Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara
Sejarah Peradaban Islam Asia Tenggara
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
C. TUJUAN PEMBAHASAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dan perdagangan internasional yang terbentang jauh dari Teluk Persia sampai
China melalui Selat Malaka itu kelihatan sejalan pula dengan muncul dan
berkembangnya kekuasaan besar, yaitu China dibawah Dinasti Tang(618-
907), kerajaan Sriwijaya (abad ke-7-14), dan Dinasti Umayyah (660-749).
Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang Muslim Persia dan
Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan sampai ke
negeri China.
Pada masa pemerintahan Tai Tsung (627-650) kaisar ke-2 dari Dinasti
Tang, telah datang empat orang Muslim dari jazirah Arabia. Yang pertama ,
bertempat di Canton (Guangzhou),yang kedua menetap dikota Chow, yang
ketiga dan keempat bermukim di Coang Chow. Orang Muslim pertama,
Sa’ad bin Abi Waqqas, adalah seorang muballigh dan sahabat
NabiMuhammad SAW dalam sejarah Islam di China. Ia bukan saja
mendirikan masjid di Canto,yang disebut masjid Wa-Zhin-Zi . Karena itu,
sampai sekarang kaum Muslim China membanggakan sejarah perkembangan
Islam di negeri mereka, yang dibawa langsung oleh sahabat dekat Nabi
Muhammad SAW sendiri, sejak abad ke-7 dan sesudahnya. Makin banyak
orang Muslim berdatangan ke negeri China baik sebagai pedagang maupun
mubaligh yang secara khusus melakukan penyebaran Islam.
Sejak abad ke-7 dan abad selanjutnya Islam telah datang di daerah
bagian Timur Asia, yaitu di negeri China, khususnya China Selatan. Namun
ini menimbulkan pertanyaan tentang kedatangan Islam di daerah Asia
Tenggara. Sebagaimana dikemukakan diatas Selat Malaka sejak abad tersebut
sudah mempunyai kedudukan penting. Karena itu, para pedagang dan
mubaligh Arab dan Persia yang sampai di China Selatan juga menempuh
pelayaran melalui Selat Malaka. Kedatangan Islam di Asia Tenggara dapat
dihubungkan dengan pemberitaan dari I-Cing, seorang musafir Budha, yang
mengadakan perjalanan dengan kapal yang di sebutnya kapal Po-Sse di
Canton pada tahun 671. Ia kemudian berlayar menuju arah selatan ke Bhoga
(di duga daerah Palembang di SumateraSelatan). Selain pemberitaan tersebut,
4
dalam Hsin-Ting-Shu dari masa Dinasti yang terdapat laporan yang
menceritakan orang Ta-Shih mempunyai niat untuk menyerang kerajaan Ho-
Ling (kalingga) di bawah pemerintahan Ratu Sima (674). Oleh karena
pemerintahan Ratu Sima itu amat kuat dan adil, konon orang Ta-shih
mengurungkan niatnya untuk menyerang Kerajaan Ho-ling.
1. Perdagangan
1
Saifullah,Sejarah dan Kebudayaan Islam di Asia Tenggara,(Yogyakarta:Pustaka
Belajar,2010)hlm,6
5
karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan,
bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham.
2. Pernikahan
3. Politik
4. Saluran Tasawuf
6
kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka ada juga yang
menikahi masyarakat setempat. Dengan tasawuf bentuk Islam yang
diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam
pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama
baru itu mudah dimengerti dan diterima. Diantara ahli-ahli tasawuf yang
memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pra
Islam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Syekh Lemah Abang, dan
Sunan Panggung di Jawa.
5. Saluran pendidikan
6. Saluran kesenian
7
Untuk lebih memperjelas bagaimana proses masuknya agama Islam di
Asia Tenggara ini, ada 3 teori diharapkan dapat membantu memperjelas
tentang penerimaan Islam:
3. Lebih menekankan makna lslam bagi masyarakat umum dari pada bagi
kalangan elite pemerintah. Islam telah menyumbang sebuah landasan
ideologis bagi kebajikan individual, bagi solidaritas kaum tani dan
komunitas pedagang, bagi kelompok yang lebih kecil menjadi masyarakat
yang lebih besar .
8
Ketiga teori tersebut bisa jadi semuanya berlaku, sekalipun dalam
kondisi yang berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya. Tidak
terdapat proses tunggal atausumber tunggal bagi penyebaran lslam di Asia
Tenggara, namun para pedagang dan kaum sufi pengembara, pengaruh
para murid, dan penyebaran berbagai sekolah agaknya merupakan faktor
penyebaran lslam yang sangat penting.
1. Pemerintahan
9
2. Pendidikan
a. Sistem Pendidikan
c. Lembaga Pendidikan
10
d. Materi ajar
3. Cara Hidup
4. Kesenian
1) Khat pada batu nisan, sebilah mata keris, dan ukiran kayu.
Kreativitas masyarakat tempatan batu nisan semakin menarik seperti
Batu nisan Sultan al-Malik Ibrahim ditulis dengan ayat al-Quran,
selain syair dan makam Naina Hisham al-Din 1420M, pengaruh seni
Arab Parsi.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Ira. M. Lapidus, Sejarah sosial Ummat Islam. Bagian kesatu dan dua,
(Yogyakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet. II.
5. http://spistai.blogspot.com/2009/03/sejarah-peradaban-islam-di-asia.html
13