidak ada suara
tambahan.
Paru-paru : tidak nampak kesulitan bernapas, tidak menggunakan otot
bantu pernapasan,suara napas vesikuler, tidak ada suara
napas tambahan.
i. Genetalia
Tampak bersih. Sebelum operasi tidak terpasang DC. Setelah operasi klien
terpasang Dc
j. Ekstremitas
Sebelum dilakukan tindakan operasi klien tepasang infus di ekstremitas
sebelah kiri. Setelah dilakukan operasi ekstremitas atas sebelah kiri dan
ekstremitas bawah sebelah kiri terpasang infus sehingga pergerakannya
tidak bebas.
k. Integumen
Turgor kulit elastis, warna kulit sawo matang,
6. Psikososial anak dan keluarga
a. Respon hospitalisasi
Klien gelisah selama dirawat. Terutama saat nyeri perutnya datang.
b. Kecemasan
Keluarga cemas terhadap kondisi klien. Klien ingin segera pulang.
c. Koping klien/ keluarga dalam menghadapi masalah
Apabila klien rewel, keluarga akan menghubungi perawat. Keluarga
berunding untuk menyelesaikan masalah.
d. Pengetahuan tentang orang tua tentang penyakit anak
Keluarga tidak mengetahui kondisi penyakit klien dan dampak dari sakit
klien. Keluarga mengerti bahwa klien sakit dan perlu disembuhkan.
e. Keterlibatan orang tua dalam perawatan anak
Selama klien dirumah sakit, klien didampingi oleh ayah dan ibunya. Orang
tua bertanya kepada dokter maupun perawat apabila tidak mengerti atau
ragu terhadap suatu tindakan.
f. Spiritual
Klien menjalani kepercayaannya dengan berdoa. Klien dan keluarga adalah
penganut agama islam.
g. Adakah terapi selain medis yang dilakukan
Tidak ada terapi lain selain medis yang dilakukan oleh keluarga.
7. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 08 Oktober 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Keterangan
Normal
HEMATOLOGI
Hemoglobin 10.8 g/dL 10.50 – L
15.0
Hematokrit 36.5 % 36 – 44
Eritrosit 5.3 10^6/ul 3 - 5.4
MCH 20.4 Pg 23.0 - L
31.0
MCV 68.9 fL 77 – L
101
MCHC 29.6 g/dL 29.0 –
36.0
Leukosit 11.8 10^3/ul 5.5 –
15.5
Trombosit 577 10^3/ul 150 – H
400
RDW 27.3 11.6 – H
14.8
MPV 9.7 Fl 4.0 –
11.0
KIMIA KLINIK
GDS 71 mg/dL 80 – L
160
Ureum 17 mg/dL 15 – 39
Creatinin 0.7 mg/dL 0.60 –
1.30
Natrium 137 mmol/L 136 –
145
Kalium 4.3 mmol/L 3.50 –
5.1
Chlorida 93 mmol/L 9.8 – L
107
KOAGULASI
Plasma
Prothrombin
Resume (PPT)
Waktu 10.9 9.4 –
detik
Prothrombin 11.3
PPT Kontrol 10.9 detik
Thromboplastin
Time (PTTK) 27.7 –
Waktu 34.8 detik 40.2
Thromboplastin
APTT Kontrol 31.4 detik

MSCT abdomen dengan kontras tanggal 8 Oktober 2018


Kesan:
-Pneumoperitoneum
-Distensi dan dilatasi sebagian struktur small and large bowel disertai air fluid
level sebagian disertai enhncemen pada dindingnya: gambaran ileus curiga ec
inflamasi
-Lesi kistik rim enhaced bentuk bulat pada bagian left lower abdomen (ukuran
+- AP 1.74 x LL 2.33 x LD 3.91) lesi tampak menempel dengan kolon
descenden bagian distal dan sebagian M.Psoax mayor kiri>> curiga abses
-Multiple limfadenopati pada paracolica, mesenterica, dan paraliaka kanan
(ukuran terbesar +-1.4x0.8 cm)
-Tak tampak massa solid pada hepar, lien dan kedua ginjal
-ascites
-efusi pleura kiri disertai compression atelektasis segmen 10 paru kiri

