2014/1015
Manajemen Proyek
BAB 1
IDENTITAS PROYEK
1
Manajemen Proyek
BAB 2
LATAR BELAKANG
2
Manajemen Proyek
BAB 3
DESKRIPSI PROYEK
Rumah dengan 2 lantai ini akan didesain dengan tipe 80 dengan bentuk dan
tampilan yang simpel, sederhana dan cocok untuk rumah keluarga, dengan
susunan bidang bidang horizontal vertikal yang lebih dinamis dan tegas.
Prinsipnya semakin simpel akan semakin baik, bebas dari ornamen ornamen
yang rumit. Terdapat taman kecil untuk membuat penghuni rumah memiliki ruang
hijau pribadi dan dapat digunakan untuk berolahraga atau bermain anak kecil.
Bahan utama tembok adalah dengan bata merah dengan lapisan tembok pada
umumnya. Tahap-tahap pengerjaan rumah ini adalah sebagai berikut :
NO URAIAN
1 PEKERJAAN TANAH
2 Galian tanah pondasi
3 Urukan kembali
4 Urukan pasir bawah pondasi
5 Urukan pasir bawah lantai
6 PEKERJAAN BETON DAN PASANGAN
7 Lantai kerja
8 Beton footplate K-175
9 Beton sloof K-175
10 Beton balok ring K-175
11 Beton kolom K-175
12 Beton balok K-175
13 Beton plat lantai 2 K-175
14 Plat atap beton K-175
15 Beton plat kanopi K-175
3
Manajemen Proyek
4
Manajemen Proyek
47 Pengecatan dinding
48 Pengecatan plafond
49 Pengecatan pintu dan jendela
50 PEKERJAAN PLUMBING (PIPA SALURAN AIR)
51 Pipa air bersih PVC AW dia 1", 3/4", 1/2"
52 Pipa air bekas PVC AW dia 3"
53 Pipa air kotor PVC AW dia 4"
54 Tangki air atas 500L + tiang penyangga
55 Septic tank
56 PEKERJAAN ELEKTRIKAL
57 Instalasi lampu dan stopkontak NYM 3mm x 2.5mm2
58 Stopkontak dinding
59 PEKERJAAN LAIN-LAIN
60 Kisi-kisi aluminium
61 Railing tangga
62 Railing teras
5
Manajemen Proyek
BAB 4
MANAJEMEN WAKTU
6
Manajemen Proyek
17:00
15 Beton plat kanopi K-175 15 days 12/28/2015 1/15/2016 26SS
8:00 17:00
16 Beton kolom praktis 12 days 6/2/2015 8:00 6/17/2015
17:00
17 Beton tangga K-175 15 days 11/6/2015 8:00 11/26/2015 13
17:00
18 Beton meja dapur 14 days 1/26/2016 8:00 2/12/2016 23
17:00
19 Pasangan batu kali pondasi 41 days 7/8/2015 8:00 9/2/2015 17:00 4
1PC:1/2Kp:5Ps
20 Pasangan batu bata 44 days 8/4/2015 8:00 10/2/2015 9
trasram 1PC:2Ps 17:00
21 Pasangan batu bata 53 days 8/4/2015 8:00 10/15/2015 20SS
1PC:1/2Kp:5Ps 17:00
22 Plesteran 1PC:2Ps 37 days 12/1/2015 8:00 1/20/2016 58
17:00
23 Plesteran 1PC:1/2Kp:5Ps 40 days 12/1/2015 8:00 1/25/2016 22SS
17:00
24 PEKERJAAN ATAP 8 wks 12/3/2015 8:00 1/27/2016
17:00
25 Rangka atap baja ringan 17 days 12/3/2015 8:00 12/25/2015 14
17:00
26 Genting beton 15 days 12/28/2015 1/15/2016 25
8:00 17:00
27 Bubungan genting beton 4 days 1/18/2016 8:00 1/21/2016 26
17:00
28 Listplank keliling GRC 1/20 8 days 1/18/2016 8:00 1/27/2016 27SS
17:00
29 PEKERJAAN PINTU DAN 0.8 wks 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00
JENDELA
30 Pintu dan jendela (area 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
entrance & balkon)
31 Pintu kamar tidur 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
32 Pintu KM/WC 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
33 Pintu lipat 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
34 Jendela 1 daun 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
35 Jendela 2 daun 2 days 7/6/2015 8:00 7/7/2015 17:00 3
36 Jendela kaca frameless 4 days 7/6/2015 8:00 7/9/2015 17:00 3
37 PEKERJAAN PELAPIS 8.6 wks 2/29/2016 8:00 4/27/2016
LANTAI DAN DINDING 17:00
38 Keramik lantai 43 days 2/29/2016 8:00 4/27/2016 44
17:00
39 Keramik lantai KM/WC 13 days 2/29/2016 8:00 3/16/2016 44
17:00
40 Keramik dinding KM/WC 5 days 2/29/2016 8:00 3/4/2016 17:00 44
7
Manajemen Proyek
8
Manajemen Proyek
Dalam pekerjaan tersebut terdapat waktu tercepat 2 hari dan waktu terlama
adalah 53 hari. Dengan menggunakan metode ini diharapkan pekerjaan dapat
berjalan sesuai rencana tanpa adanya pekerjaan yang tersendat. Manajemen
waktu menjauhkan pengusaha proyek dari stress karena dapat mengontrol setiap
tugas dan tenggat waktunya. Manajemen waktu membuat lebih produktif.
