Dalam membangun integrasi nasional, Bangsa Indonesia selalu dihadapkan pada ATHG, yaitu:
1. Ancaman, merupakan suatu hal atau usaha yang bersifat mengubah atau merombak
2. Tantangan, merupakan suatu hal atau usaha yang bertujuan atau bersifat menggugah
kemampuan
3. Hambatan, merupakan suatu hal atau usaha berasal dari diri sendiri yang bertujuan melemahkan atau
menghalangi secara tidak konsepsional
4. Gangguan, merupakan usaha dari luar yang bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional.
Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri
dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
sertapertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan non-militer.
Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham lainnya, misalnya pengaruh
liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia cenderung mengarah pada kehidupan liberal
yang menekankan pada aspek kebebasan individual.Globalisasi ternyata mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan
kemakmuran. Akan tetapi, pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif,
misalnya gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan sebagainya.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk menumbangkan pemerintah yang
berkuasa. Bentuk lain yang digunakan adalah menggalang kekuatan politik untuk melemahkan
kekuasaan pemerintah.Selain,itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik
yang timbul dari dalam negeri.
Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri
ke pasar internasional secara kompetitif. Sebaliknya, juga membuka
peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain
menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu negara.Adapun
pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman kedaulatan Indonesia,
khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai berikut.
b. Cepat atau lambat perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing
c. Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya persaingan bebas.
Ancaman yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam dan
ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan,
keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, di antaranya sebagai
berikut.Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar
negeri,Munculnya sifat hedonism, Adanya sikap individualisme, Munculnya gejala westernisasi.
Ancaman militeradalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisasi yang
dinilai mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Ancaman militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah,
pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara. Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang mengganggu
stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia.
Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi dan peranannya secara baik
dan benar.
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
a. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri
dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa
Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
Sistem pertahanan dan kemanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling tepat
bagi pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta
berdasarkan atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara.
berikut.
a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
upaya pertahanan.