8. Terapi

Pre Operasi

Hari, tanggal Nama obat Dosis Cara pemberian

Senin, 8 Oktober Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 IV


2018 tpm
Paracetamol 500mg/12 jam Per oral

Selasa, 9 Oktober Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 Iv


2018 (sampai Paracetamol tpm
jam 15.00) 500mg/12 jam Per oral

Post Operasi

Hari, tanggal Nama obat Dosis Cara pemberian

Selasa, 9 Oktober Ketorolac 15 mg/8 jam Injeksi (IV)


2018 (mulai Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 IV
pukul 18.45) tpm
Metronidazol 700mg/8jam Injeksi (IV)

Rabu,10 Oktober Ketorolac 15mg/8 jam Injeksi (IV)


2018 Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 IV
tpm
Metronidazole 300 mg/8jam Injeksi (IV)
Ceftriaxon 1000gram/24 Injeksi (IV)
jam
Kamis, 11 Ketorolac 15mg/8 jam Injeksi (IV)
Oktober 2018 Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 IV
tpm
Metronidazole 300 mg/8jam Injeksi (IV)
Ceftriaxon 1000gram/24 Injeksi (IV)
jam
Jum’at, 12 Ketorolac 15mg/8 jam Injeksi (IV)
Oktober 2018 Infus D5 ½ 500cc/24 jam 15 IV
tpm
Metronidazole 300 mg/8jam Injeksi (IV)
Ceftriaxon 1000gram/24 Injeksi (IV)
jam

II. ANALISA DATA


NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
01. Pre Operasi: Nyeri akut Distensia abdomen
DS: klien mengeluh kesakitan di
bagian perut, keluarga
mengatakan klien menangis saat
nyeri datang.
P: distensia abdomen
Q: seperti tertusuk
R: Dibagian perut
S: Skala di angka 3
T: Hilang timbul
DO: Keadaan pasien
composmentis, skala nyeri 3
(nyeri ringan) diukur dengan
wong baker face scale.
Lingkar perut: 68 cm
Tanda – tanda vital :
TD : 110/70mmHg
Nadi : 110x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37O C
Post operasi
DS: klien mengeluh kesakitan di
sekitar area luka operasi Nyeri akut Agen injury (luka
(abdomen) post operasi)
P: luka post operasi
Q: seperti tersayat
R: area luka operasi
(abdomen)
S: Skala di angka 7 (nyeri
berat), diukur dengan wong
baker scale face.
T: terus menerus
DO: Keadaan pasien
composmenrtis, skala nyeri 7
(nyeri berat).
Lingkar perut 65cm
Tanda – tanda vital :
TD : 110/80mmHg
Nadi : 110x/menit
RR : 24x/menit
Suhu : 37O C

02. DS : Ibu klien mengatakan jika Kerusakan Tindakan operasi


luka post op klien belum di ganti integritas kulit
Ibu klien mengatakan klien
merasa nyeri pada luka post
operasi, tapi tidak mengalami
demam, keluarga belum
mengetahui kondisi luka

DO :

Luka post op belum dibuka saat


H+1 laparastomy dan ileostomy.,
luka tampak memanjang di area
perut kiri bagian bawah. Panjang
luka 10 cm lebar luka 1 cm.
terdapat stoma (post ileostomy).
Tidak terdapat rembes. Skala
nyeri 7 (nyeri berat)

