Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN KEGIATAN SURVEILANS DI PUSKESMAS TAMALATE

A. Profil Petugas Surveilans


a. Nama : Andi Asriani H, SKM
b. Alamat : Hertasning
c. No. Hp : 085299118588
d. Basic Keilmuan : Epidemiologi Unhas
e. Masuk Kerja di Puskesmas : 2010
f. Menjadi Tenaga Surveilans : Mulai bulan januari 2015 – sekarang

B. Jumlah Petugas Surveilans


Jumlah petugas survelans di puskesmas tamalate berjumlah 1 orang. Dalam menjalankan
fungsingya petugas surveilans dibantu oleh tenaga kesling, promkes, gizi, kesehatan kerja
yang masing-masing berjumlah 1 orang. Ia mengatakan idealnya harus ada 2-3 orang petugas
surveilans.
Jumlah petugas surveilans yang turun dalam mengumpulkan data biasanya tergantung dari
tingkat temuan penyakit. Misalnya kasus diare maka yang turun ke lapangan biasanya 2-3
orang, sedangkan misalnya pada kasus campak biasanya yang turun cukup 1 orang.
C. Sasaran Daerah Petugas Surveilans
Petugas surveilans di puskesmas tamalate mencakup 2 kelurahan yaitu Parangtambung dan
Balang Baru yang terdiri dari 22 RW dengan 13 RW di parangtambung dan 9 RW di Balang
Baru.

D. Tugas dan Peran Petugas Surveilans


Petugas surveilans puskesmas tersebut mengutarakan bahwa tugas utama mereka adalah
mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data penyakit yang terjadi di 2 kelurahan yaitu
Parangtambung dan Balang Baru kemudian menganalisis faktor penyebab penyakit tersebut.

E. Siklus Pelaporan Surveilans


Siklus Pelaporan Surveilans yaitu mereka mengumpulkan data melalui buku diagnosa
pengunjung yang datang ke puskesmas untuk berobat, kemudian dicatat di laporan harian,
terus data tersebut dianalisa kenapa penyakit tersebut dapat terjadi. Apabila penyakitnya
tergolong berbahaya, maka akan diberikan rujukan ke tingkat pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi. Ia menyatakan ada beberapa faktor yang harus diperhatikan yaitu lingkungan dan pola
hidupnya. Setelah itu petugas surveilans melaporkan hasil analisis data penyakit ke Dinkes
melalui sms.

F. Kegiatan Petugas Surveilans


Ada beberapa kegiatan yang dilakukan petugas surveilans yakni :
a. Pengumpulan data
Dilakukan dengan turun langsung ke rumah warga dan dengan melihat buku diagnosa dari
pengunjung puskesmas setiap harinya.
b. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan secara berkala dengan mempertimbangkan kejadian penyakit maupun
KLB.
c. Interpretasi data
Data penyakit dikumpulkan setiap hari kemudian dilakukan interpretasi terhadap temuan data.
d. Analisis penyebab
Analisis penyebab dilakukan untuk mengetahui faktor risiko apa yang menyebabkan
banyaknya jumlah penyakit yang diderita masyarakat sekitar. Ia mengambil contoh seperti
diare, maka yang harus diperhatikan apakah lingkungan, kebiasaan masyarakat, serta
ketaatan dalam menjalankan anjuran petugas surveilans.
e. Pembuatan laporan harian, bulanan, dan tahunan
Pembuatan laporan dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan sehingga data yang
dihasilkan dapat terus diamati perkembangannya hingga 1 tahun lamanya.
f. Pengawasan masyarakat
Pengawasan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh petugas surveilans tidak dilakukan
secara ketat. Pengawasan hanya dilakukan dengan memperhatikan rumah-rumah
masyarakat apakah ada perubahan perilaku masyarakat atau tidak.
g. Pelaporan hasil temuan penyakit
Pelaporan terkait temuan penyakit sangatlah dibutuhkan sebagai langkah awal dalam
menentukan upaya yang akan ditempuh dalam menyelesaikan persoalan suatu penyakit di
daerah tertentu. Ia mengatakan laporan akhir akan diberikan kepada pihak Dinkes via sms
secara rutin.

G. Proses Surveilans
a. Surveilans Aktif
Kegiatan surveilans aktif yang dilakukan di puskesmas ini adalah dengan cara mengumpulkan
data dengan cara mendatangi unit pelayanan kesehatan (posyandu) yang disebar di RW, bisa
juga dengan langsung ke rumah masyarakat.
b. Surveilans Pasif
Kegiatan surveilans pasif yang dilakukan di puskesmas ini adalah dengan caramengumpulkan
data dengan menerima data tersebut sumber buku diagnosa pengunjung puskesmas, dan
memperhatikan penyakit apa saja yang diderita masyarakat.

