Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ningsih Agustriani

Kelas : 3A
Nim : 33116001
Proses Pengolahan Gas LPG
Pada prinsipnya pengolahan LPG dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut: Pemisahan Gas dari Minyak (Associated Gas), Pemisahan Impurites
seperti CO2 dan H2S (Gas Beracun, Berbau dan Korosif), pengeringan Gas dari
Air (yang terkandung di dalamnya), proses distilasi berTekanan dan Refrigerasi
(Pendinginan) untuk mendapatkan Gas cair yang disebut LPG.
1. Tahap Scrubbing dan Kompresi
Tahap Scrubbing yaitu tahap yang bertujuan untuk memisahkan
antara Gas dengan Kondensat dan Air. Agar Gas yang akan masuk ke
kompresor tidak ada kandungan air dan Kondensat dalam jumlah yang
banyak, karena dapat menyebabkan kerusakan pada Kompresor.
Tahap Kompresi yaitu tahap yang bertujuan untuk menaikkan
Tekanan dari Gas yang akan, sehingga sesuai dengan Tekanan Operasi yang
diperlukan untuk keperluan tahap pencairan dan untuk pendistibusian Gas ke
Proses selanjutnya.
2. Tahap Pembersihan (Purification)
Proses Pembersihan atau Pemurnian di kilang PLM ada dua yaitu:
a. Proses Pengeringan Gas (Gas Drying Process)
Proses Pengeringan adalah proses yang bertujuan untuk
menghilangkan kandungan air dalam umpan Gas, sampai batas yang
diijinkan yaitu 2 ppm, karena air dapat membentuk es pada tube selama
proses pendinginan Gas, sehingga dapat membentuk kebuntuan dalam
tube. Proses penyerapan uap air menggunakan System Adsorbsi yaitu
System Penyerapan dengan Adsorben padat. Adsorben yang digunakan
adalah jenis DMS (Desicant Molecular Sieve).
b. Proses Penyerapan Merkuri (Mercury Removal)
Proses ini bertujuan untuk mengurangi Kadar Merkuri (Hg) dalam
umpan Gas sampai batas yang diijinkan yaitu 0,1 ppb. Hal itu dilakukan
untuk menghindari korosi pada Peralatan Proses dikilang maupun
Peralatan Konsumen pemakai LPG. Proses yang terjadi dalam Mercury
Removal adalah penyerapan kimia. Adsorben yang digunakan adalah
Sulphur Impregnated Activated Carbon.
c. Tahap Pencairan (Liquefection)
Tahap Pencairan adalah tahap dimana umpan sudah di Kompresi,
di Cairkan dengan cara Pendinginan. Pendingin (Refrigerant) yang
digunakan adalah Propana (C3), karena dapat mendinginkan hingga
temperatur – 42 0C, Proses pendinginan terjadi di dalam Chiller.
Gas liquefaction adalah salah satu metode Pencairan Gas dimana
suatu Feed Gas sebelum masuk ke Kolom Fraksinasi untuk dipisahkan
menjadi fraksi-fraksi tertentu, terlebih dahulu dicairkan. Karena
pencairan merupakan salah satu syarat Gas untuk dapat dipisahkan dari
suatu komponen menjadi fraksi-fraksinya. Berikut merupakan
karakteristik Gas, yaitu :
 Pada Kondisi (Suhu dan Tekanan) Atmosferik, atom C1 dan C2
berbentuk Gas sedangkan C5+ berupa cairan.
 Hidrokarbon atom C3 dan C4 dapat dicairkan dengan cara ditekan
pada Suhu atmosferik.
 Semua hidrokarbon Gas dapat dicairkan dengan cara didinginkan,
ditekan, gabungan ditekan dan didinginkan, gabungan
didinginkan dan ekspansi.
 Semakin besar jumlah atom hidrokarbon maka Gas hidrokarbon
semakin mudah dicairkan (C3 akan labih mudah dicairkan
daripada C1 dan C2).
 Komponen – komponen Gas dapat dipisahkan dengan cara proses
fraksinasi (Distilasi) yang akan menghasilkan LPG.
d. Tahap Pemisahan (Fractionation)
Tahap Pemisahan di kilang Produksi LPG Mundu berlangsung
pada Tekanan Tinggi dan terjadi pada dua buah Kolom Pemisahan yaitu:
 Tahap Pemisahan di Kolom Deethanizer
Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan Gas etana
yang terkandung didalam umpan yang berasal dari puncak
Kolom Stabilizer pada proses Distilasi, dengan menggunakan
prinsip Distilasi bertekanan tinggi. Pada Proses Deethanizer ini
akan beroperasi dengan baik apabila semua etana yang
terkandung dapat dipisahkan, sedang cairan di dasar Kolom yang
berupa cairan propana dan butana akan dipisahkan di Kolom
Depropanizer, sedang Gas etana akan keluar dari puncak Kolom
serta dialirkan sebagai Gas sistim atau untuk diproses lebih
lanjut. Kolom Deethanizer yaitu Kolom yang berfungsi yang
berfungsi untuk memisahkan Fraksi C1 dan C2 dari fraksi yang
lebih berat yaitu C3+, hasil top Kolom Deethanizer adalah Lean
Gas (C1 dan C2) dan Bottom Kolom nya adalah C3+ untuk
menjadi umpan di Kolom Debuthanizer.
 Tahap Pemisahan di Kolom Debuthanizer
Kolom Debuthanizer yaitu Kolom yang berfungsi untuk
memisahkan C3 dan C4 dari fraksi yang lebih berat C5+, hasil Top
Kolom di Kolom Debuthanizer adalah LPG Mix (C3 dan C4), dan
di Bottom Kolom adalah Naptha (Minasol). Di Kolom
Depropanizer ini umpannya dari cairan dasar Kolom Deethanizer
yang akan dipisahkan antara Propana dan Butana, Sistim Proses
di Depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun
peralatannya. Adapun Proses Depropanizer diatur dengan
Tekanan Tinggi dan Temperatur Relatif Rendah. Diharapkan
fraksi ringan akan menguap dan keluar dari puncak Kolom
sebagai produk Propana, sedang cairan yang ada didasar Kolom
sebagai Produk Butana.
Keterangan Gambar :
1. LPG Recovery
LPG Recovery berfungsi untuk memisahkan LPG campuran dari
Proses Distilasi Crude di CDU IV dan V sebesar 79.3 % berat, hasil
samping dari Platformer Unit sebesar 7.9 % berat, serta produk dari
Hydrocracker Unibon (HCU) sebesar 12.8 % berat.
2. Sistem Proses
Umpan LPG dari unit-unit tersebut dicampur dan dipanaskan
dengan menggunakan media pemanas Product Bottom dari deethanizer.
Lalu dipanaskan dalam rangkaian HE (Heat Exchenger) sehingga Suhu
meningkat dari 38°C menjadi 87°C. Proses pemanasan ini dilakukan
supaya fraksi ringan berada dalam fase Gas dan naik ke atas. Sedangkan
fraksi beratnya tetap tinggal di bawah dan berada dalam fase cair. Setelah
dipanaskan dengan HE, LPG dimasukkan dalam Kolom Deethanizer
untuk memisahkan fraksi yang lebih ringan dari propana. Dengan
demikian akan dihasilkan produk overhead dan bottom. Produk Overhead
keluar pada Suhu 52°C dan Tekanan 32.2 kg/cm2g dan mengandung
sedikit Propana (C3H8), Etana (C2H6), Metana (CH4), beserta Impurities
seperti H2O, H2S dan CO2. Produk Overhead ini kemudian diinjeksi
dengan Corrosion Inhibitor ± 3 ppm untuk mengikat H2S sehingga tidak
menimbulkan Korosi pada Peralatan. Reaksi yang terjadi adalah :