III. PROBLEM LIST


NO Tanggal Ditemukan DX KEP Tanggal Teratasi TTD
1. 8 Oktober 2018 01 Belum teratasi
2. 10 Oktober 2018 02 Belum teratasi
IV. RENCANA KEPERAWATAN
TGL/ DX INTERVENSI
NO TTD
JAM KEP Tujuan Tindakan
1. 8 Oktober 01 Setelah dilakukan 1. Lakukan
2018 tindakan keperawatan pengkajian nyeri
Pukul selama 5x24 jam secara
21.00 diharapkan pasien komprehensif
mampu mengatasi termasuk lokasi,
nyeri dengan kriteria karakteristik,
hasil : durasi, frekuensi,
a. Klien melaporkan kualitas,dan
bahwa nyeri faktor presipitasi
berkurang dengan 2. Monitor tanda-
menggunakan tanda vital
menejemen nyeri 3. Ajarkan tentang
b. Mampu mengenali teknik non
nyeri farmakologi
c. Menyatakan rasa 4. Tingkatkan
nyaman setelah istirahat
nyeri berkurang 5. Kolaborasi
pemberian
analgesik

2. 8 Oktober 02 NOC :
2018
a. Tissue integrity : Pressure
Pukul
skin and mucous Management
21.30
b. Membranes
c. Wound healing : 1. Jaga kebersihan
primer dan kulit agar tetap
sekunder bersih dan kering
Setelah dilakukan 2. Mobilisasi pasien
tindakan keperawatan (ubah posisi
selama 3 x 24 jam pasien) setiap 2
jam sekali
Kerusakan integritas
3. Monitor aktivitas
kulit pasien teratasi
dan mobilisasi
dengan kriteria hasil :
pasien
a. Integritas kulit yg 4. Observasi luka :
baik bisa lokasi, dimensi,
dipertahankan kedalaman luka,
(sensasi, elastisitas, karakteristik,
temperatur, hidrasi, warna cairan,
pigmentasi) granulasi,
b. Tidak ada luka/lesi jaringan nekrotik,
pada kulit tanda-tanda
c. Perfusi jaringan infeksi lokal,
baik formasi traktus
d. Menunjukkan 5. Lakukan teknik
pemahaman yang perawatan luka
baik dalam proses dengan steril
perbaikan kulit dan
mencegah
terjadinya cedera
berulang
e. Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban
kulitdan perawatan
alami
f. Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan luka

V. IMPLEMENTASI

Hari, No. Diagnosa Implementasi Respon TTD


tanggal, jam Keperawatan
Senin, 8
Oktober
2018

21.00 01 - Melakukan DS: klien mengatakan


pengkajian nyeri perutnya terasa nyeri dan
secara mengencang.
komperehensif, P: distensia abdomen
termasuk lokasi, Q: Seperti ditusuk-tusuk
karakteristik, R: Daerah abdomen
durasi, frekuensi, S: skala nyeri 3 (nyeri
kualitas dan ringan)
factor presipitasi T: Hilang timbul
DO:
Klien tampak menahan
sakit.
Skala nyeri 3 (nyeri
ringan). Lingkar perut
68cm
21.30 01 - Memonitor
tanda-tanda vital
DS: Klien mengeluh nyeri
pada daerah abdomen.
DO:
Frekuensi nadi: 110
x/menit
Frekuensi nafas: 24
x/menit
Suhu: 37O C
21.45 01 - Menganjurkan
klien untuk
meningkatkan DS: klien mengatakan
istirahat sulit beristirahat (tidur)
ketika rasa sakitnya
muncul
DO: klien tampak
kelelahan
Selasa 09
Oktober
2018 01 - Memonitor DS: Ibu mengatakan
05.00 tanda-tanda bahwa klien terkadang
vital masih mengeluh nyeri
dan klien masih merasa
takut dengan tindakan
medis.
DO:
Keadaan umum klien
cukup baik, kesadaran
composmentis.
Frekuensi Nadi: 100x per
menit
Frekuensi pernafasan:
22x/menit
Suhu: 36,8

- Melakukan
06.00 01 pengkajian DS: Klien mengatakan
nyeri secara bahwa nyeri di perutnya
komperehensif, masih terasa
termasuk P: terputusnya kontinuitas
lokasi, jaringan karena prosedur
karakteristik, operasi
durasi, Q: seperti ditusuk tusuk
frekuensi, R: daerah abdomen
kualitas dan S: skala nyeri 3 (nyeri
factor ringan)
presipitasi T: hilang timbul
DO:
Klien tampak gelisah.
Frekuensi pernafasan:
Suhu: 37,3
Skala nyeri 3 (ringan )
Lingkar perut 68 cm
- Mengajarkan
06.15 01 Teknik non DS: Orangtua
farmakologi mengatakan bahwa ia
(distraksi) paham dengan cara
kepada mengurangi nyeri dengan
orangtua dan Teknik distraksi,
anak sementara klien masih
belum terlalu paham
DO: oarngtua dapat
mendemonstrasikan cara
mengurangi nyeri dengan
distraksi