H. Dana Surveilans
Dana surveilans yang diberikan hanya dalam bentuk dana transportasi tanpa detail jumlah
yang jelas.

I. Evaluasi
Evaluasi kinerja petugas surveilans di puskesmas tersebut dilakukan dengan rapat mingguan,
bulanan, maupu tahunan, tanpa penentuan waktu terlebih dahulu.

J. Pelatihan
Pelatihan yang diberikan pada tenaga surveilans tergantung pada keputusan Dinas
Kesehatan Kota Makassar, maupun Dinas Kesehatan Provinsi Sul-sel, dan biasanya melihat
dari prevalensi dan insidensi kejadian penyakit. Jadi tidak dilakukan pelatihan secara rutin.

K. Kendala
a. Operasional : Kendaraan yang belum tersedia.
b. Efektivitas Kerja : Paradigma masyarakat yang masih sering acuh terhadap arahan
yang diberikan petugas surveilans.

L. Struktur Puskesmas
PLAN OF ACTION PUSKESMAS AMBULU

BAB I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Indonesia sebagai salah satu Negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa(PBB) dengan
beberapa negara di dunia telah berkomitmen untuk mencapaiMillennium Development
Goals (MDGs)/Tujuan Pembangunan Millennium padatahun 2015 untuk mewujudkan
kesejahteraan penduduk. Tujuan bersama dalamMDGs tersebut terdiri dari 8 tujuan yang
meliputi 1) Menanggulangi kemiskinandan kelaparan; 2) Mencapai pendidikan dasar untuk
semua; 3) Mendorongkesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; 4) Menurunkan
angkakematian anak; 5) Meningkatkan kesehatan ibu; 6) Memerangi penyebaranHIV/AIDS,
malaria, dan penyakit menular lainnya; 7) Kelestarian lingkunganhidup; dan 8) Membangun
kemitraan global dalam pembangunan. Dari 8 tujuanMDGs tersebut, 5 di antaranya
adalah MDGs yang terkait langsung denganbidang kesehatan yaitu MDGs 1, 4, 5, 6 dan 7.
Isu strategis pembangunan kesehatan di Kabupaten Jember, yaitu: (1) peningkatan
kesehatan masyarakat untuk mempercepat pencapaian target MDG’s; (2) pengendalian
penyakit dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana; (3) peningkatan pembiayaan
kesehatan untuk memberikan jaminan kesehatan masyarakat; dan (4) peningkatan
ketersediaan, pemerataan, dan kualitas tenaga kesehatan terutama diderah pedesaan yang jauh
dari kota kecamatan. Disamping isu strategis tersebut, Dinas Kesehatan memandang perlu
untuk menambahkan isu penting lainnya yaitu dukungan manajemen dalam peningkatan
pelayanan kesehatan, yang termasuk di dalamnya adalahgood governance, desentralisasi
bidang kesehatan, dan struktur organisasi yang efektif dan efisien..
Sebagaimana diamanatkan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 tentang ProgramPembangunan
yang Berkeadilan, maka upaya pencapaian target MDGsharusmenjadi prioritas pembangunan,
termasuk MDGs bidang kesehatan di tingkatpusat maupun daerah. Salah satu langkah untuk
mempercepat pencapaianMDGs bidang kesehatan adalah alokasi sumber daya termasuk
anggarankesehatan harus memadai dari sisi jumlah dan pemerataan untukpenyelenggaraan
pembangunan kesehatan

I.2. Tujuan, meliputi:


 Tujuan umum
Terlaksananya proses perencanaan tingkat Puskesmas dalam menyelenggarakan kegiatan di
Tahun 2015

 Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui pencapaian kegiatan di Puskesmas Ambulu tahun 2014
2. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas ambulu
3. Untuk mengetahui penyebab masalah, besar masalah dan alternatif pemecahan terhadap
masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ambulu
4. Untuk menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas Ambulu tahun 2015
5. Untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Puskesmas Ambulu tahun 2015
I.3. Sasaran
a. Puskesmas
- Seluruh karyawan Puskesmas terutama pemegang program di Puskesmas mengetahui
gambaran tentang hasil pencapaian kegiatan yang telah dilakukan di Tahun 2014
- Seluruh karyawan Puskesmas terutama pemegang program di Puskesmas mengetahui
kegiatan yang akan dilakukan di tahun 2015

b. Masyarakat
- Masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat dalam rangka
mewujudkan masyarakat Ambulu yang sehat

I.4. Ruang Lingkup Kegiatan


A. UPAYA KESEHATAN

Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama dan upaya


kesehatan perseorangan tingkat pertama. Upaya kesehatan sebagaimana dimaksud
dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan. (PERMENKES 75 Tahun 2014
Tentang PUSKESMAS. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dimaksud adalah
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. pelayanan promosi kesehatan;
b. pelayanan kesehatan lingkungan;
c. pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana;
d. pelayanan gizi; dan
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit.