H2S + NaOH → Na2S + H2O

Sehingga Konsentrasi Hidrogen Sulfida dalam Produk


Overhead berkurang. Lalu produk Overhead didinginkan dengan
Deethanizer Overhead Receiver. Ketika didinginkan terbentuk Kondensat
dan masih ada yang berwujud Gas. Kondensat tersebut adalah H2O dan
C3H8 sedangkan Gasnya adalah Metana, Etana dan CO2. selanjutnya
Kondensat ini dipisahkan kembali, H2O akan dikirim ke SWS (Sour Water
Stripper) untuk diolah lagi sedangkan Propana akan dikembalikan ke
Deethanizer Colom. Gas yang dihasilkan dipanaskan dalam Off Gas
Heater pada Suhu 54ºC dan digunakan sebagai Fuel Gas.
Produk Bottom dihasilkan pada Suhu 104ºC dan Tekanan 32.7 kg/cm2g.
Produk Botom ini terdiri atas Propana, Iso Butana, n-Butana, sedikit
Pentana dan sedikit H2S. Selanjutnya produk didinginkan dengan Cooler
hingga Suhu 38ºC. Kandungan Sulfur dari LPG Recovery Unit sudah
rendah maka produk bisa disimpan dalam Tangki.

Anda mungkin juga menyukai