Anda di halaman 1dari 3

15

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. Hasil
4.1.1. Keadaan Umum Lokasi Praktikum

Pulau Angso Duo salah satu pulau terletak di Kota Pariaman dengan

pantai yang tergolong landai dan berpasir putih sedikit karang. Pulau ini

merupakan bagian dari Kawasan Konservasi berdasarkan SK Walikota No.

334/523 Tahun 2010 tentang Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD)

yang berlokasi di wilayah pesisir dan pulau pulau kecil di Kota Pariaman dengan

wilayah meliputi : Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah dan Pulau Ujuang

dan pusat penangkaran penyu sebagai pusat KKP.

Kawasan konservasi perairan Pulau Angso Duo yang luasnya 4.71 ha

terletak pada 0037’58.6” LS– 10005’54,7” LU dan 0038’03.00” LS–

10005’59,4” LU dengan hamparan pantai pasir putih, habitat terumbu karang,

vegetasi yang relatif bagus, dan dibangunnya infrastruktur penunjang seperti pos

jaga, pondok wisata, sarana dan prasana wisata pantai, dermaga serta air bersih

mulai beralih fungsi yang dahulunya sebagai tempat wisata ziarah berubah

menjadi wisata keluarga atau wisata pantai. Terlihat indikasi perubahan fungsi

ini dengan dibangunan beberapa fasilitas wisata, yaitu pondok wisata, dermaga

dan fasilitas WC umum. Perubahan fungsi ini mesti diamati secara hati-hati

karena suatu kawasan wisata jika tidak mampu lagi menampung daya dukung

kawasan maka akan terjadi penurunan atau degradasi kualitas lingkungan.


16

4.1.2. Kondisi Terumbu Karang

Tabel 1. Persentase Life Form 45 m – 60 m

Life Form Persentase


Acropora branching (ACB) 8
Coral massive (CM) 42
Sand (S) 27.3
Rubble (R) 6.7
Algae (A) 14.7

Keterangan

% tutupan Jenis karang = Panjang total suatu jenis karang x 100%


Panjang Transek

% tutupan ACB = 1.2/15 x 100% =8%

% tutupan CM = 6.3/15 x 100% = 42 %

% tutupan S = 4.1/15 x 100% = 23.3 %

% tutupan R = 1/15 x 100% = 6.7 %

% tutupan A = 2.2/15 x 100% = 14.7 %

IV.2. Pembahasan

IV.2.1. Kondisi Terumbu Karang

Berasarkan hasil pengaatan iapat bahwa persentase tutupan karang

tergolong baik berkisar 50% Diana jenis Coral assive enepati persentase tertinggi

42%. Naun eikian tingkat kerusakan terubu karang suah encapai 48.7% . Konisi

ini tiak apat ibiarkan saja harus segera itinak lanjuti, untuk encegah kearah yang

lebih parah lagi. Kerusakan terunbu karang terjai isebabkan oleh adanya aktivitas

manusia baik diwilayah perairan maupun daratan. Kerusakan terumbu karang dari
17

aktivitas anusia iperairan pulau angso duo iuga aa kaitannya dengan aktivitas

penggunaan alat tangkap yang tiak ramah lingkungan an aktivitas pariwisata.

Adapun alternative pengelolaan yang apat ilakukan aalah sebagai berikut :

1) epertahankan konisi terubu karang engan ebatasi aktivitas penangkapan yang

bersifat erusak terubu karang; 2) penegakan hokum an pengawasan yang optial

apat ilakukan engan ebuat aturan perundang-unangan daerah yang belu itetapkan

iaerah sebagai bentuk aksi perlinungan terhaap peanfaatan terubu karang sebagai

suberaya laut tiak hanya ipanang sebagai nilai ekonois juga bernilai ekologis.

Anda mungkin juga menyukai