Upaya kesehatan masyarakat esensial sebagaimana tersebut harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal kabupaten/kota bidang
kesehatan.

Upaya kesehatan masyarakat pengembangan adalah merupakan upaya kesehatan masyarakat


yang kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi
dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan
wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing Puskesmas.

Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan dalam bentuk:


a. rawat jalan;
b. pelayanan gawat darurat;
c. pelayanan satu hari (one day care);
d. home care; dan/atau
e. rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
(2) Upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dilaksanakan sesuai dengan standar
prosedur operasional dan standar pelayanan.

Puskesmas juga menyelenggarakan:


a. manajemen Puskesmas;
b. pelayanan kefarmasian;
c. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
d. pelayanan laboratorium.

B. Manajemen Puskesmas
Untuk dapat terselenggaranya upaya kesehatan di Puskesmas secara optimal,
tepat sasaran, efisien, dan efektif perlu ilaksanakan manajemen Puskesmas yang meliputi

a.Perencanaan Tingkat Puskesmas (P1)


Kegiatan perencanaan tingkat Puskesmas meliputi penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK),
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) atau Plan of Action (POA) Tahunan,dan POA
Bulanan.Perencanaan dilakukan secara menyeluruh dengan memanfaatkan seluruh sumber
anggaran, baik dari APBD,JKN, BOK maupun sumber anggaran lainnya

b. Penggerakan Pelaksanaan (P2) melalui Lokakarya Mini Puskesmas


1)Kegiatan Penggerakan Pelaksanaan (P2) dilakukan secara berkala melalui Lokakarya Mini.
Lokmin Puskesmas terdiri dari Lokmin Bulanan (lintas programinternal Puskesmas) dan
Lokmin Tribulanan (lintas sektor). Puskesmas dapat melakukan perubahan POA tahunan
melalui kesepakatan lokakarya mini.

2)Pada forum Lokmin Bulanan dilakukan pembahasan mengenai kebijakan terkini dan hasil
analisis PWS yang dilakukan lintas program.
Hasil Lokmin digunakan sebagai bahan penyusunan rencana kegiatan bulan berikutnyayang
dituangkan dalam POABulanan.
Lokmin Bulanan melibatkan seluruh jajaran Puskesmas dan jaringannya serta Bidan Di Desa
dan PLKB.
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
1)Kepala Puskesmas atau petugas yang ditunjuk dapat melakukan
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan, tertib administrasi
termasuk untuk mengatasi hambatan yang ditemui
2)Pengawasan dan pengendalian dapat dilakukan melalui kegiatan supervisi/bimbingan
teknis/pembinaan kelapangan (Pustu, Poskesdes, Polindes, UKBM dan tempat lain) pada saat
kegiatan maupun di luar kegiatan yang dilakukan di masyarakat.
3)Kegiatan dapat dilakukan secara rutin harian bulanan/tribulanan/semesteran sesuai dengan
kebutuhan program.

c. Dukungan operasional
Pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif dan preventif dan manajemen Puskesmas di
Puskesmas dan Jaringannya beserta Poskesdes/Polindes dan Posyandu serta UKBM lainnya

I.5. Pembiayaan
 Sumber-sumber pembiayaan yang diterima puskesmas. Berasal dari APBD, BOK, dan BPJS
maupun swadaya Puskesmas.
 Pemanfaatan dana yang diterima
Ruang lingkup pemanfaatan :
1. Transport lokal kegiatan keluar gedung
2. Perjalanan Dinas dalam Batas Kabupaten / Kota
Transport lokal kegiatan ke luar gedung meliputi :
a.Transport petugas kesehatan untuk pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan di luar gedung(ke
Posyandu, Poskesdes/Polindes, UKBM lainnya, kunjungan rumah dan institusi/tempat terdapat
sasaran yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan);
b.Transport kader kesehatan termasuk dukun bersalin dari tempat tinggal ke tempat pelayanan
kesehatan atau ke rumah penduduk(ke Posyandu,
Poskesdes/Polindes,UKBM lainnya, kunjungan rumah dan institusi/tempat terdapat sasaran
yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan)
c. Transport peserta rapat/pertemuan bagi undangan yang berasal dari luar tempat
diselenggarakannya rapat/pertemuan
d. Transport petugas kesehatan untuk konsultasi/rapat/pertemuan/pengiriman
laporan/pengiriman pertanggungjawaban ke kabupaten/kota apabila perjalanan pulang pergi
kurang dari 8 (delapan) jam