9
Manajemen Proyek
BAB 5
MANAJEMEN KERJA
10
Manajemen Proyek
11
Manajemen Proyek
BAB 6
RISK MANAJEMEN
1. Identifikasi risiko
Input:
§ Deskripsi
produk
Identifikasi risiko terdiri atas pengawasan dan penentuan risiko apa saja yang
dapat mempengaruhi proyek serta mendokumentasikan setiap dari risiko
tersebut. Identifikasi tidak hanya dilakukan sekali, namun harus dilakukan
sepanjang perjalanan proyek dari awal sampai akhir.
Dari gambar di atas dapat dilihat input, output, dan teknik identifikasi risiko.
§ Rencana
2. Kuantifikasi dan Evaluasi risiko
proyek (WBS,
biaya, staff,
12
perekrutan)
Manajemen Proyek
Input:
§ Toleransi
risiko dari
stakeholders
Analisis Data
Untuk pengukuran persepsi respon-den tidak bisa langsung diolah karena ni-
lainya masih bersifat kualitatif, sehingga harus dikuantifikasikan dengan
memberikan skala pada jawaban responden, dengan pemberian code untuk
§ Sumber-
mempermudah mengolah data secara matematis. Menurut Riduwan (2009),
skala yang di-gunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
sumber risiko
atau kelompok ten-tang kejadian atau suatu gejala disebut skala likert. Penilaian
dilakukan terhadap tingkat penilaian responden, dengan menggunakan skala
likert, berupa skala ordinal yang menunjukkan tingkat/rangking dari responden
terhadap resiko yang teridentifikasi. Skala penilaian terhadap kemungkinan
timbulnya peristiwa risiko teridentifikasi terhadap terjadinya masalah pada proyek
konstruksi digunakan skala likelihood (frekuensi/peluang) seperti pada Tabel 1.1
§ Potensi risiko
§ Perkiraan
13
Manajemen Proyek
1 Sangat jarang 1
2 Jarang 2
3 Kadang-kadang 3
4 Sering 4
5 Sangat sering 5
14
Manajemen Proyek
Skala
Penerimaan risiko penerimaan
Unacceptable X > 12
(tidak dapat diterima)
Undesirable 5 ≤ X ≤12
(tidak diharapkan)
Acceptable (dapat diterima) 2< X<5
Negligible (dapat diabaikan) X<2
15
Manajemen Proyek
Hasil Analisis
Dari hasil perhitungan nilai risiko didapatkan risk untuk kecelakaan proyek
adalah 6 dengan skala penerimaan risiko tidak diharapkan (Undesirable).
Biaya yang harus ditanggung jika terjadi keterlambatan proyek adalah didapatkan
dari nilai interval probabilitas (likelihood) risiko yang terjadi yaitu antara > 2 - 3%
dari Nilai Kontrak.
PETA MITIGASI
Setelah mendapatkan hasil analisis resiko, selanjutnya adalah melakukan
pemetaan mitigasi. Hal ini akan menjelaskan tindakan apa yang perlu dilakukan
dalam menghadapi resiko suatu proyek.
16
Manajemen Proyek
mengurangi resiko kecelakan kerja. Selain itu perencanaan proyek harus sesuai
dan dilakukan monitor agar tidak terjadi kesalahan dalam pembangunan rumah.
Kecelakaan kerja dihindari dengan melakukan tindakan dengan memilih tenaga
kerja yang berkualitas dan memiliki skil dibidangnya masing-masing dan juga
kontrol yang tepat.
17
Manajemen Proyek
BAB 8
PROCUREMEN MANAJEMEN
18
Manajemen Proyek
19
Manajemen Proyek
20
Manajemen Proyek
ini adalah Rp. 8,114,902.36. Sedangkan untuk biaya pekerja adalah sebagai
berikut :
- Total Gaji Tukang 12 org x Rp. 55.000.000 : Rp. 660.000.000
Sehingga total biaya proyek dengan biaya pekerja adalah Rp. 6.694.796.175,57.
Jika akan mengambil keuntungan sebanyak 10 % dari total biaya proyek, maka
akan didapatkan keuntungan sebesar Rp. 608.617.834,14
21
Manajemen Proyek
KESIMPULAN
22