Rabu, 10
Oktober
2018

07.15 01 - Melakukan DS:Keluarga mengatakan


pengkajian nyeri bahwa klien terus
secara kesakitan setelah
komperehensif dilakukannya prosedur
operasi.
P: terputusnya kontinuitas
jaringan karena prosedur
operasi
Q: seperti disayat
R: Daerah operasi
(Abdomen)
S: Skala nyeri 7 (nyeri
berat)
T: terus menerus

DO:
Klien tampak sangat
kesakitan, klien tidak bisa
tidur, keadaan umum
lemah. Skala nyeri 7.
Lingkar perut 65 cm.

08.00 01, - Memonitor DS: Orangtua klien


tanda-tanda vital mengatakan klien merasa
sangat kesakitan, dan
tidak bisa tidur
DO:

Frekuensi pernafasan:
25x/menit

Frekuensi nadi:
100x/menit

Suhu: 37,3

DS : Ibu klien
08.15 02 Mengobservasi luka
mengatakan klien merasa
nyeri pada luka post
operasi, klien tidak
mengalami demam,
keluarga belum
mengetahui kondisi luka

DO :

Luka post op belum


dibuka saat H+1
laparastomy dan
ileostomy., luka tampak
memanjang di area perut
kiri bagian bawah.
Panjang luka 10 cm lebar
luka 1 cm. terdapat
stoma. Tidak terdapat
rembes. Skala nyeri 7
(nyeri berat)

- Kolaborasi
08.30 01 DS: klien bersedia
pemberian
dilakukan tindakan
analgesic dan
pemberian obat
antibiotic
DO: Obat dapat masuk
- (ketorolac dan
secara keseluruhan
cefrtriaxone)
Kamis, 11 01 - Memonitor tanda- Frekuensi pernafasan::
Oktober tanda vital 22x/menit
2018 Frekuensi nadi:
105x/menit
Suhu: 36,9

- Melakukan DS:klien mengeluh nyeri


01 pengkajian nyeri pada daerah post operasi
P: terputusnya kontinuitas
jaringan karena prosedur
operasi
Q: seperti disayat
R: Daerah operasi
(Abdomen)
S: Skala nyeri 6 (nyeri
sedang)
T: hilang timbul
DO:
Klien tampak kesakitan,
klien tidak bisa tidur,
keadaan umum lemah.
Skala nyeri 6 (nyeri
sedang)
- Memonitor
aktivitas dan
02 mobilisasi pasien. DS: Ibu klien mengatakan
Memobilisasi klien masih terbatas
pasien (mengubah aktivitasnya, klien hanya
posisi pasien) bisa berbaring di tempat
setiap 2 jam sekali tidur karena jika banyak
bergerak rasa nyerinya
akan semakin bertambah.

DO :

Klien bersedia
diposisikan miring kanan
beberapa saat kemudian
diganti miring kiri
- Melakukan
observasi kondisi
02 DS : Ibu klien
luka
mengatakan klien merasa
nyeri pada luka post
operasi, klien tidak
mengalami demam,
keluarga belum
mengetahui kondisi luka

DO :

Luka post op belum


dibuka saat H+2
laparastomy dan
ileostomy., luka tampak
memanjang di area perut
kiri bagian bawah.
Panjang luka 10 cm lebar
luka 1 cm. terdapat
stoma. Tidak terdapat
rembes. Skala nyeri 6
(nyeri sedang)

Menjaga kebersihan
DS :
kulit agar tetap bersih
02 Ibu klien mengatakan
dan kering
luka belum diganti balut
sejak operasi
Ibu klien mengatakan
klien masih merasa nyeri
pada luka post operasi
DO :

Luka tampak kering,


tidak kotor dan tidak ada
rembes walaupun belum
dilakukan perawatan
luka. Program ganti balut
3 hari setelah tindakan
operasi.