3. Pembelian Belanja Barang


a. Pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan promotif
dan preventif ke luar gedung yang dapat berupa bahan PMT Penyuluhan, bahan PMT
Pemulihan, bahan penyuluhan/KIE yang diperlukan dan konsumsi pertemuan
b. Pembelian/belanja barang untuk mendukung pelaksanaan manajemen
Puskesmas, manajemen pengelolaan keuangan BOK, Survei Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), yang dapat berupa
belanja ATK, biaya administrasi perbankan, pembelian materai, foto copy,
dan pembelian konsumsi

I.6 Pengorganisasian
Susunan Tim Penyusun POA sebagaimana dalam diagram berikut ini :

No NAMA Jabatan dalam Instansi Jabatan dalam Tim


1. Dr. Suwinasis Kepala Puskesmas Penanggung jawab
2. Sudibyo Kepala Tata Usaha Ketua
3. Fifi Hardanti, SKM Koordinator SIK Sekretaris
4. M. Muslih, SE Koordinator Umum dan Anggota
Kepegawaian
5. Drg. Retno Dewi Dokter Gigi Anggota
6. Sunarti Koordinator KIA Anggota
7. Dian Tunggul S, AmK Koordinator Promkes Anggota
8. M.N. Fauzi, Koordinator Kesling Anggota
AmKL,SMn
9. Yusuf Wiyono Koordinator P2M Anggota
10. Yayuk Indarwati Koordinator Gizi Anggota
11. Sri Pangastutik Koordinator Imunisasi Anggota
12. Marsus Koordinator PHN Anggota
13. Maryulin Koordinator UKS Anggota
14. Siti Anawafi Bendahara Pengeluaran Anggota
Pembantu

I.7 Indikator Keberhasilan


Indikator keberhasilan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan di
Puskesmas Ambulu meliputi :
AA.KEGIATAN PROGRAM POKOK PELAYANAN DI PUSKESMAS
I. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
A. Pengembangan Desa Siaga
B. Pemberdayaan Masyarakat dalam PHBS
1. Pengkajian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah Tangga
a. Rumah Tangga dikaji 20% dari jumlah KK yang menjadi binaan puskesmas yang
bersangkutan.
b. Rumah Tangga Sehat (10 Indikator):
2. Intervensi dan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
i. Kelompok Rumah Tangga Target: ≥70% dari yang disurvei.
ii. Institusi Pendidikan (Sekolah) Target: 2X / tahun (sekolah).
iii. Institusi Sarana KesehatanTarget: 2X / tahun (sarana kesehatan)
iv. Institusi TTU Target: 2X / tahun (Lokasi)
v. Institusi Tempat Kerja Target: 2X / tahun (Institusi)
vi. Pondok Pesantren Target: 2X / tahun (Institusi)

C. Penyuluhan Kesehatan
1. Penyuluhan Kelompok Target: ≥24 x per tahun
2. Penyuluhan MassaTarget: ≥12 x per tahun

D. Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


1. PosyanduTarget: PURI ≥80%
2. Polindes Target: PURI 40%
3. PoskesdesTarget: PURI 40%
4. Poskestren Target: 20% Ponpes yang ada di wilayah puskesmas
5. Tanaman Obat Keluarga (TOGA) Target: 20% TOGA yang ada di wilayah puskesmas
6. Saka Bhakti Husada (SBH)
II. UPAYA PENYEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1. Pengawasan Sarana Air Bersih (SAB)Target: 80%
2. Sarana Air Bersih Yang Memenuhi Syarat KesehatanTarget: 80 %
3. Jumlah (KK) yang memiliki akses terhadap SAB Target:80 %
B. Penyehatan Makanan dan Minuman
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)Target : 90%
2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang memenuhi syarat kesehatan
Target: 80%
C. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar
1. Pembinaan Sanitasi Perumahan dan Sanitasi DasarTarget : 80%
2. Rumah Yang Memenuhi Syarat KesehatanTarget: 80%
D. Pembinaan Tempat-Tempat Umum (TTU)
1. Pembinaan sarana Tempat-Tempat Umum Target : 90%
2. Tempat Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatanTarget : 80%
E. Klinik Sanitasi
1. Klinik sanitasiTarget yang harus dicapai adalah minimal 2% dari jumlah Kunjungan Baru
Puskesmas.
2. Jumlah Klien yang sudah mendapat intervensi/tindak lanjut yang diperlukanTarget yang harus
dicapai adalah 100% dari klien yang ditangani, minimal tindak lanjut yang dilakukan adalah
kunjungan rumah dan pemberian masukan/ nasehat/ penyuluhan yang perlu.

F. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)


1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses terhadap Jamban Target:75%
2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF (Open Defecation Free) Target : 80%
3. Jamban Sehat Target: 80 %
4. Pelaksanaan kegiatan STBM oleh PuskesmasTarget: 80 %

III.
UPAYA PERBAIKAN GIZI
A. Pelayanan Gizi Masyarakat
1.Pemberian Vitamin A
a. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 2 kali per tahun (A2). Target : 85%.
b. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Balita 1 kali per tahun (A1)Target: 90%.
c. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada BayiTarget : 90%.
d. Pemberian Vitamin A dosis tinggi Pada Bufas 2xTarget: 90%.
2. Pemberian tablet besi pada Bumil
- Pemberian tablet besi (90 tablet) pada Bumil(Fe3)Target: 85%.
- Pemberian tablet besi (60 tablet) pada Bumil (Fe2)Target: 90%.
- Pemberian tablet besi (30 tablet) pada Bumil (Fe1)Target : 90%.
3. Bumil KEK
Jumlah bumil KEK yang mendapat PMT Target: <10%.

4. ASI EksklusifTarget80 %
B. Penanganan Gangguan Gizi
1. Balita Gizi buruk mendapat perawatan Target 100%.
2. Pemberian MP-ASI pada bayi kurang gizi dari Gakin Target: 100%.
3. Pemberian PMT Pemulihan balita gizi buruk/ kurus Target : 100%.
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) Target: <5%.
5. Cakupan Rumah Tangga yang mengkonsumsi garam beryodiumTarget : 70%.
6. Penanggulangan Anemi
Penanggulangan Anemi pada Balita Target: 40%.
Penanggulangan Anemi pada Murid SD/ MITarget: 100%.
Penanggulangan Anemi pada WUS/ Pondok PesantrenTarget: 100 %.

C. Pemantauan Status Gizi


1. Desa bebas rawan gizi. (∑ KEP total PSG) Target : 85%.
2. Balita naik berat badannya (N/D)Target : 80%.
3. Persentase Balita yang Ditimbang Berat BadannyaTarget: 85%.
4. Balita KEP Ringan (BGT/D)Target: ≤10%.
IV. KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA
A. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap (K4)Target: 94
%.
2. Drop out K1-K4
3. Pelayananpersalinanolehtenagakesehatan yang berkompetenTarget: 93%.
4. Pelayanan Nifas Lengkap sesuai standar periode dari s/d Desember.Target: 95 %.
5. Pelayanan Maternal Risti/komplikasi yang ditangani Target = 80%.
6. Jumlah kematian maternal yang diaudit
B. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan Neonatal Risti/Komplikasi yang ditanganiTarget: 80 %.
2. Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN lengkap) Target: 99%.
3. Pelayanan Bayi Paripurna Target: 90 %.
4. Cakupan BBLR ditangani adalah jumlah BBLR yang ditangani.Target:100 %.

C. Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah


1. Pelayanan kesehatan anak Balita Target:90 %
2. Pelayanan kesehatan Anak Pra Sekolah Target: 90 %.
D. Pelayanan Keluarga Berencana
1. Cakupan KB aktif (contraceptive prevalence rate/ CPR)Target: 70 % dari PUS
2. Cakupan peserta KB baru Target: 10 % dari PUS

V. UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR


A. Diare
1. Penemuan penderita Diare yang diobati di Puskesmas dan KaderTarget: 10% x 214/ 1000 x
Jumlah Penduduk Puskesmas.
2. Cakupan pelayanan DiareTarget: 100%
3. Angka penggunaan oralit.Target: 100%.
4. Angka penggunaan RL Target: 1%
5. Proporsi penderita diare balita yang diberi tablet Zinc Target: 100%
6. Case Fatality Rate KLB Diare Target : <1%

B. ISPA
1. Cakupan penemuan penderita Pnemonia balita Target : 100%

C. Kusta
1. Penemuan Penderita Kusta Baru (Case Detection RateTarget: >5%
2. Proporsi kasus kusta anak: % Target: <5%
3. Proporsi kasus kusta Tk II: Target: <5%
4. Proporsi kasus baru MB: Target : <30%
5. RFT Rate penderita PB Target : 95%
6. RFT Rate penderita MB Target: 90%

D. TB Paru
1. Penemuan suspect penderita TB :Target : 10,7/1000 x Jumlah Penduduk.
2. Proporsi Pasien TB Paru BTA Positif diantara suspek TB Target : 10%
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA positif Target : 100 %
4. Pengiriman slide TB untuk cross check (untuk laboratorium PPM dan PRM): Target : 4 kali/
tahun

