Anda di halaman 1dari 2

Aluvial (Qa): tersusun atas pasir, konglomerat, endapan rawa dan terumbu terangkat.

Pasir berwarna
kekuningan dengan komposisi terutama kuarsa, feldspar, hornblende dan biotit yang mungkin berupa
sisa erosi lapukan granit; konglomerat dengan fragmen kerikil granit, malihan dan batupasir, sortasi
buruk, tidak terkonsolidasi dengan baik. Satuan ini merupakan hasil endapan sungai dan pantai
menutupi tak selaras batuan yang lebih tua.

Formasi Goungon (QTg): tersusun atas batupasir tufaan berwarna keputihan, berbutir halus-menengah,
struktur sedimen berupa paralel laminasi, batulanau umum dijumpai; tufa dasitan dan tufa litik
feldspatik berwarna putih, halus, setempat berselingan dengan batupasir tufa, memperlihatkan struktur
paralel dan cross laminasi; tufa berwarna kemerahan dan batulanau berwarna kelabu agak karbonan
mengandung sisa tanaman. Umur dari formasi ini adalah Plio-Plistosen dan terbentuk pada lingkungan
fluviatil, tebalnya sekitar 200 meter. Formasi ini menutupi tak selaras formasi Tanjungkerotang.

Granit (TRg): berwarna kelabu kemerahan-kehijauan, berbutir kasar. Komposisi mineral berupa feldspar,
kuarsa, hornblende dan biotit. Mineral umumnya bertekstur primer dan membentuk suatu pluton
batolit. Hasil pelapukan menghasilkan mineral ekonomis seperti cebakan bauksit.

Andesit (Tma): andesit berwarna kelabu, komposisi mineral terdiri atas plagioklas, hornblende dan
biotit. Tekstur porfiritik dengan massa dasar mikro kristal feldspar. Agak terkekarkan dan umumnya
segar.

Anda mungkin juga menyukai