Jum’at 12
Oktober
- Memonitor tanda
2018 Frekuensi nadi:
tanda vital
01 100x/menit
Frekuensi nafas:
22x/menit
Suhu: 36,6

- Mengobservasi DS : Ibu klien


02 kondisi luka mengatakan klien tidak
mengeluh panas,
bengkak, atau tanda
gejala infeksi pada luka
daerah post operasi, klien
mengatakan masih
merasa nyeri meskipun
hilang timbul.
DO :
luka tampak memanjang
di area perut kiri bagian
bawah. Panjang luka 10
cm lebar luka 1 cm.
terdapat stoma. Tidak
terdapat rembes. Skala
nyeri 4 (nyeri sedang)
 Kondisi luka kering,
tidak ada rembes,
tidak kotor, tidak ada
pus, tidak ada eksudat,
tidak ada tanda infeksi
(seperti luka tidak
bengkak, tidak terasa
panas di daerah sekitar
luka, tidak ada
kemerahan, tidak
terjadi fungsiolaesa).
Proses kesembuhan
luka semakin
membaik
Kondisi luka post op
kering dengan terdapat
jahitan memanjang
sekitar 10 cm di
abdomen kiri bawah

- Melakukan teknik
perawatan luka
dengan steril DS : Klien dan keluarga
02 setuju untuk dilakukan
perawatan luka pada luka
post operasi tumor intra
abdomen sehingga
terhindar dari risiko
infeksi
DO :

Kondisi luka kering, tidak


ada rembes, bengkak,
kemerahan, atau tanda
infeksi lainnya.

Klien menangis ketika


dilakukan prosedur
perawatan luka post op
sehingga perlu bantuan
bapak dan ibunya untuk
menenangkan klien

Luka dibersihkan dengan


alat GB yang steril secara
aseptis dengan prinsip
steril
- Melakukan
pengkajian nyeri
DS:klien mengeluh nyeri
01
pada daerah post operasi

P: terputusnya kontinuitas
jaringan karena prosedur
operasi
Q: seperti disayat
R: Daerah operasi
(Abdomen)
S: Skala nyeri 4 (nyeri
sedang)
T: hilang timbul
DO:
Klien tampak kesakitan,
klien tidak bisa tidur,
keadaan umum lemah.
Skala nyeri 4 (nyeri
sedang). Lingkar perut 65
cm.

VI. EVALUASI

Hari, tanggal Diagnosa keperawatan Catatan perkembangan TTD

Senin, 8 Nyeri akut S: Klien mengatakan perutnya nyeri dan


Oktober 2018 terasa kencang.

P: distensia abdomen

Q: Seperti ditusuk-tusuk

R: Abdomen

S: Skala 3 (nyeri ringan)

T: Hilang timbul

O: Klien tampak kesakitan, namun masih


dalam kondisi yang baik.

Keadaan umum baik, kesadaran


compocmentis. Skala nyeri 3 (nyeri
ringan). Lingkar perut 68 cm

Frekuensi nadi: 110 x/menit


Frekuensi nafas: 24 x/menit
Suhu: 37O C

A: masalah belum teratasi


P: lanjutkan intervensi

Selasa, 9 Nyeri akut S: Klien mengatakan masih merasakan


Oktober 2018 nyeri pada daerah perutnya.

P: distensia abdomen

Q: seperti ditusuk tusuk

R: Daerah abdomen

S: skala nyeri 3 (nyeri ringan)

T: Hilang timbul

O:

Klien tampak menahan rasa sakit.


Keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, skala nyeri 3. (nyeri
ringan). Lingkar perut 68 cm.

