Anda di halaman 1dari 2

1. Spesifikasi network element pada system GSM : 2.

2. perbedaan AMPS, GSM dan CDMA berdasarkan konsep sel, pembagian frekuensi dan
bandwith akses dan modulasi , ketahanan terhadap gangguan dan aplikasi penggunaan,
berikan contoh beberapa operator seluler Indonesia yang menggunakan teknologi
Secara umum, network element dalam arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
tersebut.

1. Mobile Station (MS) Jawab :


2. Base Station Sub-system (BSS)
3. Network Sub-system (NSS), a. CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi spreadspectrum
4. Operation and Support System (OSS) untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz).
Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang
Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi RF Traffic Channel CDMA
sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).
b. AMPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog yang
Mobile Station (MS) merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access) untuk membagibagi
melakukan pembicaraan. Terdiri atas: bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah channel diskrit yang tetap. Dengan
AMPS, bandwith 1,25 MHz yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi
channel dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu subscriber pada
 Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di
satu waktu. Satu subscriber mengakses sebua channel maka tidak satupun subscriber
lainnya dapat mengakses channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau
sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai
handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA
terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan
perangkat GSM lainnya.
Perbedaan antara sistem AMPS dan GSM adalah sebagai berikut :
 Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi
seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan a. Jika layanan AMPS mengalami masalah pada luas cakupan wilayah yang mampu di
dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data cover sebatas hanya beberapa kilometer sementara GSM dengan sistem digital
yang disimpan dalam SIM secara umum, adalah: mampu melintas batas negara

b. Layanan sistem AMPS tida kompatibel dengan GSM, sementara GSM kompatibel
1. IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran dengan layanan AMPS
pelanggan.
2. MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor c. Melalui layanan GSM seseorang tidak perlu memiliki ponsel sendiri cukup dengan
panggil pelanggan. Setelah teknologi GSM dan GPRS, keluarlah teknologi WCDMA. WCDMA dengan
membeli SIM Card atau kartu Subscriber Identity Module. Sementara layanan AMPS
Base Station System (BSS), terdiri atas: tidak menggunakan sistem kartu.

3. cell splitting dan co – channel


 BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang berhubungan langsung  Cell Splitting
dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim sinyal. Untuk mengatasi jumlah pelangganyang terus meningkat maka digunakan-
lahteknik cell splitting yaitu membelah sel induk (makro cell) ke dalam beberapa
 BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang sel kecil danmasing-masing mempunyai jumlah kanalyang sama serta dapat
berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC melayani jumlah pelanggan yang sama seperti sel asalnya. Dengan metode itulah
maka tidak perlu ada penambahan bandwidth seiring bertambahnya jumlah
Network Sub System (NSS), terdiri atas: pelanggan.Metode yang digunakan pada cell splitting disebut juga sektorisasi
yang biasa dilakukan pada pusat sel atau membagi pusat grup sel menjadi
beberapasel kecil agar dapat menampung semua pelanggan yang tersebar
 Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network
tersebut.Dari gambar dapat diamati bahwa dari sel besar yang awalnya berjumlah
4setelah dilakukan sektorisasi maka akan ada penambahan jumlah sel menjadi
element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan
6,karena pada prosesnya sel besar disektorisasi menjadi 2 buah sel lain yang
seluler, di mana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik
lebihkecil.
antar seluler maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
 Co – channel
 Home Location Register atau HLR, yang berfungsi sebagai .Co-Channel Interferensi / CCI
CCI terjadi disebabkan oleh sel-sel yang menggunakan frekuensi yang
sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai
pelanggan agar tersimpan secara permanen. sama. Interferensi ini dapat diatasi dengan menggunakan metoda
pengulangan frekuensi atau frequency reuse yang digunakan dalam sistem
 Visitor Location Register atau VLR, yang berfungsi untuk menyimpan data dan komunikasi seluler memang berguna untuk meningkatkan efisiensi
informasi pelanggan. penggunaan spektrum, namun disamping itu juga menimbulkan pengaruh
interferensi co-channel dikatakan co disini karena kanal frekuensi yang
 Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data sama digunakan secara bersamaan di sel-sel co-channel yang berbeda
yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan
pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. 4.


5. Keunggulan CDMA-digital
Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan. 1. Keamanan data yang terjamin dimana data pengguna ditransmisikan melalui kode unik
2. Akses komunikasi data yang lebih stabil dan cepat karena pengguna lebih banyak
Operation and Support System (OSS), merupakan sub sistem jaringan GSM yang menggunakan GSM
berfungsi sebagai pusat pengendalian, diantaranya fault management, configuration 3. Laju transmisi paket data yang lebih tinggi
management, performance management, dan inventory management. 4. Harga yang ditawarkan relatif murah
Frekuensi pada 3 Operator Terbesar di Indonesia Keunggulan 4G

1. Indosat: 890 – 900 Mhz (10 Mhz)  Teknologi LTE menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan Uplink 75
2. Telkomsel: 900 – 907,5 Mhz (7,5 Mhz) Mbps
3. Excelcomindo: 907,5 – 915 Mhz (7,5 Mhz)  LTE menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing (OFDM) yang
mentransmisikan data melaului banyak operator spektrum radio yang masing-masing
sebesar 180 kHz
 Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh sistem IMT dan ITU-R
 Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan digunakan untuk mendukung
kecepatan tinggi mobile broadband
 Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency Network)
 Peningkatan dukungan mobilitas tinggi
Keunggulan 5G
Jaringan Internet 5G memiliki kecepatan internet yang tinggi dengan lancar, meski
mereka sedang berada di kereta berkecepatan sampai 500 kilometer per jam. Selain
itu, dengan Teknologi Jaringan Internet 5G, pengguna mampu melakukan download
film 800 MB dalam waktu sedetik saja. Sementara jaringan 4G membutuhkan waktu
sekitar 40 detik untuk melakukan hal yang sama.

Teknologi Jaringan Internet 5G sebenarnya sudah pernah di ujicoba Samsung pada


Mei 2013 lalu. Samsung mengklaim sukses mengujicoba Teknologi Jaringan
5G untuk pertama kalinya. Samsung berhasil mengujicoba platform menggunakan 28
GHz waveband, untuk mentransimisi data dalam kecepatan mencapai 1 Gbps. Ini juga
mengisyaratkan bahwa kemungkinan besar perangkat gadget smartphone pertama
yang mengadopsi Teknologi Jaringan Internet 5G adalah Samsung.

Anda mungkin juga menyukai