E. Demam Berdarah Dengue (DBD)


1. Insidens kasus DBD: Target : 52/100.000 penduduk
2. Prosentase Penderita DBD ditanganiTarget : 100%
3. Case Fatality Rate Kasus (CFR) penyakit DBDTarget :<1%.
4. Angka Bebas Jentik (ABJ) Target : >95%
5. Jumlah wilayah KLB DBD.
6. Penyelidikan Epidemiologi (PE) Target : 100% penderita positif DBD di PE
F. Pelayanan Imunisasi
1. Imunisasi HB 0 - 7 hari pada bayi : Target: ≥90%
2. Imunisasi BCG pada bayiTarget: ≥95%
3. Imunisasi DPT/HB 1 pada bayiTarget: ≥95%
4. Imunisasi DPT/HB 3 pada bayiTarget: ≥90%
5. Imunisasi Campak pada bayiTarget: ≥90%
6. Drop Out DPT /HB 1 – CampakTarget: -10 s.d. 10%
7. Drop Out DPT /HB 1 - DPT/HB 3Target: -10 s.d. 10%
8. UCI DesaTarget : ≥95%
9. Imunisasi DT pada anak kelas 1 SDTarget: ≥95%
10. Imunisasi campak pada anak kelas 1 SDTarget: ≥95%
11. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3Target: ≥95%
12. Imunisasi TT 5 pada WUS (15-45 th):Target: ≥85%
13. Pemantauan suhu lemari es vaksin:
14. Ketersediaan vaksin:

G. Pengamatan Penyakit (Surveilans Epidemiologi)


1. Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit) yang tepat waktu: jumlah laporan STP yang tepat
waktu sampai dengan tanggal 5 setiap bulan.
2. Kelengkapan Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit): jumlah laporan STP yang lengkap
(12 bulan).
3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu: jumlah laporan C1 yang tepat waktu sampai dengan
tanggal 5 setiap bulan
4. Kelengkapan Laporan C1 (campak): jumlah laporan C1 yang lengkap (12 bulan).
5. LaporanW2 (mingguan)yang tepat waktu: jumlah laporan W2 yang tepat waktu tiap minggu
6. Kelengkapan Laporan W2 (mingguan): jumlah laporan W2 yang lengkap (52 minggu).
7. Grafik penyakit potensial wabah: adanya grafik untuk pengamatan pola penyakit potensial
wabah di wilayah kerja Puskesmas yang dilakukan setiap minggu 1 buah.
8. Laporan KIPI Zero reporting: jumlah laporan zero reporting yang lengkap.
9. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi <24 jam: adanya laporan W1 dalam
waktu 24 jam dan adanya tindak lanjut berupa laporan PE.

VI. UPAYA PENGOBATAN


A. Pengobatan
a. Jumlah kunjungan baruTarget 18.48 % X jml pddk
b. Visite rateTarget 60 % X jml pddk
c. Jumlah kasus baru Target 54 % X jumlah
d. Contact rateTarget 1.5 kali
BB. PROGRAM PENGEMBANGAN/ INOVATIF
 UPAYA KESEHATAN ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA
1. Jumlah Murid yang dilakukan penjaringan kesehatannya Target: 100 %
2. Frekuensi pembinaan kesehatan di sekolahTarget :8 x setahun.
3. Jumlah kader yang dilatih tentang kesehatan (minimal 10% dari jumlah murid).
4. Cakupan pelayanan kesehatan remaja Target 1x setahun (100%).

 UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT


1. Jumlah Posyandu lansia dibinaTarget: minimal 1 posyandu lansia per desa.
2. Jumlah kelompok usila yang dibinaTarget: minimal 1 kelompok per desa.
3. Jumlah pralansia dan lansia baru yang dilayani kesehatannyaTarget: 60 % usila.
4. Frekuensi Pembinaan UsilaTarget: per bulan.

 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT GIGI


1. Upaya Pembinaan / Pengembangan Kesehatan Gigi
a. Frekuensi penyuluhan Kesehatan gigi di murid TK (min. 2 kali setahun)
CC. Demo sikat gigi masal di SD/ MI (2 kali setahun)Pelayanan Kesehatan Gigi
2. Jumlah perawatan gigi yang ditangani
1. Jumlah bumil yang di rawat
2. Jumlah Apras yang di rawat
3. Jumlah murid SD/ MI yang mendapat pelayanan kesehatan gigi paripurna4.Jumlah
Masyarakat umum yang di layani di Puskesmas
5. Jumlah balita yang di layani kesehatan giginya di Posyandu
6. Jumlah bumil yang di layani kesehatan giginya di Posyandu
7. Kunjungan dokter gigi ke posyandu (50% posyandu yang ada) minimal 2x setahun pada
periode Januari sampai dengan Desember.
8. Rasio gigi tetap yang di tambal terhadap gigi yang di cabut (1:1
9. Jumlah tumpatan gigi tetap
10. Jumlah Pencabutan gigi tetap

 MALARIA
1. Penderita klinis malaria yang dilakukan pemeriksaan Sediaan Darah (SD
2. Penderita positif malaria yang diobati sesuai standar (ACT) Target: 100%
3. Penderita positif malaria yang di-Follow up Target: 100%

 Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/ AIDS


1. Jumlah anak sekolah (SMA sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS Target: 100%
2. Kelompok sasaran yang dijangkau Target: 1 kelompok / tahun
3. Kasus PMS yang diobati Target: 100%.
4. Klien yang mendapat penanganan HIV/ AIDS Target: 100%.