Frekuensi pernafasan: 26x/menit

Frekuensi nadi: 120x/menit

Suhu: 36,8

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

Rabu, 10 Nyeri akut S: Ibu klien mengatakan klien kesakitan


Oktober 2018 setelah menjalani prosedur operasi. Klien
mengalami kesulitan tidur karena nyeri
yang dialaminya.
P: terputusnya kontinuitas jaringan
karena prosedur operasi

Q: Seperti disayat

R: Daerah operasi (abdomen)

S: Skala 7 (nyeri berat)

T: Terus menerus

O: Klien tampak meringis kesakitan,


berkeringat dan tampak lemas

Skala Nyeri 7 (nyeri berat)

Lingkar perut 65 cm

Frekuensi pernafasan: 25x/menit

Frekuensi nadi: 100x/menit

Suhu: 37,3

A: masalah belum teratasi (Nyeri akut)

P: Lanjutkan intervensi

Rabu, 10 Kerusakan integritas S: Ibu klien mengatakan klien merasa


Oktober 2018 kulit nyeri pada luka post operasi, klien tidak
mengalami demam, keluarga belum
mengetahui kondisi luka
O: Luka post op belum dibuka saat H+1
laparastomy dan ileostomy., luka tampak
memanjang di area perut kiri bagian
bawah. Panjang luka 10 cm lebar luka 1
cm. terdapat stoma. Tidak terdapat
rembes. Skala nyeri 7 (nyeri berat)
Terdapat cairan drainase sebanyak 175
cc.
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Kamis, 12 Nyeri akut S: klien mengeluh nyeri pada daerah post


Oktober 2018 operasi
P: terputusnya kontinuitas jaringan
karena prosedur operasi
Q: seperti disayat
R: Daerah operasi (Abdomen)
S: Skala nyeri 6 (nyeri sedang)
T: hilang timbul

O: Klien tampak kesakitan, klien tidak


bisa tidur, keadaan umum lemah. Skala
nyeri 6 (nyeri sedang)
Frekuensi pernafasan:: 22x/menit
Frekuensi nadi: 105x/menit
Suhu: 36,9

A: masalah belum teratasi

P: Lanjutkan interevnsi

Kamis, 12 Kerusakan integritas S: Ibu klien mengatakan klien merasa


Oktober 2018 kulit nyeri pada luka post operasi, klien tidak
mengalami demam, keluarga belum
mengetahui kondisi luka
Ibu klien mengatakan luka belum diganti
balut sejak operasi
Ibu klien mengatakan klien masih merasa
nyeri pada luka post operasi
O: Luka post op belum dibuka saat H+2
laparastomy dan ileostomy., luka tampak
memanjang di area perut kiri bagian
bawah. Panjang luka 10 cm lebar luka 1
cm. terdapat 6 (nyeri sedang)
Cairan drainase +- 175cc

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Program ganti balut H+3

Jum’at, 13 Nyeri akut S: klien mengeluh nyeri pada daerah post


Oktober 2018 operasi

P: terputusnya kontinuitas jaringan


karena prosedur operasi
Q: seperti disayat
R: Daerah operasi (Abdomen)
S: Skala nyeri 4 (nyeri sedang)
T: hilang timbul

O: Klien tampak kesakitan, klien tidak


bisa tidur, keadaan umum lemah. Skala
nyeri 4 (nyeri sedang). Lingkar perut 65
cm.
Frekuensi nadi: 100x/menit
Frekuensi nafas: 22x/menit
Suhu: 36,6

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

Jum’at, 13 Kerusakan integritas S:


Oktober 2018 kulit Ibu klien mengatakan klien belum bisa
beraktivitas dengan baik, mobilisasi
masih terbatas
O:
 KU baik, kesadaran composmentis
 Tidak ada tanda dan gejala infeksi
pada luka
 Kondisi luka kering, tidak ada rembes,
tidak kotor, tidak ada tanda infeksi,
tidak ada pus dan eksudat
 Luka jahitan memanjang sekitar 10
cm dengan lebar 1 cm.
 Cairan drainase 200cc
A : masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Monitor proses kesembuhan luka
GB pagi (1xhari)

Anda mungkin juga menyukai