TRADISIONAL
Retno Wahyuningrum
Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
HARUS DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN SECARA MEDIS
(Aman, Bermanfaat, Terstandar)
1. Pemakaian OT masih berdasarkan tradisi
2. Pencatatan data mengenai kegunaan,
kemanjuran, dosis dan ES belum ada
3. Untuk menunjang yankesmas
4. Agar dapat diterima secara medis
Pengembangan OT menjadi Fitofarmaka
1. Pemilihan.
2. Pengujian Farmakologik
a. Penapisan aktivis farmakologik diperlukan bila belum terdapat petunjuk
mengenai khasiat.
b. Bila telah ada petunjuk mengenai khasiat maka langsung dilakukan pemastian
khasiat.
3. PengujianToksisitas
a. Uji toksisitas akut.
b. Uji toksisitas sub akut.
c. Uji toksisitas kronik.
d. Uji toksisitas pesifik: - Toksisitas pada janin.
- Mutagenisitas.
- Toksisitas topikal.
4. Pengujian Farmakodinamik
5. Pengembangan Sediaan (formulasi).
6. Penapisan Fitokimia dan Standarisasi Sediaan.
7. Pengujian klinik.
PENGEMBANGAN OBAT
TRADISIONAL
Pengembangan Obat Tradisional bersifat
multidisiplin.
Masyarakat
Jamu hemoroid
Jamu dispepsia
Jamu osteo-artritis
1. Jamu asam urat (hiperurisemia)
Daun tempuyung 2
gram;
Kayu secang 5 gram;
Daun kepel 3 gram;
Rimpang temulawak 3
gram;
Rimpang kunyit 3 gram;
Herba meniran 3 gram.
2. Jamu Hipertensi ringan
Herba seledri 5 gram;
Daun kumis kucing 3
gram;
Daun pegagan 3 gram;
Rimpang temu lawak 3
gram;
Rimpang kunyit 3 gram;
Herba meniran 3 gram
3. Jamu hemoroid
Daun ungu (Grapthopyllum pictum L. Griff) 15 gram;
Daun duduk (Desmodium triquitram L. DC.) 12 gram;
Daun iler (Coleus atropurpureus Benth.) 9 gram;
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorizha Roxb.) 3 gram;
Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) 3 gram;
Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) 3 gram
4. Jamu Dispepsia
Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) 7 gram;
Rimpang jahe (Zingiber officinale Roxb.) 7 gram;
Biji jinten Hitam (Nigella sativa L.) 2 gram;
Daun sembung (Blumea balsamifera L.DC. ) 7 gram.
5. Jamu Osteoartritis
Rimpang temulawak (Curcuma xanthorizha Roxb.) 15
gram;
Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) 7 gram;
Rimpang kunyit (Curcuma domestica Val.) 15 gram;
Biji adas (Foeniculum vulgarae Mill.) 3 gram;
Daun kumis kucing (Orthosiphon aristatus Thumb.) 5
gram;
Herba rumput bolong (Equisetum debile Roxb.) 5 gram.
Pengembangan jamu saintifik selanjutnya
c. Ekstrak
Ekstrak air
◦ Dekok (90oC, 30 menit, peras)
◦ Infus (direndam dalam 33,5 bagian air panas 15 menit, + air mendidih,
sisanya tutup sampai dingin.
◦ Maserat (30 menit pada suhu kamar)
Ekstrak skala industri (ekstraksi, spray drier)
Tincture (etanol, eter 1(2) : 10)
Ekstrak cair (fluid) lebih pekat (ratio ekstrak - bahan = (2:1)
Ekstrak tenua (dipekatkan hingga seperti madu)
Ekstrak kering
◦ Ekstrak cair diuapkan ditambah bahan inert menjadi ekstrak
kering.
◦ Ajuvant : maltodekstrin, laktosa, aerosil.
Ekstrak minyak (Olea medicata, medicinal oils)
◦ Serbuk direndam dalam minyak
Asetat,Vinegar
◦ Jarang dipakai. Bahan diekstraksi dengan asam asetat encer
dengan kerapatan 1.025 -1,045 g/ml, kandungan asam asetat.
PROBLEMS TO BE DISSOLVED
INVENTARISATION OF MEDICINAL PLANTS
- Species and varieties in very large area
- Ethnobotanical survey
- Conservation
PHYTOPHARMACOLOGICAL RESEARCH
- Rapid screening of bioactivities
- Determination of active constituents
INDUSTRIAL DEVELOPMENT
- Maintain of effectiveness of formula
- Standardization of plant materials and
products
PRIORITY OF DISEASES TO BE RESEARCHED
INFECTIOUS DISEASES
- Malaria (certain regions)
- Dengue (fever with bleeding)
- Viruses hepatitis
METABOLISM PROBLEMS
- Hypercholesterolemia Atherosclerosis
Cardiovascular problems
- Diabetes mellitus
DEGENERATIVE DISEASES
- Cancer
- Rheumatoid arthritis, gouts and osteoarthritis
Prosedur pendaftaran produk
Jangka waktu evaluasi OT di BPOM
Jangka Waktu (Hari Kerja) Kategori Registrasi
3 Registrasi obat tradisional khusus ekspor
5 Registrasi variasi minor obat tradisional dengan notifikasi
7 Registrasi obat tradisional low risk dan variasi minor dengan persetujuan
10 Perpanjangan izin edar obat tradisional
30 1)Registrasi baru obat tradisional dalam negeri selain kategori low risk
2)Registrasi variasi mayor obat tradisional
90 1)Registrasi baru obat tradisional impor
2)Registrasi obat herbal terstandar
3)Registrasi fitofarmaka