 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN FILARIASIS DAN SCHISTOZOMIASIS


1. Kasus Filaria yang ditangani
2. Presentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3. Presentase pengobatan selektif F.Buski

BAB II ANALISIS SITUASI


II.1 DATA UMUM
A. Data Wilayah ( Geografi )
Wilayah kerja Puskesmas Ambulu terletak di sebelah selatan Kabupaten Jember
dengan jarak 30 km dengan waktu tempuh + 1 jam.
Wilayah kerja Puskesmas Ambulu, meliputi 3 Desa yaitu :
1. Desa Ambulu, terdiri dari 3 dusun
2. Desa Karanganyar, terdiri dari 4 dusun
3. Desa Tegalsari, terdiri dari 3 dusun
Adapun batas-batas wilayah kerja Puskesmas Ambulu sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Kertonegoro Kecamatan Jenggawah
- Sebelah Selatan : Desa Ambulu Kecamatan Ambulu
- Sebelah Timur : Desa Andongsari Kecamatan Ambulu
- Sebelah Barat : Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan
Luas wilayah kerja Puskesmas Ambulu : 1850.99 Km2, wilayah bagian selatan
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Ambulu, di perbatasan tersebut terdapat
pantai yang indah yaitu Pantai Watu Ulo yang merupakan tempat pariwisata dengan
kunjungan yang cukup ramai.
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMBULU
KETERANGAN :

: JALAN

RAYA : BATAS WILAYAH ANTAR DESA

: JALAN DESA :

BATAS WILAYAH ANTAR DUSUN

: BATAS WILAYAH PUSKESMAS : SUNGAI

B. DATA WILAYAH KERJA


Wilayah kerja Puskesmas Ambulu meliputi 3 desa yaitu Desa Ambulu terdiri dari 3
dusun ( Krajan, Sumberan, Ambulu ) dan Desa Tegalsari terdiri dari 3 dusun ( Tegalsari,
Bedengan, Tutul ), dan Desa Karanganyar terdiri dari 3 dusun ( Karanganyar, Sentong,
Sumberan, Krajan ) semua wilayah bisa dijangkau kendaraan roda 2 maupun roda 4.

C.DATA KEPENDUDUKAN
I.2 DATA KHUSUS
A. Derajat Kesehatan
- Jumlah kematian Ibu : -
- Jumlah kematian perinatal : -
- Jumlah kematian Neonatal : -
- Jumlah lahir mati : -
- Jumlah lahir hidup : 605
- Jumlah kematian bayi : -
- Jumlah kematian balita : -
BAB III ANALISIS SITUASI
III. A. Analisa Hasil Kegiatan per Program
Berdasarkan hasil kegiatan ada beberapa variabel kegiatan yang belum mencapai target yaitu :
A. Program Kesehatan Ibu dan Anak
 Cakupan K4 91% (95) terjadi merata di 3 desa yaitu Ambulu, Karanganyar dan Tegalsari
 Cakupan Linakes 90,2% (93%) terjadi pada Desa Ambulu (84%) dan Tegalsari (89%)

 Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN Lengkap) 91.7% (99%) terjadi pada semua desa

B. Program Kesehatan Lingkungan


- Secara umum tidak ada masalah dalam semua kegiatan yang ada dalam variabel Penilaian
Kinerja Puskesmas namun dalam kegiatan pendukung seperti Pemantauan Kantin Sehat masih
sangat kurang karena kurangnya koordinasi dengan kepala sekolah.
- Pembinaan terhadap pengelola Tempat Pengolahan Makanan masih belum optimal

C. Program Pemberantasan Penyakit Menular


 Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 2% (90%)
 Penemuan suspek penderita TB 180 (450)
 Angka Bebas Jentik 90% (> 95%)

D. Program Pelayanan Kesehatan


 Jumlah ibu hamil yang dirawat di puskesmas kurang dari target (56 orang dari target 297
bumil)
 Jumlah kasus mental yang ditemukan tidak memenuhi target 7% (15%)

E. Program Gizi
 Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) sejumlah 15% dari target yang ditetapkan sebesar <
10%.

III.B . ANALISIS GAP


Berdasarkan perumusan masalah sebagaimana tersebut diatas maka dilaksanakan
analisis masalah dengan matrik yang meliputi analisis terhadap indikator Man, Money,
Method, Material dan Machine sebagaimana tercantum dalam tabel berikut ini :
III. B. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
 Cakupan K4 91% (94) terjadi merata di 3 desa yaitu Ambulu, Karanganyar dan Tegalsari

NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING


1 Masih adanya ibu hamil 3 3 3 1 27 I
yang memeriksakan
kehamilan pertama kali
setelah trimester 1

2 Kurangnya koordinasi bidan 3 2 3 1 18 II


dan kader dalam pemantauan
ibu hamil di wilayah Posyandu

 Cakupan Linakes 90% (97%) terjadi pada Desa Ambulu (84%) dan Tegalsari (89%)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya 3 2 3 1 18 II
koordinasi/kemitraan
bidan,dukun dan kader dalam
pemantauan ibu hamil
2 Kurangnya koordinasi dengan 3 3 3 1 27 I
BPS

 Pelayanan Neonatal sesuai standar (KN Lengkap) 91.7% (99%) terjadi pada semua desa
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kunjungan rumah kurang 3 2 3 1 18 I
2 Laporan BPS belum 2 2 2 1 8 II
optimal
ii. Program Kesehatan Lingkungan
 Tempat tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat masih kurang (40%) terutama pada
institusi sekolah dan pasar
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya koordinasi 3 2 3 1 18 I
dengan kepala sekolah
2 Sanitasi yang baik bukan 2 2 2 1 8 II
pra syarat dalam pendirian
sekolah

 Cakupan klinik sanitasi 15% (100%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Belum tersedianya sarana 3 2 3 1 18 I
prasarana yang memadai
2 Kurangnya petugas 2 2 2 1 8 II
kesehatan lingkungan
sehingga tidak dapat selalu
berada dalam
klinik sanitasi

iii. Program Pemberantasan Penyakit Menular


 Cakupan penemuan penderita Pneumonia Balita 2% (90%)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya pengetahuan 3 2 3 1 18 I
masyarakat terutama kader
tentang pneumonia
2 Kurangnya frekuensi 2 2 2 1 8 II
petugas dalam
melaksanakan kunjungan
rumah pada balita

 Penemuan suspek penderita TB 180 (450)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya 2 2 1 1 4 I
koordinasi/kemitraan petugas
dengan kader dalam penemuan
suspek TB
2 Pengiriman suspek 2 1 1 1 2 II

 Angka Bebas Jentik 90% (> 95%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kesadaran masyarakat 2 2 1 1 4 I
terhadap kegiatan 3M masih
kurang
2 Perubahan musim penghujan 2 1 1 1 2 II
yang lebih panjang dari
biasanya

iv. Program Pelayanan Kesehatan


 Jumlah ibu hamil yang dirawat gigi di puskesmas kurang dari target (56 orang dari target
297 bumil)
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kerja sama lintas program < 2 2 1 1 4 I
2 Penjaringan di Posyandu < 2 1 1 1 2 II

 Jumlah kasus mental yang ditemukan tidak memenuhi target 7% (15%)


NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Penjaringan kurang 2 2 1 1 4 I
2 Koordinasi lintas program 2 1 1 1 2 II
belum optimal

v. Program Gizi
 Balita Bawah Garis Merah (BGM/D) sejumlah 15% dari target yang ditetapkan sebesar <
10%.
NO URAIAN VARIABEL C A R L JUMLAH RANGKING
1 Kurangnya 2 2 1 2 8 I
pengetahuan ibu
balita tentang
pentingnya
pemantauan berat
badan balita
2 Kurangnya kerjasama 2 1 1 2 4 II
lintas program dalam
penanganan balita
dengan penurunan
berat badan

BAB V. Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Rencana Usulan Kegiatan tahun 2015 berikut ini :
BAB VI. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan berikut ini :
BAB. VII. PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan POA Puskesmas Ambulu maka kami berharap agar
semua Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dapat dilaksanakan dengan optimal oleh Penanggung
Jawab.
Keberhasilan pelaksanaan program di Puskesmas Ambulu, selain ditentukan oleh
pemahaman setiap Penanggung Jawab terhadap pedoman kerjanya, juga ditentukan untuk
dedikasi setiap Penanggung Jawab dalam melayani masyarakat.
Dukungan serta kerja sama lintas sektoral, tokoh masyarakat dan peran aktif
masyarakat sangat kami butuhkan dalam pelaksanaan program puskesmas.
Kami berharap Dinas Kesehatan Kabupaten Jember memberikan umpan balik hasil
kinerja Puskesmas Ambulu yang akan kami jadikan sebagai bahan evaluasi kinerja kami.
Kepada seluruh staf Puskesmas Ambulu, marilah kita membangun, satu komitmen
bahwa kita bekerja secara professional dan ikhlas dalam melayani masyarakat agar Puskesmas
Ambulu lebih bermanfaat bagi masyarakat.

Kepala Puskesmas Ambulu

dr. S U W I N A S I S
NIP. 19600930 198902 1 001

Anda mungkin juga menyukai